Kisah Panjang Pampam Craft, Kerajinan Rajut yang Muncul dari Kecintaan Terhadap Seni

Rizma Riyandi
Ditulis oleh Rizma Riyandi diterbitkan Senin 08 Sep 2025, 12:06 WIB
Minishop Pampam Craft dan Owner Pampam Craft, Defrina Miftahurrahma. (Foto: Rizma Riyandi)

Minishop Pampam Craft dan Owner Pampam Craft, Defrina Miftahurrahma. (Foto: Rizma Riyandi)

AYOBANDUNG.ID -- Di balik setiap helai benang yang terjalin menjadi boneka, tas, atau gantungan kunci, tersimpan kisah panjang tentang kecintaan pada seni rajut. Itulah yang melahirkan Pampam Craft, usaha rajutan yang digerakkan oleh tangan kreatif Defrina Miftahurrahma.

Perempuan asal Padang ini sudah akrab dengan jarum dan benang sejak kecil. Ia belajar langsung dari sang nenek saat duduk di bangku SD, hingga keterampilan itu melekat kuat dalam dirinya.

Ketika kuliah di Telkom University jurusan Animasi, minatnya pada rajut bertemu dengan pengetahuan tentang pemasaran. Sejak 2015, di sela-sela kuliah, Defrina mulai memberanikan diri mengikuti berbagai bazar untuk memperkenalkan karyanya.

Meski sudah merintis sejak kuliah, perjalanan yang ia jalani tidak selalu mulus. Defrina sempat berhenti karena bekerja.

Namun pada Juni 2022, ketika posisinya tergantikan oleh kecerdasan buatan (AI) dan sang suami juga tengah mencari pekerjaan, mereka memutuskan berkolaborasi. Defrina kembali menekuni rajut sepenuhnya, sementara suaminya berperan dalam pemasaran.

Kerajinan Pampam Craft. (Foto: Rizma Riyandi)
Kerajinan Pampam Craft. (Foto: Rizma Riyandi)

Kini, Pampam Craft bukan hanya wadah bagi ekspresi seni Defrina, melainkan juga sarana pemberdayaan. Ia menggandeng lima perajut dari berbagai daerah sekitar Bandung, mulai dari Kabupaten Bandung Barat, Rancaekek, Pagarsih, hingga Baleendah.

Modal benang dan alat rajut ditanggung oleh Defrina, tetapi setiap produk tetap melalui proses kurasi ketat demi menjaga kualitas. Jika ada kekurangan, hasil karya dikembalikan untuk diperbaiki. “Di sini pasarnya paling tepat handmade,” ujar Defrina.

Karya-karya Pampam Craft memiliki ciri khas yang unik dan otentik, karena setiap barang hanya dibuat satu desain. Inspirasi datang dari berbagai sumber, mulai dari karakter populer, film animasi Studio Ghibli, hingga permintaan khusus pelanggan.

Produk yang dihasilkan pun beragam, mulai dari gantungan kunci dan amigurumi yang dapat diselesaikan dalam waktu sekitar satu jam dengan harga mulai Rp28.000, hingga tas dan boneka yang membutuhkan waktu dua sampai tiga hari pengerjaan.

Untuk proyek besar seperti sweater, waktu produksi bisa mencapai satu bulan karena detail yang rumit serta penggunaan benang yang lebih halus. Pesanan khusus biasanya dikerjakan melalui diskusi dengan pelanggan agar hasil rajutan sesuai ekspektasi pelanggan.

Selain itu Pampam Craft juga memberikan garansi perbaikan dalam waktu satu hingga dua minggu jika terdapat cacat atau ketidakpuasan.

Minishop Pampam Craft. (Foto: Rizma Riyandi)
Minishop Pampam Craft. (Foto: Rizma Riyandi)

Pemasaran Pampam Craft

Dalam hal pemasaran, Defrina sempat mencoba berbagai jalur. Ia pernah berjualan melalui e-commerce seperti Shopee, tetapi tingginya jumlah pesanan membuat produksi tidak sanggup memenuhi permintaan.

Bazar di beberapa pusat perbelanjaan, termasuk di Ciwalk, juga pernah dicoba meski hasilnya tidak sesuai harapan. Kini, Pampam Craft lebih stabil dengan mengandalkan Instagram dan penjualan langsung dari minishop di Jalan Gempol Wetan, tepat di depan Roti Gempol, Bandung.

Minishop tersebut buka setiap hari pukul 07.00 hingga 17.00 WIB. Dari sana, berbagai pesanan untuk ulang tahun, arisan, hingga hadiah khusus terus berdatangan. Produk yang paling diminati saat ini adalah boneka karakter populer seperti Stitch dan karakter-karakter Studio Ghibli.

Defrina mengakui bahwa tantangan terbesar dalam menjalankan Pampam Craft adalah menjaga kestabilan omzet sekaligus memenuhi ekspektasi pelanggan. “Dukanya itu kalau omzet turun, jadi kurang bayar perajin,” ujarnya sambil tersenyum.

Namun, di balik semua kesulitan, ada kebahagiaan yang membuat perjuangan terasa berharga, yaitu kebebasan hidup dari karya sendiri dan kepuasan melihat produk buatan tangan dicintai banyak orang.

Produk Pampam Craft. (Foto: Rizma Riyandi)
Produk Pampam Craft. (Foto: Rizma Riyandi)

Informasi Umum Pampam Craft

Alamat: Jalan Gempol Wetan, tepat di depan Roti Gempol, Bandung

Jam Operasional: 07.00 - 17.00 WIB

Telepon: 087771774966

Link Pembelian Produk Serupa

1. https://s.shopee.co.id/6AbSgb2t2e

2. https://s.shopee.co.id/5ffC5h0fqs

3. https://s.shopee.co.id/4fmetrgqCg

4. https://s.shopee.co.id/8036s0DFTS

5. https://s.shopee.co.id/qZwKqdquY

Nilai artikel ini
Klik bintang untuk menilai

Berita Terkait

News Update

Ayo Biz 29 Okt 2025, 20:38 WIB

Sunyi yang Tak Pernah Sepi, Rumah Cemara dan Luka yang Dirawat Diam-diam

Datang tanpa suara, menyusup pelan ke dalam tubuh, lalu menetap. HIV bukan penyakit yang berteriak. Ia diam, menyembunyikan diri di balik senyum, rutinitas, dan pakaian bersih.
Datang tanpa suara, Menyusup pelan ke dalam tubuh, lalu menetap. HIV bukan penyakit yang berteriak. Ia diam, menyembunyikan diri di balik senyum, rutinitas, dan pakaian bersih.
Ayo Netizen 29 Okt 2025, 20:24 WIB

Mengenal Sel Super Maximum Security (SMS) yang Ditempati Artis Ammar Zoni di Nusakambangan

Kali ini bukan terkait terorisme, tetapi menyangkut Ammar Zoni yang baru saja menjadi penghuni baru Lapas Nusakambangan.
Ammar Zoni. (Sumber: PMJ News)
Ayo Biz 29 Okt 2025, 18:40 WIB

Bandung, Kota Bakmi Baru? Menakar Potensi Pasar Kuliner Lewat Festival Tematik

Bandung, dengan populasi lebih dari 2,5 juta jiwa dan tingkat kunjungan wisata yang tinggi, menjadi lahan subur bagi pertumbuhan bisnis kuliner berbasis mie.
Bandung, dengan populasi lebih dari 2,5 juta jiwa dan tingkat kunjungan wisata yang tinggi, menjadi lahan subur bagi pertumbuhan bisnis kuliner berbasis mie. (Sumber: Ayobandung.id | Foto: Eneng Reni Nuraisyah Jamil)
Ayo Jelajah 29 Okt 2025, 18:03 WIB

Yang Dilakukan Ratu Belanda Saat KAA Dihelat di Bandung

Sejarah mencatat ketika suasana Bandung memanas dengan pekik kemerdekaan dalam Konferensi Asia-Afrika, Ratu Juliana leih memlih utuk terhanyut dalam suasana dingin ala Eropa, sedingin sikapnya terhada
Ratu Juliana (kiri) berfoto di Paleis Soestdijk saat ultah ke-46. (Sumber: Het Nieuewesblad van Het Zuiden 2 Mei 1955)
Ayo Netizen 29 Okt 2025, 17:04 WIB

Spiritualitas pada yang Biasa Saja

Kadang kita suka pikir, hidup yang biasa saja itu rasa-rasanya kurang rohani.
Kadang kita suka pikir, hidup yang biasa saja itu rasa-rasanya kurang rohani. (Sumber: Pexels/Arbiansyah Sulud)
Ayo Netizen 29 Okt 2025, 16:03 WIB

Revisi Salah Kaprah tentang Pluralisme Agama

Sering kali, istilah pluralisme agama dipahami secara keliru.
Ilustrasi tradisi budaya. (Sumber: Pexels/Arjun Adinata)
Ayo Biz 29 Okt 2025, 15:45 WIB

Gerakan Literasi Cinambo, Menyalakan Api Baca di Kampung-kampung Kota Bandung

Bukan hanya sebagai kawasan pemukiman dan pusat aktivitas warga, Cinambo menorehkan predikat baru sebagai destinasi wisata literasi di perkotaan.
Bukan hanya dikenal sebagai kawasan pemukiman dan pusat aktivitas warga, Cinambo mulai menorehkan predikat baru sebagai destinasi wisata literasi di perkotaan. (Sumber: Ayobandung.id)
Ayo Netizen 29 Okt 2025, 15:19 WIB

Kenapa 2nd Miracle in Cell No. 7 Layak Ditonton? Bukan Karena Sedihnya Aja

2nd Miracle in Cell No. 7, sekuel dari film remake yang sebelumnya sukses besar.
2nd Miracle in Cell No. 7, sekuel dari film remake yang sebelumnya sukses besar. (Sumber: Falcon pictures)
Ayo Netizen 29 Okt 2025, 14:45 WIB

Bahasa, Puisi, dan Kesadaran Kultural: Musikalisasi Puisi sebagai Tindakan Reflektif

"Selama masih ada kata yang digubah, nada yang dinyanyikan, dan hati yang tergugah—bahasa belum mati.”
Suasana perayaan Bulan Bahasa 28 Oktober 2025 di SMKN 3 Cimahi (Foto: Dokumen pribadi)
Ayo Netizen 29 Okt 2025, 13:04 WIB

Benarkah Novel 'Teruslah Bodoh Jangan Pintar' adalah Gambaran Pertambangan Indonesia di Masa Depan?

Kita diminta untuk belajar realitas dan lebih peduli dengan kondisi alam sekitar juga isu pelik yang dialami oleh masyarakat Indonesia dibagian pulau lain.
Belajar Realitas dari Novel Teruslah Bodoh jangan Pintar (Sumber: Instagram | bukune_simbok)
Ayo Netizen 29 Okt 2025, 11:57 WIB

Kenapa Hijab Viscose Jadi Primadona Baru di Dunia Fashion Muslimah?

Lembut, adem, dan elegan. Nggak heran hijab viscose jadi pilihan favorit muslimah modern yang ingin tampil modis tanpa ribet!
hijab viscose. (Sumber: Pexels/PNW Production)
Ayo Netizen 29 Okt 2025, 10:11 WIB

Dekolonisasi Ateisme: Enggak Percaya Tuhan Belum Tentu Gak Beragama?

Menyingkirkan dikotomi antara beragama dan tak beragama, mencari bentuk religiusitas yang lebih kaya, merdeka, dan tak lagi terjebak bayangan Barat.
Di Indonesia pun ada bentuk religiusitas tanpa agama. (Sumber: Pexels/ROCKETMANN TEAM)
Ayo Netizen 29 Okt 2025, 08:49 WIB

'Abadi Nan Jaya' Film Zombie Versi Nusantara, Apa yang Bikin Viral?

Film "Abadi Nan Jaya" yang mulai tayang perdana di Netflix pada 23 Oktober 2025 lalu menuai respons menarik dari masyarakat Indonesia.
Poster Film Abadi Nan Jaya. (Sumber: Instagram: @miktambayong)
Ayo Netizen 29 Okt 2025, 07:39 WIB

Panduan Sederhana Menjadi Seorang Penulis

Menulis bukanlah hal yang sulit bila kita tahu trik atau kiat-kiatnya.
Buku karya Dwi Suwiknyo "Cara Kreatif Menjadi Penulis Produktif". (Sumber: Dokumentasi Penulis)
Ayo Netizen 28 Okt 2025, 20:54 WIB

Menengok Penderitaan dalam Kacamata Agama-Agama

Benarkah agama-agama mengajarkan bahwa penderitaan adalah kesalahan pribadi atau bukti lemahnya iman?
Ilustrasi orang dengan gangguan kesehatan mental. (Sumber: Pexels/Nothing Ahead)
Ayo Jelajah 28 Okt 2025, 18:13 WIB

Sejarah Panjang ITB, Kampus Insinyur Impian Kolonial di Tanah Tropis

Technische Hoogeschool te Bandoeng berdiri tahun 1920 sebagai sekolah teknik pertama di Hindia Belanda, cikal bakal ITB dan lahirnya insinyur pribumi seperti Sukarno.
Peresmian Technische Hoogeschool te Bandung (THS) 3 Juli 1920. (Foto: KITLV)
Ayo Biz 28 Okt 2025, 17:52 WIB

Langkah Kecil, Dampak Besar: Gaya Hidup Sehat Menjadi Gerakan Sosial di Bandung

Gaya hidup sehat di Bandung tidak hanya dipicu oleh kesadaran individu, tetapi juga oleh ekosistem kota yang mendukung.
Gaya hidup sehat di Bandung tidak hanya dipicu oleh kesadaran individu, tetapi juga oleh ekosistem kota yang mendukung. (Sumber: Ist)
Ayo Netizen 28 Okt 2025, 17:13 WIB

Mahasiswa Boleh Sibuk, tetapi Jangan Lupa Bahagia

Di balik jadwal padat, tugas menumpuk, dan tuntutan produktivitas, banyak mahasiswa yang diam-diam berjuang melawan stres dan kelelahan mental.
Ilustrasi mahasiswa di Indonesia. (Sumber: Pexels/Dio Hasbi Saniskoro)
Ayo Biz 28 Okt 2025, 16:06 WIB

Rebo Nyunda di Cikapundung, Menjaga Napas Budaya Sunda di Tengah Deru Modernisasi

Rebo Nyunda bukan sekadar pertunjukan, program ini adalah gerakan akar rumput yang lahir dari keresahan akan lunturnya identitas budaya Sunda.
Cikapundung Riverspot, yang biasanya dipadati wisatawan dan pejalan kaki, menjelma menjadi panggung terbuka bagi warisan leluhur yakni Rebo Nyunda. (Sumber: Ayobandung.id | Foto: Eneng Reni Nuraisyah Jamil)
Ayo Jelajah 28 Okt 2025, 16:05 WIB

Hikayat Cipaganti Group, Raksasa Transportasi Bandung yang Tumbang Diguncang Skandal

Dari garasi kecil di Jalan Cipaganti, lahir raksasa transportasi yang pernah kuasai Jawa Barat. Tapi skandal finansial membuatnya tumbang tragis.
Travel Cipaganti