Pusat Perbelanjaan Bandung di Era Digital, Bertahan atau Bertransformasi?

Eneng Reni Nuraisyah Jamil
Ditulis oleh Eneng Reni Nuraisyah Jamil diterbitkan Senin 03 Nov 2025, 19:24 WIB
Bandung, kota yang dikenal sebagai Paris van Java, tak hanya memikat lewat pesona alam dan kulinernya, tetapi juga lewat denyut bisnis ritelnya yang dinamis. (Sumber: Pexels/Pixabay)

Bandung, kota yang dikenal sebagai Paris van Java, tak hanya memikat lewat pesona alam dan kulinernya, tetapi juga lewat denyut bisnis ritelnya yang dinamis. (Sumber: Pexels/Pixabay)

AYOBANDUNG.ID -- Bandung, kota yang dikenal sebagai Paris van Java, tak hanya memikat lewat pesona alam dan kulinernya, tetapi juga lewat denyut bisnis ritelnya yang dinamis. Dari pasar tradisional hingga mal modern, lanskap belanja di kota ini terus berevolusi, mengikuti ritme gaya hidup masyarakat urban yang semakin digital dan selektif.

Salah satu ikon belanja yang tak lekang oleh waktu adalah Pasar Cimol Gedebage. Di pasar ini, pakaian bermerek bisa didapat dengan harga di bawah Rp200.000. Meski sebagian besar barangnya adalah second-hand, daya tariknya tetap kuat, terutama bagi anak muda yang ingin tampil gaya tanpa harus merogoh kocek dalam.

Fenomena Gedebage mencerminkan semangat generasi milenial dan Gen Z Bandung yang mengutamakan nilai dan ekspresi diri. Mereka tak sekadar mengejar tren, tetapi juga mencari identitas melalui fesyen yang terjangkau, berkelanjutan, dan autentik. Pasar ini menjadi ruang alternatif yang menyaingi dominasi pusat perbelanjaan konvensional.

Namun, Bandung bukan hanya soal pasar barang bekas. Kota ini juga menjadi rumah bagi lebih dari 25 pusat perbelanjaan modern, menurut data Asosiasi Pengelola Pusat Belanja Indonesia (APPBI) Jawa Barat. Jumlah ini menjadikan Bandung sebagai episentrum ritel di provinsi tersebut, melampaui kota-kota lain seperti Cirebon dan Tasikmalaya.

Ketua APPBI Jawa Barat periode 2014–2017, Didie S. Markibah, menyebut bahwa ruang ekspansi mal masih terbuka lebar. Namun, ia juga mengakui bahwa pendapatan pengelola pusat perbelanjaan mengalami tekanan dalam beberapa tahun terakhir.

“Jumlah penduduk Kota Bandung yang cukup besar dan tingkat pertumbuhan ekonomi terbilang tinggi,” ungkapnya kepada Ayobandung.

Penurunan ini terutama dirasakan di sektor fesyen dan gaya hidup. Didie menduga bahwa pergeseran perilaku belanja masyarakat menjadi faktor utama. “Pertumbuhan sektor fesyen sebenarnya masih bagus, cuma sudah banyak e-commerce atau platform online jadi mungkin sebagian lari ke sana,” jelasnya.

Generasi milenial dan Gen Z, yang tumbuh bersama teknologi digital, cenderung mengutamakan kenyamanan dan efisiensi. Pola ini menantang eksistensi mal sebagai ruang belanja utama.

Meski begitu, sektor makanan dan minuman justru menunjukkan tren positif. Tenant kuliner menjadi primadona di berbagai pusat perbelanjaan. Hal ini menunjukkan bahwa pusat perbelanjaan kini lebih berfungsi sebagai ruang sosial daripada sekadar tempat transaksi.

“Demand pun besar terutama untuk tenant makanan dan minuman. Tapi memang tenant ini kebanyakan restoran yang sektornya kuliner,” ungkap Didie.

Data dari Badan Pusat Statistik (BPS) Kota Bandung 2025 menunjukkan bahwa sektor perdagangan besar dan eceran menyumbang 21,3% terhadap PDRB kota. Angka ini menandakan bahwa ritel tetap menjadi tulang punggung ekonomi lokal, meski harus beradaptasi dengan digitalisasi dan perubahan preferensi konsumen.

Sementara itu, Pasar Kreatif Bandung 2025 yang digelar sejumlah pusat perbelanjaan Kota Bandung menjadi bukti bahwa UMKM lokal masih memiliki daya saing. Sekitar 331 pelaku usaha mikro dan kecil berpartisipasi, menunjukkan antusiasme tinggi dari pelaku ekonomi kreatif. Wali Kota Bandung, Muhammad Farhan, menyebut ekonomi ritel sebagai “denyut yang menghidupi perputaran perekonomian Kota Bandung”.

Namun, distribusi pusat perbelanjaan di Bandung belum merata. Wilayah tengah kota mendominasi, sementara timur dan selatan masih minim fasilitas. Padahal, potensi ekonomi di kawasan tersebut cukup besar dan belum tergarap optimal. Kondisi ini menjadi tantangan bagi pengembang dan pemerintah kota untuk mendorong pemerataan investasi.

Di luar Bandung, kota-kota seperti Cirebon dan Tasikmalaya mulai menunjukkan geliat ritel. Cirebon gencar mempromosikan wisata kuliner dan fesyen, sementara Tasikmalaya memiliki basis industri kreatif yang menjanjikan.

“Kalau buat saya sih Cirebon bagus. Juga daerah Tasikmalaya dan Garut,” ujar Didie.

Namun, daerah seperti Kuningan dan Majalengka masih tertinggal dalam pengembangan pusat perbelanjaan. Populasi yang relatif kecil menjadi salah satu faktor penghambat ekspansi ritel di wilayah tersebut. Data ini menunjukkan bahwa pengembangan ritel tidak hanya soal infrastruktur, tetapi juga demografi dan daya beli.

Dengan lanskap yang terus berubah, pelaku bisnis ritel di Bandung perlu menggabungkan strategi offline dan online. Pengalaman belanja yang imersif, kolaborasi dengan kreator lokal, dan pemanfaatan teknologi menjadi kunci untuk menarik generasi muda yang haus akan inovasi dan personalisasi.

Bandung memiliki modal kuat lewat kreativitas, sejarah industri tekstil, dan basis konsumen yang dinamis. Namun, tantangan digitalisasi dan perubahan gaya hidup menuntut inovasi berkelanjutan.

“Sekarang gaya dan pola berbelanjanya generasi milenial dan Gen Z cenderung tidak mau pusing. Tinggal buka HP dan langsung order produk. Tapi meski begitu, kami berharap tidak akan memberikan pengaruh besar untuk perkembangan pusat perbelanjaan,” harap Didie.

Alternatif produk UMKM Fesyen atau serupa:

  1. https://s.shopee.co.id/6AcuUnx95p
  2. https://s.shopee.co.id/50Qx6lD3A2
  3. https://s.shopee.co.id/2qMSWo6oHj
  4. https://s.shopee.co.id/6fZB61jzas

Artikel Rekomendasi Untuk Anda

Nilai artikel ini
Klik bintang untuk menilai

Berita Terkait

News Update

Ayo Jelajah 19 Des 2025, 19:15 WIB

Sejarah Jatinangor, Perkebunan Kolonial yang jadi Pabrik Sarjana di Timur Bandung

Jatinangor pernah hidup dari teh dan karet sebelum menjelma kawasan pendidikan terbesar di timur Bandung.
Jatinangor. (Sumber: sumedangkab.go.id)
Ayo Netizen 19 Des 2025, 18:09 WIB

Abah, Buku Bekas, dan Denyut Intelektual

Mahasiswa lintas angkatan mengenalnya cukup dengan satu panggilan Abah. Bukan dosen, staf, bukan pula pustakawan kampus.
Tahun 2002, Palasari bukan sekadar pasar buku. Ia adalah universitas paralel bagi mahasiswa UIN Bandung. (Sumber: ayobandung.com | Foto: Irfan Al-Faritsi)
Ayo Netizen 19 Des 2025, 16:01 WIB

Maribaya Natural Hotspring Resort: Wisata Alam, Relaksasi, dan Petualangan di Lembang

Maribaya Natural Hotspring Resort menawarkan pengalaman wisata alam dan relaksasi di tengah kesejukan Lembang.
Maribaya Lembang. (Sumber: Dokumen Pribadi)
Ayo Netizen 19 Des 2025, 15:13 WIB

Bukit Pasir sebagai Benteng Alami dari Hempasan Tsunami 

Sand dune yang terbentuk oleh proses angin dan gelombang dapat mengurangi efek tsunami.
Teluk dengan pantai di selatan Jawa Barat yang landai, berpotensi terdampak hempasan maut tsunami. (Sumber: Dokumentasi Penulis | Foto: T. Bachtiar)
Ayo Netizen 19 Des 2025, 14:22 WIB

Jualan setelah Maghrib Pulang Dinihari, Mi Goreng ‘Mas Sam’ Cari Orang Lapar di Malam Hari

Mengapa mesti nasi goreng “Mas Iput”? Orangnya ramah.
SAM adalah nama sebenarnya, tapi para pelanggannya telanjur menyebutnya “Mas Iput”. (Sumber: Dokumentasi Penulis)
Ayo Netizen 19 Des 2025, 14:12 WIB

5 Hidden Gem Makanan Manis di Pasar Cihapit, Wajib Dicoba Saat Main ke Bandung!

Semuanya bisa ditemukan dalam satu area sambil menikmati suasana Pasar Cihapit.
Salah satu tempat dessert di Pasar Cihapit, yang menjadi tujuan berburu makanan manis bagi pengunjung. (Dokumentasi Penulis)
Ayo Netizen 19 Des 2025, 12:57 WIB

Twig Café Maribaya: Tempat Singgah Tenang dengan Pemandangan Air Terjun yang Menyegarkan Mata

Suasana Cafe yang sangat memanjakan mata dan pikiran lewat pemandangan nyata air terjun yang langsung hadir di depan mata.
Air terjun yang langsung terlihat dari kafe. (Sumber: Dokumentasi Pribadi)
Ayo Netizen 19 Des 2025, 11:46 WIB

Program CSR sebagai Alat Penembusan dosa

CSR harus dikembalikan ke inti, yaitu komitmen moral untuk mencegah kerusakan ekosistem sejak awal
Ilustrasi kayu hasil penebangan. (Sumber: Pexels/Pixabay)
Ayo Netizen 19 Des 2025, 10:21 WIB

Keberlangsungan Suatu Negara dalam Bayang-Bayang Deformasi Kekuasaan

Sering kali ada pengaruh buruk dalam jalannya suatu pemerintahan yang dikenal dengan istilah deformasi kekuasaan.
 (Sumber: Gemini AI)
Ayo Netizen 19 Des 2025, 09:24 WIB

Kota Bandung: Hak Trotoar, Pejalan Kaki, dan PKL

Antara hak pejalan kaki dan pedagang kaki lima yang harus diseimbangkan pemerintah Kota Bandung
Pejalan kaki harus melintas di jalan yang diisi oleh para pedagang di trotoar Lengkong Street Food, Kamis, 4 Desember 2025. (Sumber: Dokumentasi pribadi | Foto: Taqiyya Tamrin Tamam)
Ayo Netizen 19 Des 2025, 09:13 WIB

Cibaduyut: Sentra Sepatu yang Berubah Menjadi Sentra Kemacetan

Cibaduyut tidak hanya menjadi pusat penjualan sepatu di Kota Bandung, tapi juga sebagai salah satu pusat kemacetan di kota ini.
Tampak jalanan yang dipenuhi kendaraan di Jln. Cibaduyut, Kota Bandung (04/12/2025). (Sumber: Dokumentasi Penulis | Foto: Yudhistira Rangga Eka Putra)
Ayo Netizen 18 Des 2025, 21:16 WIB

Sambel Pecel Braga: Rumah bagi Lidah Nusantara

Sejak berdiri pada 2019, Sambel Pecel Braga telah menjadi destinasi kuliner yang berbeda dari hiruk- pikuk kota.
Sambel Pecel Braga di tengah hiruk pikuk perkotaan Bandung. (Foto: Fathiya Salsabila)
Ayo Netizen 18 Des 2025, 20:42 WIB

Strategi Bersaing Membangun Bisnis Dessert di Tengah Tren yang Beragam

Di Tengah banyaknya tren yang cepat sekali berganti, hal ini merupakan kesempatan sekaligus tantangan bagi pengusaha dessert untuk terus mengikuti tren dan terus mengembangkan kreatifitas.
Dubai Truffle Mochi dan Pistabite Cookies. Menu favorite yang merupakan kreasi dari owner Bonsy Bites. (Dokumentasi Penulis)
Ayo Netizen 18 Des 2025, 20:08 WIB

Harapan Baru untuk Taman Tegallega sebagai Ruang Publik di Kota Bandung

Taman Tegallega makin ramai usai revitalisasi, namun kerusakan fasilitas,keamanan,dan pungli masih terjadi.
Area tribun Taman Tegalega terlihat sunyi pada Jumat, 5 Desember 2025, berlokasi di Jalan Otto Iskandardinata, Kelurahan Ciateul, Kecamatan Regol, Kota Bandung, Jawa Barat. (Sumber: Dokumentasi Penulis | Foto: Ruth Sestovia Purba)
Ayo Netizen 18 Des 2025, 19:38 WIB

Mengenal Gedung Sate, Ikon Arsitektur dan Sejarah Kota Bandung

Gedung Sate merupakan bangunan bersejarah di Kota Bandung yang menjadi ikon Jawa Barat.
Gedung Sate merupakan bangunan bersejarah di Kota Bandung yang menjadi ikon Jawa Barat. (Dokumentasi Penulis)
Ayo Netizen 18 Des 2025, 18:30 WIB

Kondisi Kebersihan Pasar Induk Caringin makin Parah, Pencemaran Lingkungan di Depan Mata

Pasar Induk Caringin sangat kotor, banyak sampah menumpuk, bau menyengat, dan saluran air yang tidak terawat, penyebab pencemaran lingkungan.
Pasar Induk Caringin mengalami penumpukan sampah pada area saluran air yang berlokasi di Jln. Soekarno-Hatta, Kec. Babakan Ciparay, Kota Bandung, pada awal Desember 2025 (Foto : Ratu Ghurofiljp)
Ayo Netizen 18 Des 2025, 17:53 WIB

100 Tahun Pram, Apakah Sastra Masih Relevan?

Karya sastra Pramoedya yang akan selalu relevan dengan kondisi Indonesia yang kian memburuk.
Pramoedya Ananta Toer. (Sumber: Wikimedia Commons | Foto: Lontar Foundation)
Ayo Jelajah 18 Des 2025, 17:42 WIB

Hikayat Jejak Kopi Jawa di Balik Bahasa Pemrograman Java

Bahasa pemrograman Java lahir dari budaya kopi dan kerja insinyur Sun Microsystems dengan jejak tak langsung Pulau Jawa.
Proses pemilahan bijih kopi dengan mulut di Priangan tahun 1910-an. (Sumber: KITLV)
Ayo Netizen 18 Des 2025, 17:21 WIB

Komunikasi Lintas Agama di Arcamanik: Merawat Harmoni di Tengah Tantangan

Komunikasi lintas agama menjadi kunci utama dalam menjaga stabilitas dan keharmonisan sosial di kawasan ini.
Monitoring para stakeholder di Kecamatan Arcamanik (Foto: Deni)
Ayo Jelajah 18 Des 2025, 16:40 WIB

Eksotisme Gunung Papandayan dalam Imajinasi Wisata Kolonial

Bagi pelancong Eropa Papandayan bukan gunung keramat melainkan pengalaman visual tanjakan berat dan kawah beracun yang memesona
Gunung Papandayan tahun 1920-an. (Sumber: KITLV)