Lengkong Bergerak dari Kampung Kreatif Menuju Destinasi Wisata Urban

Eneng Reni Nuraisyah Jamil
Ditulis oleh Eneng Reni Nuraisyah Jamil diterbitkan Jumat 17 Okt 2025, 17:15 WIB
Kecamatan Lengkong adalah ruang hidup yang terus bergerak, menyimpan potensi wisata dan bisnis yang menjanjikan, sekaligus menjadi cermin keberagaman dan kreativitas warganya. (Sumber: Ayobandung.id | Foto: Eneng Reni Nuraisyah Jamil)

Kecamatan Lengkong adalah ruang hidup yang terus bergerak, menyimpan potensi wisata dan bisnis yang menjanjikan, sekaligus menjadi cermin keberagaman dan kreativitas warganya. (Sumber: Ayobandung.id | Foto: Eneng Reni Nuraisyah Jamil)

AYOBANDUNG.ID -- Kecamatan Lengkong bukan hanya titik koordinat di peta Kota Bandung. Wilayah ini adalah ruang hidup yang terus bergerak, menyimpan potensi wisata dan bisnis yang menjanjikan, sekaligus menjadi cermin keberagaman dan kreativitas warganya. Dengan luas sekitar 575 hektare dan tujuh kelurahan, Lengkong menjadi salah satu kawasan paling padat aktivitas di kota ini.

Data terbaru dari Pemerintah Kota Bandung mencatat keberadaan 103 hotel, 100 institusi pendidikan, dan 90 bank di wilayah ini. Angka-angka tersebut bukan sekadar statistik, melainkan penanda bahwa Lengkong telah menjadi simpul mobilitas ekonomi dan sosial yang penting. Dari kuliner hingga kerajinan, dari fesyen hijab hingga wisata religi, Lengkong menawarkan pengalaman yang berakar pada nilai-nilai lokal dan semangat komunitas.

“Pusat kuliner di Kota Bandung, semua makanan enak itu ada di Lengkong. Bisnis hijab sampai usaha kerajinan juga banyak,” ujar TB Agus Mulyadi, Camat Lengkong periode terdahulu kepada Ayobandung.

Jalan Burangrang, Talaga Bodas, dan Buah Batu misalnya menjadi koridor rasa yang menyatukan warung legendaris, kafe modern, dan restoran hotel berbintang. Kuliner di Lengkong bukan sekadar konsumsi, tapi pengalaman yang membentuk citra kawasan.

Jalan Reog di Kelurahan Turangga menjadi magnet wisata fesyen hijab. Dari grosir hingga butik premium, Lengkong menjadi referensi utama bagi pelaku industri modest fashion. Potensi ekspor modest fashion dari Bandung terus meningkat, dan Lengkong menjadi simpul penting dalam rantai pasoknya. “Kami ingin menjadikan Lengkong sebagai etalase hijab Indonesia,” ungkap seorang pelaku usaha lokal.

Gang Ruhana, Kelurahan Paledang, berdiri Kampung Toleransi, ikon wisata religi yang diresmikan Pemerintah Kota Bandung. (Sumber: Ayobandung.id | Foto: Eneng Reni Nuraisyah Jamil)
Gang Ruhana, Kelurahan Paledang, berdiri Kampung Toleransi, ikon wisata religi yang diresmikan Pemerintah Kota Bandung. (Sumber: Ayobandung.id | Foto: Eneng Reni Nuraisyah Jamil)

Di Gang Ruhana, Kelurahan Paledang, berdiri Kampung Toleransi, ikon wisata religi yang diresmikan Pemerintah Kota Bandung. Tiga rumah ibadah yakni masjid, gereja, dan wihara berdiri berdampingan, menjadi simbol harmoni yang langka di tengah urbanisasi.

Bahkan mural warna-warni hasil karya Karang Taruna menghiasi gang sempit, menjadikannya spot selfie dan prewedding yang digemari wisatawan muda. “Untuk acara Imlek, kadang rapatnya di masjid. Saat Natal, remaja masjid ikut mengamankan. Ini bukti saling menghargai,” tutur Agus.

RW 08, Jalan Pangaran, Kelurahan Cikawao, menjadi rumah bagi Kampung Wayang Urban Urang Bandung. Berdiri sejak 1964, kampung ini dirintis oleh Ruhiyat dan kini diteruskan oleh sang anak, Tatang.

Anak-anak sekolah dibimbing membuat dan mewarnai wayang, mengenal sejarah dan filosofi di balik tokoh-tokoh pewayangan. Ibu-ibu majelis taklim pun turut memproduksi topeng dan cenderamata khas sebagai bagian dari ekonomi kreatif komunitas. “Sekarang konsep wayangnya agak kekinian. Ada yang pakai baju superhero juga,” kata Agus.

Tak ketinggalan, Festival Lengkong Balakecrakan menjadi momentum penting untuk mengangkat citra Lengkong sebagai Malioboro-nya Bandung. Wilayah Lengkong Kecil, Lodaya, dan Burangrang dirancang sebagai koridor wisata pedestrian yang menggabungkan heritage, kuliner, dan seni jalanan.

Namun mimpi besar ini menghadapi tantangan nyata. Keterbatasan anggaran kecamatan dan belum optimalnya sinergi antar-SKPD menjadi hambatan utama. Salah satunya masalah parkir yang juga menjadi sorotan. Penumpukan kendaraan di titik-titik kuliner dan fesyen menuntut solusi konkret. “Kami harap ada taman parkir agar wisatawan nyaman,” tambahnya.

Kawasan Lengkong Kecil menjadi salah satu destinasi wisata kuliner populer di Bandung (Sumber: Ayobandung.id)
Kawasan Lengkong Kecil menjadi salah satu destinasi wisata kuliner populer di Bandung (Sumber: Ayobandung.id)

Menurut Open Data Kota Bandung, terdapat lebih dari 500 UMKM aktif di Kecamatan Lengkong hingga 2025. Sektor dominan meliputi kuliner, fesyen, kerajinan, dan jasa pendidikan. Pemerintah Kota Bandung telah menyiapkan program inkubasi bisnis dan digitalisasi UMKM untuk meningkatkan daya saing.

Wakil Wali Kota Bandung, Erwin, menyatakan bahwa setiap kecamatan akan dikembangkan sebagai destinasi wisata mandiri. Lengkong menjadi salah satu prioritas karena kekayaan budaya dan kepadatan aktivitas ekonomi.

Dengan modal sosial yang kuat, potensi ekonomi kreatif yang beragam, dan semangat kolaborasi warga, Lengkong memiliki semua syarat untuk menjadi destinasi unggulan. Hal yang dibutuhkan kini adalah konsistensi kebijakan, dukungan lintas sektor, dan keberanian untuk mengeksekusi mimpi besar itu.

Lengkong menjadi contoh narasi tentang kota yang tumbuh dari keberagaman, kreativitas, dan semangat warga. Jika semua elemen bersatu, bukan mustahil Lengkong akan menjadi wajah baru pariwisata Bandung yang inklusif dan berdaya saing.

“Kami berharap kedepan agar masyarakat memahami tentang keberadaan Kecamatan Lengkong yang telah membuat beberapa kebijakan, kegiatan, program serta rencana strategis yang disusun sesuai dengan kebutuhan untuk masyarakat,” ujar Camat Lengkong saat ini, Aniya Rachmawati Soerya Poetri.

Alternatif produk kuliner Bandung atau UMKM serupa:

  1. https://s.shopee.co.id/3qEYSQDOEA
  2. https://s.shopee.co.id/1gA3sVocA9
  3. https://s.shopee.co.id/2qM1GkQQPy

Artikel Rekomendasi Untuk Anda

Nilai artikel ini
Klik bintang untuk menilai

Berita Terkait

News Update

Ayo Netizen 17 Okt 2025, 20:21 WIB

'Bila Esok Ibu Tiada': Menangis karena Judul, Kecewa karena Alur

Ulasan film "Bila Esok Ibu Telah Tiada" (2024). Film yang minim kejutan, tapi menjadi pengingat yang berharga.
Poster film "Bila Esok Ibu Telah Tiada". (Sumber: Leo Pictures)
Ayo Biz 17 Okt 2025, 19:36 WIB

Balakecrakan Menghidupkan Kembali Rasa dan Kebersamaan dalam Tradisi Makan Bersama

Balakecrakan, tradisi makan bersama yang dilakukan dengan cara lesehan, menyantap hidangan di atas daun pisang, dan berbagi tawa dalam satu hamparan rasa.
Balakecrakan, tradisi makan bersama yang dilakukan dengan cara lesehan, menyantap hidangan di atas daun pisang, dan berbagi tawa dalam satu hamparan rasa. (Sumber: Ayobandung.id | Foto: Eneng Reni Nuraisyah Jamil)
Ayo Biz 17 Okt 2025, 18:10 WIB

Gen Z Mengubah Musik Menjadi Gerakan Digital yang Tak Terbendung

Gen Z tidak hanya menjadi konsumen musik, tetapi juga kurator, kreator, dan penggerak tren. Fenomena ini menandai pergeseran besar dalam cara musik diproduksi, didistribusikan, dan dinikmati.
Gen Z tidak hanya menjadi konsumen musik, tetapi juga kurator, kreator, dan penggerak tren. Fenomena ini menandai pergeseran besar dalam cara musik diproduksi, didistribusikan, dan dinikmati. (Sumber: Freepik)
Ayo Jelajah 17 Okt 2025, 17:36 WIB

Sejarah Panjang Hotel Preanger Bandung, Saksi Bisu Perubahan Zaman di Jatung Kota

Grand Hotel Preanger menjadi saksi sejarah kolonial, revolusi, hingga kemerdekaan di Bandung. Dari pesanggrahan kecil hingga ikon berusia seabad.
Hotel Preanger tahun 1930-an. (Sumber: KITLV)
Ayo Biz 17 Okt 2025, 17:15 WIB

Lengkong Bergerak dari Kampung Kreatif Menuju Destinasi Wisata Urban

Kecamatan Lengkong adalah ruang hidup yang terus bergerak, menyimpan potensi wisata dan bisnis yang menjanjikan, sekaligus menjadi cermin keberagaman dan kreativitas warganya.
Kecamatan Lengkong adalah ruang hidup yang terus bergerak, menyimpan potensi wisata dan bisnis yang menjanjikan, sekaligus menjadi cermin keberagaman dan kreativitas warganya. (Sumber: Ayobandung.id | Foto: Eneng Reni Nuraisyah Jamil)
Ayo Netizen 17 Okt 2025, 16:33 WIB

Tunjangan Rumah Gagal Naik, Dana Reses DPR RI Justru Melambung Tinggi

Tunjangan rumah yang gagal dinaikkan ternyata hanya dilakukan untuk meredam kemarahan masyarakat tapi ujungnya tetap sama.
Gedung DPR RI. (Sumber: Unsplash/Dino Januarsa)
Ayo Netizen 17 Okt 2025, 16:04 WIB

Lagi! Otak-atik Ganda Putra, Pasangan Baru Rian Ardianto/Rahmat Hidayat Bikin BL Malaysia Marah

PBSI melalui coach Antonius memasangkan formula pasangan baru Rian Ardianto/Rahmat Hidayat.
Rahmat Hidayat dan Rian Ardianto. (Sumber: PBSI)
Ayo Netizen 17 Okt 2025, 15:38 WIB

Meneropong 7 Program Pendidikan yang Berdampak Positif

Pendidikan yang bermutu harus ditunjang dengan program-program yang berkualitas.
Anak sekolah di Indonesia. (Sumber: indonesia.go.id)
Ayo Netizen 17 Okt 2025, 15:13 WIB

Hantu Perempuan di Indonesia adalah Refleksi dari Diskriminasi

Sejauh ini sebagian perempuan masih hidup dengan penderitaan yang sama, luka yang sama, dan selalu mengulang diskriminasi yang sama.
Perempuan dihidupkan kembali dalam cerita tapi bukan sebagai pahlawan melainkan sebagai teror. (Sumber: Freepik)
Ayo Netizen 17 Okt 2025, 14:55 WIB

Cikandé, Cekungan seperti Karung

Toponimi Cikandé langsung populer ketika kasus pencemaran zat radioaktif Cesium-137 terungkap.
Citra satelit Kampung Cikandé, Kelurahan Utama, Kecamatan Cimahi Selatan, Kota Cimahi. (Sumber: Citra satelit: Google maps)
Ayo Netizen 17 Okt 2025, 14:20 WIB

Braga dan Kopi Legenda

Sejarah kopi di Jalan Braga Bandung erat kaitannya dengan sejarah Jalan Braga itu sendiri pada era kolonial Belanda.
Warung Kopi Purnama di Jalan Braga, Kota Bandung. (Sumber: Ayobandung.com)
Ayo Jelajah 17 Okt 2025, 14:08 WIB

Hikayat Soldatenkaffee Bandung, Kafe NAZI yang Bikin Heboh Sekolong Jagat

Kisah kafe NAZI di Bandung yang memicu kontroversi global, dari obsesi memorabilia perang hingga pelajaran sejarah yang terabaikan.
Soldatenkaffee Bandung. (Sumber: Amusing Planet.)
Ayo Netizen 17 Okt 2025, 12:48 WIB

Atasi Limbah Sekam Padi, Mahasiswa Polman Bandung Kukuhkan Organisasi Lingkungan 'BRICLIM'

Mahasiswa Polman Bandung secara resmi mengukuhkan berdirinya komunitas pengolah limbah "BRICLIM" (Briket Untuk Iklim).
Mahasiswa Polman Bandung secara resmi mengukuhkan berdirinya komunitas pengolah limbah "BRICLIM" (Briket Untuk Iklim). (Sumber: Dokumentasi Penulis)
Beranda 17 Okt 2025, 11:27 WIB

Perempuan Penjaga Tradisi: Harmoni dari Dapur Kampung Adat Cireundeu

Kampung adat Cireundeu tidak hanya dikenal karena tradisi makan rasi, tetapi juga karena perempuan-perempuan yang memelihara nilai-nilai ekologis dan spiritual sekaligus.
Neneng Suminar memperlihatkan cara membuat spageti dari mikong (mi singkong). (Sumber: ayobandung.id | Foto: Ikbal Tawakal)
Ayo Netizen 17 Okt 2025, 10:01 WIB

Ekosistem Disiplin, Fondasi Kuat Profesionalitas ASN

Membangun ekosistem disiplin ASN berarti menumbuhkan budaya kerja yang konsisten, berintegritas, dan berorientasi pelayanan.
Ilustrasi Aparatur Sipil Negara (ASN). (Sumber: Dok. BKN)
Ayo Netizen 17 Okt 2025, 09:27 WIB

Santri: Dunia yang Tak Pernah Selesai Diperbincangkan

Menelusuri asal-usul, makna budaya, dan paradoks dunia santri sebagai cermin identitas dan dinamika bersama.
Ilustrasi santri. (Sumber: Pexels/Khoirur El-Roziqin)
Ayo Netizen 17 Okt 2025, 07:44 WIB

Inovasi Paving Block untuk Meningkatkan Pertumbuhan Ekonomi

Perlu Research and Development untuk menghasilkan produk paving block yang sempurna yang memiliki nilai jual ekonomi berkelanjutan.
Perlu Research and Development untuk menghasilkan produk paving block yang sempurna yang memiliki nilai jual ekonomi berkelanjutan. (Sumber: Pexels/Maarten Ceulemans)
Ayo Biz 16 Okt 2025, 20:01 WIB

Warisan Lampau Braga yang Menyulap Bandung Jadi Magnet Wisata dan Bisnis Kreatif

Kawasan legendaris Braga bukan sekadar jalan, melainkan lembaran sejarah yang hidup, menyatu dengan denyut nadi modernitas kota.
Kawasan legendaris Braga bukan sekadar jalan, melainkan lembaran sejarah yang hidup, menyatu dengan denyut nadi modernitas kota. (Sumber: Ayobandung.id | Foto: Kavin Faza)
Ayo Netizen 16 Okt 2025, 19:00 WIB

Bisakah Mengurangi Korban Banjir dengan Teknologi?

Bisakah sistem prediksi dan peringatan dini banjir mengurangi korban banjir Sungai Citarum?
Pelatihan Mitigasi Bencana Banjir di Desa Majalaya, Bandung (Sumber: BBWS Citarum)
Ayo Netizen 16 Okt 2025, 18:10 WIB

Kalah Lagi di Denmark Open 2025, Senjakala Prestasi Anthony Sinisuka Ginting?

Pebulu tangkis tunggal putra andalan Indonesia, Anthony Sinisuka Ginting, kembali harus terhenti di babak awal.
Anthony Sinisuka Ginting. (Sumber: PBSI)