Dari Simbol Status ke Ruang Ekspresi Diri, Generasi Muda Kini Menyerbu Lapangan Golf

Eneng Reni Nuraisyah Jamil
Ditulis oleh Eneng Reni Nuraisyah Jamil diterbitkan Rabu 17 Sep 2025, 15:13 WIB
Bukan sekadar olahraga, generasi muda, dari Milenial hingga Gen Z, mulai menjadikan golf sebagai bagian dari gaya hidup aktif dan reflektif. (Sumber: Ayobandung.id | Foto: Eneng Reni Nuraisyah Jamil)

Bukan sekadar olahraga, generasi muda, dari Milenial hingga Gen Z, mulai menjadikan golf sebagai bagian dari gaya hidup aktif dan reflektif. (Sumber: Ayobandung.id | Foto: Eneng Reni Nuraisyah Jamil)

AYOBANDUNG.ID -- Selama bertahun-tahun, golf dikenal sebagai olahraga yang tenang dan berkelas hingga sering diasosiasikan dengan jas formal, urusan bisnis, dan komunitas elite yang tertutup. Lapangan hijau luas itu lebih sering menjadi simbol status sosial daripada ruang eksplorasi. Namun, peta minat terhadap olahraga ini kini berubah drastis.

Generasi muda, dari Milenial hingga Gen Z, mulai menjadikan golf sebagai bagian dari gaya hidup aktif dan reflektif. Bukan sekadar olahraga, golf kini tampil sebagai medium ekspresi diri yang elegan dan menenangkan. Di tengah ritme hidup yang cepat dan serba digital, golf menawarkan sesuatu yang berbeda yakni ruang untuk melambat, fokus, dan mengenal diri sendiri.

Fenomena ini terasa nyata di Bandung, terutama di kawasan Kota Baru Parahyangan. Di sana, Parahyangan Golf menjadi salah satu titik pertemuan antara tradisi dan transformasi. Tempat ini bukan hanya lapangan golf berstandar internasional, tetapi juga ruang terbuka yang merangkul semangat inklusif dan modern. Di sinilah golf menemukan wajah barunya menjadi lebih muda, lebih terbuka, dan lebih menyenangkan.

Bagi generasi yang tumbuh dengan permainan berbasis skill dan kompetisi digital, golf menawarkan tantangan yang lebih sunyi namun tak kalah intens. Setiap pukulan membutuhkan perhitungan matang dari mulai arah angin, kontur tanah, teknik ayunan. Olahraga ini menggabungkan strategi, konsentrasi, dan keindahan alam dalam satu gerakan yang presisi.

Hamparan hijau yang luas dan suasana tenang menjadikan golf sebagai aktivitas yang menyeimbangkan relaksasi dan ketekunan. Tak heran jika anak muda mulai tertarik, bukan karena ingin tampil elite, tetapi karena golf memberi ruang untuk progres yang terukur dan kepuasan personal.

Parahyangan Golf menangkap perubahan ini dengan menghadirkan fasilitas yang ramah pemula dan berteknologi tinggi. Salah satu yang paling digemari adalah Driving Range mereka yakni area latihan terbuka dengan panorama pegunungan yang menenangkan. Tempat ini menjadi titik awal yang ideal bagi mereka yang ingin belajar sekaligus menikmati suasana.

“Makanya sebelum ke lapangan, Driving Range jadi tempat untuk memulai latihan golf. Bagaimana kita juga harus bisa memilih stik golf yang cocok dan disesuaikan dengan tinggi badan, kecepatan pukulan, hingga kekuatan tenaga pemain. Makanya golf itu bukan permainan kenceng-kencengan, tapi akurasi. Bukan soal mengukur kekuatan dan mengalahkan lawan tapi bagaimana mengukur kemampuan diri,” ujar General Manager Parahyangan Golf, Yulius Ardiansyah.

Bukan sekadar olahraga, generasi muda, dari Milenial hingga Gen Z, mulai menjadikan golf sebagai bagian dari gaya hidup aktif dan reflektif. (Sumber: Ayobandung.id | Foto: Eneng Reni Nuraisyah Jamil)
Bukan sekadar olahraga, generasi muda, dari Milenial hingga Gen Z, mulai menjadikan golf sebagai bagian dari gaya hidup aktif dan reflektif. (Sumber: Ayobandung.id | Foto: Eneng Reni Nuraisyah Jamil)

Driving Range ini dilengkapi dengan Top Tracer Simulator, target range, area pukulan luas, serta lounge yang nyaman. Tarifnya pun cukup terjangkau, mulai dari Rp132.000 hingga Rp185.000 per jam. Bagi anak muda yang ingin mencoba tanpa tekanan sosial atau komitmen keanggotaan, fasilitas ini menjadi pintu masuk yang menyenangkan.

Yulius menambahkan bahwa kepuasan dalam bermain golf bukan berasal dari kompetisi, melainkan dari pencapaian pribadi. “Kami ingin memperlihatkan dan menghadirkan destinasi lengkap yang bisa memenuhi berbagai kebutuhan, mulai dari olahraga, relaksasi, bisnis, hingga event berskala besar,” ujarnya.

Selain Driving Range, Parahyangan Golf memiliki lapangan 18-hole berstandar internasional yang telah empat kali berturut-turut dinobatkan sebagai Best Golf Course in Indonesia oleh World Golf Awards. Namun, prestasi ini tidak menjadikan tempat tersebut eksklusif. Justru sebaliknya, pendekatan mereka terbuka dan inklusif.

Untuk mendukung perkembangan golf di Indonesia, Parahyangan Golf juga memperkenalkan Parahyangan Golf Academy. Program pelatihan ini dirancang untuk berbagai segmen usia dan tingkat kemampuan, dengan pendekatan profesional dan personal.

“Harga Parahyangan Driving Range Package ini juga murah sekali sekitar Rp2,2 juta dengan 8 kali pertemuan, karena kita ingin membuat paradigma golf itu gak mesti mahal tapi affordable,” ujar Yulius.

Ia menegaskan bahwa Parahyangan Golf bukanlah klub tertutup. Lapangan golf bukan lagi ruang eksklusif yang membatasi. Ia menjadi tempat di mana anak muda bisa belajar, bersosialisasi, dan mengekspresikan diri.

“Parahyangan Golf pun sebetulnya bukan exclusive golf club tapi public golf course. Apalagi sejak tahun 2000-an, tren golf mulai bergeser, tak lagi didominasi kaum atau generasi senior 50 tahun ke atas. Gen Z, Milenial, serta anak-anak muda mapan mulai menjadikan golf sebagai bagian dari gaya hidup sehat dan elegan,” ujar Yulius.

Alternatif produk kebutuhan olahraga golf atau UMKM serupa:

  1. https://s.shopee.co.id/4fmtTDCtAf
  2. https://s.shopee.co.id/5VM0SlvQzp
  3. https://s.shopee.co.id/1LWRV9WlJx
  4. https://s.shopee.co.id/3qDmTrXGzK
Nilai artikel ini
Klik bintang untuk menilai

Berita Terkait

News Update

Ayo Biz 17 Sep 2025, 16:26 WIB

Berdaya di Tengah Derita, Cara Santi Safitri Menulis Ulang Takdir Masyarakat Jalanan

Kepedulian tak mengenal batas ruang dan waktu. Ia bisa tumbuh dari kejenuhan, dari ketidakpastian, bahkan dari rasa tak berdaya.
Kegiatan para anggota dari Komunitas Perempuan Mandiri (KPM) Dewi Sartika dalam usaha konveksinya. (Sumber: Dok. KPM Dewi Sartika)
Ayo Netizen 17 Sep 2025, 16:07 WIB

Kadedemes, dari Krisis Pangan menuju Hidangan Penuh Makna

Kadedemes adalah olahan makanan yang berasal dari kulit singkong.
Kadedemes Kuliner Warisan Suku Sunda (Sumber: Dokumentasi Penulis | Foto: Dias Ashari)
Ayo Biz 17 Sep 2025, 15:13 WIB

Dari Simbol Status ke Ruang Ekspresi Diri, Generasi Muda Kini Menyerbu Lapangan Golf

Bukan sekadar olahraga, generasi muda, dari Milenial hingga Gen Z, mulai menjadikan golf sebagai bagian dari gaya hidup aktif dan reflektif.
Bukan sekadar olahraga, generasi muda, dari Milenial hingga Gen Z, mulai menjadikan golf sebagai bagian dari gaya hidup aktif dan reflektif. (Sumber: Ayobandung.id | Foto: Eneng Reni Nuraisyah Jamil)
Ayo Netizen 17 Sep 2025, 14:06 WIB

Lamsijan, Mang Kabayan, dan Langkanya Ilustrator Karakter Kesundaan

Saat ini ilustrator yang mengkhususkan diri mendalami karakter budaya Sunda sangatlah jarang. 
Komik Lamsijan. Saat ini ilustrator yang mengkhususkan diri mendalami karakter budaya Sunda sangatlah jarang. (Sumber: Istimewa | Foto: Istimewa)
Ayo Jelajah 17 Sep 2025, 12:36 WIB

Sejarah Stadion Si Jalak Harupat Bandung, Rumah Bersama Persib dan Persikab

Stadion kabupaten yang diresmikan 2005 ini kini jadi simbol Bandung. Rumah Persib, Persikab, Bobotoh, dan bagian dari sejarah sepak bola.
Stadion Si Jalak Harupat di Soreang yang jadi markas Persib Bandung dan Persikab. (Sumber: Pemkab Bandung)
Ayo Biz 17 Sep 2025, 12:35 WIB

Sendal Perempuan yang Tak Boleh Hanya Nyaman Dipakai

Sandal perempuan berfungsi sebagai alas kaki yang melindungi telapak dari panas, kotoran, maupun permukaan yang keras ketika beraktivitas. Namun sandal juga memberikan kenyamanan karena umumnya ringan
Ilustrasi Foto Sandal Perempuan. (Foto: Pixabay)
Ayo Biz 17 Sep 2025, 10:33 WIB

Surga Buku Jadul di Tengah Kota Bandung

Bagi pencinta buku lama dan koleksi majalah impor, Kota Bandung punya destinasi yang layak dikunjungi, Toko Buku Redjo. Toko ini berlokasi di Jalan Cipunagara Nomor 43, kawasan Cihapit, Bandung
Toko Buku Redjo. (Foto: GMAPS)
Ayo Biz 17 Sep 2025, 09:37 WIB

Studio Rosid, Tempat Paling Nyaman untuk Menikmati Karya Seni

Di tengah ramainya kehidupan perkotaan, terdapat sebuah ruang seni yang menawarkan atmosfer berbeda. Studio Rosid, yang berdiri sejak 2003 di Jalan Cigadung Raya Tengah No. 40, Kecamatan Cibeunying.
Galeri Seni Studio Rosid. (Foto: Dok. Ayobandung.com)
Ayo Netizen 17 Sep 2025, 06:09 WIB

Apakah Mentalitas 'Modal Janji' Berakar dari Masyarakat ?

Janji manis yang sering kali tidak ditepati membuat seseorang bisa kehilangan mempercayai semua pihak.
Janji manis seseorang yang tidak ditepati sungguh mencederai kepercayaan orang lain. (Sumber: Dokumentasi Penulis | Foto: Dias Ashari)
Ayo Biz 16 Sep 2025, 18:51 WIB

Bandung Bukan Milik Segelintir: BBFT dan Perjuangan Ruang yang Setara

Mereka ingin masyarakat melihat langsung bahwa difabel bukan kelompok yang terpisah. Mereka ada, dan mereka ingin dilibatkan.
BBFT ingin masyarakat melihat langsung bahwa difabel bukan kelompok yang terpisah. Mereka ada, dan mereka ingin dilibatkan. (Sumber: Ayobandung.id | Foto: Eneng Reni Nuraisyah Jamil)
Ayo Netizen 16 Sep 2025, 18:31 WIB

Huruf Kapital Tak Boleh Diabaikan, tapi Kapan Jangan Digunakan?

Tanpa huruf kapital, tulisan formal menjadi hamparan kata yang tak punya penekanan, kehilangan nuansa dan martabat.
Tanpa huruf kapital, tulisan formal menjadi hamparan kata yang tak punya penekanan, kehilangan nuansa dan martabat. (Sumber: Pexels/Brett Jordan)
Ayo Jelajah 16 Sep 2025, 17:33 WIB

Sejarah Gempa Besar Cianjur 1879 yang Guncang Kota Kolonial

Catatan sejarah Belanda ungkap 1.621 rumah hancur, dari penjara hingga gudang garam, akibat guncangan berhari-hari.
Dokumentasi kerusakan gempa Cianjur 1879. (Sumber: KITLV)
Ayo Biz 16 Sep 2025, 16:48 WIB

Reggae Menggema dari Lereng Bandung, Jejak The Paps dan Generasi Musik Bebas

Dari gang-gang kecil tempat anak muda berkumpul, hingga panggung-panggung komunitas yang tak pernah sepi, Bandung jadi rumah bagi banyak eksperimen musikal yang berani.
The Paps, band reggae asal Bandung yang tak hanya memainkan musik, tapi juga merayakan kebebasan dalam berkarya. (Sumber: dok. The Paps)
Ayo Netizen 16 Sep 2025, 16:10 WIB

Upaya Menyukseskan Program Revitalisasi Sekolah

Revitalisasi sekolah merupakan program pemerintah saat ini yang layak untuk diapresiasi.
Revitalisasi sekolah merupakan program pemerintah saat ini yang layak untuk diapresiasi. (Sumber: Unsplash/Husniati Salma)
Ayo Biz 16 Sep 2025, 15:37 WIB

Menyulam Asa di Dapur UMKM: Tiga Kisah Perjuangan, Inovasi, dan Harapan

Tiga sosok tangguh dari Bandung ini membuktikan bisnis kecil bisa punya dampak besar asal dijalani dengan tekad, inovasi, dan dukungan publik yang berkelanjutan.
Produk brownies bites yang gluten free, dairy free, dan low sugar dari Battenberg3. (Sumber: Ayobandung.id | Foto: Eneng Reni Nuraisyah Jamil)
Ayo Netizen 16 Sep 2025, 15:00 WIB

Kasian, Kota Bandung Tak Punya Gedung Festival Film

Ya, Bandung kota seni yang tak Nyeni. Seperti gadis cantik yang belum mandi.
Kota Bandung tak punya Gedung Festival Film. (Sumber: Pexels/Tima Miroshnichenko)
Ayo Jelajah 16 Sep 2025, 14:15 WIB

Sejarah DAMRI, Bus Jagoan Warga Bandung

Sejak 1960-an, DAMRI mewarnai jalanan Bandung. Dari trial and error, berkembang jadi transportasi publik penting, kini hadir dengan armada bus listrik.
Bus DAMRI jadul di Kota Bandung. (Sumber: Ayobandung)
Ayo Biz 16 Sep 2025, 12:14 WIB

Mouthwash, Bukan Hanya Sekedar Obat Kumur yang Bikin Napas Segar

Mouthwash atau obat kumur adalah cairan khusus yang digunakan sebagai pelengkap perawatan mulut dan gigi. Fungsinya tidak hanya untuk menyegarkan napas, tetapi juga membantu mengurangi jumlah bakteri
Mouthwash Listerin. (Foto: Pixabay)
Ayo Biz 16 Sep 2025, 10:21 WIB

Elastico 7, Cerita Dua Sahabat Membangun Brand Olahraga hingga Go Internasional

Industri fesyen olahraga di Indonesia terus berkembang, dan salah satu merek lokal yang berhasil menorehkan prestasi hingga kancah internasional adalah Elastico 7. Brand asal Bandung ini lahir satu de
Produk Jersey Elastico 7 (Foto: GMAPS)
Ayo Biz 16 Sep 2025, 08:52 WIB

Toko Roti Legendaris di Bandung, Berdiri Sejak 1954

Toko Roti Sidodadi, Legenda Kuliner Bandung yang Tetap Bertahan Sejak 1954Bandung dikenal memiliki deretan kuliner legendaris, salah satunya Toko Roti Sidodadi yang sudah berdiri sejak 1954. Meski usi
Aneka Jenis Roti di Toko Roti Sidodadi. (Foto: GMAPS)