Industri Pariwisata Jawa Barat, Lokomotif Ekonomi yang Menanti Lompatan Strategis

Eneng Reni Nuraisyah Jamil
Ditulis oleh Eneng Reni Nuraisyah Jamil diterbitkan Selasa 21 Okt 2025, 18:39 WIB
Pertumbuhan sektor pariwisata Jawa Barat tidak bisa dilepaskan dari kontribusi berbagai komponen industri, terutama perhotelan dan restoran. (Sumber: Ayobandung.id | Foto: Kavin Faza)

Pertumbuhan sektor pariwisata Jawa Barat tidak bisa dilepaskan dari kontribusi berbagai komponen industri, terutama perhotelan dan restoran. (Sumber: Ayobandung.id | Foto: Kavin Faza)

AYOBANDUNG.ID -- Industri pariwisata di Indonesia terus menunjukkan geliat positif sebagai sektor unggulan penyumbang devisa negara. Di tengah dinamika ekonomi global, sektor ini menjadi harapan baru bagi daerah-daerah yang memiliki kekayaan alam, budaya, dan kuliner yang khas termasuk Jawa Barat.

Provinsi ini memiliki potensi luar biasa untuk menjadikan pariwisata sebagai lokomotif ekonomi, namun tantangannya pun tak kalah kompleks. Pertumbuhan sektor pariwisata Jawa Barat tidak bisa dilepaskan dari kontribusi berbagai komponen industri, terutama perhotelan dan restoran.

Ketua Perhimpunan Hotel dan Restoran Indonesia (PHRI) Jawa Barat, Herman Muchtar, menegaskan bahwa pelaku industri hotel dan restoran memainkan peran vital dalam mendukung ekosistem pariwisata yang berkelanjutan.

“Persoalan yang dihadapi peningkatan sektor pariwisata saat ini yakni bagaimana kita membangun SDM yang andal dan memaksimalkan potensi daerah yang kita miliki dan memacu pariwisata sebagai lokomotif ekonomi daerah,” ungkap Herman.

Sektor kuliner menjadi penyumbang pendapatan terbesar dalam pariwisata Jawa Barat. Hal ini sejalan dengan strategi Kementerian Pariwisata yang mendorong pengembangan wisata gastronomi. Menurut data Badan Pusat Statistik (BPS) Jawa Barat, jumlah perjalanan wisatawan nusantara ke Jawa Barat pada September 2024 mencapai 14,51 juta, naik 11,27 persen dari bulan sebelumnya.

Sementara itu, kunjungan wisatawan mancanegara tercatat sebanyak 870 orang, mengalami penurunan 32,24 persen dibandingkan bulan sebelumnya. Tingkat Penghunian Kamar (TPK) hotel berbintang di Jawa Barat juga meningkat menjadi 42,09 persen.

Namun, Herman menyebutkan bahwa potensi sebenarnya bisa mencapai 70 juta kunjungan per tahun. “Kunjungan wisatawan domestik ke Jabar memiliki peluang tinggi melebihi target. Tapi dengan kenaikan tiket pesawat, wisnus datang ke Jabar pun akan semakin berkurang,” katanya.

Kenaikan harga tiket pesawat menjadi salah satu faktor eksternal yang menghambat pertumbuhan pariwisata. Dampaknya terasa langsung pada okupansi hotel, bahkan menyebabkan beberapa hotel dijual atau beralih fungsi menjadi tempat kost. “Dengan dampak itu tak sedikit hotel dijual atau berubah fungsi menjadi tempat kost,” ujar Herman.

Di sisi lain, Jawa Barat memiliki 994 desa wisata berkembang, 318 desa wisata maju, dan 35 desa wisata mandiri per Oktober 2025, menurut data resmi Kemenparekraf melalui platform Jadesta. Hal ini menunjukkan potensi besar yang bisa digarap lebih serius melalui pendampingan, promosi, dan penguatan kapasitas lokal.

Pemerintah Provinsi Jawa Barat menargetkan 100 juta kunjungan wisatawan domestik dan 1 juta wisatawan mancanegara pada tahun 2024. Target ini meningkat dari capaian 2023 yang mencatat 85 juta wisatawan domestik dan 740 ribu wisatawan mancanegara. Strategi pencapaian target ini melibatkan pendekatan kolaboratif Pentahelix antara pemerintah, pelaku usaha, akademisi, komunitas, dan media.

Selain itu, strategi pengembangan pariwisata Jawa Barat 2024–2026 yang dirancang oleh Dinas Pariwisata dan Kebudayaan mencakup penguatan desa wisata, promosi wisata ramah Muslim, dan pengembangan paket wisata berbasis panoramic storytelling untuk ekspatriat. Pendekatan ini bertujuan meningkatkan daya saing destinasi dan memperluas pasar wisatawan mancanegara.

Namun, tantangan internal seperti kualitas SDM, infrastruktur, dan koordinasi antar lembaga masih menjadi pekerjaan rumah. Herman menekankan pentingnya membangun SDM yang andal agar sektor ini tidak hanya tumbuh, tetapi juga berkelanjutan.

Pemerintah daerah dan pusat perlu duduk bersama untuk merumuskan kebijakan yang mendukung iklim investasi di sektor pariwisata. Subsidi transportasi, insentif bagi pelaku usaha, dan promosi terpadu bisa menjadi langkah awal untuk mengatasi stagnasi kunjungan wisatawan.

Digitalisasi juga menjadi peluang besar. Penggunaan QRIS di destinasi wisata menunjukkan bahwa integrasi teknologi dapat meningkatkan kenyamanan dan efisiensi transaksi wisata. Hal ini bisa diperluas ke sistem reservasi, promosi, dan pelaporan data wisata.

Dengan pendekatan kolaboratif antara pemerintah, pelaku industri, dan masyarakat, pariwisata Jawa Barat berpeluang menjadi lokomotif ekonomi yang inklusif dan berkelanjutan. Namun, lompatan strategis hanya bisa terjadi jika tantangan-tantangan yang ada diurai dan diatasi secara sistematis. “Makanya saya mengajak pemerintah duduk bersama melihat kondisi ini,” ujar Herman.

Alternatif produk liburan keluarga atau UMKM serupa:

  1. https://s.shopee.co.id/AA8iSudY2r
  2. https://s.shopee.co.id/6VFQ6DcXuG
  3. https://s.shopee.co.id/7AV6tT8nlh

Artikel Rekomendasi Untuk Anda

Nilai artikel ini
Klik bintang untuk menilai

Berita Terkait

News Update

Ayo Netizen 21 Okt 2025, 20:51 WIB

Menjaga Etika Jurnalistik

Trans7 telah mempertontonkan ketidaktahuannya akan sebuah tradisi yang sudah turun temurun dilakukan tanpa ada yang protes. 
media harus bekerja keras lagi mencari strategi untuk mendapat respons positif dari masyarakat. (Sumber: Pexels/cottonbro studio)
Ayo Biz 21 Okt 2025, 20:12 WIB

Angkat Tema ‘Sovereign AI: Menuju Kemandirian Digital”, AMSI Gelar Indonesia Digital Conference (IDC) 2025

IDC mengangkat tema “Sovereign AI: Menuju Kemandirian Digital”, yang menyoroti pentingnya kedaulatan dan kemandirian industri media dalam menghadapi gelombang transformasi digital berbasis AI.
Asosiasi Media Siber Indonesia (AMSI) kembali menyelenggarakan ajang tahunan Indonesia Digital Conference (IDC) 2025 di The Hub Epicentrum, Jakarta Selatan. (Sumber: AMSI)
Ayo Biz 21 Okt 2025, 18:39 WIB

Industri Pariwisata Jawa Barat, Lokomotif Ekonomi yang Menanti Lompatan Strategis

Pertumbuhan sektor pariwisata Jawa Barat tidak bisa dilepaskan dari kontribusi berbagai komponen industri, terutama perhotelan dan restoran.
Pertumbuhan sektor pariwisata Jawa Barat tidak bisa dilepaskan dari kontribusi berbagai komponen industri, terutama perhotelan dan restoran. (Sumber: Ayobandung.id | Foto: Kavin Faza)
Ayo Netizen 21 Okt 2025, 17:19 WIB

Rebel Ridge dan Beratnya Mengungkap Penyimpangan Aparat Penegak Hukum

Rebel Ridge menyingkap sisi gelap aparat penegak hukum dan menggambarkan beratnya perjuangan rakyat sipil melawan ketidakadilan.
Poster Rebel Ridge (Sumber: Foto: Netflix Media Center/Poster Rebel Ridge (2024))
Ayo Biz 21 Okt 2025, 16:55 WIB

Menanam Cuan Tanpa Riba: Jalan Panjang Investasi Syariah di Tengah Dinamika Pasar Modern

Investasi telah menjadi strategi penting dalam mengelola pendapatan dan membangun masa depan finansial yang lebih stabil.
Investasi telah menjadi strategi penting dalam mengelola pendapatan dan membangun masa depan finansial yang lebih stabil. (Sumber: Freepik)
Ayo Netizen 21 Okt 2025, 16:02 WIB

Investasi Bangsa dalam Pembentukan Karakter dan SDM Unggul

Kemendikdasmen telah mengimplementasikan berbagai program yang dianggap penting untuk kemajuan pendidikan di Indonesia.
Kemendikdasmen telah mengimplementasikan berbagai program yang dianggap penting untuk kemajuan pendidikan di Indonesia. (Sumber: Unsplash/Ed Us)
Ayo Biz 21 Okt 2025, 15:39 WIB

Bandung Mengayuh Peluang, dari Gaya Hidup Sehat Menuju Bisnis Berkelanjutan

Tren bersepeda di Bandung menunjukkan pergeseran pola pikir masyarakat terhadap mobilitas dan gaya hidup hingga mencatatkan partisipasi yang terus meningkat.
Tren bersepeda di Bandung menunjukkan pergeseran pola pikir masyarakat terhadap mobilitas dan gaya hidup hingga mencatatkan partisipasi yang terus meningkat. (Sumber: dok. Humas Setda Kota Bandung)
Ayo Netizen 21 Okt 2025, 15:09 WIB

Indonesia dan Premanisme, Saat Taraf Hidup Meningkat maka Tekananan akan Datang

Premanisme di Indonesia memang sudah ada jauh sebelum merdeka.
Ilustrasi Aksi Premanisme di Pasar. (Sumber: Gambar oleh AI)
Ayo Netizen 21 Okt 2025, 14:40 WIB

Mari Membenahi Kota Bandung

Catatan Ringan atas Pengumuman 10 Kabupaten/Kota Paling Berkelanjutan 2025.
Tidak masuknya Kota Bandung ke dalam 10 Kabupaten/Kota Paling Berkelanjutan Tahun 2025 tidak mengherankan apabila keadaan kota masih seperti yang penulis uraikan di atas. (Sumber: Pexels/RESA GUMILAR)
Ayo Netizen 21 Okt 2025, 13:23 WIB

Wajah Baru dan Nostalgia, Mengulas Film Rangga dan Cinta

Film yang sedang menjadi perbincangan hangat dan trending di media sosial.
(Sumber: Sumber Foto: instagram @filmranggacinta)
Ayo Netizen 21 Okt 2025, 11:55 WIB

Dari 2 Siluman sampai Sekarang, Perkembangan Film Horror di Indonesia

Apakah kamu tahu bagaimana perkembangan film horror di Indonesia? Mari menelisik sejarah.
Berbagai Genre Film Horror Indonesia. (Sumber: Kolase Poster Film)
Ayo Netizen 21 Okt 2025, 10:02 WIB

Relevansi Tingkat Pengangguran, Pola Konsumsi, Limbah Makanan, dan Krisis Iklim

Di tengah fakta Jawa Barat yang masuk sebagai kategori provinsi termiskin di Indonesia.
Fakta Jawa Barat sebagai provinsi termiskin ke dua justru berbanding terbalik dengan pola konsumsi yang tinggi yang menghasilkan limbah terbanyak kedua setelah limbah styrofoam. (Sumber: Freepik)
Beranda 21 Okt 2025, 09:15 WIB

Lembur Jurig Kiaracondong: Rumah Hantu dalam Gang, Penggerak Kreativitas dan Kemandirian Ekonomi Warga

Dari wisata malam ke kemandirian ekonomi warga. Itu yang kami rencanakan. Meski masih skala kecil, Lembur Jurig telah menjadi buah bibir di karang taruna lain.
Karang Taruna di RW 5 Sukapura, Kecamatan Kiaracondong menggelar Lembur Jurig setiap sabtu malam yang diminati ratusan pengunjung. (Sumber: ayobandung.id | Foto: Ikbal Tawakal)
Ayo Netizen 21 Okt 2025, 08:58 WIB

Menyelamatkan Kebosanan Beragama dari Para Penganutnya

Agama mengubah dunia dengan cara yang sangat manusiawi, lewat cerita, kebersamaan, simbol, dan upacara.
Agama mengubah dunia dengan cara yang sangat manusiawi, lewat cerita, kebersamaan, simbol, dan upacara. (Sumber: Pexels/Muhammed Zahid Bulut)
Ayo Netizen 21 Okt 2025, 07:13 WIB

Ironi Kota Inovasi: Bandung Raya Tereliminasi dari 10 Besar Kabupaten Kota Berkelanjutan 2025

Refleksi analitis atas pengumuman UI GreenCityMetric 2025 dan relevansinya bagi Bandung Raya
Lembang, Kabupaten Bandung, Jawa Barat. (Sumber: Pexels/Matafanaku)
Ayo Biz 20 Okt 2025, 20:21 WIB

Gowes di Kota Kembang, Sepeda Menjadi Simbol Gaya Hidup Sehat dan Peluang Bisnis Berkelanjutan

Hiruk pikuk lalu lintas di Kota Bandung tak lagi hanya didominasi oleh deru mesin mobil dan motor. Kini, sepeda turut meramaikan jalanan, menjadi simbol baru gaya hidup sehat.
Hiruk pikuk lalu lintas di Kota Bandung tak lagi hanya didominasi oleh deru mesin mobil dan motor. Kini, sepeda turut meramaikan jalanan, menjadi simbol baru gaya hidup sehat. (Sumber: Ayobandung.id)
Ayo Netizen 20 Okt 2025, 19:46 WIB

Semangat Berkarya sebagai Anak Muda

Berkarya adalah bagian dari perjalanan hidup manusia untuk mengekspresikan dirinya.
Ilustrasi anak muda yang semangat berkarya. (Sumber: Dokumentasi Penulis)
Ayo Netizen 20 Okt 2025, 18:39 WIB

Pentingkah Green City Metric bagi Clean Government?

UI Green City Metric adalah pemeringkatan oleh Universitas Indonesia yang menilai keberlanjutan kota/kabupaten di Indonesia.
Masjid Al-Jabar di Kota Bandung. (Sumber: Pexels/Andry Sasongko)
Ayo Biz 20 Okt 2025, 17:26 WIB

Pariwisata Berbasis Media Sosial, Gen Z sebagai Penentu Tren dan Narasi Wisata

Gen Z menawarkan pendekatan baru dalam menikmati perjalanan. Tak sekadar melancong, tapi juga membangun identitas digital melalui setiap langkah kaki dan jepretan kamera.
Gen Z menawarkan pendekatan baru dalam menikmati perjalanan. Tak sekadar melancong, tapi juga membangun identitas digital melalui setiap langkah kaki dan jepretan kamera. (Foto: Freepik)
Ayo Biz 20 Okt 2025, 15:52 WIB

Gerakan Komunitas Ibu Profesional, Ketika Permainan Menyatukan Keluarga dan Menghidupkan Ketahanan Sosial

Komunitas Ibu Profesional menanamkan keyakinan bahwa ketahanan keluarga bukan sekadar konsep, melainkan perjuangan nyata yang bisa dimulai dari hal sederhana seperti bermain bersama.
Komunitas Ibu Profesional menanamkan keyakinan bahwa ketahanan keluarga bukan sekadar konsep, melainkan perjuangan nyata yang bisa dimulai dari hal sederhana seperti bermain bersama. (Sumber: Ist)