Kompakers Bandung: Komunitas Perempuan yang Menjadikan Fotografi sebagai Ruang Tumbuh dan Bisnis

Eneng Reni Nuraisyah Jamil
Ditulis oleh Eneng Reni Nuraisyah Jamil diterbitkan Jumat 05 Sep 2025, 17:56 WIB
Puluhan fotografer perempuan yang tergabung dalam Kompakers Bandung menjadikan fotografi sebagai ruang tumbuh, berkarya, dan berbagi cerita. (Sumber: dok. Kompakers Bandung)

Puluhan fotografer perempuan yang tergabung dalam Kompakers Bandung menjadikan fotografi sebagai ruang tumbuh, berkarya, dan berbagi cerita. (Sumber: dok. Kompakers Bandung)

AYOBANDUNG.ID -- Merah putih tak hanya berkibar di langit Bandung saat perayaan Hari Ulang Tahun ke-80 Republik Indonesia. Warna itu juga menyala di hati puluhan fotografer perempuan yang tergabung dalam Kompakers Bandung, komunitas yang menjadikan fotografi sebagai ruang tumbuh, berkarya, dan berbagi cerita.

Tahun ini menjadi kali kelima Kompakers Bandung menggelar perayaan HUT RI. Namun bukan sekadar rutinitas tahunan, acara yang berlangsung di salah satu mal ternama di Bandung itu menjadi simbol eksistensi dan kekompakan komunitas yang terus berkembang.

Di balik sorotan kamera, tersimpan kisah perjuangan perempuan yang menjadikan fotografi sebagai jalan ekspresi sekaligus peluang bisnis.

“Ini adalah kesempatan untuk menunjukkan bahwa fotografi bisa menjadi wadah kreatif bagi para perempuan,” ujar Ketua Kompakers Bandung, Linawati.

Baginya, kegiatan ini bukan hanya soal perayaan, tetapi tentang menghadirkan energi baru dan mempererat solidaritas antaranggota.

Dengan dresscode merah putih dan semangat kemerdekaan yang membara, para peserta mengikuti berbagai lomba seru, seperti baris-berbaris, kuis pengetahuan umum, hingga games kreatif yang memancing tawa dan kebersamaan.

Puluhan fotografer perempuan yang tergabung dalam Kompakers Bandung menjadikan fotografi sebagai ruang tumbuh, berkarya, dan berbagi cerita. (Sumber: dok. Kompakers Bandung)
Puluhan fotografer perempuan yang tergabung dalam Kompakers Bandung menjadikan fotografi sebagai ruang tumbuh, berkarya, dan berbagi cerita. (Sumber: dok. Kompakers Bandung)

Hadiah yang diberikan pun unik, bukan barang mewah, melainkan kebutuhan sehari-hari seperti sayuran segar, minuman rencengan, sabun, dan perlengkapan rumah tangga. Filosofi di balik hadiah ini mencerminkan semangat komunitas yang membumi dan relevan dengan kehidupan anggotanya.

Ketua pelaksana kegiatan, Anas Nadiati, menyebutkan bahwa tahun ini Kompakers Bandung ingin menghadirkan suasana berbeda dari tahun-tahun sebelumnya.

“Mal yang ramai dan ceria diharapkan dapat menambah keseruan sekaligus mempererat kekompakan antaranggota dalam merayakan HUT ke-80 RI,” jelas Anas.

Kompakers Bandung lahir dari semangat berbagi dan keinginan untuk menciptakan ruang aman bagi perempuan yang ingin belajar dan berkembang di dunia fotografi.

Berawal dari obrolan ringan di media sosial, komunitas ini kini menjadi tempat bertemu para ibu rumah tangga, pekerja lepas, hingga pelaku UMKM yang menjadikan fotografi sebagai bagian dari hidup dan bisnis mereka.

Namun perjalanan Kompakers Bandung tidak selalu mulus. Tantangan datang dari berbagai arah. Mulai dari keterbatasan waktu anggota yang harus membagi peran domestik dan kreatif, hingga persaingan konten visual yang semakin ketat di era digital. Mengelola komunitas dengan latar belakang beragam membutuhkan empati, ketekunan, dan strategi komunikasi yang inklusif.

Puluhan fotografer perempuan yang tergabung dalam Kompakers Bandung menjadikan fotografi sebagai ruang tumbuh, berkarya, dan berbagi cerita. (Sumber: dok. Kompakers Bandung)
Puluhan fotografer perempuan yang tergabung dalam Kompakers Bandung menjadikan fotografi sebagai ruang tumbuh, berkarya, dan berbagi cerita. (Sumber: dok. Kompakers Bandung)

Sebagian anggota Kompakers Bandung telah menjadikan fotografi sebagai pintu masuk ke dunia bisnis. Mereka menawarkan jasa dokumentasi, konten media sosial, hingga produk visual untuk UMKM lokal. Di sinilah komunitas berperan sebagai ekosistem pendukung, menyediakan pelatihan, kolaborasi, dan promosi bersama.

Kegiatan rutin seperti workshop, mentoring, dan sesi berbagi pengalaman menjadi tulang punggung komunitas. Di sana, anggota saling bertukar ilmu tentang teknik fotografi, editing, storytelling visual, hingga strategi branding.

Pendekatan ini menjadikan Kompakers Bandung bukan hanya tempat berkumpul, tetapi juga ruang belajar yang berkelanjutan.

Eksistensi Kompakers Bandung menjadi bukti bahwa perempuan bisa mengambil peran penting dalam industri kreatif, tanpa harus meninggalkan identitas lokal atau peran domestik.

Mereka membuktikan bahwa kreativitas bisa tumbuh dari dapur rumah, halaman belakang, hingga sudut-sudut kota yang mereka abadikan.

Dengan semangat gotong royong dan nilai kekeluargaan, Kompakers Bandung terus berkembang. Mereka tidak hanya memotret momen, tetapi juga merangkai cerita tentang perempuan, perjuangan, dan harapan. Di tengah tantangan zaman, komunitas ini menjadi oase bagi mereka yang ingin tetap berkarya dengan hati.

“Fotografi bukan hanya soal gambar, tapi tentang cerita dan keberanian untuk tampil. Saya ingin Kompakers Bandung terus menjadi ruang yang menyemangati perempuan untuk berkarya, berbagi, dan tumbuh Bersama," pungkas Lina.

Informasi Kompakers Bandung

Instagram: https://www.instagram.com/kompakersbandung

Link pembelian produk kebutuhan fotografi dan sejenisnya:

  1. https://s.shopee.co.id/7V6lsVPsOn
  2. https://s.shopee.co.id/4q60hcNFZF
  3. https://s.shopee.co.id/8fIjGk5XMv
  4. https://s.shopee.co.id/60Hy5r7aMh

Artikel Rekomendasi Untuk Anda

Nilai artikel ini
Klik bintang untuk menilai

Berita Terkait

News Update

Ayo Netizen 22 Okt 2025, 21:06 WIB

Setahun Pendidikan Bermakna, Menanam Peradaban Lewat Tindakan Nyata

Menyoroti langkah Kemendikdasmen dalam membangun peradaban melalui kebijakan yang berdampak nyata bagi generasi muda.
Foto mengajar di SD Tewang Kadamba, Kalteng. (Foto: Eka)
Ayo Biz 22 Okt 2025, 20:30 WIB

Membangun Wisata yang Tak Merusak tapi Menghidupkan Alam dan Budaya Lokal

Di tengah tekanan kerja dan digitalisasi, banyak orang mencari pelarian ke alam. Tapi bukan sekadar alam liar, mereka menginginkan pula kenyamanan, estetika, dan pengalaman.
Di tengah gempuran wisata urban dan digital, LGE tetap mengusung semangat pelestarian budaya lokal Sunda, mulai dari nama tempat, makanan tradisional, hingga permainan rakyat. (Sumber: Ayobandung.id | Foto: Eneng Reni Nuraisyah Jamil)
Ayo Netizen 22 Okt 2025, 20:10 WIB

Enam Akar Asal-usul Agama

Jauh sebelum berdiri gereja, kuil, atau masjid, manusia telah lebih dulu menatap langit, gunung, petir, dan kematian dengan perasaan yang campur aduk.
The Histomap of Religion: The Story of Man’s Search for Spiritual Unity (John B. Sparks, 1952) (Sumber: UsefulCharts, https://www.youtube.com/watch?v=5EBVuToAaFI) | Foto: Arfi Pandu Dinata)
Ayo Netizen 22 Okt 2025, 19:17 WIB

Gastrokolonialisme: Pelajaran Pangan dari Hawaii untuk Indonesia

Tanpa kita sadari justru kita masih dijajah secara halus lewat orientasi pangan lokal yang semakin tergantikan dengan kampanye makanan olahan
Mengutip dari Sebumi, sebab pada akhirnya  perjuangan melawan kelaparan bukan sekedar mengisi perut, melainkan mengembalikan martabak di meja makan kita sendiri (Sumber: Freepik)
Ayo Biz 22 Okt 2025, 18:44 WIB

Pasar Syariah Belum Kompetitif? Begini Tantangan dan Solusi Investasi Islam di Indonesia

Dengan mayoritas penduduk Indonesia beragama Islam, potensi pengembangan instrumen keuangan yang sesuai prinsip syariah dinilai sangat besar.
Dengan mayoritas penduduk Indonesia beragama Islam, potensi pengembangan instrumen keuangan yang sesuai prinsip syariah dinilai sangat besar. (Sumber: Freepik)
Ayo Netizen 22 Okt 2025, 17:04 WIB

Review Anime 'Chainsaw Man The Movie: Reze Arc', Romantisme dan Aksi dalam Visual Memukau

Film animasi produksi studio MAPPA yaitu "Chainsaw Man The Movie: Reze Arc" mengguncang layar lebar dengan cerita dan visual yang bagus.
Poster film Chainsaw Man The Movie: Reze Arc (Sumber: imdb.com)
Ayo Biz 22 Okt 2025, 16:31 WIB

Gowes Bukan Gaya-gayaan: Sepeda Bisa Jadi Solusi Urban Sustainability di Bandung

Tren bersepeda yang semula dianggap gaya-gayaan kini mulai menunjukkan potensi sebagai solusi urban sustainability yang nyata.
Tren bersepeda yang semula dianggap gaya-gayaan kini mulai menunjukkan potensi sebagai solusi urban sustainability yang nyata. (Sumber: Ayobandung.id)
Ayo Netizen 22 Okt 2025, 15:31 WIB

Bandung dan Paradoks Kota Hijau: Potensi Besar yang Belum Tergarap

Bandung, kota kreatif dengan sejuta potensi, kini berhadapan dengan paradoks hijau.
Bandung, kota kreatif dengan sejuta potensi, kini berhadapan dengan paradoks hijau. (Sumber: Unsplash/Ikhsan Assidiqie)
Beranda 22 Okt 2025, 15:10 WIB

Insinerator Digencarkan, Tapi Bukan Solusi Tuntas Atasi Krisis Sampah di Kota Bandung

Wali Kota Bandung, Muhammad Farhan, pun mengakui bahwa penggunaan insinerator tak bisa serampangan.
Salah satu insinerator di tempat pembuangan sampah di Kota Bandung. (Sumber: Pemkot Bandung)
Ayo Jelajah 22 Okt 2025, 13:38 WIB

Saat Hacker Bjorka Bikin Polisi Kelimpungan Tiga Kali

Bjorka bikin polisi kelimpungan tiga kali. Dari Cirebon sampai Minahasa, negara sibuk memburu bayangan di layar komputer.
Ilustrasi hacker Bjorka.
Ayo Netizen 22 Okt 2025, 12:48 WIB

Film Rangga & Cinta: Mengenang Kembali Kisah Romansa Masa Remaja

Film Rangga & Cinta dikemas dengan nuansa awal 2000-an yang autentik.
 Salah satu adegan film Rangga & Cinta (Sumber: X/@habisnontonfilm)
Ayo Netizen 22 Okt 2025, 11:51 WIB

Mengokohkan Sistem Manajemen Kinerja: Pilar Penggerak Profesionalitas ASN

Penguatan sistem manajemen kinerja ASN bukan sekadar urusan teknis, tetapi langkah strategis membangun birokrasi berdampak.
Aparatur Negeri Sipil (ASN). (Sumber: Pemkot Magelang)
Ayo Netizen 22 Okt 2025, 10:10 WIB

Menakar Ulang Feodalisme Pesantren

Esai ini ditulis dalam rangka memperingati hari santri.
Ilustrasi santri yang sedang belajar di pesantren. (Sumber: Pexels/Mufid Majnun)
Ayo Netizen 22 Okt 2025, 09:12 WIB

Selusin 'Fun Fact' buat Kita yang Sering Salah Kaprah Menyama-nyamakan Setiap Agama

Masalahnya, cara pandang itu sering banget dipakai buat bikin dunia agama terlihat rapi dan gampang dipahami.
Buku Pengantar tentang Agama-Agama (Sumber: Dokumentasi Pribadi | Foto: Arfi Pandu Dinata)
Ayo Netizen 22 Okt 2025, 05:21 WIB

Khalifah di Era Konsumerisme: Menemukan Keseimbangan dengan Menjaga Lingkungan

Modernitas telah membawa manusia hidup dalam era konsumerisme.
Tugas kita hari ini adalah menanam benih peradaban bumi yang hijau. Sekecil apapun itu karena menjaga bumi adalah bagian dari ibadah seorang Hamba kepada Pencipta-Nya. (Sumber: Freepik)
Ayo Netizen 21 Okt 2025, 20:51 WIB

Menjaga Etika Jurnalistik

Trans7 telah mempertontonkan ketidaktahuannya akan sebuah tradisi yang sudah turun temurun dilakukan tanpa ada yang protes. 
media harus bekerja keras lagi mencari strategi untuk mendapat respons positif dari masyarakat. (Sumber: Pexels/cottonbro studio)
Ayo Biz 21 Okt 2025, 20:12 WIB

Angkat Tema ‘Sovereign AI: Menuju Kemandirian Digital”, AMSI Gelar Indonesia Digital Conference (IDC) 2025

IDC mengangkat tema “Sovereign AI: Menuju Kemandirian Digital”, yang menyoroti pentingnya kedaulatan dan kemandirian industri media dalam menghadapi gelombang transformasi digital berbasis AI.
Asosiasi Media Siber Indonesia (AMSI) kembali menyelenggarakan ajang tahunan Indonesia Digital Conference (IDC) 2025 di The Hub Epicentrum, Jakarta Selatan. (Sumber: AMSI)
Ayo Biz 21 Okt 2025, 18:39 WIB

Industri Pariwisata Jawa Barat, Lokomotif Ekonomi yang Menanti Lompatan Strategis

Pertumbuhan sektor pariwisata Jawa Barat tidak bisa dilepaskan dari kontribusi berbagai komponen industri, terutama perhotelan dan restoran.
Pertumbuhan sektor pariwisata Jawa Barat tidak bisa dilepaskan dari kontribusi berbagai komponen industri, terutama perhotelan dan restoran. (Sumber: Ayobandung.id | Foto: Kavin Faza)
Ayo Netizen 21 Okt 2025, 17:19 WIB

Rebel Ridge dan Beratnya Mengungkap Penyimpangan Aparat Penegak Hukum

Rebel Ridge menyingkap sisi gelap aparat penegak hukum dan menggambarkan beratnya perjuangan rakyat sipil melawan ketidakadilan.
Poster Rebel Ridge (Sumber: Foto: Netflix Media Center/Poster Rebel Ridge (2024))
Ayo Biz 21 Okt 2025, 16:55 WIB

Menanam Cuan Tanpa Riba: Jalan Panjang Investasi Syariah di Tengah Dinamika Pasar Modern

Investasi telah menjadi strategi penting dalam mengelola pendapatan dan membangun masa depan finansial yang lebih stabil.
Investasi telah menjadi strategi penting dalam mengelola pendapatan dan membangun masa depan finansial yang lebih stabil. (Sumber: Freepik)