Bukan Sekadar Nostalgia: Elizabeth Menjawab Tren Fesyen Generasi Baru

Eneng Reni Nuraisyah Jamil
Ditulis oleh Eneng Reni Nuraisyah Jamil diterbitkan Selasa 02 Sep 2025, 18:26 WIB
Koleksi tas dari brand lokal Elizabeth. (Sumber: Ayobandung.id | Foto: Eneng Reni Nuraisyah Jamil)

Koleksi tas dari brand lokal Elizabeth. (Sumber: Ayobandung.id | Foto: Eneng Reni Nuraisyah Jamil)

AYOBANDUNG.ID -- Di sebuah rumah sederhana di Gardujati, Bandung, lebih dari enam dekade lalu, sepasang suami istri memulai perjalanan kecil yang kelak menjadi besar. Handoko Subali dan Elizabeth Halim tak pernah membayangkan bahwa usaha tas tangan rumahan mereka akan tumbuh menjadi salah satu brand fesyen lokal paling dikenal di Indonesia, yakni Elizabeth.

Berawal dari sebuah mesin jahit, sepeda kumbang, dan semangat pantang menyerah, brand Elizabeth lahir bukan hanya dari kebutuhan, tapi dari mimpi. Mimpi untuk menghadirkan produk lokal berkualitas yang bisa bersaing dengan merek luar negeri. Dari satu tas ke ribuan, dari satu toko ke puluhan cabang, Elizabeth tumbuh bersama waktu.

Kini, di bawah kepemimpinan Lisa Subali, sang direktur sekaligus generasi penerus keluarga, Elizabeth memasuki babak baru. Lisa tak hanya mewarisi bisnis keluarga, tapi juga tanggung jawab untuk menjaga relevansi brand di tengah perubahan gaya hidup dan selera konsumen yang semakin dinamis.

Ia menyadari bahwa tantangan terbesar bukan hanya soal ekspansi, tetapi bagaimana tetap diterima oleh generasi milenial dan Gen Z yang memiliki selera dan ekspektasi berbeda. "Elizabeth memang brand yang sudah melegenda di Indonesia. Tapi saya ingin generasi milenial dan Gen Z juga merasa bahwa produk kami cocok untuk mereka," ujar Lisa.

Lisa menyadari bahwa generasi muda memiliki karakter unik di antaranya cepat bosan, kritis terhadap harga, dan sangat peduli pada tren. "Fase milenial hingga Gen Z yang dipertahankan tentu kualitas, harga, dan inovasi. Kita nggak boleh buat tas yang terlalu mahal. Saya harus menyesuaikan juga dengan mereka," ungkapnya.

Dalam satu dekade terakhir, minat generasi milenial dan Gen Z terhadap brand lokal mengalami peningkatan signifikan. Menurut laporan dari WGSN dan Katadata, lebih dari 52 persen penduduk Indonesia merupakan bagian dari dua generasi ini, dan mereka semakin menyadari bahwa produk lokal memiliki daya saing yang tinggi, baik dari segi kualitas maupun desain.

Generasi muda ini tidak lagi gengsi memakai brand lokal. Mereka justru mencari produk yang memiliki cerita di balik brand (brand storytelling), mengangkat nilai lokal dan keberlanjutan, terjangkau namun tetap stylish dan berkualitas, hingga diperkuat oleh kehadiran di media sosial dan kolaborasi dengan influencer.

Lisa pun menangkap tren ini dengan cermat. Ia menyadari bahwa Elizabeth, sebagai brand legendaris, memiliki modal kuat berupa sejarah panjang dan kualitas produk yang konsisten. Namun, agar tetap relevan, Elizabeth harus hadir dengan pendekatan yang lebih segar dan komunikatif.

"Anak muda sekarang suka brand yang punya cerita. Elizabeth punya itu. Tapi saya harus bisa menyampaikannya dengan cara yang mereka pahami, lewat media sosial, lewat event, lewat kolaborasi," tutur Lisa.

Tren ini juga didorong oleh kekuatan media sosial. Generasi Z dan milenial sangat terhubung dengan konten digital, dan mereka cenderung membentuk emotional brand attachment terhadap merek yang mencerminkan identitas dan aspirasi mereka.

Koleksi tas dari brand lokal Elizabeth. (Sumber: Ayobandung.id | Foto: Eneng Reni Nuraisyah Jamil)
Koleksi tas dari brand lokal Elizabeth. (Sumber: Ayobandung.id | Foto: Eneng Reni Nuraisyah Jamil)

Elizabeth memanfaatkan ini dengan menghadirkan konten yang relatable, seperti tips styling, behind-the-scenes produksi, hingga kampanye “Elizabeth Close to You”. "Sudah bukan zamannya brand hanya bicara soal produk. Kami ingin bicara soal gaya hidup, soal nilai, soal ekspresi diri. Itulah yang kami bawa dalam setiap koleksi dan kampanye," tambah Lisa.

Dengan sejarah lebih dari 60 tahun, Elizabeth bukan hanya brand fesyen, tapi juga simbol warisan yang terus beradaptasi. Generasi muda kini justru tertarik pada brand yang punya akar kuat namun tetap relevan. Mereka mencari keseimbangan antara nostalgia dan inovasi.

"Jadi tidak lagi ada perkataan 'Elizabeth zamannya mama saya', tapi sekarang 'saya juga pakai produk Elizabeth'. Sekarang saya harus berani main di aksesorisnya, tapi tetap simple karena generasi sekarang maunya yang simple tapi trendy,” kata Lisa.

Roadshow “Elizabeth Close to You” pun menjadi salah satu ruang interaktif antara brand dan konsumen muda. Di sana, influencer, fashion enthusiast, dan masyarakat umum diajak berdiskusi, berbagi ilmu, dan menikmati koleksi terbaru Elizabeth.

Di balik setiap sesinya, terselip cerita dan filosofi desain yang ingin disampaikan. Diskusi seputar fashion dan kecantikan menjadi jembatan antara brand dan audiens muda yang haus akan inspirasi dan edukasi. "Kami berharap dapat menjadi tempat untuk berbagi ilmu dan pengalaman baru yang menyenangkan, untuk konsumen Elizabeth sendiri," tutur Lisa.

Dalam setiap pertemuan, Lisa juga kerap membagikan kiat-kiat bertahan di industri fesyen yang dinamis. Ia menekankan pentingnya konsistensi, inovasi, dan keberanian untuk bereksperimen. "Kami tidak pernah berhenti belajar. Bahkan setelah puluhan tahun, kami tetap mencari tahu apa yang disukai pasar, terutama anak muda," ujarnya.

Elizabeth juga aktif di media sosial, menghadirkan konten yang segar dan relatable. Mulai dari tips styling, behind-the-scenes produksi, hingga kolaborasi dengan kreator lokal. Semua dilakukan untuk membangun koneksi yang lebih personal dengan konsumen.

"Langkah ini adalah sarana memperkenalkan kembali Elizabeth ke generasi muda. Kami ingin mereka merasa bahwa Elizabeth bukan hanya brand lama, tapi brand yang tumbuh bersama mereka," jelas Lisa.

Dengan semangat yang tak pernah padam, Elizabeth terus melangkah. Jenama lokal ini bukan hanya bertahan, tapi berkembang. Dari generasi ke generasi, dari satu gaya ke gaya lainnya, Elizabeth tetap menjadi bagian dari cerita fesyen Indonesia.

"Fashion adalah ekspresi diri. Kami berharap orang-orang dapat memanfaatkan kreativitas mereka dalam fashion yang mencerminkan siapa mereka, layaknya Elizabeth yang terus berevolusi," pungkas Lisa.

Informasi brand lokal Elizabeth

Instagram: https://www.instagram.com/elizabeth_ez

Link pembelian produk brand lokal Elizabeth:

  1. https://s.shopee.co.id/5ff2x0gdfk
  2. https://s.shopee.co.id/2B5AmbKEUO
  3. https://s.shopee.co.id/4AqFAJy4PT
Nilai artikel ini
Klik bintang untuk menilai

Berita Terkait

News Update

Ayo Netizen 10 Des 2025, 21:09 WIB

Minat Baca Warga Bandung Masih Rendah meski Fasilitas Mencukupi, Catatan untuk Wali Kota

Menyoroti masalah rendahnya minat baca di Bandung meski fasilitas memadai.
Sebuah Street Library tampak lengang dengan buku-buku yang mulai berdebu di samping Gedung Merdeka, Jalan Asia-Afrika, Bandung, Jumat (05/12/2025). (Sumber: Dokumentasi Penulis | Foto: Adellia Ramadhani)
Ayo Netizen 10 Des 2025, 20:16 WIB

Bubur Mang Amir, Bubur Ayam Termurah se-Dunia Seporsi Cuma Rp5.000

Pengakuan Mang Amir, ia sudah berjualan bubur ayama selama 25 tahun.
Pengakuan Mang Amir, penjual bubur seporsi Rp5.000, ia sudah berjualan bubur ayama selama 25 tahun. (Sumber: Dokumentasi Penulis)
Ayo Netizen 10 Des 2025, 20:02 WIB

Bandung untuk Mobil Pribadi atau Bandung untuk Warga?

Kota yang terlalu banyak bergantung pada kendaraan adalah kota yang rentan.
Warga bersepeda di kawasan Alun-alun Bandung. (Sumber: Arsip pribadi | Foto: Djoko Subinarto)
Ayo Biz 10 Des 2025, 20:02 WIB

Ketika Pekerja Kehilangan Rasa Aman: PHK Menguak Luka Sosial yang Jarang Terlihat

Fenomena pemutusan hubungan kerja atau PHK semakin menjadi sorotan publik karena dampaknya yang luas terhadap kehidupan pekerja, pencari kerja, dan dinamika hubungan industrial.
Fenomena pemutusan hubungan kerja atau PHK semakin menjadi sorotan publik karena dampaknya yang luas terhadap kehidupan pekerja, pencari kerja, dan dinamika hubungan industrial. (Sumber: Freepik)
Ayo Netizen 10 Des 2025, 19:51 WIB

Karya Anak Muda Bandung yang Hadirkan Identitas dalam Brand Fashion Berjiwa Bebas

Brand lokal ini membawa semangat bebas dan berani, mewakili suara anak muda Bandung lewat desain streetwear yang penuh karakter.
Tim urbodycount menata koleksi kaos edisi terbaru di atas mobil sebagai bagian dari proses pemotretan produk di Buahbatu Square Jl.Apel 1 NO.18, Bandung, Jawa Barat, Selasa (4/11/2025) (Sumber: Rahma Dewi | Foto: Rahma Dewi)
Ayo Netizen 10 Des 2025, 18:19 WIB

Soerat Imadjiner oentoek Maurenbrecher

Sebuah inspirasi unutk Wali Kota Bandung dan wakilnya, demi kemajuan Bandung.
Suasana Jalan Asia Afrika (Groote Postweg) Kota Bandung zaman kolonial Belanda. (Sumber: Tropenmuseum)
Ayo Netizen 10 Des 2025, 17:34 WIB

Sibuk Romantisasi Tak Kunjung Revitalisasi, Angkot Kota Bandung 'Setengah Buntung'

Kritik dan Saran terhadap Wali Kota Bandung terkait revitalisasi angkot Bandung.
Angkot Kota Bandung yang mulai sepi peminat di Dipatiukur, (7/12/2025). (Foto: Andrea Keira)
Ayo Jelajah 10 Des 2025, 17:03 WIB

Hikayat Terminal Cicaheum, Gerbang Perantau Bandung yang jadi Sarang Preman Pensiun

Sejarah Terminal Cicaheum sebagai pintu perantau Bandung. Terminal ini hidup abadi lewat budaya populer Preman Pensiun saat fungsi aslinya perlahan menyusut.
Suasana Terminal Cicaheum, Kota Bandung. (Sumber: Ayobandung | Foto: Irfan Al Faritsi)
Ayo Netizen 10 Des 2025, 16:26 WIB

Untuk Siapa Sebenarnya Sidewalk Diperuntukkan?

Keberadaan trotoar yang layak dan aman dapat mendorong masyarakat untuk lebih banyak berjalan kaki serta mengurangi kemacetan dan polusi.
Trotoar di Jalan Braga yang dipenuhi PKL. (Foto: Author)
Ayo Netizen 10 Des 2025, 14:30 WIB

Sarana Bus Trans Metro Jabar Terus Meningkat, Halte Terbengkalai Tak Diperhatikan Wali Kota Bandung?

Di balik itu Metro Jabar Trans banyak disukai warga, beberapa halte malah dibiarkan terbengkalai.
Prasarana halte di daerah Mohamad Toha yang terlihat banyak coretan dan kerusakan tak terurus menyebabkan ketidaknyamanan bagi penumpang, pada 30 November 2025. (Sumber: Dokumentasi Penulis | Foto: Nufairi Shabrina)
Ayo Netizen 10 Des 2025, 14:13 WIB

Penumpukan Sampah di Ujung Berung Sudah Tidak Terkendali, Warga Mulai Kewalahan

Artikel ini membahas tentang kondisi kebersihan yang ada di Kota Bandung terutama di Ujung Berung.
Penumpukan sampah terlihat berserakan di di Jalan Cilengkrang, Kawasan Ujung Berung, pada Senin, 1 Desember 2025 pukul 07.30 WIB. (Foto: Sumber Muhamad Paisal). (Sumber: Dokumentasi Penulis | Foto: Muhamad Paisal)
Ayo Netizen 10 Des 2025, 12:37 WIB

Masa Depan Bandung Antara Julukan Kota Kreatif dan Problematika Urban

Kota Bandung telah lama dikenal sebagai kota kreatif atau dengan julukan Prestisius (Unesco City of Design).
Bandung bukan hanya kota dengan udara sejuk tapi juga ruang hidup yang terus berdenyut dengan  semangat pluralisme dan kreativitas. (Sumber: Dokumentasi Penulis | Foto: Titania Zalsyabila Hidayatullah)
Beranda 10 Des 2025, 12:37 WIB

Belasan Jurnalis Dalami Fungsi AI untuk Mendukung Kerja Redaksi

Inisiatif ini ditujukan untuk memperkuat kemampuan jurnalis Indonesia, khususnya dalam verifikasi digital lanjutan, investigasi, serta pemanfaatan berbagai teknologi AI generatif.
Training of Trainers (ToT) "AI for Journalists".
di Hotel Mercure Cikini, Jakarta.
Ayo Netizen 10 Des 2025, 12:22 WIB

Cager, Bager, Bener: Filosofi Sopir Online Bandung di Jalanan Kota

Mengutamakan profesionalisme serta nilai-nilai saling menghormati agar perjalanan tetap nyaman dan aman setiap hari.
Seorang driver online tengah tersenyum ramah menunggu penumpangnya di tengah keramaian jalanan, menerapkan nilai cageur, bager, bener dalam layanan transportasi – Bandung, Sabtu (01/11/2025) (Foto: Bunga Kemuning A.D)
Ayo Netizen 10 Des 2025, 10:29 WIB

Batagor dan Baso Cuankie Serayu, Kuliner Sederhana yang Selalu Ramai di Cihapit

Batagor dan Cuankie Serayu masih mempertahankan daya tariknya hingga kini.
Suasana Antre Batagor dan Baso Cuankie Serayu (Sumber: Dokumentasi Pribadi | Foto: Miya Siti Nurimah)
Beranda 10 Des 2025, 09:42 WIB

Jomlo Menggugat: Saat Urusan Personal Berubah Jadi Persoalan Sosial

Di berbagai fase hidupnya, perempuan tetap saja berhadapan dengan ekspektasi sosial yang meminta mereka mengikuti nilai-nilai yang sudah lama tertanam.
Ilustrasi (Sumber: Pixabay | Foto: congerdesign)
Ayo Netizen 10 Des 2025, 08:44 WIB

Akhir Pekan di Bandung Bukan Wisata, tetapi Ujian Kesabaran di Tengah Arus Padat

Kota Bandung kini dikenal sebagai kota yang kaya akan destinasi wisata. Namun, kemacetan yang parah menjadi masalah di setiap akhir pekan
Kota Bandung kini dikenal sebagai kota yang kaya akan destinasi wisata. Namun, kemacetan yang parah menjadi masalah di setiap akhir pekan. (Dok. Penulis)
Ayo Netizen 10 Des 2025, 07:41 WIB

Knalpot Bising: Dari Keluhan Masyarakat hingga Harapan Kota Tenang

Knalpot bising masih mengganggu warga Bandung. Razia yang tidak konsisten membuat pelanggar mudah lolos.
Suara bising nan kencang memantul di jalanan hingga membuat kita tak terasa tenang. (Dokumentasi Penulis)
Ayo Netizen 09 Des 2025, 20:00 WIB

Beban Hidup Mencekik dan Tingginya Pengangguran Bukti Kegagalan Wali Kota Bandung?

Kenaikan biaya hidup dan syarat kerja tidak masuk akal memperparah 100 ribu pengangguran di Bandung.
Tingginya angka pengangguran memaksa warga Bandung beralih menjadi pekerja serabutan. (Sabtu, 06 Desember 2025). (Sumber: Penulis | Foto: Vishia Afiath)
Ayo Netizen 09 Des 2025, 19:53 WIB

Tanggapan Wisatawan tentang Kualitas Fasilitas Bandros di Bandung

Kritik serta saran mengenai fasilitas bandros yang ada di Kota Bandung.
Bandros di Kota Bandung. (Sumber: Dokumentasi Penulis)