Dari Dunia Perbankan ke Brownies Bebas Gluten: Transformasi Wulan Bersama Battenberg3

Eneng Reni Nuraisyah Jamil
Ditulis oleh Eneng Reni Nuraisyah Jamil diterbitkan Selasa 09 Sep 2025, 15:50 WIB
Founder Battenberg Tiga Indonesia atau Battenberg3, Nuraini Wulandari. (Sumber: Ayobandung.id | Foto: Eneng Reni Nuraisyah Jamil)

Founder Battenberg Tiga Indonesia atau Battenberg3, Nuraini Wulandari. (Sumber: Ayobandung.id | Foto: Eneng Reni Nuraisyah Jamil)

AYOBANDUNG.ID -- Nuraini Wulandari tidak pernah membayangkan bahwa perjalanan hidupnya akan membawanya ke dunia kuliner. Sebagai mantan pegawai bank, ia terbiasa dengan ritme kerja korporat yang terstruktur dan formal. Namun, sebuah titik balik dalam hidupnya mengubah segalanya.

“Saya dulu kerja di bank, saya orang bank. Tapi perjalanan hidup saya akhirnya membawa saya ke sini. Awalnya terpaksa tapi akhirnya jadi kebutuhan buat saya,” ungkapnya saat berbincang dengan Ayobandung.

Perubahan itu bukan sekadar profesi, melainkan transformasi nilai dan gaya hidup. Tanpa latar belakang kuliner, perjalanan bisnis dari perempuan yang karib disapa Wulan itu berawal dari kebiasaannya membuat makanan untuk anak-anaknya untuk memenuhi kebutuhan asupan yang lebih sehat dan selektif.

“Saya tidak punya skill apapun di dunia perkulineran. Tapi karena saya biasa buatin makanan buat anak-anak, saya saring, filter lebih banyak, terutama yang berhubungan dengan masalah kesehatan,” jelasnya.

Dari dapur rumah, lahirlah gagasan untuk menciptakan produk yang tidak hanya lezat, tetapi juga aman bagi mereka yang memiliki alergi atau kebutuhan khusus.

Gluten, susu sapi, dan gula menjadi tiga komponen yang ia eliminasi dari resep brownies bites yang kini menjadi ciri khas Battenberg Tiga Indonesia atau Battenberg3.

“Battenberg3 itu punya dua line bisnis, ada artisan dan masif produk brownies bites, tapi produk kita ini gluten free, dairy free, dan juga low sugar,” terangnya.

Produk Brownies Bebas dari Battenberg3. (Sumber: Ayobandung.id | Foto: Eneng Reni Nuraisyah Jamil)
Produk Brownies Bebas dari Battenberg3. (Sumber: Ayobandung.id | Foto: Eneng Reni Nuraisyah Jamil)

Wulan menuturkan, lini artisan dimulai sejak akhir 2018, sementara lini masif baru diluncurkan pada akhir 2021 sebagai langkah ekspansi yang lebih serius. Keputusan untuk fokus pada produk bebas gluten dan dairy bukan sekadar idealisme. Wulan melihat peluang pasar yang nyata.

“Saya lihat ada market di bisnis ini, ada yang memang mereka tidak boleh makan gluten. Gluten itu kan turunan dari gandum ya, itu banyak yang alergi,” ujarnya.

Ia juga mencermati tren alergi susu sapi pada anak-anak balita. “Anak-anak kecil, anak balita, ada juga yang mereka pada alergi susu sapi. Jadi saya coba untuk, ‘oh kayaknya ini ada marketnya nih’. Ada kesempatan, kami coba R&D dan kami lempar dan market welcome,” tambahnya.

Respons pasar yang positif menjadi validasi bahwa produk Battenberg3 menjawab kebutuhan yang belum banyak diisi oleh pelaku industri kuliner lainnya. Wulan berharap produk brownies bites Battenberg3 ini bisa menjadi bagian dari gaya hidup sehat yang kini semakin diminati.

“Produk gluten free itu kan sebenarnya bisa buat diet kalau memang konsumsinya juga tidak berlebihan,” jelas Wulan.

Ia juga menekankan bahwa konsumsi gluten berlebih dalam jangka panjang bisa berdampak buruk bagi kesehatan, dan Battenberg3 hadir sebagai solusi yang lebih bijak. Terlebih pandemi Covid-19 mempercepat perubahan gaya hidup masyarakat.

“Sekarang udah mulai berubah nih gaya hidup semenjak covid. Orang-orang lebih filter asupan-asupan yang mereka konsumsi,” katanya.

Produk Brownies Bebas dari Battenberg3. (Sumber: Ayobandung.id | Foto: Eneng Reni Nuraisyah Jamil)
Produk Brownies Bebas dari Battenberg3. (Sumber: Ayobandung.id | Foto: Eneng Reni Nuraisyah Jamil)

Perubahan ini membuka peluang lebih besar bagi produk-produk sehat seperti Battenberg3. Meski berangkat dari kebutuhan pribadi, Wulan tidak menutup mata terhadap dinamika pasar.

“Kami coba create ini, jadi bukan idealis, tapi karena lihat ada marketnya, ada kebutuhan untuk itu. Ada market untuk yang berkebutuhan akan bebas gluten, bebas dairy. Mereka yang alergi gluten, alergi dairy itu ada,” ujarnya.

Strategi pemasaran Battenberg3 pun dirancang dengan cermat. Untuk pasar lokal, mereka bermitra dengan jaringan modern trade di Jakarta, Bandung, dan Bali sebagai pasar terbesar. Tak berhenti di pasar domestik, Battenberg3 mulai menembus pasar internasional.

“Untuk pasar internasionalnya kami juga sedang penetrasi pasar market Asia seperti Singapura, Brunei, Taiwan, juga lagi expand ke Saudi Arabia,” ungkapnya.

Bahkan, produk mereka sedang dalam tahap trial order di Kanada. Langkah ekspansi ini menunjukkan bahwa Battenberg3 tidak hanya relevan di pasar lokal, tetapi juga memiliki daya saing global.

“Jadi memang kita marketnya itu sebenarnya bukan lokal. Untuk yang masif produk ini kami memang targetnya ke pasar global,” tegas Nuraini.

Untuk mendukung ekspansi global, Battenberg3 tengah mengejar sertifikasi internasional. Dengan strategi yang matang, inovasi produk yang relevan, dan semangat yang tak pernah padam, Battenberg3 menjadi contoh nyata bagaimana UMKM bisa tumbuh dari dapur rumah menjadi pemain global.

“Kami tetap berinovasi, tetap terbuka sama semua perubahan dan kami coba create ini, jadi bukan idealis, tapi karena lihat ada marketnya, ada kebutuhan untuk itu," ujar Wulan.

Informasi Battenberg3

Instagram: https://www.instagram.com/battenberg3

Link pembelian produk dari Battenberg3:

  1. https://s.shopee.co.id/5AixL9O3bF
  2. https://s.shopee.co.id/10tONVLIWZ
  3. https://s.shopee.co.id/3LHJ9pT8ZD
  4. https://s.shopee.co.id/4AqQ9NzRi7
Nilai artikel ini
Klik bintang untuk menilai

Berita Terkait

News Update

Beranda 15 Des 2025, 21:18 WIB

Tanda Kerusakan Alam di Kabupaten Bandung Semakin Kritis, Bencana Alam Meluas

Seperti halnya banjir bandang di Sumatera, kondisi alam di wilayah Kabupaten Bandung menunjukkan tanda-tanda kerusakan serius.
Warga di lokasi bencana sedang membantu mencari korban tertimbun longsor di Arjasari, Kabupaten Bandung. (Sumber: ayobandung.id | Foto: Gilang Fathu Romadhan)
Ayo Netizen 15 Des 2025, 20:05 WIB

Tahun 2000-an, Palasari Destinasi 'Kencan Intelektual' Mahasiswa Bandung

Tahun 2002, Palasari bukan sekadar pasar buku. Ia adalah universitas paralel bagi mahasiswa UIN Bandung.
 Tahun 2002, Palasari bukan sekadar pasar buku. Ia adalah universitas paralel bagi mahasiswa UIN Bandung (Sumber: ayobandung.com | Foto: Irfan Al-Farisi)
Ayo Netizen 15 Des 2025, 19:25 WIB

Benang Kusut Kota Bandung: Penataan Kabel Tak Bisa Lagi Ditunda

Kabel semrawut di berbagai sudut Kota Bandung merusak estetika kota dan membahayakan warga.
Kabel-kabel yang menggantung tak beraturan di Jl. Katapang, Lengkong, Kota Bandung, pada Rabu (03/12/2025). (Sumber: Dokumentasi Penulis | Foto: Masayu K.)
Ayo Netizen 15 Des 2025, 18:08 WIB

Menghangat di Hujan Bandung dengan Semangkuk Mie Telur Mandi dari Telur Dadar JUARA

“Mie Telur Mandi” dari sebuah kedai di Kota Bandung yang sedang ramai diperbincangkan di media sosial.
 “Mie Telur Mandi” dari sebuah kedai di Kota Bandung yang sedang ramai diperbincangkan di media sosial. (Sumber: Dokumentasi Penulis)
Ayo Netizen 15 Des 2025, 17:14 WIB

Mengukus Harapan Senja di Jatinangor

Ketika roti kukus di sore hari menjadi kawan sepulang kuliah.
Roti-roti yang dikukus kembali sebelum diberi topping. (Foto: Abigail Ghaissani Prafesa)
Ayo Netizen 15 Des 2025, 17:04 WIB

Selamat Datang di Kota Bandung! Jalan Kaki Bisa Lebih Cepat daripada Naik Kendaraan Pribadi

Bandung, yang pernah menjadi primadona wisata, kini menduduki peringkat sebagai kota termacet di Indonesia.
Deretan kendaraan terjebak dalam kemacetan pasca-hujan di Kota Bandung, (03/12/2025). (Foto: Zaidan Muafa)
Ayo Netizen 15 Des 2025, 16:52 WIB

Cerita Kuliner Nasi Tempong dan Jalanan Lengkong yang tak Pernah Sepi

Salah satu kisahnya datang dari Nasi Tempong Rama Shinta, yang dahulu merasakan jualan di gerobak hingga kini punya kedai yang selalu ramai pembeli.
Jalan Lengkong kecil selalu punya cara menyajikan malam dengan rasa di Kota Bandung, (05/11/2025). (Foto: Zaki Al Ghifari)
Ayo Netizen 15 Des 2025, 16:09 WIB

Lampu Lalu Lintas Bermasalah, Ancaman Kecelakaan yang Perlu Ditangani Cepat

Lampu lalu lintas di perempatan Batununggal dilaporkan menampilkan hijau dari dua arah sekaligus yang memicu kebingungan dan potensi kecelakaan.
Kondisi lalu lintas yang berantakan di perempatan Batununggal, Kota Bandung (4/12/25) (Sumber: Dokumentasi Penulis | Foto: Amelia Ulya)
Ayo Netizen 15 Des 2025, 15:56 WIB

Terjangkau namun Belum Efisien, Trans Metro Pasundan di Mata Mahasiswa

Mahasiswa di Bandung memilih bus kota sebagai transportasi utama, namun masih menghadapi kendala pada rute, jadwal, dan aplikasi.
Suasana di dalam bus Trans Metro Pasundan di sore hari pada hari Selasa (2/12/2025). (Sumber: Dokumentasi Penulis | Foto: Dheana Husnaini)
Ayo Netizen 15 Des 2025, 15:16 WIB

Bandung di Tengah Ledakan Turisme: Makin Cantik atau Cuma Viral?

Artikel ini menyoroti fenomena turisme Bandung yang makin viral namun sekaligus makin membebani kota dan lingkungannya.
Sekarang Bandung seperti berubah jadi studio konten raksasa. Hampir setiap minggu muncul cafe baru dan semuanya berlomba-lomba tampil seestetik mungkin agar viral di TikTok. (Sumber: Dokumentasi Penulis)
Ayo Netizen 15 Des 2025, 14:36 WIB

Jalan Baru Literasi dan Numerasi di Indonesia: Berkaca pada Pendidikan Finlandia

Rendahnya kemampuan literasi dan numerasi siswa Indonesia berdasarkan data PISA dan faktor penyebabnya.
Butuh kerjasama dan partisipasi dari berbagai pihak dalam rangka mewujudkan pendidikan terbaik bagi anak-anak negeri ini. (Sumber: Pexels/Agung Pandit Wiguna)
Ayo Netizen 15 Des 2025, 14:28 WIB

Tahu Bakso di Pasar Sinpasa Summarecon Bandung: Lezatnya Paduan Tradisi dan Urban Vibes

Di sekitar Pasar Modern Sinpasa Summarecon Bandung, salah satu tenant mampu menarik perhatian siapa saja yang lewat: tahu bakso enak.
Tahu Bakso Enak. (Sumber: dokumentasi penulis)
Ayo Netizen 15 Des 2025, 12:06 WIB

Polemik Penerapan Restorative Justice di Indonesia sebagai Upaya Penyelesaian Perkara

Polemik restorative justice dibahas dengan menggunakan metode analisis normatif, namun pada bagian penjelasan contoh digunakan juga analisis sosiologis.
Ilustrasi hukum. (Sumber: Pexels/KATRIN BOLOVTSOVA)
Ayo Netizen 15 Des 2025, 10:19 WIB

Babakan Siliwangi Perlu Cahaya: Jalur Populer, Penerangan Minim

Hampir setiap malam di wilayah Babakan Siliwangi penerangan yang minim masih menjadi persoalan rutin.
Suasana Babakan Siliwangi saat malam hari (4/12/2025) dengan jalanan gelap, mural warna-warni, dan arus kendaraan yang tak pernah sepi. (Sumber: Bunga Citra Kemalasari)
Ayo Netizen 15 Des 2025, 10:00 WIB

Kunci 'Strong Governance' Bandung

Strong governance adalah salah satu kebutuhan nyata Bandung kiwari.
Suasana permukiman padat penduduk di pinggir Sungai Cikapundung, Tamansari, Kota Bandung. (Sumber: Ayobandung | Foto: Irfan Al Faritsi)
Ayo Netizen 15 Des 2025, 08:31 WIB

Benarkah Budidaya Maggot dalam Program 'Buruan Sae' Jadi Solusi Efektif Sampah Kota Bandung?

Integrasi budidaya maggot dalam Program Buruan Sae menjadi penegasan bahwa pengelolaan sampah dapat berjalan seiring dengan pemberdayaan masyarakat.
Budidaya maggot di RW 9 Lebakgede menjadi upaya warga mengolah sampah organik agar bermanfaat bagi lingkungan sekitar. (Sumber: ayobandung.id | Foto: Ikbal Tawakal)
Beranda 15 Des 2025, 07:48 WIB

Pembangunan untuk Siapa? Kisah Perempuan di Tengah Perebutan Ruang Hidup

Buku ini merekam cerita perjuangan perempuan di enam wilayah Indonesia, yakni Sumatera, Sulawesi, NTT, NTB, serta dua titik di Kalimantan, yang menghadapi konflik lahan dengan negara dan korporasi.
Diskusi Buku “Pembangunan Untuk Siapa: Kisah Perempuan di Kampung Kami” yang digelar di Perpustakaan Bunga di Tembok, Bandung, Minggu (14/12/2025).
Beranda 15 Des 2025, 07:32 WIB

Diskusi Publik di Dago Elos Angkat Isu Sengketa Lahan dan Hak Warga

Dari kegelisahan itu, ruang diskusi dibuka sebagai upaya merawat solidaritas dan memperjuangkan hak atas tanah.
Aliansi Bandung Melawan menggelar Diskusi Publik bertema “Jaga Lahan Lawan Tiran” pada 12 Desember 2025 di Balai RW Dago Elos, Kota Bandung. (Sumber: ayobandung.id | Foto: Halwa Raudhatul)
Ayo Biz 15 Des 2025, 07:16 WIB

Berawal dari Kegelisahan, Kini Menjadi Bisnis Keberlanjutan: Perjalanan Siska Nirmala Pemilik Toko Nol Sampah Zero Waste

Toko Nol Sampah menjual kebutuhan harian rumah tangga secara curah. Produk yang ia jual sudah lebih dari 100 jenis.
Owner Toko Nol Sampah, Siska Nirmala. (Sumber: ayobandung.id | Foto: Toni Hermawan)
Ayo Netizen 14 Des 2025, 20:09 WIB

Good Government dan Clean Government Bukan Sekadar Narasi bagi Pemkot Bandung

Pentingnya mengembalikan citra pemerintah daerah dengan sistem yang terencana melalui Good Government dan Clean Government.
Wali Kota Bandung, Muhammad Farhan,