Gelombang Wearable di Bandung: Ketika Gaya Hidup Sehat Bertemu Teknologi

Eneng Reni Nuraisyah Jamil
Ditulis oleh Eneng Reni Nuraisyah Jamil diterbitkan Rabu 03 Sep 2025, 15:22 WIB
Smartwatch, fitness tracker, dan perangkat pemantau kesehatan lainnya bukan lagi sekadar aksesori, tapi alat bantu yang mendukung transformasi gaya hidup. (Sumber: Ayobandung.id | Foto: Eneng Reni Nuraisyah Jamil)

Smartwatch, fitness tracker, dan perangkat pemantau kesehatan lainnya bukan lagi sekadar aksesori, tapi alat bantu yang mendukung transformasi gaya hidup. (Sumber: Ayobandung.id | Foto: Eneng Reni Nuraisyah Jamil)

AYOBANDUNG.ID -- Bandung, kota yang dikenal dengan kreativitas dan semangat komunitasnya, kini juga menjadi barometer gaya hidup sehat di Indonesia. Dalam beberapa tahun terakhir, geliat olahraga, khususnya lari, mengubah wajah kota menjadi lebih aktif dan sadar kesehatan. Dari taman kota hingga jalur pegunungan, warga Bandung semakin gemar bergerak, berlari, dan menjaga kebugaran.

Fenomena ini tak lepas dari peran teknologi wearable yang kini menjadi bagian tak terpisahkan dari rutinitas olahraga. Smartwatch, fitness tracker, dan perangkat pemantau kesehatan lainnya bukan lagi sekadar aksesori, melainkan alat bantu yang mendukung transformasi gaya hidup.

Menurut data Garmin Connect, aktivitas lari di Indonesia meningkat lebih dari 65 persen sepanjang 2024. Bandung menjadi salah satu kota dengan pertumbuhan komunitas pelari tercepat, didorong oleh berbagai event seperti Pocari Sweat Run hingga puluhan fun run lokal yang digelar hampir setiap bulan. Sepanjang tahun lalu, tercatat lebih dari 257 event lari di Indonesia, dengan dominasi peserta dari kalangan Gen Z dan milenial.

Teknologi wearable hadir sebagai solusi praktis untuk memantau progres kesehatan secara real-time. Fitur seperti pemantauan detak jantung, VOâ‚‚ Max, kualitas tidur, dan skor stres menjadi daya tarik utama bagi pengguna yang ingin lebih memahami tubuh mereka.

“Dulu olahraga hanya soal keringat, sekarang semua bisa dipantau dan dianalisis,” ujar Chandrawidhi Desideriani dari Garmin Indonesia dalam laporan tren kebugaran 2024.

Di Bandung, tren ini semakin terasa. Komunitas pelari tumbuh pesat, dan gaya hidup aktif menjadi bagian dari identitas urban. Kehadiran berbagai brand wearable pun turut meramaikan ekosistem ini, termasuk Suunto, merek asal Finlandia yang baru saja membuka toko monobrand pertamanya di Bandung.

Meski Suunto dikenal sebagai produsen jam tangan outdoor dan perangkat olahraga, kehadirannya di Bandung lebih dari sekadar ekspansi bisnis. “Kami melihat antusiasme masyarakat Bandung terhadap gaya hidup aktif sangat tinggi. Komunitas pelari dan pecinta outdoor di sini sangat dinamis,” ujar Operational Manager Retail Suunto Indonesia, Beatrick.

Didirikan sejak 1936, Suunto memiliki sejarah panjang dalam mendukung eksplorasi dan aktivitas fisik. Dari kompas manual hingga jam tangan multisport, evolusi teknologi mereka mencerminkan semangat hidup sehat yang terus berkembang. Di Bandung, semangat itu bertemu dengan komunitas yang aktif dan terbuka terhadap inovasi.

Menurut Beatrick, wearable bukan hanya alat ukur, tapi juga motivator. “Saya pribadi pakai Suunto dan bandingkan dengan brand lain. Buat saya, ini motivasi. Saya harap pelanggan juga merasakan hal yang sama,” ujarnya.

Smartwatch, fitness tracker, dan perangkat pemantau kesehatan lainnya bukan lagi sekadar aksesori, tapi alat bantu yang mendukung transformasi gaya hidup. (Sumber: Ayobandung.id | Foto: Eneng Reni Nuraisyah Jamil)
Smartwatch, fitness tracker, dan perangkat pemantau kesehatan lainnya bukan lagi sekadar aksesori, tapi alat bantu yang mendukung transformasi gaya hidup. (Sumber: Ayobandung.id | Foto: Eneng Reni Nuraisyah Jamil)

Ia menekankan bahwa data seperti heart rate dan VO₂ Max bukan sekadar angka, tapi cerminan komitmen terhadap kesehatan. “Mulai dulu dari niat sehat. Kalau kurus itu bonus, tapi sehat itu tujuan utama. Semua orang pasti ingin sehat,” tambahnya.

Pernyataan Beatrick ini sedianya mencerminkan semangat yang kini tumbuh di kalangan pengguna wearable, yang menjadikan teknologi sebagai pendamping, bukan pengganti, dalam perjalanan menuju hidup lebih baik.

Data dari BPS dan Kementerian Kesehatan menunjukkan bahwa lebih dari 50 persen masyarakat Indonesia kini rutin berolahraga, dengan lari sebagai pilihan utama. Di Bandung, tren ini diperkuat oleh dukungan komunitas, ruang publik yang ramah olahraga, dan akses terhadap teknologi yang relevan.

Kehadiran wearable juga membuka peluang kolaborasi antara brand dan komunitas. Beatrick menyebut bahwa Suunto terbuka terhadap berbagai event lokal, termasuk lari dan aktivitas outdoor lainnya.

“Kami ingin bisa engage dan approach semua komunitas pelari maupun outdoor activity. Brand DNA Suunto memang sangat outdoor dan sports-oriented,” jelasnya.

Meski Suunto memiliki produk dengan berbagai rentang harga, fokus utama mereka di Bandung adalah membangun koneksi dengan komunitas. Dalam acara pembukaan, mereka menghadirkan atlet triathlon dan renang sebagai simbol dukungan terhadap dunia olahraga Indonesia.

Namun, yang paling penting bukan siapa yang memakai, tapi bagaimana teknologi wearable membantu masyarakat menjaga konsistensi dan motivasi. Di tengah kesibukan urban, wearable menjadi pengingat untuk tetap bergerak, beristirahat cukup, dan memahami tubuh sendiri.

Bandung, dengan semangat komunitas dan kreativitasnya, menjadi tempat ideal bagi tumbuhnya tren ini. Teknologi wearable bukan hanya tren global yang mampir, tapi telah menjadi bagian dari gaya hidup lokal yang terus berkembang.

“Kami ingin jadi pendamping dalam setiap langkah menuju hidup sehat. Karena pada akhirnya, wearable bukan hanya soal teknologi, tapi soal komitmen untuk hidup lebih baik," pungkas Beatrick.

Link alternatif pembelian produk wearable atau smartwatch:

  1. https://s.shopee.co.id/9UrmtWmc9Z
  2. https://s.shopee.co.id/20llxljyNW
  3. https://s.shopee.co.id/qZoZh4GAp
  4. https://s.shopee.co.id/1qSLlYi2vg

Artikel Rekomendasi Untuk Anda

Nilai artikel ini
Klik bintang untuk menilai

Berita Terkait

News Update

Ayo Netizen 10 Des 2025, 21:09 WIB

Minat Baca Warga Bandung Masih Rendah meski Fasilitas Mencukupi, Catatan untuk Wali Kota

Menyoroti masalah rendahnya minat baca di Bandung meski fasilitas memadai.
Sebuah Street Library tampak lengang dengan buku-buku yang mulai berdebu di samping Gedung Merdeka, Jalan Asia-Afrika, Bandung, Jumat (05/12/2025). (Sumber: Dokumentasi Penulis | Foto: Adellia Ramadhani)
Ayo Netizen 10 Des 2025, 20:16 WIB

Bubur Mang Amir, Bubur Ayam Termurah se-Dunia Seporsi Cuma Rp5.000

Pengakuan Mang Amir, ia sudah berjualan bubur ayama selama 25 tahun.
Pengakuan Mang Amir, penjual bubur seporsi Rp5.000, ia sudah berjualan bubur ayama selama 25 tahun. (Sumber: Dokumentasi Penulis)
Ayo Netizen 10 Des 2025, 20:02 WIB

Bandung untuk Mobil Pribadi atau Bandung untuk Warga?

Kota yang terlalu banyak bergantung pada kendaraan adalah kota yang rentan.
Warga bersepeda di kawasan Alun-alun Bandung. (Sumber: Arsip pribadi | Foto: Djoko Subinarto)
Ayo Biz 10 Des 2025, 20:02 WIB

Ketika Pekerja Kehilangan Rasa Aman: PHK Menguak Luka Sosial yang Jarang Terlihat

Fenomena pemutusan hubungan kerja atau PHK semakin menjadi sorotan publik karena dampaknya yang luas terhadap kehidupan pekerja, pencari kerja, dan dinamika hubungan industrial.
Fenomena pemutusan hubungan kerja atau PHK semakin menjadi sorotan publik karena dampaknya yang luas terhadap kehidupan pekerja, pencari kerja, dan dinamika hubungan industrial. (Sumber: Freepik)
Ayo Netizen 10 Des 2025, 19:51 WIB

Karya Anak Muda Bandung yang Hadirkan Identitas dalam Brand Fashion Berjiwa Bebas

Brand lokal ini membawa semangat bebas dan berani, mewakili suara anak muda Bandung lewat desain streetwear yang penuh karakter.
Tim urbodycount menata koleksi kaos edisi terbaru di atas mobil sebagai bagian dari proses pemotretan produk di Buahbatu Square Jl.Apel 1 NO.18, Bandung, Jawa Barat, Selasa (4/11/2025) (Sumber: Rahma Dewi | Foto: Rahma Dewi)
Ayo Netizen 10 Des 2025, 18:19 WIB

Soerat Imadjiner oentoek Maurenbrecher

Sebuah inspirasi unutk Wali Kota Bandung dan wakilnya, demi kemajuan Bandung.
Suasana Jalan Asia Afrika (Groote Postweg) Kota Bandung zaman kolonial Belanda. (Sumber: Tropenmuseum)
Ayo Netizen 10 Des 2025, 17:34 WIB

Sibuk Romantisasi Tak Kunjung Revitalisasi, Angkot Kota Bandung 'Setengah Buntung'

Kritik dan Saran terhadap Wali Kota Bandung terkait revitalisasi angkot Bandung.
Angkot Kota Bandung yang mulai sepi peminat di Dipatiukur, (7/12/2025). (Foto: Andrea Keira)
Ayo Jelajah 10 Des 2025, 17:03 WIB

Hikayat Terminal Cicaheum, Gerbang Perantau Bandung yang jadi Sarang Preman Pensiun

Sejarah Terminal Cicaheum sebagai pintu perantau Bandung. Terminal ini hidup abadi lewat budaya populer Preman Pensiun saat fungsi aslinya perlahan menyusut.
Suasana Terminal Cicaheum, Kota Bandung. (Sumber: Ayobandung | Foto: Irfan Al Faritsi)
Ayo Netizen 10 Des 2025, 16:26 WIB

Untuk Siapa Sebenarnya Sidewalk Diperuntukkan?

Keberadaan trotoar yang layak dan aman dapat mendorong masyarakat untuk lebih banyak berjalan kaki serta mengurangi kemacetan dan polusi.
Trotoar di Jalan Braga yang dipenuhi PKL. (Foto: Author)
Ayo Netizen 10 Des 2025, 14:30 WIB

Sarana Bus Trans Metro Jabar Terus Meningkat, Halte Terbengkalai Tak Diperhatikan Wali Kota Bandung?

Di balik itu Metro Jabar Trans banyak disukai warga, beberapa halte malah dibiarkan terbengkalai.
Prasarana halte di daerah Mohamad Toha yang terlihat banyak coretan dan kerusakan tak terurus menyebabkan ketidaknyamanan bagi penumpang, pada 30 November 2025. (Sumber: Dokumentasi Penulis | Foto: Nufairi Shabrina)
Ayo Netizen 10 Des 2025, 14:13 WIB

Penumpukan Sampah di Ujung Berung Sudah Tidak Terkendali, Warga Mulai Kewalahan

Artikel ini membahas tentang kondisi kebersihan yang ada di Kota Bandung terutama di Ujung Berung.
Penumpukan sampah terlihat berserakan di di Jalan Cilengkrang, Kawasan Ujung Berung, pada Senin, 1 Desember 2025 pukul 07.30 WIB. (Foto: Sumber Muhamad Paisal). (Sumber: Dokumentasi Penulis | Foto: Muhamad Paisal)
Ayo Netizen 10 Des 2025, 12:37 WIB

Masa Depan Bandung Antara Julukan Kota Kreatif dan Problematika Urban

Kota Bandung telah lama dikenal sebagai kota kreatif atau dengan julukan Prestisius (Unesco City of Design).
Bandung bukan hanya kota dengan udara sejuk tapi juga ruang hidup yang terus berdenyut dengan  semangat pluralisme dan kreativitas. (Sumber: Dokumentasi Penulis | Foto: Titania Zalsyabila Hidayatullah)
Beranda 10 Des 2025, 12:37 WIB

Belasan Jurnalis Dalami Fungsi AI untuk Mendukung Kerja Redaksi

Inisiatif ini ditujukan untuk memperkuat kemampuan jurnalis Indonesia, khususnya dalam verifikasi digital lanjutan, investigasi, serta pemanfaatan berbagai teknologi AI generatif.
Training of Trainers (ToT) "AI for Journalists".
di Hotel Mercure Cikini, Jakarta.
Ayo Netizen 10 Des 2025, 12:22 WIB

Cager, Bager, Bener: Filosofi Sopir Online Bandung di Jalanan Kota

Mengutamakan profesionalisme serta nilai-nilai saling menghormati agar perjalanan tetap nyaman dan aman setiap hari.
Seorang driver online tengah tersenyum ramah menunggu penumpangnya di tengah keramaian jalanan, menerapkan nilai cageur, bager, bener dalam layanan transportasi – Bandung, Sabtu (01/11/2025) (Foto: Bunga Kemuning A.D)
Ayo Netizen 10 Des 2025, 10:29 WIB

Batagor dan Baso Cuankie Serayu, Kuliner Sederhana yang Selalu Ramai di Cihapit

Batagor dan Cuankie Serayu masih mempertahankan daya tariknya hingga kini.
Suasana Antre Batagor dan Baso Cuankie Serayu (Sumber: Dokumentasi Pribadi | Foto: Miya Siti Nurimah)
Beranda 10 Des 2025, 09:42 WIB

Jomlo Menggugat: Saat Urusan Personal Berubah Jadi Persoalan Sosial

Di berbagai fase hidupnya, perempuan tetap saja berhadapan dengan ekspektasi sosial yang meminta mereka mengikuti nilai-nilai yang sudah lama tertanam.
Ilustrasi (Sumber: Pixabay | Foto: congerdesign)
Ayo Netizen 10 Des 2025, 08:44 WIB

Akhir Pekan di Bandung Bukan Wisata, tetapi Ujian Kesabaran di Tengah Arus Padat

Kota Bandung kini dikenal sebagai kota yang kaya akan destinasi wisata. Namun, kemacetan yang parah menjadi masalah di setiap akhir pekan
Kota Bandung kini dikenal sebagai kota yang kaya akan destinasi wisata. Namun, kemacetan yang parah menjadi masalah di setiap akhir pekan. (Dok. Penulis)
Ayo Netizen 10 Des 2025, 07:41 WIB

Knalpot Bising: Dari Keluhan Masyarakat hingga Harapan Kota Tenang

Knalpot bising masih mengganggu warga Bandung. Razia yang tidak konsisten membuat pelanggar mudah lolos.
Suara bising nan kencang memantul di jalanan hingga membuat kita tak terasa tenang. (Dokumentasi Penulis)
Ayo Netizen 09 Des 2025, 20:00 WIB

Beban Hidup Mencekik dan Tingginya Pengangguran Bukti Kegagalan Wali Kota Bandung?

Kenaikan biaya hidup dan syarat kerja tidak masuk akal memperparah 100 ribu pengangguran di Bandung.
Tingginya angka pengangguran memaksa warga Bandung beralih menjadi pekerja serabutan. (Sabtu, 06 Desember 2025). (Sumber: Penulis | Foto: Vishia Afiath)
Ayo Netizen 09 Des 2025, 19:53 WIB

Tanggapan Wisatawan tentang Kualitas Fasilitas Bandros di Bandung

Kritik serta saran mengenai fasilitas bandros yang ada di Kota Bandung.
Bandros di Kota Bandung. (Sumber: Dokumentasi Penulis)