Dunia Digital makin Canggih, Kondisi Generasi Z yang kian Letih

Hasna nafisah
Ditulis oleh Hasna nafisah diterbitkan Selasa 17 Jun 2025, 09:59 WIB
Gen Z tidak segan untuk berbicara terkait isu-isu dunia termasuk lingkungan dan kesehatan mental. (Sumber: Pexels/Tim Gouw)

Gen Z tidak segan untuk berbicara terkait isu-isu dunia termasuk lingkungan dan kesehatan mental. (Sumber: Pexels/Tim Gouw)

Generasi Z adalah generasi yang lahir dari tahun 1997-2012. Menurut Francis &  Hoefel (2018), Generasi Z adalah penduduk asli digital karena sejak usia  dini mereka telah mengenal telepon genggam dan internet.

Hal ini dibuktikan dengan sebuah data dari BPS menunjukkan bahwa dari 74,93 juta jumlah Generasi Z di Indonesia terdapat 80 % pengguna yang memiliki media sosial. 

Selain itu, Generasi Z sering disebut sebagai generasi instan. Kemudahan teknologi membuat mereka dapat menyelesaikan semua aktivitas secara gampang dan cepat.

Kondisi ini menyebabkan generasi ini memiliki sifat yang tidak sabar, materialistik, dan fleksibel. Generasi ini juga dikenal peduli terhadap hal-hal sekitar. Oleh karena itu, mereka tidak segan untuk berbicara terkait isu-isu dunia termasuk lingkungan dan kesehatan mental.

Teknologi sebagai Identitas Generasi Z Membawa Pengaruh Negatif?

Menurut Amanda Salvin (2015) dalam penelitiannya tentang Forget about millennials, Gen Z has arrived,Teknologi merupakan identitas bagi Generasi Z. Artinya, semua aktivitas sehari - hari yang dilakukan oleh Generasi Z akan selalu terhubung dengan teknologi.

Hal ini ditunjukkan hanya dengan menggunakan satu perangkat mereka bisa mengakses semua hal dari pekerjaan, hiburan hingga kebutuhan dapat terpenuhi. Akan tetapi, Kemudahan ini dapat menyebabkan kecenderungan yang berakibat negatif bagi Generasi Z.

Dampak negatif ini merujuk kelelahan pada kognitif & mental Generasi Z. Kelelahan yang dimaksud berkaitan dengan kondisi penurunan fungsi kognitif & mental akibat kecenderungan teknologi yang berlebihan. Hal ini mengakibatkan kondisi seperti Jam koma, FOMO,dll.

Maraknya aplikasi layanan hingga munculnya Artificial Intelligence tidak heran membuat manusia semakin fleksibel & mudah untuk melakukan berbagai aktivitas hanya dengan ketikan & sentuhan tanpa perlu keterampilan. Selain itu, Konten - konten media sosial yang selalu menarik & berbeda membuat nyaman untuk menikmati hiburan dalam jangka waktu lama. Kegiatan - kegiatan ini menjadi pemicu kecenderungan  teknologi pada generasi z.

Menurut Mastermind Behaviour Service di tahun 2025, Generasi Z dapat menghabiskan waktu selama 6 jam 58 menit untuk menggunakan smartphone dalam sehari. Sedangkan, batas maksimal yang dianjurkan oleh para ahli dalam sehari adalah 7 jam. Berdasarkan penelitian yang dilakukan di SMA Negeri 3 Kota Kupang, banyak anak remaja yang memainkan smartphone mengalami mata perih & telinga panas. Selain itu, kecenderungan ini dapat menyebabkan kondisi tidak dapat membedakan dunia nyata & maya.

Istilah-Istilah Negatif Akibat Pengaruh Teknologi

Gen Z tidak segan untuk berbicara terkait isu-isu dunia termasuk lingkungan dan kesehatan mental. (Sumber: Pexels/cottonbro studio)
Gen Z tidak segan untuk berbicara terkait isu-isu dunia termasuk lingkungan dan kesehatan mental. (Sumber: Pexels/cottonbro studio)

Istilah FOMO mungkin tidak terdengar asing bagi Generasi Z. Fear Out Missing Out (FOMO) adalah sebuah kata yang merujuk ingin mengikuti gaya orang lain di media sosial tanpa memikirkan kondisi diri sebenarnya. Kondisi ini disebabkan tidak dapat membedakan kondisi sebenarnya dengan dunia maya. Ajang media sosial seringkali digunakan untuk menunjukkan kehebatan diri seseorang terhadap orang lain. Akibatnya, hal tersebut memicu kecemasan pada seseorang dan berkeinginan kuat untuk mempunyai keadaan yang sama seperti orang tersebut. Dari hal tersebut, muncullah aksi FOMO tersebut.

Selain FOMO, terdapat istilah lain yang terkenal disebut dengan jam koma. Istilah ini pertama kali dibahas oleh konten kreator Indonesia bernama Oslo Ibrahim. Istilah ini menyebar di media sosial dan sedang diteliti oleh banyak ilmuwan.  Jam koma ini memiliki kesamaan ciri dengan Brain Fog dalam dunia psikologi.

Akan tetapi, terdapat perbedaan diantara keduanya. Brain fog istilah ini pertama kali ditemukan oleh James Tunstall. Kondisi ini  merujuk pada kondisi gangguan kognitif yang dapat disebabkan oleh obat - obatan atau suatu penyakit. Sedangkan, jam koma adalah suatu kondisi sulit fokus akibat kelelahan yang ekstrem.

Jam koma dapat terjadi karena kecenderungan teknologi yang berlebihan di waktu yang seharusnya tubuh beristirahat. Biasanya, gejala ini ditandai dengan kesulitan berkonsentrasi, pikiran merasa kosong, dan kehilangan kesadaran tiba - tiba. Kondisi ini sering dialami oleh generasi z dan berbahaya karena akan menghambat aktivitas sehari - hari terutama di waktu produktif.

Baca Juga: Indonesia Harus Serius Menindaklanjuti Kejahatan Seksual

Pengaruh Teknologi Terhadap Kesehatan Mental

Menurut Kartini Sikumbang, Generasi Z dikenal sebagai generasi yang suka menyuarakan pendapat. Mereka adalah generasi yang sadar akan banyak hal  terutama tentang kesehatan mental. Menurut mereka, kesehatan bukan hanya berkaitan tentang jasmani, tetapi juga jiwa perlu diperhatikan. 

Menurut Survei McKinsey Health Institute, Di Indonesia telah ditemukan 21% responden yang melaporkan bahwa mereka memiliki kesehatan mental yang buruk. Rata-rata kondisi ini disebabkan oleh teknologi. Penggunaan media sosial cenderung membuat Generasi Z semakin resah. Munculnya influencer memotivasi mereka untuk melakukan tindakan yang sama dalam kondisi yang terbatas.

 Dunia media sosial yang penuh akan konten kesombongan & kesenangan membuat manusia lupa dengan kondisi realita. Akibatnya, kondisi keterpurukan menjadi sesuatu yang sangat dihindari dan terjebak dalam kondisi kesenangan yang sementara.  Kondisi inilah yang menyebabkan depresi yang semakin tinggi. Kondisi kesempurnaan menjadi hal yang harus dicapai.

Dalam survei yang dilakukan Mckinsey (2022) terhadap 42 miliar responder dari 16 negara, Generasi Z memiliki dampak negatif 37% lebih besar dari generasi sebelumnya. Hal ini menunjukkan bahwa teknologi mempengaruhi penurunan fungsi kognitif & mental pada Generasi Z.Teknologi yang semakin canggih berakibat buruk terhadap generasi muda yang semakin lemah.

Saat ini, terdapat banyak contoh Gen Z yang sulit untuk menghadapi situasi yang kompleks. Mereka sulit saat menghadapi tindakan yang perlu banyak berpikir seperti saat menghadapi situasi konflik. Padahal situasi kompleks itu penting dipelajari manusia untuk membangun rasa berpikir yang kritis. Selain itu, banyak kasus yang mengangkat depresi dialami oleh Gen Z sehingga berdampak fatal melakukan bunuh diri.

Generasi Z sebagai generasi muda yang akan meneruskan dunia selanjutnya seharusnya tidak mengalami kondisi ini. Hal ini dikarenakan kedua fungsi tersebut digunakan untuk aktivitas  sehari - hari dan mempengaruhi masa depan dunia jika dampak negatif tersebut tidak ditangani. Kondisi ini akan mengakibatkan dunia masa depan yang lemah, sulit berinovasi, dan tidak stabil. Oleh karena itu, Gen Z sebagai generasi penerus dunia harus memperhatikan masalah ini.

Tindakan negatif dari teknologi ini dapat menjadi berbahaya apabila dibiarkan terus menerus. Generasi Z sebagai generasi masa depan harus bisa meminimalisir dampak negatif ini agar tidak mempengaruhi generasi selanjutnya. Tindakan ini bisa berupa  mengurangi kegiatan yang menggunakan  teknologi. Kedua fungsi tersebut bisa turun karena pengaruh teknologi tersebut.

 Tindakan tersebut didukung dengan  melakukan aktivitas positif. Aktivitas positif ini bisa berkaitan untuk mengelola stress seperti meditasi atau meningkatkan fokus seperti membaca buku. Aktivitas lainnya juga bisa berkaitan dengan membangun interaksi sosial di dunia luar. Intinya, aktivitas yang membangun untuk mencegah penurunan kedua fungsi tersebut. 

Tindakan lainnya adalah mengutamakan kegiatan utama sebelum menggunakan gadget. Penggunaan gadget sering membuat lupa waktu. Lupa waktu ini menyebabkan kita lupa makan dan lupa tidur yang pada akhirnya bisa berdampak buruk pada kesehatan mental & fisik bagi tubih. Oleh karena itu, tindakan ini bisa membantu keseimbangan kegiatan dasar dan aktivitas digital.

Baca Juga: Eksploitasi Sumber Daya Alam, Sebuah Pilihan Sulit di Tengah Ekologi Sosial

Terapi CBT Meningkatkan Kegiatan Positif

Dunia media sosial sering membuat manusia semakin resah dan sering berpikiran negatif. Terdapat tindakan untuk mengatasi hal ini yaitu CBT (Cognitive Behavioral Therapy). CBT (Cognitive Behavioral Therapy) adalah sebuah tindakan untuk mengubah pikiran negatif menjadi sebuah positif. Terapi ini mengandalkan pemikiran, perilaku dan perasaan bekerja sama untuk menonaktifkan elemen - elemen yang membawa terhadap hal - hal negatif.

Terapi ini bisa dilakukan dengan latihan melakukan relaksasi agar bisa mengontrol emosi dengan baik. Selain itu, menjadwalkan kegiatan yang terstruktur agar manusia bisa lebih fokus terhadap kegiatan tersebut. Tindakan lainnya bisa dengan melakukan sesi menulis untuk mengungkapkan perasaan negatif dalam bentuk tulisan..

Jika solusi tersebut diterapkan dalam kehidupan sehari hari, setidaknya kekhawatiran mengenai kondisi masa depan dapat dicegah. Selain itu, stereotip mengenai Gen Z yang lemah dapat dihindari. Oleh karena itu, Gen Z perlu ikut andil untuk menggunakan teknologi secara bijak dan mengubahnya dari yang awalnya dapat membuat kelemahan bisa menjadi kekuatan yang besar untuk dunianya di masa depan. (*)

Artikel Rekomendasi Untuk Anda

Disclaimer

Tulisan ini merupakan artikel opini yang sepenuhnya menjadi tanggung jawab penulis. Pandangan yang disampaikan dalam artikel ini tidak mewakili pandangan atau kebijakan organisasi dan redaksi AyoBandung.id.

Hasna nafisah
Tentang Hasna nafisah
Universitas Katholik Parahyangan
Nilai artikel ini
Klik bintang untuk menilai

News Update

Ayo Netizen 19 Des 2025, 20:24 WIB

Hidup Selaras dengan Alam, Solusi Mencegah Terjadinya Banjir di Musim Penghujan

Banjir menjadi salah satu masalah ketika musim hujan telah tiba, termasuk di Kota Bandung.
Salah satu dampak dari penurunan permukaan tanah adalah banjir seperti banjir cileuncang di Jalan Citarip Barat, Kecamatan Bojongloa Kaler, Kota Bandung, Rabu 28 Februari 2024. (Sumber: ayobandung.id | Foto: Irfan Al- Faritsi)
Ayo Jelajah 19 Des 2025, 19:15 WIB

Sejarah Jatinangor, Perkebunan Kolonial yang jadi Pabrik Sarjana di Timur Bandung

Jatinangor pernah hidup dari teh dan karet sebelum menjelma kawasan pendidikan terbesar di timur Bandung.
Jatinangor. (Sumber: sumedangkab.go.id)
Ayo Netizen 19 Des 2025, 18:09 WIB

Abah, Buku Bekas, dan Denyut Intelektual

Mahasiswa lintas angkatan mengenalnya cukup dengan satu panggilan Abah. Bukan dosen, staf, bukan pula pustakawan kampus.
Tahun 2002, Palasari bukan sekadar pasar buku. Ia adalah universitas paralel bagi mahasiswa UIN Bandung. (Sumber: ayobandung.com | Foto: Irfan Al-Faritsi)
Ayo Netizen 19 Des 2025, 16:01 WIB

Maribaya Natural Hotspring Resort: Wisata Alam, Relaksasi, dan Petualangan di Lembang

Maribaya Natural Hotspring Resort menawarkan pengalaman wisata alam dan relaksasi di tengah kesejukan Lembang.
Maribaya Lembang. (Sumber: Dokumen Pribadi)
Ayo Netizen 19 Des 2025, 15:13 WIB

Bukit Pasir sebagai Benteng Alami dari Hempasan TsunamiĀ 

Sand dune yang terbentuk oleh proses angin dan gelombang dapat mengurangi efek tsunami.
Teluk dengan pantai di selatan Jawa Barat yang landai, berpotensi terdampak hempasan maut tsunami. (Sumber: Dokumentasi Penulis | Foto: T. Bachtiar)
Ayo Netizen 19 Des 2025, 14:22 WIB

Jualan setelah Maghrib Pulang Dinihari, Mi Goreng ā€˜Mas Sam’ Cari Orang Lapar di Malam Hari

Mengapa mesti nasi goreng ā€œMas Iputā€? Orangnya ramah.
SAM adalah nama sebenarnya, tapi para pelanggannya telanjur menyebutnya ā€œMas Iputā€. (Sumber: Dokumentasi Penulis)
Ayo Netizen 19 Des 2025, 14:12 WIB

5 Hidden Gem Makanan Manis di Pasar Cihapit, Wajib Dicoba Saat Main ke Bandung!

Semuanya bisa ditemukan dalam satu area sambil menikmati suasana Pasar Cihapit.
Salah satu tempat dessert di Pasar Cihapit, yang menjadi tujuan berburu makanan manis bagi pengunjung. (Dokumentasi Penulis)
Ayo Netizen 19 Des 2025, 12:57 WIB

Twig CafƩ Maribaya: Tempat Singgah Tenang dengan Pemandangan Air Terjun yang Menyegarkan Mata

Suasana Cafe yang sangat memanjakan mata dan pikiran lewat pemandangan nyata air terjun yang langsung hadir di depan mata.
Air terjun yang langsung terlihat dari kafe. (Sumber: Dokumentasi Pribadi)
Ayo Netizen 19 Des 2025, 11:46 WIB

Program CSR sebagai Alat Penembusan dosa

CSR harus dikembalikan ke inti, yaitu komitmen moral untuk mencegah kerusakan ekosistem sejak awal
Ilustrasi kayu hasil penebangan. (Sumber: Pexels/Pixabay)
Ayo Netizen 19 Des 2025, 10:21 WIB

Keberlangsungan Suatu Negara dalam Bayang-Bayang Deformasi Kekuasaan

Sering kali ada pengaruh buruk dalam jalannya suatu pemerintahan yang dikenal dengan istilah deformasi kekuasaan.
 (Sumber: Gemini AI)
Ayo Netizen 19 Des 2025, 09:24 WIB

Kota Bandung: Hak Trotoar, Pejalan Kaki, dan PKL

Antara hak pejalan kaki dan pedagang kaki lima yang harus diseimbangkan pemerintah Kota Bandung
Pejalan kaki harus melintas di jalan yang diisi oleh para pedagang di trotoar Lengkong Street Food, Kamis, 4 Desember 2025. (Sumber: Dokumentasi pribadi | Foto: Taqiyya Tamrin Tamam)
Ayo Netizen 19 Des 2025, 09:13 WIB

Cibaduyut: Sentra Sepatu yang Berubah Menjadi Sentra Kemacetan

Cibaduyut tidak hanya menjadi pusat penjualan sepatu di Kota Bandung, tapi juga sebagai salah satu pusat kemacetan di kota ini.
Tampak jalanan yang dipenuhi kendaraan di Jln. Cibaduyut, Kota Bandung (04/12/2025). (Sumber: Dokumentasi Penulis | Foto: Yudhistira Rangga Eka Putra)
Ayo Netizen 18 Des 2025, 21:16 WIB

Sambel Pecel Braga: Rumah bagi Lidah Nusantara

Sejak berdiri pada 2019, Sambel Pecel Braga telah menjadi destinasi kuliner yang berbeda dari hiruk- pikuk kota.
Sambel Pecel Braga di tengah hiruk pikuk perkotaan Bandung. (Foto: Fathiya Salsabila)
Ayo Netizen 18 Des 2025, 20:42 WIB

Strategi Bersaing Membangun Bisnis Dessert di Tengah Tren yang Beragam

Di Tengah banyaknya tren yang cepat sekali berganti, hal ini merupakan kesempatan sekaligus tantangan bagi pengusaha dessert untuk terus mengikuti tren dan terus mengembangkan kreatifitas.
Dubai Truffle Mochi dan Pistabite Cookies. Menu favorite yang merupakan kreasi dari owner Bonsy Bites. (Dokumentasi Penulis)
Ayo Netizen 18 Des 2025, 20:08 WIB

Harapan Baru untuk Taman Tegallega sebagai Ruang Publik di Kota Bandung

Taman Tegallega makin ramai usai revitalisasi, namun kerusakan fasilitas,keamanan,dan pungli masih terjadi.
Area tribun Taman Tegalega terlihat sunyi pada Jumat, 5 Desember 2025, berlokasi di Jalan Otto Iskandardinata, Kelurahan Ciateul, Kecamatan Regol, Kota Bandung, Jawa Barat. (Sumber: Dokumentasi Penulis | Foto: Ruth Sestovia Purba)
Ayo Netizen 18 Des 2025, 19:38 WIB

Mengenal Gedung Sate, Ikon Arsitektur dan Sejarah Kota Bandung

Gedung Sate merupakan bangunan bersejarah di Kota Bandung yang menjadi ikon Jawa Barat.
Gedung Sate merupakan bangunan bersejarah di Kota Bandung yang menjadi ikon Jawa Barat. (Dokumentasi Penulis)
Ayo Netizen 18 Des 2025, 18:30 WIB

Kondisi Kebersihan Pasar Induk Caringin makin Parah, Pencemaran Lingkungan di Depan Mata

Pasar Induk Caringin sangat kotor, banyak sampah menumpuk, bau menyengat, dan saluran air yang tidak terawat, penyebab pencemaran lingkungan.
Pasar Induk Caringin mengalami penumpukan sampah pada area saluran air yang berlokasi di Jln. Soekarno-Hatta, Kec. Babakan Ciparay, Kota Bandung, pada awal Desember 2025 (Foto : Ratu Ghurofiljp)
Ayo Netizen 18 Des 2025, 17:53 WIB

100 Tahun Pram, Apakah Sastra Masih Relevan?

Karya sastra Pramoedya yang akan selalu relevan dengan kondisi Indonesia yang kian memburuk.
Pramoedya Ananta Toer. (Sumber: Wikimedia Commons | Foto: Lontar Foundation)
Ayo Jelajah 18 Des 2025, 17:42 WIB

Hikayat Jejak Kopi Jawa di Balik Bahasa Pemrograman Java

Bahasa pemrograman Java lahir dari budaya kopi dan kerja insinyur Sun Microsystems dengan jejak tak langsung Pulau Jawa.
Proses pemilahan bijih kopi dengan mulut di Priangan tahun 1910-an. (Sumber: KITLV)
Ayo Netizen 18 Des 2025, 17:21 WIB

Komunikasi Lintas Agama di Arcamanik: Merawat Harmoni di Tengah Tantangan

Komunikasi lintas agama menjadi kunci utama dalam menjaga stabilitas dan keharmonisan sosial di kawasan ini.
Monitoring para stakeholder di Kecamatan Arcamanik (Foto: Deni)