Musik yang Menembus Batas: Grunge, Bandung, dan Regenerasi Subkultur

Eneng Reni Nuraisyah Jamil
Ditulis oleh Eneng Reni Nuraisyah Jamil diterbitkan Rabu 24 Sep 2025, 19:16 WIB
Ilustrasi. Bandung Lautan Grunge, festival atau konser yang menunjukkan tren positif dalam skena musik Bandung. (Sumber: instagram.com/lautan_grunge)

Ilustrasi. Bandung Lautan Grunge, festival atau konser yang menunjukkan tren positif dalam skena musik Bandung. (Sumber: instagram.com/lautan_grunge)

AYOBANDUNG.ID -- Jalan Purnawarman, Bandung, di era 90-an bukan sekadar jalur lalu lintas, ia menjelma menjadi poros pergerakan budaya anak muda yang haus akan kebebasan berekspresi. Di sanalah skena musik grunge meledak, menyulut semangat para remaja yang rela menyisihkan uang jajan demi sekeping kaset band alternatif favorit mereka. Bagi mereka, kaset bukan sekadar media musik, tapi jendela menuju dunia yang lebih liar, jujur, dan penuh gejolak.

Tak hanya lagu-lagu yang dikoleksi, bahkan nama-nama yang tercantum di halaman ‘thanks to’ pada sampul kaset pun menjadi petunjuk untuk mencari karya musisi lain satu genre. Ada semacam ritual: mencari, mendengar, lalu menyebarkan. Di pinggir jalan atau toko kaset berkelas, terdengar celetukan khas, “band naon ieu? band naon ieu? beuli-beuli, Cobaan teangan-teangan, mang!”, sebuah ekspresi antusiasme yang tak bisa dipalsukan.

Yosandi, atau Ojel, Ketua Komunitas Bandung Ngagerung sekaligus personel band Veskil contohnya, sosok yang tumbuh di tengah gegap gempita skena Purnawarman. Ia adalah saksi hidup bagaimana nama-nama seperti Nirvana, Pearl Jam, Greenday, dan Radiohead menjadi semacam mantra bagi anak muda Bandung yang mencari identitas melalui musik.

Ojel mengisahkan bahwa di masa itu, pengetahuan musik alternatif diperoleh dari kaset fisik dan majalah luar negeri yang dijual di kawasan Cikapundung. “Dulu kalau bukan dari kaset, kita paling cari informasinya itu ke Cikapundung, nyari majalah-majalah luar yang tentang musik, dan paling berikutnya dari MTV tapi itu juga baru muncul 1995 pas Greenday lagi naik. Jadi ketika Nirvana, Pearl jam, radio head, belum ada,” ujar Ojel saat berbincang dengan Ayobandung.

Dari segi gaya hidup, menurut Ojel, skena grunge di Bandung sangat dipengaruhi oleh kultur kelas pekerja Amerika. Setelan flanel, sepatu boot, dan celana jeans menjadi simbol perlawanan dan kesederhanaan. “Fenomena ini juga yang membentuk industri besar musik alternatif jadi ada termasuk di Indonesia khususnya Bandung yang tepatnya ketika era Gor Saparua,” ungkapnya.

Namun, skena grunge sempat mengalami hibernasi panjang. Menurut Ojel, hal ini disebabkan oleh lambatnya perkembangan teknologi informasi di masa itu. Kini, dengan hadirnya media digital, skena grunge kembali tumbuh. “Sekarang kita cuma ngandelin file, saya pun pas muncul itu, udah gak beli kaset apalagi CD. Ya mungkin format ini dirasa lebih ekonomis dan dari segi keamanan secara fisik memang lebih terjamin,” papar Ojel.

Meski zaman berubah, euforia terhadap sosok idola tetap sama. Generasi 2000-an yang melewati masa emas Nirvana tetap memuja Kurt Cobain sebagai ikon. “Itu jadi sebuah keunikan, ketika setelah tiga tahun Kurt Cobain, salah satu punggawa skena musik grunge meninggal pun tetap citra Cobain dan grunge ini masih bisa hyp,” beber Ojel, mengenang acara ‘Grungy’ tahun 1997 di Gor Saparua yang dipenuhi fans Nirvana.

Bahkan generasi yang tumbuh bersama tayangan anak-anak seperti Doraemon pun kini menggemari Nirvana. “Sebab kalau passion itu dari hati. Maksudnya dari ‘keureuteug, da ga bisa dibobodo atuh.’ Yaitu itulah gairah, termasuk dalam bermusik, mau generasi muda atau seniorpun, sama,” kata Ojel, menegaskan bahwa musik melampaui batas usia dan waktu.

Musik, menurut Ojel, adalah medium pemersatu yang melampaui agama dan ideologi. Ia merangkul siapa saja, menyatukan orang-orang dari latar belakang berbeda. “Musik bisa menembus batas, merangkul orang yang tadinya tidak kenal, bisa menjadi lebih dekat,” ujarnya.

Kini, dengan regenerasi dan kecanggihan teknologi, skena grunge kembali muncul ke permukaan. Menurut Ojel, anak muda Bandung semakin aktif menghidupkan kembali semangat alternatif. “Justru dengan munculnya generasi baru skena musik alternatif khususnya grunge semakin hyp dan muncul ke permukaan,” katanya.

Dibandingkan aliran lain seperti folk atau post rock yang cenderung akademis, grunge menurut Ojel lebih ‘liar’ dan ‘merakyat’. Gigs-nya bisa menyusup ke gang-gang kecil, dekat masjid, karang taruna, atau distro lokal. “Jadi subkultur ini bisa dibilang lebih merakyat karena sosok Kurt Cobain Nirvana tadi sangat merepresentsikan gejolak kaum muda yang bebas dalam berkespresi dan tidak mengenal batas,” pungkas Ojel.

Alternatif fashion skena musik atau UMKM serupa:

  1. https://s.shopee.co.id/8fJBvuAaD5
  2. https://s.shopee.co.id/6AbqxKEg5q
  3. https://s.shopee.co.id/1g9Rb5eQ3z
  4. https://s.shopee.co.id/8AMvL9Gu1s
  5. https://s.shopee.co.id/6KvH9o5kZu

Artikel Rekomendasi Untuk Anda

Nilai artikel ini
Klik bintang untuk menilai

Berita Terkait

News Update

Ayo Netizen 12 Nov 2025, 11:44 WIB

West Java Festival, Konser Musik atau Acara Budaya?

West Java Festival 2025 tak lagi sekadar konser. Mengusung tema 'Gapura Panca Waluya'.
West Java Festival 2025 (Foto: Demas Reyhan Adritama)
Ayo Netizen 12 Nov 2025, 11:06 WIB

Burayot, Camilan Legit Khas Priangan yang Tersimpan Rahasia Kuliner Sunda

Bagi orang Sunda, burayot bukan sekadar pengisi perut. Ia adalah bagian dari kehidupan sosial.
Burayot. (Foto: Dok. Ayobandung.com)
Ayo Netizen 12 Nov 2025, 10:45 WIB

Tak Pernah Takut Coba Hal Baru: Saskia Nuraini Sang Pemborong 3 Piala Nasional

Saskia Nuraini An Nazwa adalah siswi berprestasi tingkat Nasional yang menginspirasi banyak temannya dengan kata-kata.
Saskia Nuraini An Nazwa, Juara 2 lomba Baca Puisi, Juara 3 lomba unjuk bakat, juara terbaik lomba menulis puisi tingkat SMA/SMK tingkat Nasional oleh Lomba Seni sastra Indonesia dengan Tema BEBAS Jakarta. (Sumber: SMK Bakti Nusantara 666)
Ayo Netizen 12 Nov 2025, 10:24 WIB

Bandung Macet, Udara Sesak: Bahaya Asap Kendaraan yang Kian Mengancam

Bandung yang dulu dikenal sejuk kini semakin diselimuti kabut polusi.
Kemacetan bukan sekadar gangguan lalu lintas, tapi cerminan tata kelola kota yang belum sepenuhnya adaptif terhadap lonjakan urbanisasi dan perubahan perilaku mobilitas warganya. (Sumber: Ayobandung.id)
Ayo Netizen 12 Nov 2025, 09:47 WIB

Ketika Integritas Diuji

Refleksi moral atas pemeriksaan Wakil Wali Kota Bandung.
Wakil Wali Kota Bandung, Erwin. (Sumber: Pemprov Jabar)
Ayo Netizen 12 Nov 2025, 09:36 WIB

Perpaduan Kenyal dan Lembut dari Donat Moci Viral di Bandung

Setiap gigitan Mave Douchi terasa lembut, manisnya tidak giung, tapi tetap memanjakan lidah.
Donat mochi lembut khas Mave Douchi dengan tekstur kenyal yang jadi favorit pelanggan (Foto: Zahwa Rizkiana)
Ayo Jelajah 12 Nov 2025, 08:39 WIB

Sejarah Letusan Krakatau 1883, Kiamat Kecil yang Guncang Iklim Bumi

Sejarah letusan Krakatau 1883 yang menewaskan puluhan ribu jiwa, mengubah iklim global, dan menorehkan bab baru sejarah bumi.
Erupsi Gunung Krakatau 1883. (Sumber: Dea Picture Library)
Ayo Biz 11 Nov 2025, 21:04 WIB

Mama Inspiratif dan Perjuangan Kolektif Mengembalikan Sentuhan Nyata dalam Pengasuhan

Tak sedikit orang tua yang merasa gamang menghadapi kenyataan bahwa anak-anak kini tumbuh dalam dunia yang tak bisa lepas dari layar.
Ilustrasi. Tak sedikit orang tua yang merasa gamang menghadapi kenyataan bahwa anak-anak kini tumbuh dalam dunia yang tak bisa lepas dari layar. (Foto: Freepik)
Ayo Biz 11 Nov 2025, 18:39 WIB

Dari Studio Kecil hingga Panggung Nasional, Bandung Bangkit Lewat Nada yang Tak Pernah Padam

Bandung bukan hanya kota dengan udara sejuk dan arsitektur kolonial yang memesona tapi juga 'rahim' dari gelombang musik yang membentuk identitas Indonesia sejak era 1960-an.
Bandung bukan hanya kota dengan udara sejuk dan arsitektur kolonial yang memesona tapi juga 'rahim' dari gelombang musik yang membentuk identitas Indonesia sejak era 1960-an. (Sumber: Ayobandung.id | Foto: Kavin Faza)
Ayo Jelajah 11 Nov 2025, 17:22 WIB

Hikayat Buahbatu, Gerbang Kunci Penghubung Bandung Selatan dan Utara

Pernah jadi simpul logistik kolonial dan medan tempur revolusi, Buahbatu kini menjelma gerbang vital Bandung Raya.
Suasana Buahbatu zaman baheula. (Sumber: Dinas Perpustakaan dan Kearsipan Daerah Pemerintah Provinsi Jawa Barat)
Ayo Biz 11 Nov 2025, 17:00 WIB

Proyeksi Ekonomi Jawa Barat 2025: Menakar Potensi dan Risiko Struktural

Pertumbuhan ekonomi Jawa Barat tahun 2025 diproyeksikan tetap solid, meski dibayangi oleh dinamika global dan tantangan struktural domestik.
Pertumbuhan ekonomi Jawa Barat tahun 2025 diproyeksikan tetap solid, meski dibayangi oleh dinamika global dan tantangan struktural domestik. (Sumber: Ayobandung.id | Foto: Irfan Al-Faritsi)
Ayo Netizen 11 Nov 2025, 15:20 WIB

Bakmi Tjo Kin Braga Jadi Ikon Kuliner yang Tak Lekang Waktu

Sejak 1920 Bakmi Tjo Kin telah menjadi bagian tak terpisahkan dari kuliner Bandung, sebuah warung tua yang bernuansa klasik ini terletak di Jalan Braga No. 20
Tampak Depan Warung Bakmi Tjo Kin (Foto: Desy Windayani Budi Artik)
Ayo Netizen 11 Nov 2025, 14:38 WIB

Bandung, Antara Heritage dan Hype

Bangunan heritage makin estetik, tapi maknanya makin pudar. Budaya Sunda tersisih di tengah tren kafe dan glamping.
Salah satu gedung terbengkalai di pusat Kota Bandung. (Sumber: Pexels/Muhamad Firdaus)
Ayo Netizen 11 Nov 2025, 14:21 WIB

Mengintip Cara Pengobatan Hikmah Therapy yang 'Nyentrik' di Bandung

Praktik pijat organ dalam di Bandung yang memadukan sentuhan, doa, dan ramuan herbal sebagai jalan pemulihan tubuh dan hati.
Ibu Mumut berada di ruang depan tempat praktik Hikmah Therapy. (Sumber: Dokumentasi Pribadi | Foto: Fira Amarin)
Ayo Netizen 11 Nov 2025, 14:00 WIB

Potret Inspiratif Cipadung Kidul dari Sales Keliling hingga Kepala Seksi Kelurahan

Budi Angga Mulya, Kepala Seksi Pemerintahan Cipadung Kidul, memaknai pekerjaannya sebagai bentuk pengabdian.
Kepala Seksi Pemerintah Kelurahan Cipadung Kidul, Budi Angga Mulya (Foto: Zahwa Rizkiana)
Ayo Netizen 11 Nov 2025, 13:05 WIB

Menapak Jejak Pandemi dalam Galeri Arsip Covid-19 Dispusipda Jawa Barat

Dispusipda Jawa Barat menghadirkan Galeri Arsip Covid-19 sebagai ruang refleksi dan edukasi bagi masyarakat.
Koleksi Manekin Alat Pelindung Diri (APD) dikenal dengan nama baju Hazmat yang mengenakan tenaga kesehatan dalam menangani Covid 19 (Sumber: Dokumentasi Penulis | Foto: Fereel Muhamad Irsyad A)
Ayo Netizen 11 Nov 2025, 11:25 WIB

ASN Frugal Living, Jalan Selamat ASN dari Jerat Cicilan dan Inflasi?

Dengan frugal living, ASN dapat menjaga integritas dan stabilitas keuanganny
Ilustrasi ASN. (Sumber: Pexels/Junior Developer)
Ayo Netizen 11 Nov 2025, 10:41 WIB

Goyobod Legendaris Harga Kaki Lima Kualitasnya Bintang Lima

Goyobod Nandi sudah berjualan sejak 1997 yang tetap bertahan hingga sekarang.
Ilustrasi es goyobod. (Sumber: Wikimedia Commons | Foto: Afrogindahood)
Ayo Netizen 11 Nov 2025, 09:47 WIB

Bandung Lautan Macet Saat Liburan Akhir Pekan

Bandung yang sering dielu-elukan karena memiliki beberapa spot yang bisa mendatangkan ketenangan.
Sejumlah kendaraan terjebak kemacetan di Jembatan Layang Prof. Dr. Mochtar Kusumaatmadja, Kota Bandung, Jumat 19 September 2025. (Sumber: ayobandung.id | Foto: Irfan Al-Faritsi)