Creavill Menyalakan Lentera Pemberdayaan dari Rumah Baca ke Bisnis Berkelanjutan

Eneng Reni Nuraisyah Jamil
Ditulis oleh Eneng Reni Nuraisyah Jamil diterbitkan Senin 15 Sep 2025, 17:02 WIB
Creavill bukan sekadar sebagai komunitas relawan melainkan katalis perubahan sosial yang mengakar dari literasi dan semangat kewirausahaan. (Sumber: Ayobandung.id | Foto: Eneng Reni Nuraisyah Jamil)

Creavill bukan sekadar sebagai komunitas relawan melainkan katalis perubahan sosial yang mengakar dari literasi dan semangat kewirausahaan. (Sumber: Ayobandung.id | Foto: Eneng Reni Nuraisyah Jamil)

AYOBANDUNG.ID -- Langkah kecil yang dimulai pada Agustus 2017 kini menjelma menjadi gerakan pemberdayaan yang menjangkau desa-desa. Creative Village, atau yang dikenal sebagai Creavill, hadir bukan sekadar sebagai komunitas relawan, melainkan sebagai katalis perubahan sosial yang mengakar dari literasi dan semangat kewirausahaan.

Creavill memulai kiprahnya dengan mendirikan Rumah Baca Kreatif (Rumba) di Desa Pasil Langu, Kecamatan Cisarua. Desa yang terletak di bawah kaki Gunung Burangrang ini dipilih karena menyimpan potensi sumber daya manusia dan alam yang belum tergarap maksimal. Rumba menjadi titik awal membangun ruang belajar yang inklusif dan partisipatif.

Creavill juga memperluas wilayah binaannya ke Kelurahan Braga, Kota Bandung. Wilayah ini dikenal sebagai pusat wisata kuliner dan sejarah, namun juga memiliki potensi sosial yang besar. Di RW 03 Kecamatan Sumur Bandung, Rumba hadir sebagai ruang komunitas yang menghubungkan anak-anak, pemuda, dan warga dalam semangat belajar bersama.

"Pertama di wilayah itu harus punya potensi, baik potensi SDM, ataupun potensi lain. Semisal Braga memiliki potensi wisata kuliner dan lain yang tentu bisa dikembangkan. Kedua, harus ada juga pemuda aktif lokal seperti karang taruna yang aktif dan bisa mengelola rumah baca ini," ungkap Ketua Komunitas Creavill Bandung, Rindra Nuriza saat ditemui Ayobandung.

Rumba bukan sekadar perpustakaan, melainkan juga ruang hidup yang menjadi basecamp belajar, tempat berkumpul, dan laboratorium ide. Anak-anak belajar membaca, pemuda berdiskusi, dan warga mulai merancang masa depan wilayah mereka dengan cara yang baru berbasis literasi dan kolaborasi.

Creavill lahir dari keprihatinan terhadap rendahnya indeks membaca masyarakat Indonesia, sebagaimana ditunjukkan oleh survei UNESCO. Namun, di balik angka itu, tersimpan semangat membaca yang tinggi. Celah inilah yang ditangkap Creavill sebagai peluang untuk membangun jendela keberdayaan.

Sejak awal, Rindra dan timnya tidak hanya membangun ruang baca, tetapi juga membangun ekosistem belajar yang berkelanjutan. Teknologi, kewirausahaan, dan kreativitas menjadi fondasi program lanjutan yang disesuaikan dengan kebutuhan tiap wilayah binaan. Literasi menjadi pintu masuk menuju kemandirian.

"Misi kami, Rumah Baca Kreatif menjadi jendela keberdayaan. Jadi nanti masyarakat sendiri yang memajukan wilayahnya. Kami hanya fasilitator saja mengadakan rumah baca. Tapi nantinya mereka yang ngajar, mengadakan aktivitas, dan mengelola semuanya," sambung Rindra.

Rumah Baca Kreatif di di RW 03, Kelurahan Braga, Kecamatan Sumur Bandung. (Sumber: Ayobandung.id | Foto: Eneng Reni Nuraisyah Jamil)
Rumah Baca Kreatif di di RW 03, Kelurahan Braga, Kecamatan Sumur Bandung. (Sumber: Ayobandung.id | Foto: Eneng Reni Nuraisyah Jamil)

Creavill mengusung dua program utama yakni One Village One Product dan One Village One Brand. Melalui pendekatan ini, komunitas didorong untuk menggali potensi lokal dan mengemasnya menjadi produk unggulan yang memiliki nilai jual dan identitas khas. Literasi menjadi landasan untuk membangun brand komunitas.

Di Braga misalnya, potensi kuliner lokal mulai dikembangkan sebagai produk komunitas. Anak-anak muda dilatih memahami branding, pemasaran, dan storytelling bisnis. Rumba menjadi titik awal, tetapi tujuan akhirnya adalah kemandirian ekonomi berbasis komunitas. Produk lokal bukan hanya soal jualan, tapi soal identitas dan keberlanjutan.

“Harapannya tentu Rumba kreatif ini dapat bermanfaat serta meningkatkan minat baca dan menambah semangat belajar anak-anak di sini," tuturnya.

Namun, perjalanan Creavill bukan tanpa tantangan. Keterbatasan dana, regenerasi relawan, dan dinamika sosial di tiap wilayah binaan menjadi ujian konsistensi. Rindra mengakui, membangun komunitas bukan hanya soal program, tetapi soal kepercayaan dan keberlanjutan.

Untuk menjawab tantangan tersebut, Creavill mulai menjalin kolaborasi dengan pelaku UMKM, akademisi, dan komunitas kreatif lainnya. Mereka percaya bahwa pemberdayaan bukan kerja satu arah, melainkan ekosistem yang saling menguatkan. Kolaborasi menjadi kunci agar gerakan ini terus hidup dan berkembang.

Kini, Creavill tak hanya dikenal sebagai komunitas literasi, tetapi juga sebagai inkubator bisnis sosial. Mereka merancang model pemberdayaan yang bisa direplikasi di desa-desa lain, dengan tetap menjaga nilai lokal dan partisipasi warga. Setiap desa punya cerita, dan Creavill hadir untuk membantu menuliskannya.

Di tengah arus digitalisasi dan urbanisasi, Creavill menjadi pengingat bahwa pembangunan tak selalu harus megah. Kadang, cukup dimulai dari sebuah rumah baca kecil, dengan semangat besar untuk berubah. Literasi menjadi lentera, dan komunitas menjadi pelita yang menyalakan harapan.

Dengan semangat relawan dan strategi bisnis berkelanjutan, Creavill terus menyalakan lentera pemberdayaan. Bukan hanya untuk hari ini, tetapi untuk masa depan desa-desa yang ingin berdiri di atas kaki sendiri.

"Harapan jangka panjang kami nanti wilayah itu bisa terangkat dari segi kewirausahaan. Misalnya Braga,bisa punya produk yang bisa dijual atau bisa membantu perekonomian warga dan punya penghasilan sendiri sehingga nanti bisa mandiri," ujarnya.

Alternatif produk literasi dan UMKM serupa:

  1. https://s.shopee.co.id/1VpodAWO3d
  2. https://s.shopee.co.id/3fuJDBafRc
  3. https://s.shopee.co.id/30ecQ22GMX

Artikel Rekomendasi Untuk Anda

Nilai artikel ini
Klik bintang untuk menilai

Berita Terkait

News Update

Ayo Netizen 02 Nov 2025, 07:30 WIB

Tips Aman Berselancar Internet: Hindari Jebakan Phishing dan Penipuan Online

Waspadai jebakan di dunia maya! Temukan cara mengenali tautan palsu, pesan penipuan, dan trik phishing yang sering menjerat.
Waspada terhadap phishing dan penipuan online. (Sumber: Pexels/Markus Winkle)
Ayo Netizen 02 Nov 2025, 05:42 WIB

Menggenggam Asa Hafalan, Sang Penghidup Tradisi Tahfiz MTs Kifayatul Achyar

Kisah inspiratif Sholihin, pembina tahfiz yang berhasil menghidupkan kembali program hafalan para siswa di MTs Kifayatul Achyar.
Sosok Sholihin yang giat membina tahfiz siswa/i MTs Kifayatul Achyar (Foto: Nabella Putri Sanrissa)
Ayo Biz 01 Nov 2025, 15:18 WIB

Transformasi Pusat Perbelanjaan Bandung, Menjawab Tantangan Ritel dengan Inovasi dan Koneksi Sosial

Perubahan perilaku konsumen, menuntut mal yang dulunya menjadi destinasi utama kini harus bersaing dengan kenyamanan belanja daring dan tuntutan pengalaman lebih personal.
Perubahan perilaku konsumen, menuntut mal yang dulunya menjadi destinasi utama kini harus bersaing dengan kenyamanan belanja daring dan tuntutan pengalaman lebih personal. (Sumber: Ayobandung.id | Foto: Eneng Reni Nuraisyah Jamil)
Ayo Biz 01 Nov 2025, 14:22 WIB

Membentuk Karakter Gen Z di Era Digital: Antara Teknologi, Kreativitas, dan Tantangan Edukasi

Lahir dalam era konektivitas tinggi, Gen Z tumbuh bersama internet, media sosial, dan perangkat pintar yang menjadi bagian tak terpisahkan dari keseharian.
Lahir dalam era konektivitas tinggi, Gen Z tumbuh bersama internet, media sosial, dan perangkat pintar yang menjadi bagian tak terpisahkan dari keseharian. (Sumber: Ayobandung.id | Foto: Eneng Reni Nuraisyah Jamil)
Ayo Biz 01 Nov 2025, 12:51 WIB

Menanam Masa Depan, Mustika Arsri dan Revolusi Teknologi di Ladang Petani Muda

Habibi Garden lahir dari visi besar untuk membangkitkan semangat petani muda dan mendorong regenerasi tenaga kerja di sektor agrikultur.
Habibi Garden lahir dari visi besar untuk membangkitkan semangat petani muda dan mendorong regenerasi tenaga kerja di sektor agrikultur. (Sumber: dok Habibi Garden)
Ayo Jelajah 31 Okt 2025, 21:42 WIB

Hikayat Skandal Kavling Gate, Korupsi Uang Kadeudeuh yang Guncang DPRD Jawa Barat

Saat uang kadeudeuh jadi bencana politik. Skandal Kavling Gate membuka borok korupsi berjamaah di DPRD Jawa Barat awal 2000-an.
Gedung DPRD Jawa Barat.
Ayo Netizen 31 Okt 2025, 20:26 WIB

Berkunjung ke Perpustakaan Jusuf Kalla di Kota Depok

Perpustakaan Jusuf Kalla bisa menjadi alternatif bagi wargi Bandung yang sedang berkunjung ke luar kota.
Perpustakaan Jusuf Kalla di Kawasan Universitas Islam Internasional Indonesia Kota Depok (Sumber: Dokumentasi Penulis | Foto: Dias Ashari)
Beranda 31 Okt 2025, 19:03 WIB

Energi Selamatkan Nyawa: Gas Alam Pertamina Terangi Rumah Sakit di Hiruk Pikuk Kota

PGN sebagai subholding gas Pertamina terus memperluas pemanfaatan gas bumi melalui berbagai inovasi, salah satunya skema beyond pipeline menggunakan CNG.
Instalasi Gizi RSUP Hasan Sadikin. (Sumber: ayobandung.id | Foto: Gilang Fathu Romadhan)
Ayo Netizen 31 Okt 2025, 18:22 WIB

Gunung Puntang, Surga Sejuk di Bandung Selatan yang Sarat Cerita

Gunung Puntang menjadi salah satu destinasi wisata alam yang paling populer di Bandung Selatan.
Suasana senja di kawasan Gunung Puntang, Bandung Selatan. (Sumber: Dokumentasi Penulis | Foto: Naila Salsa Bila)
Ayo Netizen 31 Okt 2025, 17:00 WIB

Kehangatan dalam Secangkir Cerita di Kedai Kopi Athar

Kedai Yang suka dikunjungi mahasiswa UIN SGD 2, tempat refresing otak sehabis belajar.
Kedai Kopi Athar, tempat refresing otak Mahasiswa UIN SGD kampus 2. (Sumber: Dokumentasi Penulis | Foto: Fikri Syahrul Mubarok)
Ayo Netizen 31 Okt 2025, 16:17 WIB

Berhenti Jadi People Pleaser, Yuk Belajar Sayang sama Diri Sendiri!

Jika Anda hidup untuk menyenangkan orang lain, semua orang akan mencintai Anda, kecuali diri Anda sendiri. (Paulo Coelho)
Buku "Sayangi Dirimu, Berhentilah Menyenangkan Semua Orang" (Foto: Penulis)
Ayo Netizen 31 Okt 2025, 16:01 WIB

Santri Jangan Cuma Dirayakan, tapi Dihidupkan

Hari Santri bukan sekadar seremoni. Ia seharusnya menjadi momentum bagi para santri untuk kembali menyalakan ruh perjuangan.
Santri di Indonesia. (Sumber: Unsplash/ Muhammad Azzam)
Ayo Netizen 31 Okt 2025, 14:50 WIB

Sarapan, 'Ritual' yang Sering Terlupakan oleh Mahasiswa Kos

Sarapan yang sering terlupakan bagi anak kos, padahal penting banget buat energi dan fokus kuliah.
Bubur ayam sering jadi menu sarapan umum di Indonesia. (Sumber: Unsplash/ Zaky Hadi)
Ayo Netizen 31 Okt 2025, 14:01 WIB

Balqis Rumaisha, Hafidzah Cilik yang Berprestasi

Sebuah feature yang menceritakan seorang siswi SMP QLP Rabbani yang berjuang untuk menghafal dan menjaga Al-Qur'an.
Balqis Rumaisha saat wawancara di SMP QLP Rabbani (Sumber: Dokumentasi Pribadi Penulis | Foto: Salsabiil Firdaus)
Ayo Netizen 31 Okt 2025, 13:01 WIB

Antara Kebebasan Berpendapat dan Pengawasan Digital: Refleksi atas Kasus TikTok di Indonesia

Artikel ini membahas polemik antara pemerintah Indonesia dan platform TikTok terkait kebijakan pengawasan digital.
Artikel ini membahas polemik antara pemerintah Indonesia dan platform TikTok terkait kebijakan pengawasan digital. (Sumber: Pexels/cottonbro studio)
Ayo Netizen 31 Okt 2025, 11:12 WIB

Self-Care ala Korea: dari Rutinitas Skincare ke Gaya Hidup Positif

Glowing bukan cuma dari skincare, tapi juga dari hati yang tenang.
Penggunaan skincare rutin sebagai bentuk mencintai diri sendiri. (Sumber: Pexels/Rheza Aulia)
Ayo Jelajah 31 Okt 2025, 09:46 WIB

Hikayat Pembubaran Diskusi Ultimus, Jejak Paranoia Kiri di Bandung

Kilas balik pembubaran diskusi buku di Toko Buku Ultimus Bandung tahun 2006, simbol ketegangan antara kebebasan berpikir dan paranoia anti-komunis.
Ilustrasi pembubaran diskusi di Ultimus Bandung.
Ayo Netizen 31 Okt 2025, 09:39 WIB

Kala Cinta Tak Secepat Jadwal Keluarga, Realita Film 'Jodoh 3 Bujang'

Kisah tiga bersaudara yang harus menikah bersamaan demi tradisi.
Salah satu adegan di film 'Jodoh 3 Bujang'. (Sumber: Instagram/Jodoh 3 Bujang)
Ayo Jelajah 31 Okt 2025, 08:38 WIB

Hikayat Janggal Pembunuhan Brutal Wanita Jepang Istri Pengacara di Bandung

Polisi menemukan jasadnya dengan pisau masih menancap. Tapi siapa pembunuhnya? Dua dekade berlalu, jawabannya hilang.
Ilustrasi (Sumber: Shutterstock)
Ayo Netizen 31 Okt 2025, 07:50 WIB

Menepi Sejenak Menikmati Sore di Bandung Utara

Kamakarsa Garden adalah salah satu tempat yang bisa dikunjungi di daerah Bandung Utara untuk sejenak menepi dari hingar-bingar perkotaan.
Kamakarsa Garden (Sumber: Dokumentasi Penulis | Foto: Dias Ashari)