Milenial dan Generasi Z Tak Lagi Beli Barang, Mereka Beli Nilai

Eneng Reni Nuraisyah Jamil
Ditulis oleh Eneng Reni Nuraisyah Jamil diterbitkan Senin 03 Nov 2025, 14:56 WIB
Produk upcycle, yang mengolah limbah menjadi barang bernilai, kini menjadi simbol perubahan yang digerakkan oleh kesadaran kolektif. (Sumber: Freepik)

Produk upcycle, yang mengolah limbah menjadi barang bernilai, kini menjadi simbol perubahan yang digerakkan oleh kesadaran kolektif. (Sumber: Freepik)

AYOBANDUNG.ID -- Keberlanjutan bukan lagi sekadar jargon industri kreatif. Di tangan generasi milenial dan Gen Z, konsep ini menjelma menjadi gaya hidup yang menuntut transparansi, nilai, dan tanggung jawab sosial. Produk upcycle, yang mengolah limbah menjadi barang bernilai, kini menjadi simbol perubahan yang digerakkan oleh kesadaran kolektif.

Menurut data Badan Pusat Statistik (BPS), generasi milenial dan Gen Z mencakup lebih dari separuh populasi Indonesia. Mereka tumbuh di era digital, terbiasa dengan informasi cepat, dan memiliki preferensi kuat terhadap produk yang memiliki “story behind the product”. Inilah yang menjadikan produk berkelanjutan semakin relevan dan diminati.

Namun, tantangan besar masih membayangi. Limbah tekstil, misalnya, menjadi salah satu penyumbang signifikan dalam timbulan sampah nasional.

Berdasarkan Sistem Informasi Pengelolaan Sampah Nasional (SIPSN) KLHK, limbah tekstil dari sektor industri dan rumah tangga belum tertangani secara optimal, meski volumenya terus meningkat setiap tahun.

“Isu upcycle dan sustainable itu penting banget, karena kan kalau dilihat kain itu untuk melebur dan hancur itu perlu waktu lama,” ujar Ondang Dahlia, pendiri Mamata Craft saat berbincang dengan Ayobandung.

Ia menyebut bahwa kain sisa konveksi dan garmen, atau yang disebut “majun”, bisa bertahan puluhan tahun di lingkungan tanpa terurai. Melihat kenyataan tersebut, Ondang memilih jalur kreatif dengan mengolah limbah tekstil menjadi tas dan aksesori yang tidak hanya fungsional, tetapi juga estetis.

“Sebenarnya masa depan recycle itu adalah tema yang hot saat ini. Selain kita bertanggung jawab terhadap bumi, aku sih pengennya, kalau misalnya bisa, mari kita tingkatkan produk kita tuh jangan sampai orang melihat bahwa produk itu adalah barang recycle,” tegasnya.

Ia menekankan pentingnya kualitas dalam produk daur ulang. Standar tinggi ini menjadi fondasi agar produk upcycle bisa bersaing di pasar yang semakin selektif.

“Kita tuh harus membuat produk kita itu selain value kita dari recycle, kita tuh harus punya standar tinggi, bagaimana produk kita tuh tetap bagus,” lanjut Ondang.

Saat ini, Mamata Craft masih dalam tahap riset dan pengembangan untuk memastikan seluruh komponen tas berasal dari bahan daur ulang. Ia berupaya mencari alternatif yang tetap kuat namun ramah lingkungan.

“Selama ini kan gantungan tasnya itu masih kita beli dari besi,” katanya.

Proses produksi masih dilakukan sendiri, namun Ondang mulai melatih beberapa rekan agar bisa mengikuti SOP ketat yang ia tetapkan. Ia ingin agar kualitas menjadi identitas utama produknya.

“Balik lagi ini standar yang aku tetapkan harus tinggi, supaya orang tuh tidak akan tahu kalau ini recycle,” ujarnya.

Kolaborasi menjadi strategi penting dalam memperluas dampak. Pendekatan ini mencerminkan semangat kolektif yang tumbuh di kalangan pelaku usaha kreatif.

“Maka saya akan bekerja sama dengan UKM lain untuk menjahit. Jadi memang aku ingin bisnis ini pengen kita bareng-bareng. Kalau misalnya saya maju, tapi juga bisa maju berdampak,” kata Ondang.

Tak hanya soal bisnis, Ondang juga mendorong pemberdayaan sosial. Ia mengajarkan keterampilan merajut kepada ibu rumah tangga agar mereka bisa mendapatkan penghasilan tambahan.

“Minimal dapat membantu income di rumah tangga. Ada beberapa orang yang memang nge-reach out aku buat ikut belajar,” ungkapnya.

Generasi muda menjadi motor penggerak perubahan. Namun, ia juga menyadari bahwa generasi yang lebih tua belum tentu memahami pentingnya pengolahan limbah dan nilai produk berkelanjutan.

“Sebenernya kalau masalah isu limbah, apalagi anak muda sekarang kan memang katanya mencari story behind the product,” kata Ondang.

Pengalaman Ondang saat mengikuti pameran menunjukkan bahwa apresiasi terhadap produk upcycle lebih besar datang dari luar negeri. Ia menilai bahwa konsumen luar negeri lebih memahami nilai dari produk handmade dan berkelanjutan.

“Mereka kayak tahu produk gitu itu perlu waktu, perlu skill, perlu tenaga. Yang kedua tas ini adalah produk dari upcycle dan mereka orang luar itu lebih mengerti pada produk yang bervalue dan sustainable,” tambahnya.

Hal ini menjadi tantangan sekaligus peluang untuk meningkatkan edukasi pasar lokal. Pemerintah Indonesia telah merespons isu ini melalui regulasi seperti Peraturan Menteri LHK No. 12 Tahun 2025 tentang baku mutu air limbah industri tekstil.

Regulasi ini menjadi langkah awal dalam mendorong industri yang lebih bertanggung jawab terhadap lingkungan. Namun, regulasi saja tidak cukup. Diperlukan partisipasi aktif dari pelaku industri kreatif, komunitas, dan konsumen untuk menciptakan ekosistem yang mendukung produk berkelanjutan.

Edukasi, akses, dan kualitas menjadi tiga pilar utama dalam membangun kesadaran kolektif. Produk upcycle seperti Mamata Craft bisa menjadi contoh bahwa limbah bisa menjadi sumber daya.

Dengan pendekatan yang menggabungkan estetika, fungsi, dan nilai sosial, produk daur ulang bisa menjadi pilihan utama generasi muda yang ingin berkontribusi terhadap perubahan.

Semangat milenial dan Gen Z terhadap sustainability adalah peluang besar. Di tangan kreatif seperti Ondang Dahlia, produk upcycle bukan hanya solusi lingkungan, tetapi juga simbol gaya hidup baru yang lebih sadar, inklusif, dan berdampak.

“Kalau anak muda sekarang bisa melihat limbah bukan sebagai sampah, tapi sebagai peluang, itu udah separuh jalan menuju perubahan. Sisanya tinggal kita bareng-bareng jaga kualitas, jaga cerita, dan jaga semangatnya biar produk berkelanjutan bukan cuma wacana, tapi jadi kebiasaan,” pungkasnya.

Alternatif pembelian produk upcycle dan sustainable:

  1. https://s.shopee.co.id/7KoraqXNmE
  2. https://s.shopee.co.id/6AcuCjWcHF
  3. https://s.shopee.co.id/30fsQwhaYm
  4. https://s.shopee.co.id/8ANyaTfBx2
  5. https://s.shopee.co.id/8V0oz7CeEI

Artikel Rekomendasi Untuk Anda

Nilai artikel ini
Klik bintang untuk menilai

Berita Terkait

News Update

Ayo Netizen 03 Nov 2025, 20:51 WIB

Tawas, Bahan Sederhana dengan Khasiat Luar Biasa untuk Atasi Bau Badan

Si bening sederhana bernama tawas punya manfaat luar biasa.
Sejak lama, tawas digunakan dalam berbagai keperluan. (Sumber: Wikimedia Commons/Maxim Bilovitskiy)
Ayo Netizen 03 Nov 2025, 19:47 WIB

Fesyen sebagai Cerminan Kepribadian: Lebih dari Sekadar Gaya

Fashion tidak hanya berbicara tentang pakaian yang indah atau tren terkini, tetapi juga menjadi cara seseorang mengekspresikan diri.
Setiap pilihan busana, warna, hingga aksesori yang dikenakan seseorang menyimpan cerita tentang siapa dirinya (Sumber: Pexels/PNW Production)
Ayo Biz 03 Nov 2025, 19:40 WIB

Tempo vs Menteri Pertanian, AJI Tegaskan Sengketa Pers Bukan Urusan Pengadilan

Sengketa pers antara Menteri Pertanian Amran Sulaiman dengan Tempo bermula dari aduan terhadap pemberitaan Tempo berjudul “Poles-Poles Beras Busuk”.
Sengketa pers antara Menteri Pertanian Amran Sulaiman dengan Tempo bermula dari aduan terhadap pemberitaan Tempo berjudul “Poles-Poles Beras Busuk” yang tayang di akun X dan Instagram Tempo. (Sumber: Ayobandung.id | Foto: Kavin Faza)
Ayo Biz 03 Nov 2025, 19:24 WIB

Pusat Perbelanjaan Bandung di Era Digital, Bertahan atau Bertransformasi?

Bandung, kota yang dikenal sebagai Paris van Java, tak hanya memikat lewat pesona alam dan kulinernya, tetapi juga lewat denyut bisnis ritelnya yang dinamis.
Bandung, kota yang dikenal sebagai Paris van Java, tak hanya memikat lewat pesona alam dan kulinernya, tetapi juga lewat denyut bisnis ritelnya yang dinamis. (Sumber: Pexels/Pixabay)
Ayo Jelajah 03 Nov 2025, 18:54 WIB

Sejarah Flyover Pasupati Bandung, Gagasan Kolonial yang Dieksekusi Setelah Reformasi

Flyover Pasupati Bandung menyimpan sejarah panjang, dari ide Thomas Karsten di era kolonial hingga menjadi simbol kemajuan urban modern Jawa Barat.
Flyover Pasupati Bandung. (Sumber: Ayobandung)
Ayo Jelajah 03 Nov 2025, 18:39 WIB

Hikayat Tragedi Lumpur Lapindo, Bencana Besar yang Tenggelamkan Belasan Desa di Sidoarjo

Sejarah amukan lumpur Lapindo telan 16 desa dan 60 ribu jiwa, tapi yang tenggelam bukan cuma rumah, juga nurani dan keadilan negeri ini.
Lumpur Lapindo. (Sumber: Shutterstock)
Ayo Netizen 03 Nov 2025, 17:54 WIB

Perundungan Dunia Maya (Cyberbullying), Siswa SMAN 25 Bandung Diajak Lebih Bijak di Dunia Digital

Mahasiswa Telkom University mengedukasi siswa SMAN 25 Bandung tentang bahaya cyberbullying melalui kegiatan sosialisasi dan diskusi interaktif.
Dokumentasi Pribadi, sosialisasi "Perundungan Dunia Maya (cyberbullying)" SMAN 25 Bandung, 27 oktober 2025.
Ayo Biz 03 Nov 2025, 16:56 WIB

Fesyen Sunda dan Anak Muda Bandung: Warisan atau Wawasan yang Tergerus?

Sejak satu dekade terakhir, anak-anak muda mulai tampil dengan pangsi hitam, iket Sunda, atau aksara kuno yang menghiasi kaus mereka, simbol dari pencarian identitas budaya yang lama terpinggirkan.
[ilustrasi]Sejak satu dekade terakhir, anak-anak muda mulai tampil dengan pangsi hitam, iket Sunda, atau aksara kuno yang menghiasi kaus mereka, simbol dari pencarian identitas budaya yang lama terpinggirkan. (Sumber: Ayobandung.id)
Ayo Netizen 03 Nov 2025, 15:41 WIB

Bandung dan Krisis Nurani Ekologis

Pemerintah kota Bandung tampak lebih sibuk memoles citra daripada memelihara kehidupan.
Sungai Cikapundung Kampung Cibarani Kota Bandung (Foto: Dokumen River Clean up)
Ayo Biz 03 Nov 2025, 14:56 WIB

Milenial dan Generasi Z Tak Lagi Beli Barang, Mereka Beli Nilai

Di tangan generasi milenial dan Gen Z, konsep Keberlanjutan menjelma menjadi gaya hidup yang menuntut transparansi, nilai, dan tanggung jawab sosial.
Produk upcycle, yang mengolah limbah menjadi barang bernilai, kini menjadi simbol perubahan yang digerakkan oleh kesadaran kolektif. (Sumber: Freepik)
Ayo Netizen 03 Nov 2025, 14:46 WIB

‘Galgah’, Antonim Baru dari ‘Haus’ yang Resmi Masuk KBBI

Kata baru “galgah” sedang jadi sorotan warganet!
Kata "galgah" menunjukkan seseorang sudah tidak lagi haus. (Sumber: Pexels/Karola G)
Ayo Netizen 03 Nov 2025, 14:10 WIB

Cahaya di Tengah Luka: Ketulusan Ibu Timothy Anugerah yang Mengampuni dan Merangkul

Kehilangan seorang anak adalah duka yang tak terbayangkan. Namun, Ibu dari almarhum Timothy Anugerah memilih jalan yang tak biasa.
Ketulusan hati ibu Timothy Anugerah (Sumber: https://share.google/StTZP2teeh7VKZtTl)
Ayo Netizen 03 Nov 2025, 13:15 WIB

Diskusi Buku 'Berani Tidak Disukai' bersama Salman Reading Corner

Membaca adalah cara kita untuk menyelami pemikiran orang lain. Sementara berdiskusi adalah cara kita mengetahui berbagai macam perspektif.
Diskusi Buku Bersama Salman Reading Corner, Sabtu, 01 November 2025 (Sumber: Dokumentasi Penulis | Foto: Dias Ashari)
Ayo Netizen 03 Nov 2025, 11:32 WIB

Menyalakan Kembali Lentera Peradaban

Refleksi Milad ke-113 Muhammadiyah.
Lentera dengan karya seni Islam. (Sumber: Pexels/Ahmed Aqtai)
Ayo Netizen 03 Nov 2025, 10:01 WIB

Perutku, Makanan, dan Rasa Lapar yang Sia-sia

Perut adalah salah satu inti kehidupan manusia. Dari sanalah segalanya bermula, dan juga sering berakhir.
Para pengungsi. (Sumber: Pexels/Ahmed akacha)
Ayo Netizen 03 Nov 2025, 08:12 WIB

Mati Kelaparan di Negeri para Bedebah

Membunuh memang tidak selamanya melukai tubuh seseorang dengan senjata.
Ilustrasi Meninggal karena kelaparan (Sumber: Freepik)
Ayo Netizen 02 Nov 2025, 20:37 WIB

Mengapa Tidur Cukup Sangat Penting? Begini Cara Mencapainya

Sering begadang? Hati-hati, kurang tidur bisa merusak kesehatan tubuh dan pikiranmu!
Ilustrasi tidur. (Sumber: Pexels/cottonbro studio)
Ayo Netizen 02 Nov 2025, 17:53 WIB

Inspirasi Sosok yang Teguh Mengabdi di Cipadung Wetan

Sosok lurah di Cipadung Wetan yang memiliki dedikasi tinggi untuk memberikan pelayanan terbaik kepada masyarakat.
Lurah Cipadung Wetan, Bapak Tarsujono S. Sos, M,. M,. (Sumber: Mila Aulia / dok. pribadi | Foto: Mila Aulia)
Ayo Netizen 02 Nov 2025, 15:14 WIB

Peran Orang Tua di Tengah Tantangan Pendidikan Modern

Perkembangan teknologi dan perubahan gaya belajar membuat pendidikan modern tidak lagi sama seperti dulu.
Orang tua dan anaknya. (Sumber: Pexels/Lgh_9)
Ayo Netizen 02 Nov 2025, 14:01 WIB

Ketika Kampus Tak Lagi Aman: Belajar dari Kasus Timothy Anugerah di Universitas Udayana

Kasus meninggalnya Timothy Anugerah Saputra, mahasiswa Universitas Udayana, membuka mata kita tentang bahaya perundungan di lingkungan kampus.
Korban perundungan, Timothy Anugerah. (Tiktok/apaajaboleh2012)