Eksplorekeun Bandung, Komunitas yang Mengubah Keresahan Jadi Peluang

Eneng Reni Nuraisyah Jamil
Ditulis oleh Eneng Reni Nuraisyah Jamil diterbitkan Rabu 10 Sep 2025, 18:17 WIB
Dari keresahan, Eksplorekeun lahir sebagai sebuah komunitas berbasis di Kota Bandung yang menjadi ruang belajar dan eksplorasi bagi milenial dan Gen Z. (Sumber: Ayobandung.id | Foto: Eneng Reni Nuraisyah Jamil)

Dari keresahan, Eksplorekeun lahir sebagai sebuah komunitas berbasis di Kota Bandung yang menjadi ruang belajar dan eksplorasi bagi milenial dan Gen Z. (Sumber: Ayobandung.id | Foto: Eneng Reni Nuraisyah Jamil)

AYOBANDUNG.ID -- Generasi muda saat ini tumbuh dalam lanskap sosial yang kompleks dan penuh tekanan. Di antara tuntutan karier, pencarian jati diri, dan arus informasi yang tak henti, banyak anak muda merasa terjebak dalam fase quarter life crisis. Dari keresahan itulah lahir Eksplorekeun, sebuah komunitas berbasis di Kota Bandung yang menjadi ruang belajar dan eksplorasi bagi milenial dan Gen Z.

Eksplorekeun bukan sekadar tempat berkumpul, melainkan wadah yang mendorong anak muda untuk menggali potensi, menemukan passion, dan membangun jejaring yang saling mendukung. Komunitas ini digagas oleh empat anak muda yang merasakan langsung betapa pentingnya memiliki ruang aman untuk bertumbuh dan belajar.

Salah satu pendirinya, Angel Natalie Lukito, menjelaskan bahwa Eksplorekeun hadir sebagai respons terhadap kebutuhan generasi muda yang ingin bergerak dan berdampak. “Eksplorekeun ini sebuah komunitas di Bandung, di mana kita pengin ngajakin anak muda untuk bisa melakukan kegiatan positif dan menemukan life passion-nya,” ungkap Angel.

Angel menambahkan bahwa komunitas ini berangkat dari pengalaman pribadi dan teman-temannya yang merasa tidak memiliki wadah yang mendukung proses pencarian jati diri. “Kita mulai berempat karena merasa kita gak punya komunitas yang saling mendukung,” katanya.

Dengan tagline belajar dari siapa aja, di mana aja, dan kapan aja, Eksplorekeun menekankan pentingnya eksplorasi sebagai jalan menuju pemahaman diri. “Karena kalau kita tidak pernah eksplore kita gak akan pernah tahu atau tak akan pernah menemukan apa yang sebenarnya passion kita,” ucap Angel.

Eksplorekeun juga menjadi ruang bagi perempuan muda untuk menunjukkan kapasitas dan kepemimpinannya. Angel menegaskan bahwa perempuan memiliki peran yang sama pentingnya dengan pria dalam membangun komunitas dan menciptakan dampak.

“Peran perempuan begitu besar dan tidak kalah dengan pria. Perempuan juga bisa berdampak, perempuan bisa memimpin, dan perempuan layak untuk mendapatkan kesempatan yang sama dengan pria untuk hal apapun,” tegasnya.

Komunitas ini tidak hanya fokus pada pengembangan diri, tetapi juga membuka ruang diskusi tentang isu-isu sosial, karier, dan mental health yang relevan dengan kehidupan anak muda. Eksplorekeun menggelar berbagai kegiatan seperti kelas daring, sesi mentoring, dan diskusi publik yang mengundang narasumber inspiratif dari berbagai latar belakang.

Salah satu founder dari komunitas Eksplorekeun, Angel Natalie Lukito. (Sumber: Ayobandung.id | Foto: Eneng Reni Nuraisyah Jamil)
Salah satu founder dari komunitas Eksplorekeun, Angel Natalie Lukito. (Sumber: Ayobandung.id | Foto: Eneng Reni Nuraisyah Jamil)

Namun, membangun komunitas bukan tanpa tantangan. Salah satu hambatan terbesar adalah menjaga konsistensi dan keterlibatan anggota di tengah kesibukan masing-masing. Eksplorekeun harus terus berinovasi agar tetap relevan dan menarik bagi generasi yang cepat berubah.

Di balik tantangan tersebut, terbuka peluang bisnis yang menjanjikan. Eksplorekeun mulai merancang program-program berbayar seperti pelatihan digital marketing, kelas pengembangan diri, hingga workshop kewirausahaan kreatif. Dengan pendekatan yang humanis dan berbasis pengalaman, program-program ini mendapat respons positif dari peserta.

Eksplorekeun juga menjalin kolaborasi dengan pelaku UMKM dan brand lokal untuk menciptakan sinergi antara pembelajaran dan praktik bisnis. Kolaborasi ini tidak hanya memperluas jejaring komunitas, tetapi juga membuka jalan bagi monetisasi yang berkelanjutan.

Di era ekonomi kreatif, komunitas seperti Eksplorekeun memiliki posisi strategis sebagai penghubung antara edukasi, inovasi, dan kewirausahaan. Mereka menjadi katalisator perubahan sosial yang digerakkan oleh semangat kolektif dan nilai kebermanfaatan.

Eksistensi Eksplorekeun memperlihatkan bahwa komunitas bukan hanya soal berkumpul, tetapi tentang membangun sistem pendukung yang mampu mengangkat potensi individu dan kelompok. Di Bandung, komunitas ini menjadi contoh bagaimana keresahan bisa diubah menjadi gerakan yang berdampak.

Dengan pendekatan yang adaptif dan berbasis pengalaman nyata, Eksplorekeun terus berkembang sebagai ruang belajar yang relevan bagi generasi milenial dan Gen Z. Mereka tidak hanya belajar dari teori, tetapi dari interaksi, kolaborasi, dan eksplorasi yang berkelanjutan.

“Menurut kita saat kita punya komunitas yang baik akan memudahkan kita untuk bergerak. Jadi kita pengin bisa buat anak muda bergerak dan saling dukung untuk menemukan life passion dan life purposenya,” pungkas Angel.

Alternatif produk kreatif dan UMKM serupa:

  1. https://s.shopee.co.id/6prD4iWEqo
  2. https://s.shopee.co.id/1qSX7YFPAn
  3. https://s.shopee.co.id/3fuBJ0AKB9

Artikel Rekomendasi Untuk Anda

Nilai artikel ini
Klik bintang untuk menilai

Berita Terkait

News Update

Ayo Netizen 29 Okt 2025, 10:11 WIB

Dekolonisasi Ateisme: Enggak Percaya Tuhan Belum Tentu Gak Beragama?

Menyingkirkan dikotomi antara beragama dan tak beragama, mencari bentuk religiusitas yang lebih kaya, merdeka, dan tak lagi terjebak bayangan Barat.
Di Indonesia pun ada bentuk religiusitas tanpa agama. (Sumber: Pexels/ROCKETMANN TEAM)
Ayo Netizen 29 Okt 2025, 08:49 WIB

'Abadi Nan Jaya' Film Zombie Versi Nusantara, Apa yang Bikin Viral?

Film "Abadi Nan Jaya" yang mulai tayang perdana di Netflix pada 23 Oktober 2025 lalu menuai respons menarik dari masyarakat Indonesia.
Poster Film Abadi Nan Jaya. (Sumber: Instagram: @miktambayong)
Ayo Netizen 29 Okt 2025, 07:39 WIB

Panduan Sederhana Menjadi Seorang Penulis

Menulis bukanlah hal yang sulit bila kita tahu trik atau kiat-kiatnya.
Buku karya Dwi Suwiknyo "Cara Kreatif Menjadi Penulis Produktif". (Sumber: Dokumentasi Penulis)
Ayo Netizen 28 Okt 2025, 20:54 WIB

Menengok Penderitaan dalam Kacamata Agama-Agama

Benarkah agama-agama mengajarkan bahwa penderitaan adalah kesalahan pribadi atau bukti lemahnya iman?
Ilustrasi orang dengan gangguan kesehatan mental. (Sumber: Pexels/Nothing Ahead)
Ayo Jelajah 28 Okt 2025, 18:13 WIB

Sejarah Panjang ITB, Kampus Insinyur Impian Kolonial Tanah Tropis

Technische Hoogeschool te Bandoeng berdiri tahun 1920 sebagai sekolah teknik pertama di Hindia Belanda, cikal bakal ITB dan lahirnya insinyur pribumi seperti Sukarno.
Peresmian Technische Hoogeschool te Bandung (THS) 3 Juli 1920. (Foto: KITLV)
Ayo Biz 28 Okt 2025, 17:52 WIB

Langkah Kecil, Dampak Besar: Gaya Hidup Sehat Menjadi Gerakan Sosial di Bandung

Gaya hidup sehat di Bandung tidak hanya dipicu oleh kesadaran individu, tetapi juga oleh ekosistem kota yang mendukung.
Gaya hidup sehat di Bandung tidak hanya dipicu oleh kesadaran individu, tetapi juga oleh ekosistem kota yang mendukung. (Sumber: Ist)
Ayo Netizen 28 Okt 2025, 17:13 WIB

Mahasiswa Boleh Sibuk, tetapi Jangan Lupa Bahagia

Di balik jadwal padat, tugas menumpuk, dan tuntutan produktivitas, banyak mahasiswa yang diam-diam berjuang melawan stres dan kelelahan mental.
Ilustrasi mahasiswa di Indonesia. (Sumber: Pexels/Dio Hasbi Saniskoro)
Ayo Biz 28 Okt 2025, 16:06 WIB

Rebo Nyunda di Cikapundung, Menjaga Napas Budaya Sunda di Tengah Deru Modernisasi

Rebo Nyunda bukan sekadar pertunjukan, program ini adalah gerakan akar rumput yang lahir dari keresahan akan lunturnya identitas budaya Sunda.
Cikapundung Riverspot, yang biasanya dipadati wisatawan dan pejalan kaki, menjelma menjadi panggung terbuka bagi warisan leluhur yakni Rebo Nyunda. (Sumber: Ayobandung.id | Foto: Eneng Reni Nuraisyah Jamil)
Ayo Jelajah 28 Okt 2025, 16:05 WIB

Hikayat Cipaganti Group, Raksasa Transportasi Bandung yang Tumbang Diguncang Skandal

Dari garasi kecil di Jalan Cipaganti, lahir raksasa transportasi yang pernah kuasai Jawa Barat. Tapi skandal finansial membuatnya tumbang tragis.
Travel Cipaganti
Ayo Biz 28 Okt 2025, 14:41 WIB

Meluncur di Meja Makan: Sushi Konveyor dan Dinamika Kuliner Bandung

Jika dulu makanan Jepang identik dengan restoran eksklusif dan sajian formal, kini hadir cara baru yang lebih dinamis dan interaktif yakni sushi konveyor.
Jika dulu makanan Jepang identik dengan restoran eksklusif dan sajian formal, kini hadir cara baru yang lebih dinamis dan interaktif yakni sushi konveyor. (Sumber: Ayobandung.id | Foto: Eneng Reni Nuraisyah Jamil)
Ayo Netizen 28 Okt 2025, 13:59 WIB

Dari Mimbar Kecil di Tasikmalaya sampai ke TVRI Bandung

Di era digital yang serba cepat, Ustaz Atus hadir sebagai sosok pendakwah yang mampu menyentuh hati lewat layar.
Dakwah di program TVRI Bandung "Cahaya Qolbu" (Foto: Tim TVRI Bandung)
Ayo Netizen 28 Okt 2025, 12:25 WIB

Perkawinan (Cinta) Beda Agama: Mangu, Peri Cintaku, Realitas Sosial, SEMA 2/2023, dan Bhinneka Tunggal Ika

Di lagu-lagu itu, cinta beda agama hampir selalu digambarkan seperti relasi yang seru tapi mustahil, so far selalu romantis tapi terlarang.
Ilustrasi pasangan menikah. (Sumber: Pexels/Danu Hidayatur Rahman)
Ayo Netizen 28 Okt 2025, 11:24 WIB

Maskulinitas dan Isu Pelecehan Seksual terhadap Laki-Laki

Ada yang luput dari perhatian yaitu pelecehan seksual terhadap laki-laki.
Isu pelecehan seksual umumnya terjadi kepada perempuan. Namun ada satu hal yang luput dari perhatian serta pengakuan masyarakat bahwa laki-laki pun berpotensi mengalami pelecehan seksual. (Sumber: Freepik)
Ayo Netizen 28 Okt 2025, 10:16 WIB

'The Way Home' dan Keberanian Melawan Penyesalan

Sebuah drama keluarga Tiongkok tentang penyesalan, tradisi, dan keberanian untuk pulang.
Poster film "The Way Home". (Sumber: IMDB)
Ayo Netizen 28 Okt 2025, 09:04 WIB

Secuil tentang Psikologi Agama

Psikologi agama selalu berhasil bikin kangen menyelam ke dunianya lagi.
Anak-anak beragama Islam sedang mengaji di masjid. (Sumber: Pexels/Hera hendrayana)
Ayo Netizen 28 Okt 2025, 06:13 WIB

Seperti Kita, Gie Juga Manusia Biasa

Soe Hok-gie, seorang aktivis keturunan Tionghoa yang hidupnya terasing seiring dirinya semakin berani dalam menyampaikan kritiknya kepada pemerintah.
Poster film GIE (2005). (Sumber: IMDB)
Ayo Biz 27 Okt 2025, 20:13 WIB

Dari Pohon Keramat ke Camilan Kekinian, Nurhaeti Menyulap Daun Kelor Jadi Pangan Bernutrisi

Dikenal sebagai tanaman mistis, Nurhaeti mengolah daun kelor menjadi aneka panganan bernutrisi mulai dari cheese stick, bolu, keripik pisang, hingga cookies.
Nurhaeti, warga Cinunuk, yang sejak 2015 mengolah daun kelor menjadi aneka panganan bernutrisi. (Sumber: Ayobandung.id | Foto: Mildan Abdalloh)
Ayo Biz 27 Okt 2025, 19:36 WIB

Bandung Menuju Transportasi Publik Berkelas: Menelisik Potensi Metro Jabar Trans dan Feeder MJT

Kemacetan yang kian parah, dominasi kendaraan pribadi, serta keterbatasan infrastruktur menjadi momok yang menggerus kualitas hidup warga Bandung.
Kehadiran Metro Jabar Trans (MJT) dan feeder MJT, sebuah inisiatif ambisius yang digadang-gadang mampu merevolusi sistem transportasi publik Bandung Raya. (Sumber: Ayobandung.id | Foto: Kavin Faza)
Ayo Netizen 27 Okt 2025, 18:03 WIB

Memulangkan Bandung pada Purwadaksina Setelah Absen dalam Daftar 'Kota Hijau'

Kawasan yang kehilangan akar ekologisnya. Terjebak citra kolonial dan ilusi kemajuan, ia lupa pada asalnya. Kini saatnya kembali ke martabat sendiri.
Proses pengerukan sedimentasi Sungai Cikapundung oleh petugas menggunakan alat berat di Kota Bandung. (Sumber: Ayobandung.id | Foto: Kavin Faza)
Ayo Biz 27 Okt 2025, 17:40 WIB

Air Isi Ulang Tanpa Sertifikasi, Celah Regulasi yang Mengancam Kesehatan Publik

SLHS seharusnya menjadi bukti bahwa air yang dijual telah melalui proses yang memenuhi standar kebersihan dan sanitasi.
Ilustrasi air minum. (Sumber: Freepik)