Sunyi yang Tak Pernah Sepi, Rumah Cemara dan Luka yang Dirawat Diam-diam

Eneng Reni Nuraisyah Jamil
Ditulis oleh Eneng Reni Nuraisyah Jamil diterbitkan Rabu 29 Okt 2025, 20:38 WIB
Datang tanpa suara, Menyusup pelan ke dalam tubuh, lalu menetap. HIV bukan penyakit yang berteriak. Ia diam, menyembunyikan diri di balik senyum, rutinitas, dan pakaian bersih.

Datang tanpa suara, Menyusup pelan ke dalam tubuh, lalu menetap. HIV bukan penyakit yang berteriak. Ia diam, menyembunyikan diri di balik senyum, rutinitas, dan pakaian bersih.

AYOBANDUNG.ID -- Ia datang tanpa suara. Menyusup pelan ke dalam tubuh, lalu menetap. HIV bukan penyakit yang berteriak. Ia diam, menyembunyikan diri di balik senyum, rutinitas, dan pakaian bersih. Di Bandung, kota yang gemar merayakan kreativitas, ada ribuan orang yang hidup dengan sunyi semacam itu, sunyi yang tak pernah benar-benar sepi.

Menurut data Dinas Kesehatan Kota Bandung per Oktober 2025, tercatat lebih dari 9.700 kasus HIV aktif. Angka itu bukan sekadar statistik. Ia adalah wajah-wajah yang kita temui di angkot, di warung kopi, di ruang kelas, bahkan di rumah sendiri. Tapi stigma membuat orang dengan HIV/AIDS (ODHA) tak terlihat.

Di sinilah Rumah Cemara berdiri. Bukan sebagai klinik, bukan sekadar komunitas, tapi sebagai ruang aman bagi mereka yang tak lagi punya tempat untuk bercerita. “Kami bukan penyelamat. Kami hanya ingin mereka tahu bahwa mereka tidak sendiri,” kata Kustantonio, atau Nio, Staff Dukungan & Kemitraan RC kepada Ayobandung.

Pendampingan yang dilakukan RC bukan hanya soal obat atau tes. Ia adalah proses mendengarkan. “Kami tanya dulu, ada keluhan fisik? Psikologis? Sosial? Karena kadang yang paling menyakitkan bukan virusnya, tapi penolakan,” ujar Nio.

Konseling di RC bersifat rahasia. Bukan karena malu, tapi karena dunia belum siap mendengar. “Kalau hasil tesnya negatif, kami bantu agar tetap negatif. Kalau positif, kami bantu agar tetap sehat. Tapi kalau sudah putus asa, kami hadirkan role model yang pernah ada di titik itu dan berhasil bangkit,” lanjutnya.

Perubahan pola penularan HIV di Bandung membuat RC harus terus beradaptasi. Dulu, jarum suntik adalah musuh utama. Kini, hubungan seksual tanpa perlindungan menjadi jalur dominan. “Banyak ibu rumah tangga tertular dari suami yang ‘jajan’. Mereka tidak tahu, tidak siap, dan tidak pernah diberi pilihan,” ungkap Nio.

Ironisnya, masyarakat masih menyalahkan pekerja seks atau kelompok minoritas. Padahal, menurut Nio, ibu rumah tangga justru lebih rentan. “Mereka tidak punya kontrol atas tubuhnya sendiri. Dan ketika tertular, mereka disalahkan,” katanya.

RC percaya bahwa pendekatan inklusif adalah kunci. Bukan dengan ceramah, tapi dengan membuka ruang perjumpaan. “Kalau masyarakat bisa melihat langsung kehidupan ODHA, stigma akan runtuh. Karena mereka akan tahu bahwa ODHA bukan ancaman. Mereka adalah manusia,” tegas Nio.

Menurut data Dinas Kesehatan Kota Bandung per Oktober 2025, tercatat lebih dari 9.700 kasus HIV aktif. (Sumber: Ayobandung.id | Foto: Irfan Al-Faritsi)
Menurut data Dinas Kesehatan Kota Bandung per Oktober 2025, tercatat lebih dari 9.700 kasus HIV aktif. (Sumber: Ayobandung.id | Foto: Irfan Al-Faritsi)

Usia produktif menjadi kelompok paling terdampak. Rentang 17–39 tahun mendominasi angka kasus. RC pun memperluas edukasi ke sekolah, komunitas pemuda, dan pekerja seks. “Kami masuk ke ruang-ruang yang selama ini dianggap tabu. Karena di sana, banyak yang belum tahu,” ujar Nio.

Tantangan terbesar bukan hanya stigma, tapi juga ketakutan. Banyak yang enggan tes karena takut dikucilkan. Banyak yang memilih diam, meski tubuhnya mulai lemah. “Kami tidak bisa memaksa. Tapi kami bisa menemani,” kata Nio.

Dalam konseling, RC tidak hanya bicara soal virus. Mereka bicara soal harapan. Soal bagaimana hidup bisa tetap dijalani, meski dengan luka. “Kami percaya, setiap orang berhak untuk sehat. Bukan hanya secara fisik, tapi juga secara sosial dan spiritual,” jelasnya.

RC juga menghadirkan role model, penyintas HIV yang berhasil menjalani hidup sehat dan produktif. Mereka bukan tokoh besar. Mereka adalah orang biasa yang memilih untuk tidak menyerah. “Kehadiran mereka memberi harapan. Bahwa hidup tidak berhenti di diagnosis,” kata Nio.

Kolaborasi menjadi napas lain dari RC. Mereka bekerja sama dengan Dinas Kesehatan, sekolah, dan komunitas lokal. Bukan untuk kampanye, tapi untuk membangun ekosistem yang mendukung ODHA untuk hidup bermartabat.

Meski jalan masih panjang, RC percaya bahwa perubahan bisa dimulai dari ruang kecil. Dari obrolan di ruang konseling, dari pelukan pertama setelah hasil tes, dari keberanian untuk berkata, “Saya positif, tapi saya masih manusia.”

“Sekarang ke Rumah Cemara yang konseling penularan HIV AIDS ini melanda usia produktif. Misal belum lulus SMA. Jadi rentang usianya kebanyakan dari 17–39 tahun. Makanya kami sekarang lagi banyak kerja untuk perluas jejang komunitas, ke sekolah, hingga para pekerja seks karena kebanyak mereka masih banyak gak tahu soal isu HIV ini,” pungkas Nio.

Alternatif pembelian alat uji mandiri HIV atau kebutuhan serupa:

  1. https://s.shopee.co.id/5pzwCGBjD4
  2. https://s.shopee.co.id/4VUYbpy3P0
  3. https://s.shopee.co.id/8zwxyKwzUU
Nilai artikel ini
Klik bintang untuk menilai

Berita Terkait

News Update

Beranda 15 Des 2025, 21:18 WIB

Tanda Kerusakan Alam di Kabupaten Bandung Semakin Kritis, Bencana Alam Meluas

Seperti halnya banjir bandang di Sumatera, kondisi alam di wilayah Kabupaten Bandung menunjukkan tanda-tanda kerusakan serius.
Warga di lokasi bencana sedang membantu mencari korban tertimbun longsor di Arjasari, Kabupaten Bandung. (Sumber: ayobandung.id | Foto: Gilang Fathu Romadhan)
Ayo Netizen 15 Des 2025, 20:05 WIB

Tahun 2000-an, Palasari Destinasi 'Kencan Intelektual' Mahasiswa Bandung

Tahun 2002, Palasari bukan sekadar pasar buku. Ia adalah universitas paralel bagi mahasiswa UIN Bandung.
 Tahun 2002, Palasari bukan sekadar pasar buku. Ia adalah universitas paralel bagi mahasiswa UIN Bandung (Sumber: ayobandung.com | Foto: Irfan Al-Farisi)
Ayo Netizen 15 Des 2025, 19:25 WIB

Benang Kusut Kota Bandung: Penataan Kabel Tak Bisa Lagi Ditunda

Kabel semrawut di berbagai sudut Kota Bandung merusak estetika kota dan membahayakan warga.
Kabel-kabel yang menggantung tak beraturan di Jl. Katapang, Lengkong, Kota Bandung, pada Rabu (03/12/2025). (Sumber: Dokumentasi Penulis | Foto: Masayu K.)
Ayo Netizen 15 Des 2025, 18:08 WIB

Menghangat di Hujan Bandung dengan Semangkuk Mie Telur Mandi dari Telur Dadar JUARA

“Mie Telur Mandi” dari sebuah kedai di Kota Bandung yang sedang ramai diperbincangkan di media sosial.
 “Mie Telur Mandi” dari sebuah kedai di Kota Bandung yang sedang ramai diperbincangkan di media sosial. (Sumber: Dokumentasi Penulis)
Ayo Netizen 15 Des 2025, 17:14 WIB

Mengukus Harapan Senja di Jatinangor

Ketika roti kukus di sore hari menjadi kawan sepulang kuliah.
Roti-roti yang dikukus kembali sebelum diberi topping. (Foto: Abigail Ghaissani Prafesa)
Ayo Netizen 15 Des 2025, 17:04 WIB

Selamat Datang di Kota Bandung! Jalan Kaki Bisa Lebih Cepat daripada Naik Kendaraan Pribadi

Bandung, yang pernah menjadi primadona wisata, kini menduduki peringkat sebagai kota termacet di Indonesia.
Deretan kendaraan terjebak dalam kemacetan pasca-hujan di Kota Bandung, (03/12/2025). (Foto: Zaidan Muafa)
Ayo Netizen 15 Des 2025, 16:52 WIB

Cerita Kuliner Nasi Tempong dan Jalanan Lengkong yang tak Pernah Sepi

Salah satu kisahnya datang dari Nasi Tempong Rama Shinta, yang dahulu merasakan jualan di gerobak hingga kini punya kedai yang selalu ramai pembeli.
Jalan Lengkong kecil selalu punya cara menyajikan malam dengan rasa di Kota Bandung, (05/11/2025). (Foto: Zaki Al Ghifari)
Ayo Netizen 15 Des 2025, 16:09 WIB

Lampu Lalu Lintas Bermasalah, Ancaman Kecelakaan yang Perlu Ditangani Cepat

Lampu lalu lintas di perempatan Batununggal dilaporkan menampilkan hijau dari dua arah sekaligus yang memicu kebingungan dan potensi kecelakaan.
Kondisi lalu lintas yang berantakan di perempatan Batununggal, Kota Bandung (4/12/25) (Sumber: Dokumentasi Penulis | Foto: Amelia Ulya)
Ayo Netizen 15 Des 2025, 15:56 WIB

Terjangkau namun Belum Efisien, Trans Metro Pasundan di Mata Mahasiswa

Mahasiswa di Bandung memilih bus kota sebagai transportasi utama, namun masih menghadapi kendala pada rute, jadwal, dan aplikasi.
Suasana di dalam bus Trans Metro Pasundan di sore hari pada hari Selasa (2/12/2025). (Sumber: Dokumentasi Penulis | Foto: Dheana Husnaini)
Ayo Netizen 15 Des 2025, 15:16 WIB

Bandung di Tengah Ledakan Turisme: Makin Cantik atau Cuma Viral?

Artikel ini menyoroti fenomena turisme Bandung yang makin viral namun sekaligus makin membebani kota dan lingkungannya.
Sekarang Bandung seperti berubah jadi studio konten raksasa. Hampir setiap minggu muncul cafe baru dan semuanya berlomba-lomba tampil seestetik mungkin agar viral di TikTok. (Sumber: Dokumentasi Penulis)
Ayo Netizen 15 Des 2025, 14:36 WIB

Jalan Baru Literasi dan Numerasi di Indonesia: Berkaca pada Pendidikan Finlandia

Rendahnya kemampuan literasi dan numerasi siswa Indonesia berdasarkan data PISA dan faktor penyebabnya.
Butuh kerjasama dan partisipasi dari berbagai pihak dalam rangka mewujudkan pendidikan terbaik bagi anak-anak negeri ini. (Sumber: Pexels/Agung Pandit Wiguna)
Ayo Netizen 15 Des 2025, 14:28 WIB

Tahu Bakso di Pasar Sinpasa Summarecon Bandung: Lezatnya Paduan Tradisi dan Urban Vibes

Di sekitar Pasar Modern Sinpasa Summarecon Bandung, salah satu tenant mampu menarik perhatian siapa saja yang lewat: tahu bakso enak.
Tahu Bakso Enak. (Sumber: dokumentasi penulis)
Ayo Netizen 15 Des 2025, 12:06 WIB

Polemik Penerapan Restorative Justice di Indonesia sebagai Upaya Penyelesaian Perkara

Polemik restorative justice dibahas dengan menggunakan metode analisis normatif, namun pada bagian penjelasan contoh digunakan juga analisis sosiologis.
Ilustrasi hukum. (Sumber: Pexels/KATRIN BOLOVTSOVA)
Ayo Netizen 15 Des 2025, 10:19 WIB

Babakan Siliwangi Perlu Cahaya: Jalur Populer, Penerangan Minim

Hampir setiap malam di wilayah Babakan Siliwangi penerangan yang minim masih menjadi persoalan rutin.
Suasana Babakan Siliwangi saat malam hari (4/12/2025) dengan jalanan gelap, mural warna-warni, dan arus kendaraan yang tak pernah sepi. (Sumber: Bunga Citra Kemalasari)
Ayo Netizen 15 Des 2025, 10:00 WIB

Kunci 'Strong Governance' Bandung

Strong governance adalah salah satu kebutuhan nyata Bandung kiwari.
Suasana permukiman padat penduduk di pinggir Sungai Cikapundung, Tamansari, Kota Bandung. (Sumber: Ayobandung | Foto: Irfan Al Faritsi)
Ayo Netizen 15 Des 2025, 08:31 WIB

Benarkah Budidaya Maggot dalam Program 'Buruan Sae' Jadi Solusi Efektif Sampah Kota Bandung?

Integrasi budidaya maggot dalam Program Buruan Sae menjadi penegasan bahwa pengelolaan sampah dapat berjalan seiring dengan pemberdayaan masyarakat.
Budidaya maggot di RW 9 Lebakgede menjadi upaya warga mengolah sampah organik agar bermanfaat bagi lingkungan sekitar. (Sumber: ayobandung.id | Foto: Ikbal Tawakal)
Beranda 15 Des 2025, 07:48 WIB

Pembangunan untuk Siapa? Kisah Perempuan di Tengah Perebutan Ruang Hidup

Buku ini merekam cerita perjuangan perempuan di enam wilayah Indonesia, yakni Sumatera, Sulawesi, NTT, NTB, serta dua titik di Kalimantan, yang menghadapi konflik lahan dengan negara dan korporasi.
Diskusi Buku “Pembangunan Untuk Siapa: Kisah Perempuan di Kampung Kami” yang digelar di Perpustakaan Bunga di Tembok, Bandung, Minggu (14/12/2025).
Beranda 15 Des 2025, 07:32 WIB

Diskusi Publik di Dago Elos Angkat Isu Sengketa Lahan dan Hak Warga

Dari kegelisahan itu, ruang diskusi dibuka sebagai upaya merawat solidaritas dan memperjuangkan hak atas tanah.
Aliansi Bandung Melawan menggelar Diskusi Publik bertema “Jaga Lahan Lawan Tiran” pada 12 Desember 2025 di Balai RW Dago Elos, Kota Bandung. (Sumber: ayobandung.id | Foto: Halwa Raudhatul)
Ayo Biz 15 Des 2025, 07:16 WIB

Berawal dari Kegelisahan, Kini Menjadi Bisnis Keberlanjutan: Perjalanan Siska Nirmala Pemilik Toko Nol Sampah Zero Waste

Toko Nol Sampah menjual kebutuhan harian rumah tangga secara curah. Produk yang ia jual sudah lebih dari 100 jenis.
Owner Toko Nol Sampah, Siska Nirmala. (Sumber: ayobandung.id | Foto: Toni Hermawan)
Ayo Netizen 14 Des 2025, 20:09 WIB

Good Government dan Clean Government Bukan Sekadar Narasi bagi Pemkot Bandung

Pentingnya mengembalikan citra pemerintah daerah dengan sistem yang terencana melalui Good Government dan Clean Government.
Wali Kota Bandung, Muhammad Farhan,