Bandung Menjadi Pusat Inovasi Hotel Ramah Lingkungan Bertaraf Internasional

Eneng Reni Nuraisyah Jamil
Ditulis oleh Eneng Reni Nuraisyah Jamil diterbitkan Minggu 07 Des 2025, 20:13 WIB
The Gaia Hotel Bandung membuktikan bahwa komitmen terhadap keberlanjutan dapat menjadi sumber daya saing, peluang investasi, dan jalan menuju pariwisata yang lebih inklusif dan berdaya tahan. (Sumber: Ayobandung.id | Foto: Kavin Faza)

The Gaia Hotel Bandung membuktikan bahwa komitmen terhadap keberlanjutan dapat menjadi sumber daya saing, peluang investasi, dan jalan menuju pariwisata yang lebih inklusif dan berdaya tahan. (Sumber: Ayobandung.id | Foto: Kavin Faza)

AYOBANDUNG.ID -- Bandung kini menegaskan dirinya bukan hanya sebagai kota kreatif dan kuliner, tetapi juga sebagai laboratorium hidup bagi praktik keberlanjutan di sektor pariwisata. Keberhasilan The Gaia Hotel Bandung meraih sertifikasi Global Sustainable Tourism Council (GSTC) melalui audit ketat TÜV Rheinland menjadi tonggak penting yang menempatkan kota ini di peta global sebagai destinasi yang mampu menggabungkan kualitas layanan premium dengan komitmen lingkungan dan sosial.

Langkah ini pun memperkuat citra Bandung sebagai kota yang tidak hanya menarik wisatawan, tetapi juga memimpin transformasi menuju pariwisata berkelanjutan. Bandung, dengan reputasi sebagai pusat inovasi, kini memiliki bukti nyata bahwa standar global dapat diterjemahkan ke dalam praktik lokal.

President Director TÜV Rheinland Indonesia, Nyoman Susila, menegaskan bahwa pencapaian Gaia adalah sinyal kuat bagi pasar internasional. “Sertifikasi ini adalah sinyal yang kuat bagi pasar internasional. Ketika sebuah hotel bersertifikasi di Indonesia, itu berarti Indonesia mampu berkompetisi dan memenuhi ekspektasi global, sehingga menarik investasi dan kunjungan wisatawan berkualitas,” ujarnya.

Audit komprehensif selama tiga bulan menunjukkan komitmen Gaia terhadap empat pilar GSTC yakni manajemen berkelanjutan, sosial-ekonomi, budaya, dan lingkungan yang berada di atas rata-rata industri. Hal ini menempatkan Bandung sebagai kota yang mampu melahirkan benchmark baru dalam industri perhotelan.

General Manager The Gaia Hotel Bandung, Novi Samodro, menambahkan, Gaia ingin memperlihatkan bagaimana Bandung bisa menjadi model kota berkelanjutan. Kebijakan tanpa single-use plastic, penggunaan 100 persen lampu LED dengan sistem LUTRON dan BAS untuk efisiensi energi, serta komitmen mengutamakan pemasok lokal, menunjukkan bahwa keberlanjutan dapat dioperasionalkan tanpa mengorbankan kualitas layanan. Dampaknya terasa langsung bagi masyarakat Bandung lewat jejak karbon berkurang, biaya operasional lebih efisien, dan manfaat ekonomi pariwisata dirasakan komunitas sekitar.

Baca Juga: Sejarah Panjang Hotel Preanger Bandung, Saksi Bisu Perubahan Zaman di Jatung Kota

“Bagi Gaia Hotel, standarisasi GSTC bukan biaya tambahan, tetapi investasi fundamental atas janji kualitas kami kepada tamu dan seluruh pemangku kepentingan. Sertifikasi ini mengonfirmasi bahwa program dan inisiatif yang kami jalankan sudah sejalan dengan prinsip global terbaik," kata Novi.

Bandung, yang dikenal sebagai kota dengan ekosistem kreatif dan kuliner yang kuat, kini memperluas reputasinya ke ranah keberlanjutan. Berbagai studi industri menegaskan bahwa langkah hijau seperti efisiensi energi, pengelolaan air, pengurangan sampah, dan sustainable sourcing bukan hanya menurunkan jejak lingkungan, tetapi juga meningkatkan kepuasan tamu.

Tren pasar pun mendukung arah ini. Survei global mencatat hampir 60 persen wisatawan bersedia membayar lebih untuk akomodasi ramah lingkungan, sementara dua pertiga generasi milenial dan Gen Z siap membayar premi untuk layanan berkelanjutan.

Capaian Gaia sejalan dengan dorongan Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif yang menempatkan standar hijau sebagai tolok ukur pengelolaan usaha pariwisata. Dalam Outlook Pariwisata dan Ekonomi Kreatif 2024/2025, pemerintah menegaskan bahwa sektor parekraf harus tumbuh dengan prinsip berkelanjutan agar mampu bersaing di tengah dinamika global. Bandung, dengan posisinya sebagai kota tujuan wisata utama di Jawa Barat, memiliki peluang besar untuk menjadi pusat adopsi standar keberlanjutan.

Data resmi menunjukkan bahwa dari lebih dari 30.000 hotel di Indonesia, baru belasan yang berhasil meraih sertifikasi GSTC. Fakta ini membuka ruang bagi Bandung untuk memimpin. Dengan reputasi sebagai kota tujuan wisata domestik dan internasional, Bandung memiliki potensi besar untuk menjadikan keberlanjutan sebagai daya tarik utama. Gaia telah membuka jalan, dan hotel-hotel lain di Bandung dapat mengikuti jejaknya.

The Gaia Hotel Bandung membuktikan bahwa komitmen terhadap keberlanjutan dapat menjadi sumber daya saing, peluang investasi, dan jalan menuju pariwisata yang lebih inklusif dan berdaya tahan. (Sumber: The Gaia Hotel Bandung)
The Gaia Hotel Bandung membuktikan bahwa komitmen terhadap keberlanjutan dapat menjadi sumber daya saing, peluang investasi, dan jalan menuju pariwisata yang lebih inklusif dan berdaya tahan. (Sumber: The Gaia Hotel Bandung)

Keberhasilan Gaia juga memperlihatkan bagaimana sertifikasi GSTC memberikan unique value proposition yang membedakan hotel di pasar premium. Sertifikasi ini bukan hanya pengakuan formal, tetapi juga magnet investasi. Investor global kini menilai keberlanjutan sebagai faktor utama dalam pengambilan keputusan, sehingga hotel yang bersertifikasi memiliki daya tarik lebih besar. Bandung, dengan ekosistem bisnis yang dinamis, dapat memanfaatkan momentum ini untuk menarik investasi baru.

Selain itu, keberlanjutan memperkuat brand positioning Bandung sebagai kota yang tidak hanya kreatif, tetapi juga bertanggung jawab. Gaia tidak hanya menjual kamar, tetapi juga menjual komitmen terhadap masa depan yang lebih hijau. Praktik ini meningkatkan resiliensi bisnis, karena hotel yang efisien energi dan mandiri dalam sourcing lebih tahan terhadap fluktuasi harga global. Bandung pun semakin relevan sebagai destinasi yang mampu menjawab tantangan zaman.

Momentum ini harus dimanfaatkan oleh industri perhotelan Bandung untuk memperluas adopsi standar keberlanjutan. Dengan meningkatnya kesadaran wisatawan, hotel berkelanjutan berpotensi menjadi magnet investasi sekaligus memperkuat citra Bandung sebagai destinasi berkualitas. Keberlanjutan bukan sekadar tren, melainkan strategi masa depan yang menentukan daya saing dan keberlangsungan bisnis.

Gaia telah membuktikan bahwa komitmen terhadap keberlanjutan dapat menjadi sumber daya saing, peluang investasi, dan jalan menuju pariwisata yang lebih inklusif dan berdaya tahan. Sertifikasi GSTC yang diperoleh melalui TÜV Rheinland tidak hanya berlaku di tingkat nasional, tetapi juga memiliki bobot pengakuan di mata pasar global. Status GSTC-accredited yang dimiliki TÜV Rheinland memastikan bahwa proses sertifikasi dilakukan secara kompeten, independen, dan sesuai praktik terbaik internasional.

Dalam konteks global, keberlanjutan menjadi faktor penentu dalam strategi destinasi. Wisatawan internasional kini lebih selektif, mencari akomodasi yang tidak hanya nyaman tetapi juga bertanggung jawab. Bandung, dengan Gaia sebagai pionir, menempatkan dirinya dalam posisi strategis untuk menarik segmen pasar premium yang semakin peduli pada isu kesehatan, keamanan, dan lingkungan.

Baca Juga: Dari Hotel Pos Road ke Savoy Homann, Jejak Kemewahan dan Saksi Sejarah Pembangunan Kota Bandung

Keberhasilan Gaia juga menjadi bukti bahwa Bandung mampu menghadirkan standar global dalam praktik lokal. Hal ini memperkuat narasi bahwa pariwisata Bandung siap bersaing di panggung internasional dengan membawa identitas keberlanjutan sebagai nilai tambah. Sertifikasi ini menjadi simbol bahwa Bandung tidak hanya menjual keindahan alam dan budaya, tetapi juga komitmen terhadap masa depan yang berkelanjutan.

Pencapaian Gaia harus dilihat sebagai momentum kolektif. Jika lebih banyak hotel di Bandung mengadopsi standar keberlanjutan, maka citra pariwisata kota ini akan semakin kuat. Hal ini sejalan dengan visi Indonesia Emas 2045 yang menempatkan keberlanjutan sebagai fondasi pembangunan ekonomi dan sosial. Bandung dapat menjadi motor penggerak yang memperkuat ekosistem pariwisata nasional.

Selain itu, keberlanjutan membuka peluang kolaborasi lintas sektor di Bandung. Hotel yang berkomitmen pada praktik hijau dapat bekerja sama dengan komunitas lokal, pemerintah, dan investor untuk menciptakan ekosistem pariwisata yang lebih inklusif. Gaia telah menunjukkan bahwa keberlanjutan bukan hanya tentang hotel, tetapi tentang bagaimana industri dapat memberikan dampak positif bagi masyarakat Bandung.

Dengan demikian, sertifikasi GSTC yang diraih Gaia bukan hanya pencapaian individual, tetapi juga simbol transformasi Bandung sebagai kota pariwisata berkelanjutan. Sertifikasi ini menegaskan bahwa keberlanjutan adalah jalan menuju masa depan pariwisata yang lebih tangguh, inklusif, dan berdaya saing. Gaia telah membuka jalan, dan kini saatnya Bandung memperluas langkah ini sebagai identitas baru kota.

“Kami melihat Gaia Hotel sebagai contoh nyata bagaimana standar keberlanjutan global dapat diterjemahkan menjadi praktik operasional yang konsisten dan berdampak. Harapan kami, Gaia tidak berhenti pada perolehan sertifikasi, tetapi terus menjadi benchmark bagi hotel-hotel lain di Indonesia yang ingin menggabungkan kualitas layanan dengan tanggung jawab tinggi terhadap lingkungan dan sosial masyarakat,” tegas Nyoman.

Alternatif kebutuhan berwisata atau produk serupa:

  1. https://s.shopee.co.id/6fa1DyqnIX
  2. https://s.shopee.co.id/5AlDR5z7LF
  3. https://s.shopee.co.id/8zxw0L2Qp5
  4. https://s.shopee.co.id/VzNsaOLFK
  5. https://s.shopee.co.id/5q0uEGGYBI

Artikel Rekomendasi Untuk Anda

Nilai artikel ini
Klik bintang untuk menilai

Berita Terkait

News Update

Ayo Netizen 08 Des 2025, 15:44 WIB

Banjir Cibaduyut Bandung: Kegagalan Pemkot Bandung dalam Pengelolaan Drainase

Kritik dan opini kepada Wali Kota Bandung mengenai banjir Cibaduyut Bandung.
Genangan air menghambat arus lalu lintas di Jalan Cibaduyut, Kecamatan Bojongloa Kidul, Kota Bandung, Sabtu 29 November 2025 (Sumber: Novrandi Aqilah | Foto: Novrandi Aqilah)
Ayo Biz 08 Des 2025, 15:30 WIB

Gulapadi Menjaga Tradisi Kuliner Jawa Barat di Tengah Modernisasi

Gulapadi membawa filosofi sederhana namun mendalam yaitu makanan tradisional bukan hanya soal perut kenyang, melainkan tentang memori, identitas, dan kebersamaan.
Gulapadi membawa filosofi sederhana namun mendalam yaitu makanan tradisional bukan hanya soal perut kenyang, melainkan tentang memori, identitas, dan kebersamaan. (Sumber: Ayobandung.id | Foto: Eneng Reni Nuraisyah Jamil)
Ayo Netizen 08 Des 2025, 15:09 WIB

Antara Branding dan Kenyataan: Pemerataan Fasilitas Publik masih Jauh

Bandung dikenal sebagai kota inklusif, namun ketimpangan akses masih terlihat. Pemerataan fasilitas menjadi kunci agar setiap warga merasa setara.
Salah satu keadaan guiding block yang terputus, rusak bahkan tertutup pohon di trotoar Jl. Gudang Utara, Kecamatan Sumur Bandung, Kota Bandung (3/12/25) (Foto: Fasha Nadira Syakir)
Ayo Jelajah 08 Des 2025, 14:21 WIB

Sejarah Cicalengka, Gudang Kopi Kompeni dengan Sejuta Cerita di Ujung Timur Bandung

Sejarah Cicalengka sejak era VOC, kejayaan Preangerstelsel, pembangunan stasiun, hingga jejak tokoh besar yang tumbuh di wilayah timur Bandung ini.
Suasana jalan Cicalengka menuju Nagreg tahun 1880-an. (Sumber: KITLV)
Ayo Netizen 08 Des 2025, 13:46 WIB

Taman Menjadi Kolam Retensi, Dampak Baik dan Buruk untuk Warga di Bandung

Kolam retensi di Margahayu Raya yang dibangun untuk mendukung pengendalian banjir dinilai belum optimal.
Kolam retensi Margahayu Raya  | Kamis (4/12/2025) (Sumber: Dokumentasi Penulis | Foto: Fatimah Waliya Matin)
Ayo Netizen 08 Des 2025, 12:37 WIB

Sampah Plastik di Bandung: Ancaman Sunyi yang Kita Ciptakan Setiap Hari

Kita terbiasa berpikir bahwa sampah adalah urusan pemerintah, truk pengangkut, atau petugas kebersihan.
Tumpukan sampah di sekitar Pasar Cicadas, Kota Bandung. (Sumber: ayobandung.id | Foto: Irfan Al Faritsi)
Ayo Netizen 08 Des 2025, 11:56 WIB

Kolaborasi Kampung Film Black Team dan Telkom University Hadirkan Pameran Pemutaran Film Nusantara

Kampung Film Black Team menggelar Program Inovasi Seni Nusantara berupa pameran dan pemutaran film pada Sabtu malam.
Foto bersama Gumilar Sayidul Akbar (Pendiri KFBT) dan komunitas Free Film Production (Sumber: Free Film Production | Foto: Free Film Production)
Ayo Netizen 08 Des 2025, 11:15 WIB

Eksplorasi Aneka Ragam Biji Kopi di Pasar Sinpasa Summarecon Bandung

Merasakan kemurnian dari biji kopi di Pasar Sinpasa Summarecon Bandung.
kios coffe & tea preanger (Sumber: dokumentasi penulis)
Ayo Netizen 08 Des 2025, 10:18 WIB

Ramai Diburu Saat Hujan, DAWA Minuman Rempah Jadi Idola Baru di Bandung

DAWA Minuman Rempah di Jl. Martanegara jadi primadona baru.
Dawa minuman rempah yang enak dinikmati saat musim hujan. (Sumber: Dokumentasi Pribadi | Foto: Naimatus Sa'diyyah)
Ayo Netizen 08 Des 2025, 09:47 WIB

Kondisi Taman Tegallega Sangat Memprihatinkan, Warga Kritik Sistem Tata Kelola Kebersihan Pemkot Bandung

Taman Tegallega seharusnya menghadirkan suasana rindang dengan pepohonan yang menyejukan mata.
Gambar 1.1 Kondisi Lingkungan di Kawasan Taman Tegalega Kota Bandung (30/11/2025) (Sumber: Dokumen Pribadi | Foto: Izzatul Syahiidah Nuraini Badar)
Ayo Netizen 08 Des 2025, 09:24 WIB

Trotoar di Bandung Semrawut: Dari Jalur Aman Menjadi Arena Berebut Ruang

Opini untuk Wali Kota Bandung Muhammad Farhan terkait kurangnya perhatian dan pengawasan terkait trotoar.
Kondisi trotoar di Bandung menjadi tidak layak digunakan oleh pejalan kaki pada pukul 19.28 hari Selasa (2/12/2025) (Foto: Riri Pamungkas)
Ayo Netizen 08 Des 2025, 08:32 WIB

Menangkal Bencana Hoaks

Dari bencana inilah kita belajar ihwal pemimpin sejati bukanlah mereka yang tampil paling menonjol di layar.
Komisaris Bio Farma, Relly Reagen menyerahkan bantuan kepada masyarakat terdampak bencana di Padang, Sumatera Barat. (Sumber: ayobandung.com | Foto: Arif Budianto)
Ayo Netizen 07 Des 2025, 20:40 WIB

Sisi ‘Gelap’ Bandung di Batununggal

Keresahan masyarakat atas minimnya penerangan di area Jalan Batununggal, Kota Bandung.
Kondisi jalanan di Batununggal saat malam hari pada Rabu (3/12/25). (Sumber: Penulis | Foto: Adventia)
Ayo Netizen 07 Des 2025, 20:22 WIB

Farhan Vs. KDM

Banyak kebijakan Gubernur Jawa Barat Dedi Mulyadi yang berseberangan dengan Wali Kota dan Bupati Bandung.
Banyak kebijakan Gubernur Jawa Barat Dedi Mulyadi yang berseberangan dengan Wali Kota dan Bupati Bandung. (Sumber: Pemprov Jabar dan Pemkot Bandung)
Ayo Netizen 07 Des 2025, 20:15 WIB

Catatan Warga untuk Wali Kota Farhan: Lubang Jalan, Lubang Kepercayaan Publik

Masyarakat selalu dihantui oleh satu masalah paling klise yang tak ada habisnya yaitu jalan berlubang dimana-mana. 
Salah Satu titik jalan berlubang di Jl. Lombok, Merdeka, Kec.Sumur Bandung, Kota Bandung.(3/12/2025) (Sumber: Nabila Putri Wiritanaya)
Ayo Biz 07 Des 2025, 20:13 WIB

Bandung Menjadi Pusat Inovasi Hotel Ramah Lingkungan Bertaraf Internasional

Bandung kini menegaskan dirinya bukan hanya sebagai kota kreatif dan kuliner, tetapi juga sebagai laboratorium hidup bagi praktik keberlanjutan di sektor pariwisata.
The Gaia Hotel Bandung membuktikan bahwa komitmen terhadap keberlanjutan dapat menjadi sumber daya saing, peluang investasi, dan jalan menuju pariwisata yang lebih inklusif dan berdaya tahan. (Sumber: Ayobandung.id | Foto: Kavin Faza)
Ayo Netizen 07 Des 2025, 20:07 WIB

Halte Bus Bandung: Wajah Buram Transportasi Publik

Halte menjadi salah satu fasilitas umum yang sangat terabaikan oleh Pemerintah Kota Bandung.
Kondisi halte yang basah dan minim pencahayaan pada malam hari di Halte Tegalgea, Jl. Moch. Toha, Kec. Regol, Kota Bandung. (Sumber: Dokumentasi Penulis | Foto: Tsaqifa Dhiyaul Hawa)
Ayo Jelajah 07 Des 2025, 19:54 WIB

Gunung Burangrang, Eksotisme Kaldera Tropis dalam Imajinasi Wisata Kolonial Priangan

Catatan kolonial menggambarkan Gunung Burangrang sebagai lanskap eksotik Priangan yang harus dipetakan dan ditaklukkan lewat wisata alam.
Gunung Burangrang.
Ayo Netizen 07 Des 2025, 19:46 WIB

Di Antara Ombak Buatan dan Tawa Keluarga di Bandung Barat

Wahoo Waterworld, taman air modern yang seru di Bandung Barat.
Area masuk Wahoo Waterworld yang menampilkan ikon roda kemudi besar di kawasan Kota Baru Parahyangan, Padalarang, Bandung Barat, Senin (10/11/2025). (Sumber: Dokumentasi penulis | Foto: Adifa Arsyad)
Beranda 07 Des 2025, 19:44 WIB

Bencana Alam Itu Tidak Jauh, Sudah di Depan Hidung Kita

Data bencana alam BNPB tahun 2024 menyatakan Jawa Barat sebagai provinsi yang paling sering mengalami bencana, yakni sebanyak 461 kejadian.
Warga di lokasi bencana sedang membantu mencari korban tertimbun longsor di Arjasari, Kabupaten Bandung. (Sumber: ayobandung.id | Foto: Gilang Fathu Romadhan)