Bakso Jumbo dan Doa Panjang: Perjalanan Kuliner Sumarmi di Kedai Bakso Laman Astaghfirullahaladzim

Eneng Reni Nuraisyah Jamil
Ditulis oleh Eneng Reni Nuraisyah Jamil diterbitkan Jumat 05 Sep 2025, 12:50 WIB
Seporsi menu bakso di kedai Bakso Laman Astaghfirullahaladzim. (Sumber: Ayobandung.id | Foto: Eneng Reni Nuraisyah Jamil)

Seporsi menu bakso di kedai Bakso Laman Astaghfirullahaladzim. (Sumber: Ayobandung.id | Foto: Eneng Reni Nuraisyah Jamil)

AYOBANDUNG.ID -- Tak semua nama warung makan lahir dari strategi branding. Kadang, nama itu muncul dari momen spontan yang kemudian melekat kuat di benak pelanggan.

Begitulah kisah Sumarmi, pemilik kedai Bakso Laman Astaghfirullahaladzim di Bandung, yang memadukan keunikan produk dengan nama yang tak biasa, dan justru jadi daya tarik utama.

Berawal dari warung sederhana bernama Bakso Laman, yang diambil dari nama sang suami, Sumarmi mulai meracik bakso sejak tahun 1985. Kala itu, ia hanya ingin membantu ekonomi keluarga. Tak disangka, racikan baksonya yang berukuran besar dan padat daging mulai menarik perhatian warga sekitar.

"Aku sama keluargaku udah biasa bikin bakso gede-gede. Terus kepikiran, orang yang lihat bakso segede itu pasti langsung istighfar. Akhirnya kami sepakat namanya jadi Bakso Astaghfirullahaladzim. Dan ternyata, nama itu nempel banget di ingatan pembeli," ujar Sumarmi saat berbincang dengan Ayobandung.

Bakso jumbo yang ia sajikan memang bukan sembarang bakso. Ukurannya bisa sebesar kepala manusia dewasa, lengkap dengan isian daging iga dan klewer yang melimpah. Sensasi visual ini menjadi magnet tersendiri, membuat banyak pelanggan datang hanya untuk membuktikan ukurannya secara langsung.

Namun, perjalanan bisnis Sumarmi tak selalu mulus. Ia mengenang masa kejayaan sebelum krisis moneter 1998, ketika kedainya bisa menjual hingga 1.000 mangkuk bakso per hari.

"Dulu mah rame banget, sampai ngantri. Sekarang mah 500 mangkuk aja kadang gak nyampe," tuturnya.

Persaingan bisnis kuliner yang semakin ketat membuat Sumarmi harus terus berinovasi. Ia tak hanya mengandalkan ukuran bakso, tapi juga kualitas bahan.

"Bumbunya sih biasa aja, tapi dagingnya aku pilih yang bagus. Pake paha sapi, isiannya juga daging iga sama klewer. Gak pake yang aneh-aneh," jelasnya.

Komitmen terhadap kualitas menjadi prinsip utama Sumarmi. Ia menolak keras penggunaan bahan kimia atau pengawet dalam racikannya.

"Urusan obat, kimia-kimiaan, udah pasti aku gak pernah macem-macem. Bakso Astaghfirullah dijamin itu bakso daging sapi asli," tegasnya penuh keyakinan.

Seporsi menu bakso di kedai Bakso Laman Astaghfirullahaladzim. (Sumber: Ayobandung.id | Foto: Eneng Reni Nuraisyah Jamil)
Seporsi menu bakso di kedai Bakso Laman Astaghfirullahaladzim. (Sumber: Ayobandung.id | Foto: Eneng Reni Nuraisyah Jamil)

Harga yang ditawarkan pun cukup bersahabat. Untuk bakso ukuran kecil seukuran kepalan tinju, pelanggan hanya perlu merogoh kocek Rp25.000. Sementara bakso jumbo dibanderol Rp150.000, cukup untuk disantap enam orang sekaligus.

"Biasanya yang beli bakso jumbo itu rombongan, kadang buat acara keluarga juga," tambah Sumarmi.

Kedai sederhana ini tak hanya menjadi tempat makan, tapi juga ruang nostalgia dan kehangatan. Banyak pelanggan yang datang bukan hanya karena rasa, tapi juga karena keramahan Sumarmi dan suasana kekeluargaan yang ia bangun.

"Aku tuh seneng kalau pembeli bisa ngobrol, bisa cerita. Jadi bukan cuma jualan, tapi juga silaturahmi," katanya.

Meski tak memiliki latar belakang formal di bidang kuliner, Sumarmi belajar dari pengalaman dan intuisi. Ia percaya bahwa rasa yang jujur dan pelayanan yang tulus akan selalu menemukan tempat di hati pelanggan.

"Yang penting mah ikhlas dan konsisten. Rezeki mah gak kemana," ucapnya.

Di era digital, Sumarmi mulai membuka diri terhadap promosi online. Ia memanfaatkan media sosial untuk memperkenalkan bakso jumbo-nya ke generasi muda. Meski belum sepenuhnya digital-savvy, ia percaya bahwa cerita yang jujur dan produk yang berkualitas akan menemukan jalannya sendiri.

Kisah Sumarmi adalah potret UMKM yang bertahan di tengah arus zaman. Ia tak hanya menjual makanan, tapi juga menghadirkan pengalaman dan cerita yang menyentuh. Dari kedai kecilnya, ia membuktikan bahwa bisnis kuliner bisa tumbuh dengan modal kejujuran, kerja keras, dan doa panjang.

Bakso jumbo yang ia racik bukan sekadar makanan, tapi simbol perjuangan dan cinta keluarga. Setiap mangkuk yang tersaji adalah hasil dari puluhan tahun konsistensi dan keteguhan hati.

"Selama masih ada yang mau makan bakso aku, selama itu juga aku akan terus jualan," pungkas Sumarmi.

Informasi Bakso Laman Astaghfirullahaladzim

Alamat di Jalan Sukawarna no. 21 Belakang BTC, Bandung

Alternatif link pembelian kuliner atau UMKM serupa:

  1. https://s.shopee.co.id/AA7Wi9xYJc
  2. https://s.shopee.co.id/6AbNwvVx27
  3. https://s.shopee.co.id/80328Kbyvx
  4. https://s.shopee.co.id/10kbefMu7
Nilai artikel ini
Klik bintang untuk menilai

Berita Terkait

News Update

Ayo Netizen 22 Okt 2025, 21:06 WIB

Setahun Pendidikan Bermakna, Menanam Peradaban Lewat Tindakan Nyata

Menyoroti langkah Kemendikdasmen dalam membangun peradaban melalui kebijakan yang berdampak nyata bagi generasi muda.
Foto mengajar di SD Tewang Kadamba, Kalteng. (Foto: Eka)
Ayo Biz 22 Okt 2025, 20:30 WIB

Membangun Wisata yang Tak Merusak tapi Menghidupkan Alam dan Budaya Lokal

Di tengah tekanan kerja dan digitalisasi, banyak orang mencari pelarian ke alam. Tapi bukan sekadar alam liar, mereka menginginkan pula kenyamanan, estetika, dan pengalaman.
Di tengah gempuran wisata urban dan digital, LGE tetap mengusung semangat pelestarian budaya lokal Sunda, mulai dari nama tempat, makanan tradisional, hingga permainan rakyat. (Sumber: Ayobandung.id | Foto: Eneng Reni Nuraisyah Jamil)
Ayo Netizen 22 Okt 2025, 20:10 WIB

Enam Akar Asal-usul Agama

Jauh sebelum berdiri gereja, kuil, atau masjid, manusia telah lebih dulu menatap langit, gunung, petir, dan kematian dengan perasaan yang campur aduk.
The Histomap of Religion: The Story of Man’s Search for Spiritual Unity (John B. Sparks, 1952) (Sumber: UsefulCharts, https://www.youtube.com/watch?v=5EBVuToAaFI) | Foto: Arfi Pandu Dinata)
Ayo Netizen 22 Okt 2025, 19:17 WIB

Gastrokolonialisme: Pelajaran Pangan dari Hawaii untuk Indonesia

Tanpa kita sadari justru kita masih dijajah secara halus lewat orientasi pangan lokal yang semakin tergantikan dengan kampanye makanan olahan
Mengutip dari Sebumi, sebab pada akhirnya  perjuangan melawan kelaparan bukan sekedar mengisi perut, melainkan mengembalikan martabak di meja makan kita sendiri (Sumber: Freepik)
Ayo Biz 22 Okt 2025, 18:44 WIB

Pasar Syariah Belum Kompetitif? Begini Tantangan dan Solusi Investasi Islam di Indonesia

Dengan mayoritas penduduk Indonesia beragama Islam, potensi pengembangan instrumen keuangan yang sesuai prinsip syariah dinilai sangat besar.
Dengan mayoritas penduduk Indonesia beragama Islam, potensi pengembangan instrumen keuangan yang sesuai prinsip syariah dinilai sangat besar. (Sumber: Freepik)
Ayo Netizen 22 Okt 2025, 17:04 WIB

Review Anime 'Chainsaw Man The Movie: Reze Arc', Romantisme dan Aksi dalam Visual Memukau

Film animasi produksi studio MAPPA yaitu "Chainsaw Man The Movie: Reze Arc" mengguncang layar lebar dengan cerita dan visual yang bagus.
Poster film Chainsaw Man The Movie: Reze Arc (Sumber: imdb.com)
Ayo Biz 22 Okt 2025, 16:31 WIB

Gowes Bukan Gaya-gayaan: Sepeda Bisa Jadi Solusi Urban Sustainability di Bandung

Tren bersepeda yang semula dianggap gaya-gayaan kini mulai menunjukkan potensi sebagai solusi urban sustainability yang nyata.
Tren bersepeda yang semula dianggap gaya-gayaan kini mulai menunjukkan potensi sebagai solusi urban sustainability yang nyata. (Sumber: Ayobandung.id)
Ayo Netizen 22 Okt 2025, 15:31 WIB

Bandung dan Paradoks Kota Hijau: Potensi Besar yang Belum Tergarap

Bandung, kota kreatif dengan sejuta potensi, kini berhadapan dengan paradoks hijau.
Bandung, kota kreatif dengan sejuta potensi, kini berhadapan dengan paradoks hijau. (Sumber: Unsplash/Ikhsan Assidiqie)
Beranda 22 Okt 2025, 15:10 WIB

Insinerator Digencarkan, Tapi Bukan Solusi Tuntas Atasi Krisis Sampah di Kota Bandung

Wali Kota Bandung, Muhammad Farhan, pun mengakui bahwa penggunaan insinerator tak bisa serampangan.
Salah satu insinerator di tempat pembuangan sampah di Kota Bandung. (Sumber: Pemkot Bandung)
Ayo Jelajah 22 Okt 2025, 13:38 WIB

Saat Hacker Bjorka Bikin Polisi Kelimpungan Tiga Kali

Bjorka bikin polisi kelimpungan tiga kali. Dari Cirebon sampai Minahasa, negara sibuk memburu bayangan di layar komputer.
Ilustrasi hacker Bjorka.
Ayo Netizen 22 Okt 2025, 12:48 WIB

Film Rangga & Cinta: Mengenang Kembali Kisah Romansa Masa Remaja

Film Rangga & Cinta dikemas dengan nuansa awal 2000-an yang autentik.
 Salah satu adegan film Rangga & Cinta (Sumber: X/@habisnontonfilm)
Ayo Netizen 22 Okt 2025, 11:51 WIB

Mengokohkan Sistem Manajemen Kinerja: Pilar Penggerak Profesionalitas ASN

Penguatan sistem manajemen kinerja ASN bukan sekadar urusan teknis, tetapi langkah strategis membangun birokrasi berdampak.
Aparatur Negeri Sipil (ASN). (Sumber: Pemkot Magelang)
Ayo Netizen 22 Okt 2025, 10:10 WIB

Menakar Ulang Feodalisme Pesantren

Esai ini ditulis dalam rangka memperingati hari santri.
Ilustrasi santri yang sedang belajar di pesantren. (Sumber: Pexels/Mufid Majnun)
Ayo Netizen 22 Okt 2025, 09:12 WIB

Selusin 'Fun Fact' buat Kita yang Sering Salah Kaprah Menyama-nyamakan Setiap Agama

Masalahnya, cara pandang itu sering banget dipakai buat bikin dunia agama terlihat rapi dan gampang dipahami.
Buku Pengantar tentang Agama-Agama (Sumber: Dokumentasi Pribadi | Foto: Arfi Pandu Dinata)
Ayo Netizen 22 Okt 2025, 05:21 WIB

Khalifah di Era Konsumerisme: Menemukan Keseimbangan dengan Menjaga Lingkungan

Modernitas telah membawa manusia hidup dalam era konsumerisme.
Tugas kita hari ini adalah menanam benih peradaban bumi yang hijau. Sekecil apapun itu karena menjaga bumi adalah bagian dari ibadah seorang Hamba kepada Pencipta-Nya. (Sumber: Freepik)
Ayo Netizen 21 Okt 2025, 20:51 WIB

Menjaga Etika Jurnalistik

Trans7 telah mempertontonkan ketidaktahuannya akan sebuah tradisi yang sudah turun temurun dilakukan tanpa ada yang protes. 
media harus bekerja keras lagi mencari strategi untuk mendapat respons positif dari masyarakat. (Sumber: Pexels/cottonbro studio)
Ayo Biz 21 Okt 2025, 20:12 WIB

Angkat Tema ‘Sovereign AI: Menuju Kemandirian Digital”, AMSI Gelar Indonesia Digital Conference (IDC) 2025

IDC mengangkat tema “Sovereign AI: Menuju Kemandirian Digital”, yang menyoroti pentingnya kedaulatan dan kemandirian industri media dalam menghadapi gelombang transformasi digital berbasis AI.
Asosiasi Media Siber Indonesia (AMSI) kembali menyelenggarakan ajang tahunan Indonesia Digital Conference (IDC) 2025 di The Hub Epicentrum, Jakarta Selatan. (Sumber: AMSI)
Ayo Biz 21 Okt 2025, 18:39 WIB

Industri Pariwisata Jawa Barat, Lokomotif Ekonomi yang Menanti Lompatan Strategis

Pertumbuhan sektor pariwisata Jawa Barat tidak bisa dilepaskan dari kontribusi berbagai komponen industri, terutama perhotelan dan restoran.
Pertumbuhan sektor pariwisata Jawa Barat tidak bisa dilepaskan dari kontribusi berbagai komponen industri, terutama perhotelan dan restoran. (Sumber: Ayobandung.id | Foto: Kavin Faza)
Ayo Netizen 21 Okt 2025, 17:19 WIB

Rebel Ridge dan Beratnya Mengungkap Penyimpangan Aparat Penegak Hukum

Rebel Ridge menyingkap sisi gelap aparat penegak hukum dan menggambarkan beratnya perjuangan rakyat sipil melawan ketidakadilan.
Poster Rebel Ridge (Sumber: Foto: Netflix Media Center/Poster Rebel Ridge (2024))
Ayo Biz 21 Okt 2025, 16:55 WIB

Menanam Cuan Tanpa Riba: Jalan Panjang Investasi Syariah di Tengah Dinamika Pasar Modern

Investasi telah menjadi strategi penting dalam mengelola pendapatan dan membangun masa depan finansial yang lebih stabil.
Investasi telah menjadi strategi penting dalam mengelola pendapatan dan membangun masa depan finansial yang lebih stabil. (Sumber: Freepik)