Sibuk Romantisasi Tak Kunjung Revitalisasi, Angkot Kota Bandung 'Setengah Buntung'

Andrea Keira
Ditulis oleh Andrea Keira diterbitkan Rabu 10 Des 2025, 17:34 WIB
Angkot Kota Bandung yang mulai sepi peminat di Dipatiukur, (7/12/2025). (Foto: Andrea Keira)

Angkot Kota Bandung yang mulai sepi peminat di Dipatiukur, (7/12/2025). (Foto: Andrea Keira)

Sebagai masyarakat asli Bandung yang terbiasa menggunakan Angkutan Umum (biasa dikenal sebagai Angkot) sebelum maraknya transportasi online, saya cukup prihatin dengan kondisi Angkot saat ini. Taraf ojek online yang masih cukup mahal untuk dijangkau pada situasi fleksibel, menjadikan angkot salah satu transportasi umum yang seharusnya masih layak menjadi pilihan untuk digunakan.

Namun sayangnya, Angkot saat ini justru semakin kurang diminati dan memiliki kesan tertinggal sehingga para supir pun kerap mengeluhkan sepi penumpang. Padahal jika angkot lebih terberdaya, kita dapat mengurangi kemacetan dan polusi udara.

Keluhan supir terkadang akhirnya bergulir menjadi keluhan penumpang. Supir yang sulit mendapatkan penumpang akhirnya melakukan pemberhentian di beberapa titik  (ngetem) dengan waktu yang lama karena menunggu awak terpenuhi. Tidak hanya itu, supir kerap menumpahkan emosinya kepada penumpang dengan membawa Angkot berkecepatan tinggi dan perasaan kesal.

Hal ini menimbulkan dilema yang tak berkesudahan, karena jika awak mobil tidak terpenuhi dan langsung jalan, supir akan boros bensin. Akan tetapi jika tidak segera berangkat, penumpang yang sudah ada dapat menunggu hingga berjam-jam.

Tahun 2024, Kota Bandung bahkan menduduki peringkat nomor 2 sebagai kota termacet se-Asia Tenggara menurut TomTom Traffic. Intensitas turis lokal dan pengguna kendaraan pribadi semakin tinggi dan tidak dapat ditanggulangi, menjadikan Bandung terkesan sumpek dan tidak ramah.

M. Farhan selaku Walikota Bandung perlu memperhatikan masalah ini dengan serius, karena Angkot bukan hanya berbicara soal kendaraan umum semata. Tetapi juga roda ekonomi, budaya, hingga citra dan identitas kota dalam kemajuan mobilitasnya dimata nasional.

Bandung sudah terlalu banyak diromantisasi sehingga lupa ada banyak hal yang perlu revitalisasi, termasuk perihal angkot. Pemerintah Daerah terlena akan citra Bandung sebagai kota kembang, sementara mobilitas masyarakatnya yang dapat mendorong berbagai sektor belum berkembang.

Menanggapi permasalahan ini, M. Farhan perlu mengambil aksi nyata dalam mencapai kepuasan kinerja oleh masyarakat. Setelah saya melakukan analisis serta riset mendalam terkait solusi dari permasalahan ini, saya menyimpulkan beberapa hal.

Walikota Bandung perlu merangkul koperasi angkot untuk bekerjasama dalam memajukan perputaran ekonomi transportasi umum. Dari kerjasama tersebut, regulasi operasional angkot dapat dibuat lebih tertib dan terintegrasi dengan Pemerintah Daerah yang penuh dukungan juga.

Mobil angkot dipoles, rute dibuat lebih jelas, halte angkot diperbaiki titiknya, hingga pembayaran digital melalui Qris atau kartu khusu dapat menjadi inovasi baru. Supir angkot juga perlu diberikan edukasi terkait membawa kendaraan yang benar, aturan dibuat dan juga disepakati oleh berbagai pihak termasuk supir itu sendiri.

Suasana angkot ngetem di Terminal Cicaheum, Kota Bandung. (Sumber: Ayobandung)
Suasana angkot ngetem di Terminal Cicaheum, Kota Bandung. (Sumber: Ayobandung)

Adanya persetujuan dari berbagai pihak menjadikan kerjasama ini menghasilkanang dampak positif. Jika angkot sudah direvitalisasi, ini dapat menjadi peluang kota Bandung dalam menciptakan identitas dan branding kota dengan angkot.

Maraknya kampanye menggunakan tagar melalui sosial media dapat menjadi solusi yang sangat tepat dan menumbuhkan algoritma. Pemerintah daerah terutama orang paling berpengaruh di kota Bandung yakni M. Farhan dapat menjadikan revitalisasi angkot tadi sebagai lapangan menciptakan trend positif dengan mengajak masyarakat menggunakan angkot.

Baca Juga: Hikayat Terminal Cicaheum, Gerbang Perantau Bandung yang jadi Sarang Preman Pensiun

Seperti trend dengan tagar  #MudaBertransum dan sebagainya yang terus diangkat, dapat menjadi peluang dalam memainkan algoritma yang inklusif dan berkelanjutan. Saya yakin kampanye ini akan mendapatkan respon positif dari masyarakat dan menjadi peluang prestasi kota Bandung.

Dari kampanye ini, dampak positifnya yakni angka kemacetan dan polusi udara berkurang, dan menjadi trend yang mendorong pertumbuhan ekonomi serta mobilitas masyarakat. Angkot tidak lagi menjadi tolak ukur gengsi, tetapi berbicara soal efisiensi dan kebutuhan masyarakat. (*)

Artikel Rekomendasi Untuk Anda

Disclaimer

Tulisan ini merupakan artikel opini yang sepenuhnya menjadi tanggung jawab penulis. Pandangan yang disampaikan dalam artikel ini tidak mewakili pandangan atau kebijakan organisasi dan redaksi AyoBandung.id.

Andrea Keira
Tentang Andrea Keira
Mahasiswi Digital Public Relation, Telkom University 2024
Nilai artikel ini
Klik bintang untuk menilai

Berita Terkait

News Update

Ayo Netizen 10 Des 2025, 21:09 WIB

Minat Baca Warga Bandung Masih Rendah meski Fasilitas Mencukupi, Catatan untuk Wali Kota

Menyoroti masalah rendahnya minat baca di Bandung meski fasilitas memadai.
Sebuah Street Library tampak lengang dengan buku-buku yang mulai berdebu di samping Gedung Merdeka, Jalan Asia-Afrika, Bandung, Jumat (05/12/2025). (Sumber: Dokumentasi Penulis | Foto: Adellia Ramadhani)
Ayo Netizen 10 Des 2025, 20:16 WIB

Bubur Mang Amir, Bubur Ayam Termurah se-Dunia Seporsi Cuma Rp5.000

Pengakuan Mang Amir, ia sudah berjualan bubur ayama selama 25 tahun.
Pengakuan Mang Amir, penjual bubur seporsi Rp5.000, ia sudah berjualan bubur ayama selama 25 tahun. (Sumber: Dokumentasi Penulis)
Ayo Netizen 10 Des 2025, 20:02 WIB

Bandung untuk Mobil Pribadi atau Bandung untuk Warga?

Kota yang terlalu banyak bergantung pada kendaraan adalah kota yang rentan.
Warga bersepeda di kawasan Alun-alun Bandung. (Sumber: Arsip pribadi | Foto: Djoko Subinarto)
Ayo Biz 10 Des 2025, 20:02 WIB

Ketika Pekerja Kehilangan Rasa Aman: PHK Menguak Luka Sosial yang Jarang Terlihat

Fenomena pemutusan hubungan kerja atau PHK semakin menjadi sorotan publik karena dampaknya yang luas terhadap kehidupan pekerja, pencari kerja, dan dinamika hubungan industrial.
Fenomena pemutusan hubungan kerja atau PHK semakin menjadi sorotan publik karena dampaknya yang luas terhadap kehidupan pekerja, pencari kerja, dan dinamika hubungan industrial. (Sumber: Freepik)
Ayo Netizen 10 Des 2025, 19:51 WIB

Karya Anak Muda Bandung yang Hadirkan Identitas dalam Brand Fashion Berjiwa Bebas

Brand lokal ini membawa semangat bebas dan berani, mewakili suara anak muda Bandung lewat desain streetwear yang penuh karakter.
Tim urbodycount menata koleksi kaos edisi terbaru di atas mobil sebagai bagian dari proses pemotretan produk di Buahbatu Square Jl.Apel 1 NO.18, Bandung, Jawa Barat, Selasa (4/11/2025) (Sumber: Rahma Dewi | Foto: Rahma Dewi)
Ayo Netizen 10 Des 2025, 18:19 WIB

Soerat Imadjiner oentoek Maurenbrecher

Sebuah inspirasi unutk Wali Kota Bandung dan wakilnya, demi kemajuan Bandung.
Suasana Jalan Asia Afrika (Groote Postweg) Kota Bandung zaman kolonial Belanda. (Sumber: Tropenmuseum)
Ayo Netizen 10 Des 2025, 17:34 WIB

Sibuk Romantisasi Tak Kunjung Revitalisasi, Angkot Kota Bandung 'Setengah Buntung'

Kritik dan Saran terhadap Wali Kota Bandung terkait revitalisasi angkot Bandung.
Angkot Kota Bandung yang mulai sepi peminat di Dipatiukur, (7/12/2025). (Foto: Andrea Keira)
Ayo Jelajah 10 Des 2025, 17:03 WIB

Hikayat Terminal Cicaheum, Gerbang Perantau Bandung yang jadi Sarang Preman Pensiun

Sejarah Terminal Cicaheum sebagai pintu perantau Bandung. Terminal ini hidup abadi lewat budaya populer Preman Pensiun saat fungsi aslinya perlahan menyusut.
Suasana Terminal Cicaheum, Kota Bandung. (Sumber: Ayobandung | Foto: Irfan Al Faritsi)
Ayo Netizen 10 Des 2025, 16:26 WIB

Untuk Siapa Sebenarnya Sidewalk Diperuntukkan?

Keberadaan trotoar yang layak dan aman dapat mendorong masyarakat untuk lebih banyak berjalan kaki serta mengurangi kemacetan dan polusi.
Trotoar di Jalan Braga yang dipenuhi PKL. (Foto: Author)
Ayo Netizen 10 Des 2025, 14:30 WIB

Sarana Bus Trans Metro Jabar Terus Meningkat, Halte Terbengkalai Tak Diperhatikan Wali Kota Bandung?

Di balik itu Metro Jabar Trans banyak disukai warga, beberapa halte malah dibiarkan terbengkalai.
Prasarana halte di daerah Mohamad Toha yang terlihat banyak coretan dan kerusakan tak terurus menyebabkan ketidaknyamanan bagi penumpang, pada 30 November 2025. (Sumber: Dokumentasi Penulis | Foto: Nufairi Shabrina)
Ayo Netizen 10 Des 2025, 14:13 WIB

Penumpukan Sampah di Ujung Berung Sudah Tidak Terkendali, Warga Mulai Kewalahan

Artikel ini membahas tentang kondisi kebersihan yang ada di Kota Bandung terutama di Ujung Berung.
Penumpukan sampah terlihat berserakan di di Jalan Cilengkrang, Kawasan Ujung Berung, pada Senin, 1 Desember 2025 pukul 07.30 WIB. (Foto: Sumber Muhamad Paisal). (Sumber: Dokumentasi Penulis | Foto: Muhamad Paisal)
Ayo Netizen 10 Des 2025, 12:37 WIB

Masa Depan Bandung Antara Julukan Kota Kreatif dan Problematika Urban

Kota Bandung telah lama dikenal sebagai kota kreatif atau dengan julukan Prestisius (Unesco City of Design).
Bandung bukan hanya kota dengan udara sejuk tapi juga ruang hidup yang terus berdenyut dengan  semangat pluralisme dan kreativitas. (Sumber: Dokumentasi Penulis | Foto: Titania Zalsyabila Hidayatullah)
Beranda 10 Des 2025, 12:37 WIB

Belasan Jurnalis Dalami Fungsi AI untuk Mendukung Kerja Redaksi

Inisiatif ini ditujukan untuk memperkuat kemampuan jurnalis Indonesia, khususnya dalam verifikasi digital lanjutan, investigasi, serta pemanfaatan berbagai teknologi AI generatif.
Training of Trainers (ToT) "AI for Journalists".
di Hotel Mercure Cikini, Jakarta.
Ayo Netizen 10 Des 2025, 12:22 WIB

Cager, Bager, Bener: Filosofi Sopir Online Bandung di Jalanan Kota

Mengutamakan profesionalisme serta nilai-nilai saling menghormati agar perjalanan tetap nyaman dan aman setiap hari.
Seorang driver online tengah tersenyum ramah menunggu penumpangnya di tengah keramaian jalanan, menerapkan nilai cageur, bager, bener dalam layanan transportasi – Bandung, Sabtu (01/11/2025) (Foto: Bunga Kemuning A.D)
Ayo Netizen 10 Des 2025, 10:29 WIB

Batagor dan Baso Cuankie Serayu, Kuliner Sederhana yang Selalu Ramai di Cihapit

Batagor dan Cuankie Serayu masih mempertahankan daya tariknya hingga kini.
Suasana Antre Batagor dan Baso Cuankie Serayu (Sumber: Dokumentasi Pribadi | Foto: Miya Siti Nurimah)
Beranda 10 Des 2025, 09:42 WIB

Jomlo Menggugat: Saat Urusan Personal Berubah Jadi Persoalan Sosial

Di berbagai fase hidupnya, perempuan tetap saja berhadapan dengan ekspektasi sosial yang meminta mereka mengikuti nilai-nilai yang sudah lama tertanam.
Ilustrasi (Sumber: Pixabay | Foto: congerdesign)
Ayo Netizen 10 Des 2025, 08:44 WIB

Akhir Pekan di Bandung Bukan Wisata, tetapi Ujian Kesabaran di Tengah Arus Padat

Kota Bandung kini dikenal sebagai kota yang kaya akan destinasi wisata. Namun, kemacetan yang parah menjadi masalah di setiap akhir pekan
Kota Bandung kini dikenal sebagai kota yang kaya akan destinasi wisata. Namun, kemacetan yang parah menjadi masalah di setiap akhir pekan. (Dok. Penulis)
Ayo Netizen 10 Des 2025, 07:41 WIB

Knalpot Bising: Dari Keluhan Masyarakat hingga Harapan Kota Tenang

Knalpot bising masih mengganggu warga Bandung. Razia yang tidak konsisten membuat pelanggar mudah lolos.
Suara bising nan kencang memantul di jalanan hingga membuat kita tak terasa tenang. (Dokumentasi Penulis)
Ayo Netizen 09 Des 2025, 20:00 WIB

Beban Hidup Mencekik dan Tingginya Pengangguran Bukti Kegagalan Wali Kota Bandung?

Kenaikan biaya hidup dan syarat kerja tidak masuk akal memperparah 100 ribu pengangguran di Bandung.
Tingginya angka pengangguran memaksa warga Bandung beralih menjadi pekerja serabutan. (Sabtu, 06 Desember 2025). (Sumber: Penulis | Foto: Vishia Afiath)
Ayo Netizen 09 Des 2025, 19:53 WIB

Tanggapan Wisatawan tentang Kualitas Fasilitas Bandros di Bandung

Kritik serta saran mengenai fasilitas bandros yang ada di Kota Bandung.
Bandros di Kota Bandung. (Sumber: Dokumentasi Penulis)