Gerakan Komunitas Ibu Profesional, Ketika Permainan Menyatukan Keluarga dan Menghidupkan Ketahanan Sosial

Eneng Reni Nuraisyah Jamil
Ditulis oleh Eneng Reni Nuraisyah Jamil diterbitkan Senin 20 Okt 2025, 15:52 WIB
Komunitas Ibu Profesional menanamkan keyakinan bahwa ketahanan keluarga bukan sekadar konsep, melainkan perjuangan nyata yang bisa dimulai dari hal sederhana seperti bermain bersama. (Sumber: Ist)

Komunitas Ibu Profesional menanamkan keyakinan bahwa ketahanan keluarga bukan sekadar konsep, melainkan perjuangan nyata yang bisa dimulai dari hal sederhana seperti bermain bersama. (Sumber: Ist)

AYOBANDUNG.ID -- Ketika seorang anak tertawa karena berhasil menyusun pion permainan bersama ibunya, ada harapan yang tumbuh di antara mereka. Harapan bahwa keluarga bisa menjadi ruang aman, tempat belajar, dan benteng terakhir dari segala badai kehidupan.

Di sinilah Komunitas Ibu Profesional menanamkan keyakinan bahwa ketahanan keluarga bukan sekadar konsep, melainkan perjuangan nyata yang bisa dimulai dari hal sederhana seperti bermain bersama.

Komunitas ini bukan nama baru dalam gerakan pemberdayaan keluarga. Sejak berdiri, Ibu Profesional telah menjadi ruang belajar bagi para perempuan yang ingin terus bertumbuh tanpa meninggalkan peran utamanya sebagai ibu dan penggerak keluarga. Mereka percaya bahwa keluarga adalah fondasi bangsa, dan ketahanan keluarga adalah kunci menuju masyarakat yang kuat dan berdaulat.

Dalam upaya memperkuat fondasi tersebut, Komunitas Ibu Profesional baru-baru ini menggelar Boardgame Land, sebuah acara interaktif yang menyapa keluarga di 30 kota di Indonesia. Dari Sumatera hingga Kalimantan, dari Jawa hingga Sulawesi, kegiatan ini menghadirkan permainan sebagai medium edukasi dan rekreasi yang menyatukan seluruh anggota keluarga.

Di Bandung, acara ini berlangsung pada Minggu, 19 Oktober 2025, di Sekolah Alam Bandung, Dago Pojok. Suasana hangat menyelimuti ruang terbuka tempat anak-anak, ayah, ibu, bahkan kakek-nenek larut dalam permainan tradisional dan modern yang mengasah kerja sama dan komunikasi.

Di area Boardgame Open Space, peserta bebas mencoba berbagai permainan edukatif, sementara di ruang workshop, para orang tua berdiskusi tentang pendidikan anak dan strategi membangun keluarga yang resilien.

Komunitas Ibu Profesional menanamkan keyakinan bahwa ketahanan keluarga bukan sekadar konsep, melainkan perjuangan nyata yang bisa dimulai dari hal sederhana seperti bermain bersama. (Sumber: Ist)
Komunitas Ibu Profesional menanamkan keyakinan bahwa ketahanan keluarga bukan sekadar konsep, melainkan perjuangan nyata yang bisa dimulai dari hal sederhana seperti bermain bersama. (Sumber: Ist)

“Boardgame bukan hanya soal menang atau kalah. Ini tentang bagaimana kita belajar mendengar, memahami, dan menyelesaikan masalah bersama,” ujar Founder Komunitas Ibu Profesional, Septi Peni Wulandani.

Seluruh modul yang digunakan dalam kegiatan ini disusun dengan pendekatan psikologi keluarga dan pendidikan karakter. Fokusnya tak hanya pada komunikasi, tetapi juga pada literasi finansial, pengambilan keputusan bersama, hingga perencanaan masa depan keluarga.

Septi menegaskan bahwa keluarga adalah titik awal dari segala perubahan sosial. “Keluarga yang menjadi fondasi ketahanan nasional, dan mempersiapkan generasi masa depan gemilang juga dipersiapkan mulai dari keluarga,” ujarnya.

Pernyataan Septi bukan tanpa dasar. Data dari Sistem Informasi Online Perlindungan Perempuan dan Anak (SIMFONI-PPA) KemenPPPA mencatat, hingga Oktober 2025, terdapat lebih dari 25.000 kasus kekerasan dalam rumah tangga di Indonesia.

Sementara itu, masih lemahnya pemahaman terhadap UU Penghapusan Kekerasan dalam Rumah Tangga dan minimnya restitusi bagi korban sebagai faktor utama tingginya angka KDRT. Dalam konteks ini, edukasi keluarga menjadi sangat krusial.

Komunitas Ibu Profesional tak hanya menyasar keluarga mapan. Justru, mereka menyasar keluarga rentan yang selama ini kerap luput dari perhatian. Melalui permainan, mereka membuka ruang aman bagi keluarga untuk saling mengenal kembali, membangun kepercayaan, dan menumbuhkan rasa memiliki satu sama lain.

“Semakin baik ketahanan keluarga, semakin baik pula kemampuan keluarga menghadapi perubahan atau situasi krisis yang mungkin bisa terjadi,” ungkap Septi.

Komunitas Ibu Profesional menanamkan keyakinan bahwa ketahanan keluarga bukan sekadar konsep, melainkan perjuangan nyata yang bisa dimulai dari hal sederhana seperti bermain bersama. (Sumber: Ist)
Komunitas Ibu Profesional menanamkan keyakinan bahwa ketahanan keluarga bukan sekadar konsep, melainkan perjuangan nyata yang bisa dimulai dari hal sederhana seperti bermain bersama. (Sumber: Ist)

Ia percaya, keluarga yang kuat akan melahirkan masyarakat yang tangguh dan bangsa yang mandiri. Lebih jauh, kegiatan seperti Boardgame Land juga menjadi ajang untuk memperkuat jaringan antar keluarga.

Di sinilah nilai gotong royong dan solidaritas sosial kembali dihidupkan. Keluarga-keluarga saling berbagi cerita, strategi, bahkan saling menguatkan dalam menghadapi tantangan hidup. Sebuah visi besar yang tak hanya menyentuh ranah domestik, tetapi juga menyasar transformasi sosial yang lebih luas.

Kami ingin membekali keluarga agar memiliki jati diri, bisa mandiri, dan memiliki kedaulatan penuh dalam pengambilan keputusan di keluarganya,” lanjut Septi.

Komunitas ini juga aktif mengedukasi keluarga tentang pentingnya perencanaan keuangan, termasuk pemahaman tentang asuransi dan pengelolaan keuangan rumah tangga. Dalam kondisi ekonomi yang fluktuatif, kemampuan keluarga mengelola keuangan menjadi bagian penting dari ketahanan keluarga.

Komisi Perlindungan Anak Indonesia (KPAI) dalam peringatan Hari Anak Nasional 2025 juga menyoroti bahwa mayoritas kekerasan terhadap anak terjadi di lingkungan keluarga. Fakta ini memperkuat urgensi gerakan seperti yang dilakukan Komunitas Ibu Profesional bahwa rumah harus kembali menjadi tempat paling aman bagi anak.

Dengan semangat kolaborasi, komunitas ini terus menyalakan obor perubahan. Mereka percaya, perubahan besar dimulai dari ruang-ruang kecil bernama rumah. Dan permainan, yang selama ini dianggap remeh, justru bisa menjadi jembatan menuju keluarga yang lebih kuat dan harmonis.

“Kami berharap akan semakin banyak keluarga yang memahami cara membangun komunikasi dengan beraneka macam permainan atau boardgame keluarga dan juga bisa menginspirasi keluarga lainnya, guna membangun Indonesia yang lebih baik di masa depan,” pungkas Septi.

Alternatif kebutuhan keluarga atau produk UMKM serupa:

  1. https://s.shopee.co.id/8V0SiHQXel
  2. https://s.shopee.co.id/2B6PAhQcpq
  3. https://s.shopee.co.id/4fnk9NxqFR
Nilai artikel ini
Klik bintang untuk menilai

Berita Terkait

News Update

Ayo Jelajah 16 Des 2025, 10:07 WIB

Sejarah Universitas Padjadjaran, Lahirnya Kawah Cendikia di Tanah Sunda

Sejarah Universitas Padjadjaran bermula dari tekad Jawa Barat memiliki universitas negeri sendiri di tengah keterbatasan awal kemerdekaan.
Gedung Rektorat Universitas Padjadjaran. (Sumber: Wikimedia)
Ayo Netizen 16 Des 2025, 09:36 WIB

Dari Panggung Gigs ke Aksi Sosial di Flower City Festival 2025

Flower City Festival (FCF) 2025 sukses mengumpulkan dana senilai Rp56.746.500 untuk korban bencana di Sumatera.
Suasana Flower City Festival 2025 di Kopiluvium, Kiara Artha Park, Bandung (11/12/2025) (Sumber: Dokumentasi panitia FCF 2025 | Foto: ujjacomebackbdg)
Ayo Netizen 16 Des 2025, 09:10 WIB

Berjualan di Trotoar, PKL Caringin Menginginkan Ruang Publik dari Wali Kota Bandung

PKL di Caringin yang berjualan di trotoar berharap ada penataan agar mereka bisa berjualan lebih tertib.
Sejumlah pedagang kaki lima yang tetap berjualan meski hujan di malam hari di kawasan Caringin 30-11-2025 (Sumber: Dokumentasi Penulis | Foto: Raifan Firdaus Al Farghani)
Beranda 16 Des 2025, 07:38 WIB

Suara Perempuan di Garis Depan Perlawanan yang Disisihkan Narasi Kebijakan

Dari cerita personal hingga analisis struktural, diskusi ini membuka kembali pertanyaan mendasar: pembangunan untuk siapa dan dengan harga apa.
Suasan diskusi buku “Pembangunan Untuk Siapa: Kisah Perempuan di Kampung Kami” Minggu (14/12) di perpustaakan Bunga di Tembok, Bandung. (Sumber: ayobandung.id | Foto: Halwa Raudhatul)
Beranda 15 Des 2025, 21:18 WIB

Tanda Kerusakan Alam di Kabupaten Bandung Semakin Kritis, Bencana Alam Meluas

Seperti halnya banjir bandang di Sumatera, kondisi alam di wilayah Kabupaten Bandung menunjukkan tanda-tanda kerusakan serius.
Warga di lokasi bencana sedang membantu mencari korban tertimbun longsor di Arjasari, Kabupaten Bandung. (Sumber: ayobandung.id | Foto: Gilang Fathu Romadhan)
Ayo Netizen 15 Des 2025, 20:05 WIB

Tahun 2000-an, Palasari Destinasi 'Kencan Intelektual' Mahasiswa Bandung

Tahun 2002, Palasari bukan sekadar pasar buku. Ia adalah universitas paralel bagi mahasiswa UIN Bandung.
 Tahun 2002, Palasari bukan sekadar pasar buku. Ia adalah universitas paralel bagi mahasiswa UIN Bandung (Sumber: ayobandung.com | Foto: Irfan Al-Farisi)
Ayo Netizen 15 Des 2025, 19:25 WIB

Benang Kusut Kota Bandung: Penataan Kabel Tak Bisa Lagi Ditunda

Kabel semrawut di berbagai sudut Kota Bandung merusak estetika kota dan membahayakan warga.
Kabel-kabel yang menggantung tak beraturan di Jl. Katapang, Lengkong, Kota Bandung, pada Rabu (03/12/2025). (Sumber: Dokumentasi Penulis | Foto: Masayu K.)
Ayo Netizen 15 Des 2025, 18:08 WIB

Menghangat di Hujan Bandung dengan Semangkuk Mie Telur Mandi dari Telur Dadar JUARA

“Mie Telur Mandi” dari sebuah kedai di Kota Bandung yang sedang ramai diperbincangkan di media sosial.
 “Mie Telur Mandi” dari sebuah kedai di Kota Bandung yang sedang ramai diperbincangkan di media sosial. (Sumber: Dokumentasi Penulis)
Ayo Netizen 15 Des 2025, 17:14 WIB

Mengukus Harapan Senja di Jatinangor

Ketika roti kukus di sore hari menjadi kawan sepulang kuliah.
Roti-roti yang dikukus kembali sebelum diberi topping. (Foto: Abigail Ghaissani Prafesa)
Ayo Netizen 15 Des 2025, 17:04 WIB

Selamat Datang di Kota Bandung! Jalan Kaki Bisa Lebih Cepat daripada Naik Kendaraan Pribadi

Bandung, yang pernah menjadi primadona wisata, kini menduduki peringkat sebagai kota termacet di Indonesia.
Deretan kendaraan terjebak dalam kemacetan pasca-hujan di Kota Bandung, (03/12/2025). (Foto: Zaidan Muafa)
Ayo Netizen 15 Des 2025, 16:52 WIB

Cerita Kuliner Nasi Tempong dan Jalanan Lengkong yang tak Pernah Sepi

Salah satu kisahnya datang dari Nasi Tempong Rama Shinta, yang dahulu merasakan jualan di gerobak hingga kini punya kedai yang selalu ramai pembeli.
Jalan Lengkong kecil selalu punya cara menyajikan malam dengan rasa di Kota Bandung, (05/11/2025). (Foto: Zaki Al Ghifari)
Ayo Netizen 15 Des 2025, 16:09 WIB

Lampu Lalu Lintas Bermasalah, Ancaman Kecelakaan yang Perlu Ditangani Cepat

Lampu lalu lintas di perempatan Batununggal dilaporkan menampilkan hijau dari dua arah sekaligus yang memicu kebingungan dan potensi kecelakaan.
Kondisi lalu lintas yang berantakan di perempatan Batununggal, Kota Bandung (4/12/25) (Sumber: Dokumentasi Penulis | Foto: Amelia Ulya)
Ayo Netizen 15 Des 2025, 15:56 WIB

Terjangkau namun Belum Efisien, Trans Metro Pasundan di Mata Mahasiswa

Mahasiswa di Bandung memilih bus kota sebagai transportasi utama, namun masih menghadapi kendala pada rute, jadwal, dan aplikasi.
Suasana di dalam bus Trans Metro Pasundan di sore hari pada hari Selasa (2/12/2025). (Sumber: Dokumentasi Penulis | Foto: Dheana Husnaini)
Ayo Netizen 15 Des 2025, 15:16 WIB

Bandung di Tengah Ledakan Turisme: Makin Cantik atau Cuma Viral?

Artikel ini menyoroti fenomena turisme Bandung yang makin viral namun sekaligus makin membebani kota dan lingkungannya.
Sekarang Bandung seperti berubah jadi studio konten raksasa. Hampir setiap minggu muncul cafe baru dan semuanya berlomba-lomba tampil seestetik mungkin agar viral di TikTok. (Sumber: Dokumentasi Penulis)
Ayo Netizen 15 Des 2025, 14:36 WIB

Jalan Baru Literasi dan Numerasi di Indonesia: Berkaca pada Pendidikan Finlandia

Rendahnya kemampuan literasi dan numerasi siswa Indonesia berdasarkan data PISA dan faktor penyebabnya.
Butuh kerjasama dan partisipasi dari berbagai pihak dalam rangka mewujudkan pendidikan terbaik bagi anak-anak negeri ini. (Sumber: Pexels/Agung Pandit Wiguna)
Ayo Netizen 15 Des 2025, 14:28 WIB

Tahu Bakso di Pasar Sinpasa Summarecon Bandung: Lezatnya Paduan Tradisi dan Urban Vibes

Di sekitar Pasar Modern Sinpasa Summarecon Bandung, salah satu tenant mampu menarik perhatian siapa saja yang lewat: tahu bakso enak.
Tahu Bakso Enak. (Sumber: dokumentasi penulis)
Ayo Netizen 15 Des 2025, 12:06 WIB

Polemik Penerapan Restorative Justice di Indonesia sebagai Upaya Penyelesaian Perkara

Polemik restorative justice dibahas dengan menggunakan metode analisis normatif, namun pada bagian penjelasan contoh digunakan juga analisis sosiologis.
Ilustrasi hukum. (Sumber: Pexels/KATRIN BOLOVTSOVA)
Ayo Netizen 15 Des 2025, 10:19 WIB

Babakan Siliwangi Perlu Cahaya: Jalur Populer, Penerangan Minim

Hampir setiap malam di wilayah Babakan Siliwangi penerangan yang minim masih menjadi persoalan rutin.
Suasana Babakan Siliwangi saat malam hari (4/12/2025) dengan jalanan gelap, mural warna-warni, dan arus kendaraan yang tak pernah sepi. (Sumber: Bunga Citra Kemalasari)
Ayo Netizen 15 Des 2025, 10:00 WIB

Kunci 'Strong Governance' Bandung

Strong governance adalah salah satu kebutuhan nyata Bandung kiwari.
Suasana permukiman padat penduduk di pinggir Sungai Cikapundung, Tamansari, Kota Bandung. (Sumber: Ayobandung | Foto: Irfan Al Faritsi)
Ayo Netizen 15 Des 2025, 08:31 WIB

Benarkah Budidaya Maggot dalam Program 'Buruan Sae' Jadi Solusi Efektif Sampah Kota Bandung?

Integrasi budidaya maggot dalam Program Buruan Sae menjadi penegasan bahwa pengelolaan sampah dapat berjalan seiring dengan pemberdayaan masyarakat.
Budidaya maggot di RW 9 Lebakgede menjadi upaya warga mengolah sampah organik agar bermanfaat bagi lingkungan sekitar. (Sumber: ayobandung.id | Foto: Ikbal Tawakal)