Dari Kandang ke Kedai, Spill&Bites dan Rasa yang Meresap

Eneng Reni Nuraisyah Jamil
Ditulis oleh Eneng Reni Nuraisyah Jamil diterbitkan Senin 01 Sep 2025, 19:35 WIB
Spill&Bites, hasil evolusi dari industri peternakan ayam yang melihat peluang lebih besar di dunia makanan cepat saji. (Sumber: Ayobandung.id | Foto: Eneng Reni Nuraisyah Jamil)

Spill&Bites, hasil evolusi dari industri peternakan ayam yang melihat peluang lebih besar di dunia makanan cepat saji. (Sumber: Ayobandung.id | Foto: Eneng Reni Nuraisyah Jamil)

AYOBANDUNG.ID -- Semua berawal dari kandang. Dari ayam hidup yang dirawat dan dibesarkan dengan cermat, bukan dari dapur restoran atau rak bumbu. Di sanalah benih ide Spill&Bites ditanam, sebuah restoran cepat saji yang tumbuh sebagai brand asli Bandung, dan membawa konsep yang tak sekadar menjual makanan, tapi juga cerita.

Salah satu cabang terbarunya di Kota Bandung berdiri di Jalan Purnawarman, menyusul outlet pertama yang lebih dulu ramai di Gegerkalong. Tapi ekspansi bukan inti dari kisah ini. Yang menarik justru bagaimana mereka mengolah peluang dari hulu ke hilir, dari peternakan hingga meja makan.

Spill&Bites merupakan hasil evolusi dari industri peternakan ayam yang melihat peluang lebih besar di dunia makanan cepat saji. Muhammad Fiqih Aulianto, PR dan Marketing Spill&Bites, mengungkapkan bahwa bisnis ini lahir dari keinginan untuk mengendalikan kualitas dari hulu ke hilir.

"Kita fokusnya di ayam, karena Spill&Bites sendiri awalnya dari industri peternakan ayam. Kita punya rumah pemotongan sendiri, jadi kualitasnya bisa kita jamin penuh," ujar Fiqih saat ditemui di outletnya.

Dengan kapasitas hingga 200 orang dan desain dua lantai yang fleksibel untuk berbagai event, Spill&Bites bukan hanya tempat makan, tapi juga ruang komunitas. Konsep ini menjadikannya magnet bagi keluarga, mahasiswa, hingga komunitas kreatif yang mencari tempat nyaman untuk berkumpul.

Spill&Bites, hasil evolusi dari industri peternakan ayam yang melihat peluang lebih besar di dunia makanan cepat saji. (Sumber: Ayobandung.id | Foto: Eneng Reni Nuraisyah Jamil)
Spill&Bites, hasil evolusi dari industri peternakan ayam yang melihat peluang lebih besar di dunia makanan cepat saji. (Sumber: Ayobandung.id | Foto: Eneng Reni Nuraisyah Jamil)

Salah satu inovasi yang menjadi daya tarik utama adalah sambal dan saus khas mereka. Spill Sauce Chicken, menu andalan yang memadukan rasa pedas dan manis, menjadi favorit pelanggan. Saus ini bukan sekadar pelengkap, tapi identitas rasa yang membedakan Spill&Bites dari kompetitor.

"Si Spill Sauce ini rasanya unik banget. Ada pedasnya, ada manisnya juga. Kalau aku makan di sini, pasti pesannya itu. Dan ternyata semua orang juga kalau ke sini pesannya itu juga," kata Fiqih.

Tak berhenti di situ, mereka juga memperkenalkan Chicken Splash, yakni menu ayam utuh yang disuntik saus dari dalam. Teknik ini menciptakan sensasi rasa yang meresap, bukan hanya di permukaan, tapi hingga ke serat daging.

"Biasanya ayam itu di-coating dari luar, tapi Chicken Splash kita suntik dari dalam. Rasanya lebih merata dan bikin penasaran," jelas Fiqih.

Untuk penggemar burger, Spill&Bites menghadirkan pilihan burger ayam dan daging dengan kualitas bahan yang tetap terjaga. Namun, yang membuat restoran ini semakin menarik adalah deretan dessert unik yang mereka tawarkan.

Dari Shower Blue yang segar dan asam manis, hingga Belgium Chocolate Cake yang kaya rasa, Spill&Bites ingin menghadirkan pengalaman kuliner yang lengkap. Bahkan, mereka menyediakan cake ulang tahun dengan harga mulai dari Rp22.000.

"Kita punya kue-kue lucu, jenisnya banyak. Kalau suka yang coklat banget, ada Belgium Chocolate Cake. Mau ulang tahun juga bisa langsung pesan cake gede," ujar Fiqih.

Minuman khas mereka, Spill Blue, juga tak kalah menarik. Terbuat dari bunga telang dan susu vanilla, minuman ini tampil dengan warna biru alami dan rasa creamy yang menyegarkan. Produk ini bukan sekadar minuman, tapi bagian dari identitas visual dan rasa Spill&Bites.

Di luar makanan, Spill&Bites juga aktif membuat event mingguan. Workshop, gathering, sampai komunitas nongkrong. Tempat ini bukan hanya soal makan, tapi juga soal ruang. Ruang khusus anak muda, keluarga, dan siapa pun yang ingin duduk santai tanpa tekanan.

“Kita pengen tempat ini jadi ruang buat anak muda. Tapi tetap ramah buat keluarga juga,” ujar Fiqih.

Harga menunya juga bersahabat. Mulai dari Rp17 ribu, ada Paket Pelajar, Signature Package, sampai opsi ekonomis. Semua kalangan bisa masuk, semua bisa menikmati.

Namun yang paling penting, Spill&Bites bukan cuma soal ayam goreng. Ini soal keberanian melihat peluang. Dari peternakan ayam, mereka lompat ke industri fast food. Dan mereka tidak hanya men jual makanan, tapi pengalaman makan yang berbeda.

“Kita pengen orang datang bukan cuma buat kenyang, tapi juga buat ngerasain sesuatu yang beda,” pungkas Fiqih.

Informasi Spill&Bites

Instagram: https://www.instagram.com/spillandbites.id

Alternatif kuliner dan UMKM serupa:

• https://s.shopee.co.id/9znfiG5Lu4

• https://s.shopee.co.id/4Apsla4HQm

• https://s.shopee.co.id/6pqdwZ0Unt

Artikel Rekomendasi Untuk Anda

Nilai artikel ini
Klik bintang untuk menilai

Berita Terkait

News Update

Ayo Netizen 20 Okt 2025, 07:40 WIB

Mengapa Tidak Satu pun dari Bandung Raya Masuk 10 Besar UI GreenCity Metrics 2025?

Bandung Raya gagal menembus 10 besar UI GreenCity Metrics 2025 karena lemahnya berbagai faktor penting.
Dago, Kota Bandung. (Sumber: Ayobandung.id | Foto: Irfan Al-Faritsi)
Ayo Netizen 19 Okt 2025, 19:51 WIB

Bandung dan Gagalnya Imajinasi Kota Hijau

Menjadi kota hijau bukan sekadar soal taman dan sampah, tapi krisis cara berpikir dan budaya ekologis yang tak berakar.
Taman Film di Kota Bandung. (Sumber: Ayobandung.id | Foto: Kavin Faza)
Ayo Netizen 19 Okt 2025, 18:34 WIB

Ketika Layar Mengaburkan Hati Nurani: Belajar dari Filsuf Hume di Era Society 5.0

Mengekpresikan bagaimana tantangan prinsip moral David Hume di tengah-tengah perkembangan tekonologi yang pesat.
Pengguna telepon pintar. (Sumber: Pexels/Gioele Gatto)
Ayo Jelajah 19 Okt 2025, 13:59 WIB

Hikayat Kasus Pembunuhan Grutterink, Landraad Bandung jadi Saksi Lunturnya Hegemoni Kolonial

Kisah tragis Karel Grutterink dan Nyai Anah di Bandung tahun 1922 mengguncang Hindia Belanda, mengungkap ketegangan kolonial dan awal kesadaran pribumi.
De Preanger-bode 24 Desember 1922
Ayo Netizen 19 Okt 2025, 13:19 WIB

Si 'Ganteng Kalem' Itu Bernama Jonatan Christie

Jojo pun tak segan memuji lawannya yang tampil baik.
Jonatan Christie. (Sumber: Dok. PBSI)
Ayo Netizen 19 Okt 2025, 12:15 WIB

Harapan Baru Prestasi Bulu Tangkis Indonesia

Kita percaya PBSI, bahwa pemain yang bisa masuk Cipayung memang layak dengan prestasi yang ditunjukan secara objektif.
Rahmat Hidayat dan Rian Ardianto. (Sumber: Dok. PBSI)
Ayo Netizen 19 Okt 2025, 11:47 WIB

Bandung dan Tantangan Berkelanjutan

Dari 71 partisipan UI GreenCityMetric, hanya segelintir daerah yang dianggap berhasil menunjukan arah pembangunan yang berpihak pada keberlanjutan.
Berperahu di sungai Citarum (Foto: Dokumen pribadi)
Ayo Netizen 19 Okt 2025, 11:00 WIB

Menyoal Gagalnya Bandung Raya dalam Indeks Kota Hijau

Dalam dua dekade terakhir, kawasan metropolitan Bandung Raya tumbuh dengan kecepatan yang tidak diimbangi oleh kendali tata ruang yang kuat.
Sampah masih menjadi salah satu masalah besar di Kawasan Bandung Raya. (Sumber: ayobandung.com | Foto: Mildan Abdallah)
Ayo Netizen 19 Okt 2025, 08:41 WIB

Bandung, Pandawara, dan Kesadaran Masyarakat yang Harus Bersinergi

Untuk Bandung yang maju dan berkelanjutan perlu peran bersama untuk bersinergi melakukan perubahan.
Aksi Pembersihan salah satu sungai oleh Pandawara Group (Sumber: Instagram | Pandawaragroup)
Ayo Biz 18 Okt 2025, 19:38 WIB

Antrean iPhone 17 di Bandung: Tren Gaya Hidup atau Tekanan Sosial?

Peluncuran iPhone 17 di Indonesia kembali memunculkan fenomena sosial yang tak asing, yakni antrean panjang, euforia unboxing, dan dorongan untuk menjadi yang pertama.
Peluncuran iPhone 17 di Indonesia kembali memunculkan fenomena sosial yang tak asing, yakni antrean panjang, euforia unboxing, dan dorongan untuk menjadi yang pertama. (Foto: Dok. Blibli)
Ayo Biz 18 Okt 2025, 18:47 WIB

Sportainment di Pusat Perbelanjaan Bandung, Strategi Baru Menarik Wisatawan dan Mendorong Ekonomi Kreatif

Pusat perbelanjaan kini bertransformasi menjadi ruang multifungsi yang menggabungkan belanja, rekreasi, dan olahraga dalam satu pengalaman terpadu.
Pusat perbelanjaan kini bertransformasi menjadi ruang multifungsi yang menggabungkan belanja, rekreasi, dan olahraga dalam satu pengalaman terpadu. (Sumber: Ayobandung.id | Foto: Eneng Reni Nuraisyah Jamil)
Ayo Biz 18 Okt 2025, 17:31 WIB

Dapur Kolektif dan Semangat Komunal, Potret Kearifan Kuliner Ibu-Ibu Jawa Barat

Majalaya, sebuah kota industri di Jawa Barat, baru-baru ini menjadi panggung bagi kompetisi memasak yang melibatkan ibu-ibu PKK dari berbagai daerah di Bandung.
Majalaya, sebuah kota industri di Jawa Barat, baru-baru ini menjadi panggung bagi kompetisi memasak yang melibatkan ibu-ibu PKK dari berbagai daerah di Bandung. (Sumber: Ayobandung.id | Foto: Eneng Reni Nuraisyah Jamil)
Ayo Netizen 17 Okt 2025, 20:21 WIB

'Bila Esok Ibu Tiada': Menangis karena Judul, Kecewa karena Alur

Ulasan film "Bila Esok Ibu Telah Tiada" (2024). Film yang minim kejutan, tapi menjadi pengingat yang berharga.
Poster film "Bila Esok Ibu Telah Tiada". (Sumber: Leo Pictures)
Ayo Biz 17 Okt 2025, 19:36 WIB

Balakecrakan Menghidupkan Kembali Rasa dan Kebersamaan dalam Tradisi Makan Bersama

Balakecrakan, tradisi makan bersama yang dilakukan dengan cara lesehan, menyantap hidangan di atas daun pisang, dan berbagi tawa dalam satu hamparan rasa.
Balakecrakan, tradisi makan bersama yang dilakukan dengan cara lesehan, menyantap hidangan di atas daun pisang, dan berbagi tawa dalam satu hamparan rasa. (Sumber: Ayobandung.id | Foto: Eneng Reni Nuraisyah Jamil)
Ayo Biz 17 Okt 2025, 18:10 WIB

Gen Z Mengubah Musik Menjadi Gerakan Digital yang Tak Terbendung

Gen Z tidak hanya menjadi konsumen musik, tetapi juga kurator, kreator, dan penggerak tren. Fenomena ini menandai pergeseran besar dalam cara musik diproduksi, didistribusikan, dan dinikmati.
Gen Z tidak hanya menjadi konsumen musik, tetapi juga kurator, kreator, dan penggerak tren. Fenomena ini menandai pergeseran besar dalam cara musik diproduksi, didistribusikan, dan dinikmati. (Sumber: Freepik)
Ayo Jelajah 17 Okt 2025, 17:36 WIB

Sejarah Panjang Hotel Preanger Bandung, Saksi Bisu Perubahan Zaman di Jatung Kota

Grand Hotel Preanger menjadi saksi sejarah kolonial, revolusi, hingga kemerdekaan di Bandung. Dari pesanggrahan kecil hingga ikon berusia seabad.
Hotel Preanger tahun 1930-an. (Sumber: KITLV)
Ayo Biz 17 Okt 2025, 17:15 WIB

Lengkong Bergerak dari Kampung Kreatif Menuju Destinasi Wisata Urban

Kecamatan Lengkong adalah ruang hidup yang terus bergerak, menyimpan potensi wisata dan bisnis yang menjanjikan, sekaligus menjadi cermin keberagaman dan kreativitas warganya.
Kecamatan Lengkong adalah ruang hidup yang terus bergerak, menyimpan potensi wisata dan bisnis yang menjanjikan, sekaligus menjadi cermin keberagaman dan kreativitas warganya. (Sumber: Ayobandung.id | Foto: Eneng Reni Nuraisyah Jamil)
Ayo Netizen 17 Okt 2025, 16:33 WIB

Tunjangan Rumah Gagal Naik, Dana Reses DPR RI Justru Melambung Tinggi

Tunjangan rumah yang gagal dinaikkan ternyata hanya dilakukan untuk meredam kemarahan masyarakat tapi ujungnya tetap sama.
Gedung DPR RI. (Sumber: Unsplash/Dino Januarsa)
Ayo Netizen 17 Okt 2025, 16:04 WIB

Lagi! Otak-atik Ganda Putra, Pasangan Baru Rian Ardianto/Rahmat Hidayat Bikin BL Malaysia Marah

PBSI melalui coach Antonius memasangkan formula pasangan baru Rian Ardianto/Rahmat Hidayat.
Rahmat Hidayat dan Rian Ardianto. (Sumber: PBSI)
Ayo Netizen 17 Okt 2025, 15:38 WIB

Meneropong 7 Program Pendidikan yang Berdampak Positif

Pendidikan yang bermutu harus ditunjang dengan program-program yang berkualitas.
Anak sekolah di Indonesia. (Sumber: indonesia.go.id)