Jurig Jadi Cuannya: Cosplay Horor di Ruang Publik, Antara Hiburan dan Peluang Bisnis Kreatif

Eneng Reni Nuraisyah Jamil
Ditulis oleh Eneng Reni Nuraisyah Jamil diterbitkan Minggu 07 Sep 2025, 18:20 WIB
Di balik kostum dan riasan menyeramkan, ada komunitas kreatif yang menjadikan cosplay sebagai medium ekspresi sekaligus peluang ekonomi. (Sumber: Ayobandung.id | Foto: Eneng Reni Nuraisyah Jamil)

Di balik kostum dan riasan menyeramkan, ada komunitas kreatif yang menjadikan cosplay sebagai medium ekspresi sekaligus peluang ekonomi. (Sumber: Ayobandung.id | Foto: Eneng Reni Nuraisyah Jamil)

AYOBANDUNG.ID -- Bayangkan jika di tengah jalan kamu tiba-tiba bertemu dengan setan-setan gentayangan yang dengan mesranya menyapa atau bahkan mengajakmu berfoto bersama. Bukan adegan film horor, melainkan fenomena nyata yang kini menjamur di ruang-ruang publik kota besar seperti Jakarta dan Bandung.

Di kawasan Taman Fatahillah, Kota Tua Jakarta, para “jurig" berdandan total dan menyapa wisatawan dengan senyum ramah. Fenomena ini tak berhenti di ibu kota. Bandung, kota yang dikenal dengan kreativitas warganya, kini menjadi panggung utama bagi para cosplayer berkarakter horor.

Jalan Asia Afrika, Bandung, menjadi titik temu antara wisatawan dan para cosplayer yang bertransformasi menjadi hantu lokal maupun internasional. Roro Kidul, Nenek Lampir, Suster Ngesot, Pocong, Kuntilanak Merah, Valak, hingga Hantu Kepala Bantung berdiri berjejer, melambaikan tangan, dan siap diajak berswafoto.

Menariknya, tren ini tak hanya terbatas pada karakter horor. Para cosplayer juga menghadirkan tokoh-tokoh populer seperti Marsya, Olaf, Cinderella, Kakashi, Transformer, Satria Baja Hitam, dan Iron Man. Mereka menyatu dalam satu ruang publik, menciptakan pengalaman wisata yang unik dan penuh warna.

Fenomena ini bukan sekadar hiburan. Di balik kostum dan riasan menyeramkan, ada komunitas kreatif yang menjadikan cosplay sebagai medium ekspresi sekaligus peluang ekonomi. Komunitas Jurig Bandung, misalnya, aktif tampil di kawasan Alun-alun Bandung dan Cikapundung, melayani permintaan foto dari wisatawan setiap harinya.

Di akhir pekan, permintaan foto melonjak drastis. Anak-anak, remaja, hingga orang dewasa antre untuk mengabadikan momen bersama para “jurig” yang justru terlihat lebih lucu daripada menyeramkan. Aksi ini menjadi daya tarik wisata baru yang murah meriah dan sangat Instagramable.

Di balik kostum dan riasan menyeramkan, ada komunitas kreatif yang menjadikan cosplay sebagai medium ekspresi sekaligus peluang ekonomi. (Sumber: Ayobandung.id | Foto: Eneng Reni Nuraisyah Jamil)
Di balik kostum dan riasan menyeramkan, ada komunitas kreatif yang menjadikan cosplay sebagai medium ekspresi sekaligus peluang ekonomi. (Sumber: Ayobandung.id | Foto: Eneng Reni Nuraisyah Jamil)

Tedi, salah satu cosplayer Kuntilanak Merah dari Komunitas Jurig Bandung, mengungkapkan bahwa komunitas ini lahir dari antusiasme warga terhadap cosplay.

“Kita awalnya inisiatif membentuk ini karena melihat antusiasme masyarakat sama kita (cosplayer) lumayan baik. Hingga saat ini komunitas jurig dan cosplay sudah berjalan sejak tahun 2015,” ungkap Tedi kepada Ayobandung.

Soal penghasilan, Tedi mengakui bahwa pendapatan harian tidak menentu. Namun, akhir pekan biasanya membawa berkah. Bagi mereka, kebahagiaan pengunjung adalah nilai utama, meski peluang bisnis tetap terbuka lebar. “Yang penting mah kita ikut menyemarakkan aja,” ujarnya.

Tren ini juga membuka peluang ekonomi kreatif lain, salah satunya jasa foto instan, penjualan merchandise karakter, hingga kolaborasi dengan event lokal. Beberapa cosplayer bahkan mulai merancang paket wisata tematik, seperti “Tur Horor Bandung” yang menggabungkan cosplay, storytelling, dan sejarah lokal.

Di era digital, cosplayer juga bisa memonetisasi konten mereka lewat media sosial. Video behind-the-scenes, tutorial makeup karakter, atau vlog interaksi dengan pengunjung bisa menarik banyak penonton dan membuka peluang endorsement atau monetisasi platform.

Ranti, warga Bandung yang sedang berlibur, mengaku senang bisa berinteraksi langsung dengan para cosplayer. Menurutnya, kehadiran para cosplayer membuat kawasan pusat Kota Bandung semakin hidup dan ramai. “Senang, unik aja. Jarang nemu soalnya kalau di daerah lain,” ujarnya.

Di balik kostum dan riasan menyeramkan, ada komunitas kreatif yang menjadikan cosplay sebagai medium ekspresi sekaligus peluang ekonomi. (Sumber: Ayobandung.id | Foto: Eneng Reni Nuraisyah Jamil)
Di balik kostum dan riasan menyeramkan, ada komunitas kreatif yang menjadikan cosplay sebagai medium ekspresi sekaligus peluang ekonomi. (Sumber: Ayobandung.id | Foto: Eneng Reni Nuraisyah Jamil)

Ditanya soal keberaniannya berfoto dengan para “jurig”, Ranti justru tertawa. “Enggak nakutin, malah aku lihatnya jadi lucu,” ungkapnya. Ia bahkan menyempatkan diri berfoto dengan karakter animasi favoritnya.

“Aku sudah nyoba foto sama beberapa ‘jurig’-nya. Dan kebetulan aku seneng animasi juga. Jadi aku sekalian foto sama cosplayer Kakashi-nya,” riang Ranti.

Fenomena ini menunjukkan bahwa cosplay bukan sekadar hobi, melainkan bentuk seni pertunjukan yang mampu menghidupkan ruang publik. Bandung, dengan reputasinya sebagai kota kreatif, menjadikan cosplay sebagai bagian dari identitas urban yang inklusif dan penuh imajinasi.

Dengan dukungan komunitas, pemerintah daerah, dan pelaku ekonomi kreatif, cosplay horor bisa berkembang menjadi atraksi wisata tematik yang berkelanjutan. Bukan tidak mungkin, ke depan akan muncul festival cosplay horor tahunan yang menggabungkan parade, kompetisi, dan edukasi budaya.

Seperti yang diungkapkan Tedi, semangat komunitas ini bukan semata soal uang, melainkan soal kontribusi terhadap atmosfer kota. “Yang penting mah kita ikut menyemarakkan aja,” tutupnya.

Alternatif produk cosplay atau UMKM kreatif serupa:

  1. https://s.shopee.co.id/8AMVtfSjBP
  2. https://s.shopee.co.id/4L9nKekIII
  3. https://s.shopee.co.id/6fXi7097da
Nilai artikel ini
Klik bintang untuk menilai

Berita Terkait

News Update

Ayo Biz 13 Des 2025, 14:22 WIB

Di Balik Gemerlap Belanja Akhir Tahun, Seberapa Siap Mall Bandung Hadapi Bencana?

Lonjakan pengunjung di akhir tahun membuat mall menjadi ruang publik yang paling rentan, baik terhadap kebakaran, kepadatan, maupun risiko teknis lainnya.
Lonjakan pengunjung di akhir tahun membuat mall menjadi ruang publik yang paling rentan, baik terhadap kebakaran, kepadatan, maupun risiko teknis lainnya. (Sumber: Ayobandung.id | Foto: Eneng Reni Nuraisyah Jamil)
Ayo Netizen 12 Des 2025, 21:18 WIB

Menjaga Martabat Kebudayaan di Tengah Krisis Moral

Kebudayaan Bandung harus kembali menjadi ruang etika publik--bukan pelengkap seremonial kekuasaan.
Kegiatan rampak gitar akustik Revolution Is..di Taman Cikapayang
Ayo Netizen 12 Des 2025, 19:31 WIB

Krisis Tempat Parkir di Kota Bandung Memicu Maraknya Parkir Liar

Krisis parkir Kota Bandung makin parah, banyak kendaraan parkir liar hingga sebabkan macet.
Rambu dilarang parkir jelas terpampang, tapi kendaraan masih berhenti seenaknya. Parkir liar bukan hanya melanggar aturan, tapi merampas hak pengguna jalan, Rabu (3/12/25) Alun-Alun Bandung. (Sumber: Dokumentasi Penulis | Foto: Ishanna Nagi)
Ayo Netizen 12 Des 2025, 19:20 WIB

Gelaran Pasar Kreatif Jawa Barat dan Tantangan Layanan Publik Kota Bandung

Pasar Kreatif Jawa Barat menjadi pengingat bahwa Bandung memiliki potensi luar biasa, namun masih membutuhkan peningkatan kualitas layanan publik.
Sejumlah pengunjung memadati area Pasar Kreatif Jawa Barat di Jalan Pahlawan No.70 Kota Bandung, Rabu (03/12/2025). (Foto: Rangga Dwi Rizky)
Ayo Jelajah 12 Des 2025, 19:08 WIB

Hikayat Paseh Bandung, Jejak Priangan Lama yang Diam-diam Punya Sejarah Panjang

Sejarah Paseh sejak masa kolonial, desa-desa tua, catatan wisata kolonial, hingga transformasinya menjadi kawasan industri tekstil.
Desa Drawati di Kecamatan Paseh. (Sumber: YouTube Desa Drawati)
Ayo Netizen 12 Des 2025, 18:57 WIB

Kota untuk Siapa: Gemerlap Bandung dan Sunyi Warga Tanpa Rumah

Bandung sibuk mempercantik wajah kota, tapi lupa menata nasib warganya yang tidur di trotoar.
Seorang tunawisma menyusuri lorong Pasarï»ż pada malam hari (29/10/25) dengan memanggul karung besar di Jln. ABC, Braga, Sumur Bandung, Kota Bandung. (Foto: Rajwaa Munggarana)
Ayo Netizen 12 Des 2025, 17:53 WIB

Hubungan Diam-Diam antara Matematika dan Menulis

Penjelasan akan matematika dan penulisan memiliki hubungan yang menarik.
Matematika pun memerlukan penulisan sebagai jawaban formal di perkuliahan. (Sumber: Dok. Penulis | Foto: Caroline Jessie Winata)
Ayo Netizen 12 Des 2025, 16:44 WIB

Banjir Orderan Cucian Tarif Murah, Omzet Tembus Jutaan Sehari

Laundrypedia di Kampung Sukabirus, Kabupaten Bandung, tumbuh cepat dengan layanan antar-jemput tepat waktu dan omzet harian lebih dari Rp3 juta.
Laundrypedia hadir diperumahan padat menjadi andalan mahasiswa, di kampung Sukabirus, Kabupaten Bandung, Kamis 06 November 2025. (Sumber: Fadya Rahma Syifa | Foto: Fadya Rahma Syifa)
Ayo Netizen 12 Des 2025, 16:29 WIB

Kedai Kekinian yang Menjadi Tempat Favorit Anak Sekolah dan Mahasiswa Telkom University

MirukiWay, UMKM kuliner Bandung sejak 2019, tumbuh lewat inovasi dan kedekatan dengan konsumen muda.
Suasana depan toko MirukiWay di Jl. Sukapura No.14 Desa Sukapura, Kecamatan Dayeuhkolot, Kabupaten Bandung, Selasa, (28/10/2025). (Sumber: Dokumentasi Penulis | Foto: Nasywa Hanifah Alya' Al-Muchlisin)
Ayo Netizen 12 Des 2025, 15:53 WIB

Bandung Kehilangan Arah Kepemimpinan yang Progresif

Bandung kehilangan kepemimpinan yang progresif yang dapat mengarahkan dan secara bersama-sama menyelesaikan permasalahan yang kompleks.
Wali Kota Bandung, Muhammad Farhan, meninjau lokasi banjir di kawasan Rancanumpang. (Sumber: Humas Pemkot Bandung)
Ayo Netizen 12 Des 2025, 15:31 WIB

Tren Olahraga Padel Memicu Pembangunan Cepat Tanpa Menperhitungkan Aspek Keselamatan Jangka Panjang?

Fenomena maraknya pembangunan lapangan padel yang tumbuh dengan cepat di berbagai kota khususnya Bandung.
Olahraga padel muncul sebagai magnet baru yang menjanjikan, bukan hanya bagi penggiat olahraga, tapi juga bagi pelaku bisnis dan investor. (Sumber: The Grand Central Court)
Beranda 12 Des 2025, 13:56 WIB

Tekanan Biological Clock dan Ancaman Sosial bagi Generasi Mendatang

Istilah biological clock ini digunakan untuk menggambarkan tekanan waktu yang dialami individu, berkaitan dengan usia dan kemampuan biologis tubuh.
Perempuan seringkali dituntut untuk mengambil keputusan berdasarkan pada tekanan sosial yang ada di masyarakat. (Sumber: Unsplash | Foto: Alex Jones)
Ayo Netizen 12 Des 2025, 13:39 WIB

Jalan Kota yang Redup, Area Gelap Bandung Dibiarkan sampai Kapan?

Gelapnya beberapa jalan di Kota Bandung kembali menjadi perhatian pengendara yang berkendara di malam hari.
Kurangnya Pencahayaan di Jalan Terusan Buah Batu, Kota Bandung, pada Senin, 1 Desember 2025 (Sumber: Dok. Penulis| Foto: Zaki)
Ayo Netizen 12 Des 2025, 12:56 WIB

Kegiatan Literasi Kok Bisa Jadi Petualangan, Apa yang Terjadi?

Kegiatan literasi berubah menjadi petualangan tak terduga, mulai dari seminar di Perpusda hingga jelajah museum.
Kegiatan literasi berubah menjadi petualangan tak terduga, mulai dari seminar di Perpusda hingga jelajah museum. (Dokumentasi Penulis)
Ayo Netizen 12 Des 2025, 10:28 WIB

Bandung Punya Banyak Panti Asuhan, Mulailah Berbagi dari yang Terdekat

Bandung memiliki banyak panti asuhan yang dapat menjadi ruang berbagi bagi warga.
Bandung memiliki banyak panti asuhan yang dapat menjadi ruang berbagi bagi warga. (Dokumentasi Penulis)
Ayo Netizen 12 Des 2025, 09:20 WIB

Menikmati Bandung Malam Bersama Rib-Eye Meltique di Justus Steakhouse

Seporsi Rib-Eye Meltique di Justus Steakhouse Bandung menghadirkan kehangatan, aroma, dan rasa yang merayakan Bandung.
Ribeye Meltique, salah satu menu favorit di Justus Steakhouse. (Sumber: Dokumentasi Pribadi | Foto: Seli Siti Amaliah Putri)
Ayo Netizen 12 Des 2025, 09:12 WIB

Seboeah Tjinta: Surga Coquette di Bandung

Jelajahi Seboeah Tjinta, kafe hidden gem di Cihapit yang viral karena estetika coquette yang manis, spot instagramable hingga dessert yang comforting.
Suasana Seboeah Tjinta Cafe yang identik dengan gaya coquette yang manis. (Foto: Nabella Putri Sanrissa)
Ayo Jelajah 12 Des 2025, 07:14 WIB

Hikayat Situ Cileunca, Danau Buatan yang Bikin Wisatawan Eropa Terpesona

Kisah Situ Cileunca, danau buatan yang dibangun Belanda pada 1920-an, berperan penting bagi PLTA, dan kini menjadi ikon wisata Pangalengan.
Potret zaman baheula Situ Cileunca, Pangalengan, Kabupaten Bandung. (Sumber: KITLV)
Ayo Netizen 11 Des 2025, 20:00 WIB

Emas dari Bulu Tangkis Beregu Putra Sea Games 2025, Bungkam Kesombongan Malaysia

Alwi Farhan dkk. berhasil membungkam “kesombongan” Tim Malaysia dengan angka 3-0.
Alwi Farhan dkk. berhasil membungkam “kesombongan” Tim Malaysia dengan angka 3-0. (Sumber: Dok. PBSI)
Beranda 11 Des 2025, 18:37 WIB

Media Ditantang Lebih Berpihak pada Rakyat: Tanggapan Aktivis Atas Hasil Riset CMCI Unpad

Di tengah situasi dinamika sosial-politik, ia menilai media memegang peran penting untuk menguatkan suara warga,baik yang berada di ruang besar maupun komunitas kecil yang jarang mendapat sorotan.
Ayang dari Dago Melawan menanggapi hasil riset CMCI Unpad bersama peneliti Detta Rahmawan dan moderator Preciosa Alnashava Janitra. (Sumber: CMCI Unpad)