Demam Koleksi Figur Estetik: Ketika FOMO Menyulut Tren Boneka Desainer di Bandung

Eneng Reni Nuraisyah Jamil
Ditulis oleh Eneng Reni Nuraisyah Jamil diterbitkan Kamis 04 Sep 2025, 17:45 WIB
Perburuan boneka desainer bukan lagi sekadar hobi koleksi, tapi menjelma jadi gaya hidup yang menggabungkan seni, estetika, dan dorongan psikologis untuk tak ketinggalan tren. (Sumber: Ayobandung.id | Foto: Eneng Reni Nuraisyah Jamil)

Perburuan boneka desainer bukan lagi sekadar hobi koleksi, tapi menjelma jadi gaya hidup yang menggabungkan seni, estetika, dan dorongan psikologis untuk tak ketinggalan tren. (Sumber: Ayobandung.id | Foto: Eneng Reni Nuraisyah Jamil)

AYOBANDUNG.ID -- Antusiasme anak muda Bandung terhadap boneka desainer bukan lagi sekadar hobi koleksi. Namun telah menjelma menjadi gaya hidup yang menggabungkan seni, estetika, dan dorongan psikologis untuk tidak ketinggalan tren.

Figur mungil seperti SKULLPANDA, Labubu, dan The Monsters kini menghiasi rak-rak pribadi, studio kreatif, hingga feed media sosial, menjadi simbol ekspresi diri yang tak terpisahkan dari generasi visual.

Tren ini semakin menguat dengan hadirnya POP MART secara resmi di Bandung pada akhir Agustus 2025 lalu. Brand asal Tiongkok yang dikenal sebagai pionir global dalam budaya mainan desainer itu membuka gerai barunya di 23 Paskal, menghadirkan pengalaman ritel imersif yang langsung menyulut gelombang perburuan koleksi.

Namun, lebih dari sekadar pembukaan toko, momen ini menandai titik balik tren koleksi di kota kreatif ini. FOMO alias Fear of Missing Out menjadi bahan bakar utama di balik euforia tersebut. Di era digital, di mana setiap rilisan terbatas bisa viral dalam hitungan menit, keinginan untuk ā€œikut memilikiā€ menjadi dorongan yang kuat.

POP MART memanfaatkan dinamika ini dengan strategi rilisan eksklusif, blind box misterius, dan karakter-karakter yang memiliki narasi visual kuat. Bandung, dengan karakter masyarakatnya yang ekspresif dan terbuka terhadap tren global, menjadi ladang subur bagi budaya koleksi ini.

Antusiasme anak muda Bandung terhadap boneka desainer POP MART. (Sumber: Ayobandung.id | Foto: Eneng Reni Nuraisyah Jamil)
Antusiasme anak muda Bandung terhadap boneka desainer POP MART. (Sumber: Ayobandung.id | Foto: Eneng Reni Nuraisyah Jamil)

Gaya hidup estetik yang lekat dengan anak muda kota ini membuat boneka desainer bukan hanya dikoleksi, tapi juga dipamerkan sebagai bagian dari identitas visual. Setiap figur menjadi representasi emosi, gaya, dan bahkan alter ego pemiliknya.

ā€œPOP MART bukan hanya menjual produk, tapi menghadirkan dunia karakter yang bisa dirasakan langsung. Kami melihat Bandung sebagai kota yang sangat cocok untuk tumbuh bersama komunitas kreatif," ungkap perwakilan POP MART Indonesia, Christin Natalia dalam pernyataan resminya saat peresmian toko Bandung.

Pernyataan tersebut bukan sekadar retorika. Instalasi SKULLPANDA The Paradox takeover yang digelar di 23 Paskal, menjadi bukti nyata pendekatan POP MART terhadap pengalaman. Pengunjung diajak menjelajahi dunia SKULLPANDA melalui aktivitas interaktif, showcase koleksi, dan spot foto estetik yang dirancang untuk memicu interaksi digital.

Strategi ini sejalan dengan perilaku konsumen muda yang menjadikan pengalaman sebagai bagian dari konsumsi. Mereka tidak hanya membeli, tapi juga mengabadikan, membagikan, dan membangun narasi personal dari setiap koleksi.

POP MART menjawab kebutuhan ini dengan menghadirkan rilisan seperti MEGA SKULLPANDA 1000% Van Gogh Museum Sunflowers dan THE MONSTERS Pin for Love Series Letter pendant blind box, dua item yang langsung menjadi incaran sejak hari pertama.

Antusiasme anak muda Bandung terhadap boneka desainer POP MART. (Sumber: Ayobandung.id | Foto: Eneng Reni Nuraisyah Jamil)
Antusiasme anak muda Bandung terhadap boneka desainer POP MART. (Sumber: Ayobandung.id | Foto: Eneng Reni Nuraisyah Jamil)

Boneka desainer kini bukan lagi produk niche. Ia telah menjadi bagian dari arus utama gaya hidup urban yang menggabungkan seni, komunitas, dan psikologi sosial. Di Bandung, tren ini menemukan ekosistemnya, mulai dari komunitas kreatif, ruang publik yang mendukung ekspresi visual, dan generasi muda yang menjadikan koleksi sebagai bentuk eksistensi.

ā€œKami ingin terus mendukung komunitas kreatif di Bandung untuk tumbuh bersama kami," pungkas Christin.

Pernyataan itu sedianya menjadi sebuah komitmen yang membuka kemungkinan kolaborasi lokal, ekspansi karakter, dan penguatan budaya koleksi sebagai bagian dari identitas generasi baru.

Dengan ritme yang semakin cepat dan rilisan yang semakin eksklusif, tren berburu boneka desainer di Bandung diprediksi akan terus berkembang.

FOMO bukan lagi sekadar rasa takut ketinggalan, tapi telah menjadi gaya hidup yang mendorong kreativitas, koneksi sosial, dan pencarian makna dalam bentuk paling visual.

Informasi POP MART

Instagram: https://www.instagram.com/popmartid

Link pembelian koleksi resmi POP MART:

  1. https://s.shopee.co.id/VwzvZz1Et
  2. https://s.shopee.co.id/5VLfshyiZA
  3. https://s.shopee.co.id/5AipU6gobo
  4. https://s.shopee.co.id/7KnK46mBfC

Artikel Rekomendasi Untuk Anda

Nilai artikel ini
Klik bintang untuk menilai

Berita Terkait

News Update

Ayo Netizen 22 Okt 2025, 21:06 WIB

Setahun Pendidikan Bermakna, Menanam Peradaban Lewat Tindakan Nyata

Menyoroti langkah Kemendikdasmen dalam membangun peradaban melalui kebijakan yang berdampak nyata bagi generasi muda.
Foto mengajar di SD Tewang Kadamba, Kalteng. (Foto: Eka)
Ayo Biz 22 Okt 2025, 20:30 WIB

Membangun Wisata yang Tak Merusak tapi Menghidupkan Alam dan Budaya Lokal

Di tengah tekanan kerja dan digitalisasi, banyak orang mencari pelarian ke alam. Tapi bukan sekadar alam liar, mereka menginginkan pula kenyamanan, estetika, dan pengalaman.
Di tengah gempuran wisata urban dan digital, LGE tetap mengusung semangat pelestarian budaya lokal Sunda, mulai dari nama tempat, makanan tradisional, hingga permainan rakyat. (Sumber: Ayobandung.id | Foto: Eneng Reni Nuraisyah Jamil)
Ayo Netizen 22 Okt 2025, 20:10 WIB

Enam Akar Asal-usul Agama

Jauh sebelum berdiri gereja, kuil, atau masjid, manusia telah lebih dulu menatap langit, gunung, petir, dan kematian dengan perasaan yang campur aduk.
The Histomap of Religion: The Story of Man’s Search for Spiritual Unity (John B. Sparks, 1952) (Sumber: UsefulCharts, https://www.youtube.com/watch?v=5EBVuToAaFI) | Foto: Arfi Pandu Dinata)
Ayo Netizen 22 Okt 2025, 19:17 WIB

Gastrokolonialisme: Pelajaran Pangan dari Hawaii untuk Indonesia

Tanpa kita sadari justru kita masih dijajah secara halus lewat orientasi pangan lokal yang semakin tergantikan dengan kampanye makanan olahan
Mengutip dari Sebumi, sebab pada akhirnya  perjuangan melawan kelaparan bukan sekedar mengisi perut, melainkan mengembalikan martabak di meja makan kita sendiri (Sumber: Freepik)
Ayo Biz 22 Okt 2025, 18:44 WIB

Pasar Syariah Belum Kompetitif? Begini Tantangan dan Solusi Investasi Islam di Indonesia

Dengan mayoritas penduduk Indonesia beragama Islam, potensi pengembangan instrumen keuangan yang sesuai prinsip syariah dinilai sangat besar.
Dengan mayoritas penduduk Indonesia beragama Islam, potensi pengembangan instrumen keuangan yang sesuai prinsip syariah dinilai sangat besar. (Sumber: Freepik)
Ayo Netizen 22 Okt 2025, 17:04 WIB

Review Anime 'Chainsaw Man The Movie: Reze Arc', Romantisme dan Aksi dalam Visual Memukau

Film animasi produksi studio MAPPA yaitu "Chainsaw Man The Movie: Reze Arc" mengguncang layar lebar dengan cerita dan visual yang bagus.
Poster film Chainsaw Man The Movie: Reze Arc (Sumber: imdb.com)
Ayo Biz 22 Okt 2025, 16:31 WIB

Gowes Bukan Gaya-gayaan: Sepeda Bisa Jadi Solusi Urban Sustainability di Bandung

Tren bersepeda yang semula dianggap gaya-gayaan kini mulai menunjukkan potensi sebagai solusi urban sustainability yang nyata.
Tren bersepeda yang semula dianggap gaya-gayaan kini mulai menunjukkan potensi sebagai solusi urban sustainability yang nyata. (Sumber: Ayobandung.id)
Ayo Netizen 22 Okt 2025, 15:31 WIB

Bandung dan Paradoks Kota Hijau: Potensi Besar yang Belum Tergarap

Bandung, kota kreatif dengan sejuta potensi, kini berhadapan dengan paradoks hijau.
Bandung, kota kreatif dengan sejuta potensi, kini berhadapan dengan paradoks hijau. (Sumber: Unsplash/Ikhsan Assidiqie)
Beranda 22 Okt 2025, 15:10 WIB

Insinerator Digencarkan, Tapi Bukan Solusi Tuntas Atasi Krisis Sampah di Kota Bandung

Wali Kota Bandung, Muhammad Farhan, pun mengakui bahwa penggunaan insinerator tak bisa serampangan.
Salah satu insinerator di tempat pembuangan sampah di Kota Bandung. (Sumber: Pemkot Bandung)
Ayo Jelajah 22 Okt 2025, 13:38 WIB

Saat Hacker Bjorka Bikin Polisi Kelimpungan Tiga Kali

Bjorka bikin polisi kelimpungan tiga kali. Dari Cirebon sampai Minahasa, negara sibuk memburu bayangan di layar komputer.
Ilustrasi hacker Bjorka.
Ayo Netizen 22 Okt 2025, 12:48 WIB

Film Rangga & Cinta: Mengenang Kembali Kisah Romansa Masa Remaja

Film Rangga & Cinta dikemas dengan nuansa awal 2000-an yang autentik.
 Salah satu adegan film Rangga & Cinta (Sumber: X/@habisnontonfilm)
Ayo Netizen 22 Okt 2025, 11:51 WIB

Mengokohkan Sistem Manajemen Kinerja: Pilar Penggerak Profesionalitas ASN

Penguatan sistem manajemen kinerja ASN bukan sekadar urusan teknis, tetapi langkah strategis membangun birokrasi berdampak.
Aparatur Negeri Sipil (ASN). (Sumber: Pemkot Magelang)
Ayo Netizen 22 Okt 2025, 10:10 WIB

Menakar Ulang Feodalisme Pesantren

Esai ini ditulis dalam rangka memperingati hari santri.
Ilustrasi santri yang sedang belajar di pesantren. (Sumber: Pexels/Mufid Majnun)
Ayo Netizen 22 Okt 2025, 09:12 WIB

Selusin 'Fun Fact' buat Kita yang Sering Salah Kaprah Menyama-nyamakan Setiap Agama

Masalahnya, cara pandang itu sering banget dipakai buat bikin dunia agama terlihat rapi dan gampang dipahami.
Buku Pengantar tentang Agama-Agama (Sumber: Dokumentasi Pribadi | Foto: Arfi Pandu Dinata)
Ayo Netizen 22 Okt 2025, 05:21 WIB

Khalifah di Era Konsumerisme: Menemukan Keseimbangan dengan Menjaga Lingkungan

Modernitas telah membawa manusia hidup dalam era konsumerisme.
Tugas kita hari ini adalah menanam benih peradaban bumi yang hijau. Sekecil apapun itu karena menjaga bumi adalah bagian dari ibadah seorang Hamba kepada Pencipta-Nya. (Sumber: Freepik)
Ayo Netizen 21 Okt 2025, 20:51 WIB

Menjaga Etika Jurnalistik

Trans7 telah mempertontonkan ketidaktahuannya akan sebuah tradisi yang sudah turun temurun dilakukan tanpa ada yang protes.Ā 
media harus bekerja keras lagi mencari strategi untuk mendapat respons positif dari masyarakat. (Sumber: Pexels/cottonbro studio)
Ayo Biz 21 Okt 2025, 20:12 WIB

Angkat Tema ā€˜Sovereign AI: Menuju Kemandirian Digitalā€, AMSI Gelar Indonesia Digital Conference (IDC) 2025

IDC mengangkat tema ā€œSovereign AI: Menuju Kemandirian Digitalā€, yang menyoroti pentingnya kedaulatan dan kemandirian industri media dalam menghadapi gelombang transformasi digital berbasis AI.
Asosiasi Media Siber Indonesia (AMSI) kembali menyelenggarakan ajang tahunan Indonesia Digital Conference (IDC) 2025 di The Hub Epicentrum, Jakarta Selatan. (Sumber: AMSI)
Ayo Biz 21 Okt 2025, 18:39 WIB

Industri Pariwisata Jawa Barat, Lokomotif Ekonomi yang Menanti Lompatan Strategis

Pertumbuhan sektor pariwisata Jawa Barat tidak bisa dilepaskan dari kontribusi berbagai komponen industri, terutama perhotelan dan restoran.
Pertumbuhan sektor pariwisata Jawa Barat tidak bisa dilepaskan dari kontribusi berbagai komponen industri, terutama perhotelan dan restoran. (Sumber: Ayobandung.id | Foto: Kavin Faza)
Ayo Netizen 21 Okt 2025, 17:19 WIB

Rebel Ridge dan Beratnya Mengungkap Penyimpangan Aparat Penegak Hukum

Rebel Ridge menyingkap sisi gelap aparat penegak hukum dan menggambarkan beratnya perjuangan rakyat sipil melawan ketidakadilan.
Poster Rebel Ridge (Sumber: Foto: Netflix Media Center/Poster Rebel Ridge (2024))
Ayo Biz 21 Okt 2025, 16:55 WIB

Menanam Cuan Tanpa Riba: Jalan Panjang Investasi Syariah di Tengah Dinamika Pasar Modern

Investasi telah menjadi strategi penting dalam mengelola pendapatan dan membangun masa depan finansial yang lebih stabil.
Investasi telah menjadi strategi penting dalam mengelola pendapatan dan membangun masa depan finansial yang lebih stabil. (Sumber: Freepik)