Gedung Sate merupakan salah satu bangunan bersejarah yang terletak di Jalan Diponegoro, Kota Bandung, Jawa Barat. Bangunan ini dikenal luas sebagai ikon Kota Bandung sekaligus simbol pemerintahan Provinsi Jawa Barat. Hingga kini, Gedung Sate masih berdiri kokoh dan menjadi bagian penting dari identitas kota.
Nama Gedung Sate berasal dari ornamen berbentuk tusuk sate dengan enam bulatan yang berada di puncak bangunan. Ornamen tersebut menjadi ciri khas utama dan membuat bangunan ini mudah dikenali. Seiring waktu, sebutan Gedung Sate lebih populer di kalangan masyarakat dibandingkan dengan nama resminya.
Pembangunan Gedung Sate dimulai pada tahun 1920 pada masa pemerintahan Hindia Belanda. Bangunan ini awalnya dirancang sebagai kantor Departemen Pekerjaan Umum. Namun, proses pembangunannya tidak sepenuhnya rampung sesuai rencana awal akibat situasi dunia saat itu, termasuk dampak Perang Dunia II.

Dari sisi arsitektur, Gedung Sate memiliki keunikan karena memadukan gaya Eropa dengan unsur lokal Nusantara. Desain bangunannya disesuaikan dengan iklim tropis, terlihat dari bentuk atap, ventilasi, serta penggunaan material yang mendukung sirkulasi udara. Perpaduan tersebut menjadikan Gedung Sate tidak hanya memiliki nilai estetika, tetapi juga fungsional.
Di kawasan Gedung Sate juga terdapat museum yang dapat dikunjungi oleh masyarakat. Museum ini menyajikan berbagai informasi terkait sejarah pembangunan Gedung Sate serta perannya dalam perjalanan pemerintahan di Jawa Barat. Museum tersebut dilengkapi dengan beragam elemen visual yang ditata secara menarik, sehingga pengunjung dapat merasakan suasana perjalanan sejarah Gedung Sate secara lebih nyata dan edukatif.
Saat ini, Gedung Sate berfungsi sebagai kantor Gubernur Jawa Barat dan pusat kegiatan pemerintahan provinsi. Selain fungsi administratif, kawasan Gedung Sate juga kerap dimanfaatkan sebagai ruang publik, tempat pelaksanaan kegiatan sosial, serta tujuan wisata sejarah bagi masyarakat dan wisatawan.
Sebagai bangunan cagar budaya, Gedung Sate terus dijaga dan dilestarikan keberadaannya. Pemerintah daerah secara berkala melakukan perawatan untuk memastikan nilai sejarah dan keaslian bangunan tetap terjaga. Keberadaan Gedung Sate tidak hanya menjadi saksi perjalanan sejarah Kota Bandung, tetapi juga mencerminkan perkembangan kota dan pemerintahan Jawa Barat hingga saat ini. (*)
