Membentuk Karakter Gen Z di Era Digital: Antara Teknologi, Kreativitas, dan Tantangan Edukasi

Eneng Reni Nuraisyah Jamil
Ditulis oleh Eneng Reni Nuraisyah Jamil diterbitkan Sabtu 01 Nov 2025, 14:22 WIB
Lahir dalam era konektivitas tinggi, Gen Z tumbuh bersama internet, media sosial, dan perangkat pintar yang menjadi bagian tak terpisahkan dari keseharian. (Sumber: Ayobandung.id | Foto: Eneng Reni Nuraisyah Jamil)

Lahir dalam era konektivitas tinggi, Gen Z tumbuh bersama internet, media sosial, dan perangkat pintar yang menjadi bagian tak terpisahkan dari keseharian. (Sumber: Ayobandung.id | Foto: Eneng Reni Nuraisyah Jamil)

AYOBANDUNG.ID -- Transformasi digital bukan lagi sekadar tren, melainkan realitas yang membentuk cara hidup, berpikir, dan berinteraksi generasi Z. Lahir dalam era konektivitas tinggi, mereka tumbuh bersama internet, media sosial, dan perangkat pintar yang menjadi bagian tak terpisahkan dari keseharian. Karakter mereka pun berkembang dalam lanskap digital yang dinamis, kreatif, kritis, dan sangat responsif terhadap perubahan.

Menurut data Badan Pusat Statistik (BPS), Gen Z mencakup sekitar 27,94% dari total populasi Indonesia, atau sekitar 74,93 juta jiwa. Jumlah ini menjadikan mereka sebagai demografi dominan yang akan menentukan arah masa depan bangsa, terutama dalam hal pemanfaatan teknologi dan inovasi digital.

Karakter Gen Z tidak bisa dilepaskan dari cara mereka mengakses informasi. Mereka terbiasa menyaring konten secara cepat, terutama dari media sosial.

“Anak-anak sekarang itu lebih kreatif, mereka pintar menyeleksi apa yang bisa dan harus mereka tonton atau tidak,” ujar Omen dari Kuburan Band, yang kerap berinteraksi dengan pelajar dalam berbagai program edukatif.

Namun, potensi besar ini juga diiringi tantangan serius. Literasi digital Gen Z belum sepenuhnya matang. Berdasarkan kajian dari Pusat Penelitian Kebijakan Pendidikan dan Kebudayaan Kemdikbudristek, pendidikan karakter dan etika digital menjadi kunci dalam membentuk generasi Z yang bijak dalam menggunakan teknologi.

Teknologi bukan hanya soal kecepatan internet atau kecanggihan perangkat, tapi juga menyangkut nilai sosial, budaya, dan keamanan. Tri, melalui program edukatif seperti “Volley Tawa”, mencoba membangun pengalaman digital yang bermakna.

“Tri ingin membangun pengalaman digital yang bermakna, tidak hanya cepat secara teknologi, namun juga kuat dalam nilai sosial dan budaya,” jelas Kepala Wilayah IOH Jawa Barat, Mgs. Moh. Ali Safitri.

Salah satu inovasi yang dihadirkan Tri adalah fasilitas AI anti-spam dan anti-scam yang diluncurkan pada Agustus lalu. Teknologi ini dirancang untuk melindungi pengguna dari penipuan digital melalui WhatsApp, SMS, atau telepon.

“Ini salah satu bentuk kepedulian kami untuk perlindungan masyarakat dari pengguna baru hingga lama,” tambah Ali.

Ali mengatakan, pendidikan digital yang sehat harus mampu menyeimbangkan antara kebebasan berekspresi dan pengawasan etis. Dirinya juga menekankan pentingnya pendekatan yang seimbang dalam mendidik Gen Z. “Terlalu dibatasi berbahaya, tapi terlalu dibebaskan juga lebih berbahaya,” ujar Ali.

Lahir dalam era konektivitas tinggi, Gen Z tumbuh bersama internet, media sosial, dan perangkat pintar yang menjadi bagian tak terpisahkan dari keseharian. (Sumber: Ayobandung.id | Foto: Eneng Reni Nuraisyah Jamil)
Lahir dalam era konektivitas tinggi, Gen Z tumbuh bersama internet, media sosial, dan perangkat pintar yang menjadi bagian tak terpisahkan dari keseharian. (Sumber: Ayobandung.id | Foto: Eneng Reni Nuraisyah Jamil)

Program ke sekolah seperti yang dilakukan Tri menjadi touch point strategis untuk membangun koneksi dengan segmen remaja. “Kami ingin memberikan pengalaman yang menunjang kreativitas dan pengembangan diri mereka di masa depan,” lanjut Ali.

Gen Z juga dikenal sebagai konsumen media paling dominan di abad ini. Menurut laporan dari Pusat Data dan Teknologi Informasi Kemdikbudristek, mereka memiliki minat besar terhadap konten yang relevan, cepat, dan visual. Hal ini mendorong industri dan pendidikan untuk berinovasi dalam menyampaikan materi pembelajaran.

Namun, tantangan terbesar adalah membangun literasi digital yang kritis dan etis. Pendidikan formal harus bertransformasi, tidak hanya mengajarkan keterampilan teknis, tetapi juga nilai-nilai kebijaksanaan dalam menggunakan teknologi.

Plh Kepala Sekolah SMKN 5 Bandung, Kiki Rahmat Nugraha menyebutkan bahwa sinergi antara dunia industri dan pendidikan sangat penting. “Kami mendorong siswa untuk berkolaborasi dan memperluas jejaring, selama kegiatan tersebut positif dan menambah skill mereka,” ujarnya.

Dengan jaringan 5G yang semakin merata, seperti di Kota Bandung, peluang untuk mengembangkan ekosistem digital semakin terbuka. “Kami optimis, transformasi ini akan membuka peluang baru bagi ekosistem startup, pendidikan, serta ekonomi kreatif di wilayah Jawa Barat,” kata Ali.

Namun, akses teknologi saja tidak cukup. Kualitas penggunaan menjadi penentu apakah teknologi akan menjadi alat pemberdayaan atau justru sumber distraksi. Oleh karena itu, pendekatan edukatif harus terus dikembangkan.

Program seperti “Volley Tawa” menunjukkan bahwa teknologi bisa dihadirkan dalam bentuk yang menyenangkan dan mendidik. Kombinasi musik, olahraga, dan edukasi digital menjadi cara efektif untuk menjangkau Gen Z.

“Kreatifnya generasi sekarang itu kan udah digital semua dan mereka sangat-sangat cepat untuk menyerap info khususnya dari social media,” lanjut Omen.

Hal ini menjadi peluang sekaligus tantangan bagi pendidik dan pembuat kebijakan. Pendidikan karakter digital harus menjadi bagian dari kurikulum. Menurut Jurnal Ilmiah Wahana Pendidikan Kemdikbud, teknologi telah memberi dampak signifikan terhadap cara kita mengakses dan menyampaikan ilmu pengetahuan. Maka, penguatan nilai-nilai etika dan tanggung jawab digital menjadi sangat penting.

Gen Z adalah generasi yang akan memimpin masa depan. Investasi dalam pendidikan digital yang sehat dan berkarakter bukan hanya kebutuhan, tapi keharusan. Seperti yang disampaikan Omen, “Kita senangnya, generasi ini menjadi investasi SDM 5 tahun ke depan,” kata Omen.

Dengan pendekatan yang tepat, teknologi bisa menjadi alat transformasi sosial yang kuat. Namun, tanpa edukasi yang memadai, ia bisa menjadi pedang bermata dua. Di sinilah peran semua pihak seperti instansi pendidikan, industri, dan masyarakat menjadi krusial.

“Makanya selain ingin memberikan pengalaman yang menunjang kreativitas, kami juga ingin memberikan pengalaman untuk mereka mengembangkan diri di masa depan,” pungkas Ali.

Alternatif fashion atau kebutuhan edukasi Gen Z:

  1. https://s.shopee.co.id/60JQm29COg
  2. https://s.shopee.co.id/7KooMV3muP
  3. https://s.shopee.co.id/20nI0iSdZE
  4. https://s.shopee.co.id/4fo3BdUw9H
  5. https://s.shopee.co.id/3Vc5nVz67E

Artikel Rekomendasi Untuk Anda

Nilai artikel ini
Klik bintang untuk menilai

Berita Terkait

News Update

Ayo Biz 01 Nov 2025, 15:18 WIB

Transformasi Pusat Perbelanjaan Bandung, Menjawab Tantangan Ritel dengan Inovasi dan Koneksi Sosial

Perubahan perilaku konsumen, menuntut mal yang dulunya menjadi destinasi utama kini harus bersaing dengan kenyamanan belanja daring dan tuntutan pengalaman lebih personal.
Perubahan perilaku konsumen, menuntut mal yang dulunya menjadi destinasi utama kini harus bersaing dengan kenyamanan belanja daring dan tuntutan pengalaman lebih personal. (Sumber: Ayobandung.id | Foto: Eneng Reni Nuraisyah Jamil)
Ayo Biz 01 Nov 2025, 14:22 WIB

Membentuk Karakter Gen Z di Era Digital: Antara Teknologi, Kreativitas, dan Tantangan Edukasi

Lahir dalam era konektivitas tinggi, Gen Z tumbuh bersama internet, media sosial, dan perangkat pintar yang menjadi bagian tak terpisahkan dari keseharian.
Lahir dalam era konektivitas tinggi, Gen Z tumbuh bersama internet, media sosial, dan perangkat pintar yang menjadi bagian tak terpisahkan dari keseharian. (Sumber: Ayobandung.id | Foto: Eneng Reni Nuraisyah Jamil)
Ayo Biz 01 Nov 2025, 12:51 WIB

Menanam Masa Depan, Mustika Arsri dan Revolusi Teknologi di Ladang Petani Muda

Habibi Garden lahir dari visi besar untuk membangkitkan semangat petani muda dan mendorong regenerasi tenaga kerja di sektor agrikultur.
Habibi Garden lahir dari visi besar untuk membangkitkan semangat petani muda dan mendorong regenerasi tenaga kerja di sektor agrikultur. (Sumber: dok Habibi Garden)
Ayo Jelajah 31 Okt 2025, 21:42 WIB

Hikayat Skandal Kavling Gate, Korupsi Uang Kadeudeuh yang Guncang DPRD Jawa Barat

Saat uang kadeudeuh jadi bencana politik. Skandal Kavling Gate membuka borok korupsi berjamaah di DPRD Jawa Barat awal 2000-an.
Gedung DPRD Jawa Barat.
Ayo Netizen 31 Okt 2025, 20:26 WIB

Berkunjung ke Perpustakaan Jusuf Kalla di Kota Depok

Perpustakaan Jusuf Kalla bisa menjadi alternatif bagi wargi Bandung yang sedang berkunjung ke luar kota.
Perpustakaan Jusuf Kalla di Kawasan Universitas Islam Internasional Indonesia Kota Depok (Sumber: Dokumentasi Penulis | Foto: Dias Ashari)
Beranda 31 Okt 2025, 19:03 WIB

Energi Selamatkan Nyawa: Gas Alam Pertamina Terangi Rumah Sakit di Hiruk Pikuk Kota

PGN sebagai subholding gas Pertamina terus memperluas pemanfaatan gas bumi melalui berbagai inovasi, salah satunya skema beyond pipeline menggunakan CNG.
Instalasi Gizi RSUP Hasan Sadikin. (Sumber: ayobandung.id | Foto: Gilang Fathu Romadhan)
Ayo Netizen 31 Okt 2025, 18:22 WIB

Gunung Puntang, Surga Sejuk di Bandung Selatan yang Sarat Cerita

Gunung Puntang menjadi salah satu destinasi wisata alam yang paling populer di Bandung Selatan.
Suasana senja di kawasan Gunung Puntang, Bandung Selatan. (Sumber: Dokumentasi Penulis | Foto: Naila Salsa Bila)
Ayo Netizen 31 Okt 2025, 17:00 WIB

Kehangatan dalam Secangkir Cerita di Kedai Kopi Athar

Kedai Yang suka dikunjungi mahasiswa UIN SGD 2, tempat refresing otak sehabis belajar.
Kedai Kopi Athar, tempat refresing otak Mahasiswa UIN SGD kampus 2. (Sumber: Dokumentasi Penulis | Foto: Fikri Syahrul Mubarok)
Ayo Netizen 31 Okt 2025, 16:17 WIB

Berhenti Jadi People Pleaser, Yuk Belajar Sayang sama Diri Sendiri!

Jika Anda hidup untuk menyenangkan orang lain, semua orang akan mencintai Anda, kecuali diri Anda sendiri. (Paulo Coelho)
Buku "Sayangi Dirimu, Berhentilah Menyenangkan Semua Orang" (Foto: Penulis)
Ayo Netizen 31 Okt 2025, 16:01 WIB

Santri Jangan Cuma Dirayakan, tapi Dihidupkan

Hari Santri bukan sekadar seremoni. Ia seharusnya menjadi momentum bagi para santri untuk kembali menyalakan ruh perjuangan.
Santri di Indonesia. (Sumber: Unsplash/ Muhammad Azzam)
Ayo Netizen 31 Okt 2025, 14:50 WIB

Sarapan, 'Ritual' yang Sering Terlupakan oleh Mahasiswa Kos

Sarapan yang sering terlupakan bagi anak kos, padahal penting banget buat energi dan fokus kuliah.
Bubur ayam sering jadi menu sarapan umum di Indonesia. (Sumber: Unsplash/ Zaky Hadi)
Ayo Netizen 31 Okt 2025, 14:01 WIB

Balqis Rumaisha, Hafidzah Cilik yang Berprestasi

Sebuah feature yang menceritakan seorang siswi SMP QLP Rabbani yang berjuang untuk menghafal dan menjaga Al-Qur'an.
Balqis Rumaisha saat wawancara di SMP QLP Rabbani (Sumber: Dokumentasi Pribadi Penulis | Foto: Salsabiil Firdaus)
Ayo Netizen 31 Okt 2025, 13:01 WIB

Antara Kebebasan Berpendapat dan Pengawasan Digital: Refleksi atas Kasus TikTok di Indonesia

Artikel ini membahas polemik antara pemerintah Indonesia dan platform TikTok terkait kebijakan pengawasan digital.
Artikel ini membahas polemik antara pemerintah Indonesia dan platform TikTok terkait kebijakan pengawasan digital. (Sumber: Pexels/cottonbro studio)
Ayo Netizen 31 Okt 2025, 11:12 WIB

Self-Care ala Korea: dari Rutinitas Skincare ke Gaya Hidup Positif

Glowing bukan cuma dari skincare, tapi juga dari hati yang tenang.
Penggunaan skincare rutin sebagai bentuk mencintai diri sendiri. (Sumber: Pexels/Rheza Aulia)
Ayo Jelajah 31 Okt 2025, 09:46 WIB

Hikayat Pembubaran Diskusi Ultimus, Jejak Paranoia Kiri di Bandung

Kilas balik pembubaran diskusi buku di Toko Buku Ultimus Bandung tahun 2006, simbol ketegangan antara kebebasan berpikir dan paranoia anti-komunis.
Ilustrasi pembubaran diskusi di Ultimus Bandung.
Ayo Netizen 31 Okt 2025, 09:39 WIB

Kala Cinta Tak Secepat Jadwal Keluarga, Realita Film 'Jodoh 3 Bujang'

Kisah tiga bersaudara yang harus menikah bersamaan demi tradisi.
Salah satu adegan di film 'Jodoh 3 Bujang'. (Sumber: Instagram/Jodoh 3 Bujang)
Ayo Jelajah 31 Okt 2025, 08:38 WIB

Hikayat Janggal Pembunuhan Brutal Wanita Jepang Istri Pengacara di Bandung

Polisi menemukan jasadnya dengan pisau masih menancap. Tapi siapa pembunuhnya? Dua dekade berlalu, jawabannya hilang.
Ilustrasi (Sumber: Shutterstock)
Ayo Netizen 31 Okt 2025, 07:50 WIB

Menepi Sejenak Menikmati Sore di Bandung Utara

Kamakarsa Garden adalah salah satu tempat yang bisa dikunjungi di daerah Bandung Utara untuk sejenak menepi dari hingar-bingar perkotaan.
Kamakarsa Garden (Sumber: Dokumentasi Penulis | Foto: Dias Ashari)
Ayo Netizen 30 Okt 2025, 19:42 WIB

Perempuan Pemuka Agama, Kenapa Tidak?

Namun sejarah dan bahkan tradisi suci sendiri, tidak sepenuhnya kering dari figur perempuan suci.
Dalam Islam, Fatimah az-Zahra, putri Nabi, berdiri sebagai teladan kesetiaan, keberanian, dan pengetahuan. (Sumber: Pexels/Mohamed Zarandah)
Beranda 30 Okt 2025, 19:40 WIB

Konservasi Saninten, Benteng Hidup di Bandung Utara

Hilangnya habitat asli spesies ini diperkirakan telah menyebabkan penurunan populasi setidaknya 50% selama tiga generasi terakhir.
Leni Suswati menunjukkan pohon saninten. (Sumber: ayobandung.id | Foto: Restu Nugraha)