Transformasi Pusat Perbelanjaan Bandung, Menjawab Tantangan Ritel dengan Inovasi dan Koneksi Sosial

Eneng Reni Nuraisyah Jamil
Ditulis oleh Eneng Reni Nuraisyah Jamil diterbitkan Sabtu 01 Nov 2025, 15:18 WIB
Perubahan perilaku konsumen, menuntut mal yang dulunya menjadi destinasi utama kini harus bersaing dengan kenyamanan belanja daring dan tuntutan pengalaman lebih personal. (Sumber: Ayobandung.id | Foto: Eneng Reni Nuraisyah Jamil)

Perubahan perilaku konsumen, menuntut mal yang dulunya menjadi destinasi utama kini harus bersaing dengan kenyamanan belanja daring dan tuntutan pengalaman lebih personal. (Sumber: Ayobandung.id | Foto: Eneng Reni Nuraisyah Jamil)

AYOBANDUNG.ID -- Kota Bandung terus bergerak sebagai pusat gaya hidup dan belanja di Jawa Barat. Namun, perubahan perilaku konsumen dan dominasi platform digital memaksa pusat perbelanjaan untuk beradaptasi secara radikal. Mal-mal yang dulunya menjadi destinasi utama kini harus bersaing dengan kenyamanan belanja daring dan tuntutan pengalaman yang lebih personal.

Festlink, nama baru dari Festival Citylink, menjadi salah satu contoh bagaimana pusat perbelanjaan mencoba membangun kembali relevansi. Perayaan ulang tahun ke-15 yang bertajuk “15timewa” bukan hanya selebrasi, tetapi juga peluncuran identitas baru yang lebih segar dan terhubung dengan komunitas.

“Transformasi dari logo Festival Citylink jadi Festlink itu, selain kita membiasakan atau menyederhanakan sebutan, juga sebagai tanda bahwa Festlink akan bertransformasi menjadi mal yang lebih upgrade karena ada banyak proyek yang akan kita hasilkan,” ujar Head of Building and Operational Division Festlink Mall, Rizki Riza Muttaqin.

Dengan tagline “Festive Way to Happiness,” Festlink menegaskan komitmennya untuk menjadi ruang yang menghadirkan kebahagiaan, koneksi, dan pengalaman bermakna bagi pengunjung. Pendekatan ini mencerminkan pergeseran strategi dari sekadar transaksi menuju interaksi dan keterlibatan emosional.

Head of Marketing Communication Dept Festlink Mall, Clarissa Leimena menjelaskan bahwa perubahan ini juga didorong oleh kebutuhan membangun brand yang lebih kuat dan relevan. “Kita mau bangun brand yang baru yaitu Festlink dengan semangat yang tetap sama dan bahkan lebih seru lagi,” ujarnya.

Transformasi ini terjadi di tengah lanskap ritel yang penuh tantangan. Data dari Badan Pusat Statistik (BPS) Jawa Barat menunjukkan bahwa kontribusi sektor perdagangan terhadap Produk Domestik Regional Bruto (PDRB) Kota Bandung mengalami stagnasi dalam lima tahun terakhir. Pada 2024, sektor perdagangan hanya tumbuh 4,2 persen, jauh di bawah sektor informasi dan komunikasi yang tumbuh 7,8 persen.

Kementerian Perdagangan RI juga mencatat bahwa tingkat okupansi pusat perbelanjaan di Indonesia menurun dari 88 persen pada 2003 menjadi 80 persen pada 2024. Penurunan ini menjadi sinyal bahwa pusat perbelanjaan harus berinovasi atau menghadapi risiko ditinggalkan.

Bandung sebagai kota kreatif memiliki potensi besar untuk menghidupkan kembali sektor ritel melalui pendekatan berbasis komunitas. Festlink, misalnya, menghadirkan olahraga padel dalam mal dan pertama di Bandung sebagai daya tarik baru. “Belum ada padel di dalam mal. Salah satunya itu udah contoh konkretnya,” kata Rizki.

Pusat perbelanjaan kini bertransformasi menjadi ruang multifungsi yang menggabungkan belanja, rekreasi, dan olahraga dalam satu pengalaman terpadu. (Sumber: Ayobandung.id | Foto: Eneng Reni Nuraisyah Jamil)
Pusat perbelanjaan kini bertransformasi menjadi ruang multifungsi yang menggabungkan belanja, rekreasi, dan olahraga dalam satu pengalaman terpadu. (Sumber: Ayobandung.id | Foto: Eneng Reni Nuraisyah Jamil)

Selain itu, Festlink memperkuat posisinya sebagai mal keluarga dengan menghadirkan tenant-tenant baru yang beragam. “Hari ini kita udah banyak tenant-tenant baru dan upcoming akan ada banyak banget tenant baru lainnya,” jelas Clarissa.

Dengan hampir 150 tenant aktif, Festlink menjadi salah satu penyedia lapangan kerja tidak langsung bagi ribuan warga Bandung. Menurut BPS, sektor perdagangan dan jasa akomodasi menyumbang lebih dari 18 persen tenaga kerja di Kota Bandung pada 2024.

Namun, tantangan tetap ada. Persaingan dengan e-commerce, perubahan preferensi generasi muda, serta biaya operasional yang tinggi menjadi hambatan yang harus dihadapi. Oleh karena itu, kolaborasi antara pengelola mal, tenant, dan komunitas lokal menjadi kunci keberhasilan.

Kementerian Perdagangan melalui Badan Kebijakan Perdagangan (BKPerdag) menekankan pentingnya digitalisasi dan penciptaan nilai tambah melalui pengalaman berbelanja yang unik. Mal tidak lagi cukup hanya menyediakan produk, tetapi harus menciptakan atmosfer yang mengundang keterlibatan.

Festlink menjawab tantangan ini dengan menghadirkan program-program interaktif seperti siaran langsung radio, pertunjukan musik, dan kompetisi olahraga padel selama 18 hari rangkaian acara.

“Total hampir semua slotnya full ya, dari jam 10 pagi sampe jam 10 malam itu semua full booked untuk nyoba padel di dalam mal,” ungkap Clarissa

Transformasi mal juga berdampak pada penciptaan identitas kota. Mal yang mampu menjadi ruang publik yang inklusif dan dinamis akan memperkuat citra Bandung sebagai kota yang ramah, kreatif, dan progresif.

Dengan pendekatan yang adaptif, kolaboratif, dan berbasis pengalaman, pusat perbelanjaan di Bandung memiliki peluang besar untuk membentuk ulang peran mereka dalam kehidupan kota.

“Semoga ini juga menjadi keistimewaan dan spirit yang baru ya buat tempat-tempat lain juga, buat mall-mall sahabat-sahabat kita, semoga kita bisa terus ngasih yang istimewa untuk penduduk kota Bandung dan semuanya,” pungkas Rizki.

Alternatif kebutuhan olahraga padel atau produk UMKM serupa:

  1. https://s.shopee.co.id/3VbNLdEtIh
  2. https://s.shopee.co.id/6KvYirGlKY
  3. https://s.shopee.co.id/7fQwJNRX3B
  4. https://s.shopee.co.id/2Viq9pV9ql
  5. https://s.shopee.co.id/4q6kw49jo7

Artikel Rekomendasi Untuk Anda

Nilai artikel ini
Klik bintang untuk menilai

Berita Terkait

News Update

Ayo Netizen 19 Des 2025, 21:14 WIB

Sate Murah di Tikungan Jalan Manisi, Favorit Mahasiswa Cibiru

Sate dengan harga yang murah meriah dan rasa yang enak serta memiliki tempat yang strategis di sekitar wilayah Cibiru.
Dengan harga Rp20.000, pembeli sudah mendapatkan satu porsi berisi 10 tusuk sate lengkap dengan nasi. (Sumber: Dokumentasi Penulis)
Ayo Netizen 19 Des 2025, 20:24 WIB

Hidup Selaras dengan Alam, Solusi Mencegah Terjadinya Banjir di Musim Penghujan

Banjir menjadi salah satu masalah ketika musim hujan telah tiba, termasuk di Kota Bandung.
Salah satu dampak dari penurunan permukaan tanah adalah banjir seperti banjir cileuncang di Jalan Citarip Barat, Kecamatan Bojongloa Kaler, Kota Bandung, Rabu 28 Februari 2024. (Sumber: ayobandung.id | Foto: Irfan Al- Faritsi)
Ayo Jelajah 19 Des 2025, 19:15 WIB

Sejarah Jatinangor, Perkebunan Kolonial yang jadi Pabrik Sarjana di Timur Bandung

Jatinangor pernah hidup dari teh dan karet sebelum menjelma kawasan pendidikan terbesar di timur Bandung.
Jatinangor. (Sumber: sumedangkab.go.id)
Ayo Netizen 19 Des 2025, 18:09 WIB

Abah, Buku Bekas, dan Denyut Intelektual

Mahasiswa lintas angkatan mengenalnya cukup dengan satu panggilan Abah. Bukan dosen, staf, bukan pula pustakawan kampus.
Tahun 2002, Palasari bukan sekadar pasar buku. Ia adalah universitas paralel bagi mahasiswa UIN Bandung. (Sumber: ayobandung.com | Foto: Irfan Al-Faritsi)
Ayo Netizen 19 Des 2025, 16:01 WIB

Maribaya Natural Hotspring Resort: Wisata Alam, Relaksasi, dan Petualangan di Lembang

Maribaya Natural Hotspring Resort menawarkan pengalaman wisata alam dan relaksasi di tengah kesejukan Lembang.
Maribaya Lembang. (Sumber: Dokumen Pribadi)
Ayo Netizen 19 Des 2025, 15:13 WIB

Bukit Pasir sebagai Benteng Alami dari Hempasan Tsunami 

Sand dune yang terbentuk oleh proses angin dan gelombang dapat mengurangi efek tsunami.
Teluk dengan pantai di selatan Jawa Barat yang landai, berpotensi terdampak hempasan maut tsunami. (Sumber: Dokumentasi Penulis | Foto: T. Bachtiar)
Ayo Netizen 19 Des 2025, 14:22 WIB

Jualan setelah Maghrib Pulang Dinihari, Mi Goreng ‘Mas Sam’ Cari Orang Lapar di Malam Hari

Mengapa mesti nasi goreng “Mas Iput”? Orangnya ramah.
SAM adalah nama sebenarnya, tapi para pelanggannya telanjur menyebutnya “Mas Iput”. (Sumber: Dokumentasi Penulis)
Ayo Netizen 19 Des 2025, 14:12 WIB

5 Hidden Gem Makanan Manis di Pasar Cihapit, Wajib Dicoba Saat Main ke Bandung!

Semuanya bisa ditemukan dalam satu area sambil menikmati suasana Pasar Cihapit.
Salah satu tempat dessert di Pasar Cihapit, yang menjadi tujuan berburu makanan manis bagi pengunjung. (Dokumentasi Penulis)
Ayo Netizen 19 Des 2025, 12:57 WIB

Twig Café Maribaya: Tempat Singgah Tenang dengan Pemandangan Air Terjun yang Menyegarkan Mata

Suasana Cafe yang sangat memanjakan mata dan pikiran lewat pemandangan nyata air terjun yang langsung hadir di depan mata.
Air terjun yang langsung terlihat dari kafe. (Sumber: Dokumentasi Pribadi)
Ayo Netizen 19 Des 2025, 11:46 WIB

Program CSR sebagai Alat Penembusan dosa

CSR harus dikembalikan ke inti, yaitu komitmen moral untuk mencegah kerusakan ekosistem sejak awal
Ilustrasi kayu hasil penebangan. (Sumber: Pexels/Pixabay)
Ayo Netizen 19 Des 2025, 10:21 WIB

Keberlangsungan Suatu Negara dalam Bayang-Bayang Deformasi Kekuasaan

Sering kali ada pengaruh buruk dalam jalannya suatu pemerintahan yang dikenal dengan istilah deformasi kekuasaan.
 (Sumber: Gemini AI)
Ayo Netizen 19 Des 2025, 09:24 WIB

Kota Bandung: Hak Trotoar, Pejalan Kaki, dan PKL

Antara hak pejalan kaki dan pedagang kaki lima yang harus diseimbangkan pemerintah Kota Bandung
Pejalan kaki harus melintas di jalan yang diisi oleh para pedagang di trotoar Lengkong Street Food, Kamis, 4 Desember 2025. (Sumber: Dokumentasi pribadi | Foto: Taqiyya Tamrin Tamam)
Ayo Netizen 19 Des 2025, 09:13 WIB

Cibaduyut: Sentra Sepatu yang Berubah Menjadi Sentra Kemacetan

Cibaduyut tidak hanya menjadi pusat penjualan sepatu di Kota Bandung, tapi juga sebagai salah satu pusat kemacetan di kota ini.
Tampak jalanan yang dipenuhi kendaraan di Jln. Cibaduyut, Kota Bandung (04/12/2025). (Sumber: Dokumentasi Penulis | Foto: Yudhistira Rangga Eka Putra)
Ayo Netizen 18 Des 2025, 21:16 WIB

Sambel Pecel Braga: Rumah bagi Lidah Nusantara

Sejak berdiri pada 2019, Sambel Pecel Braga telah menjadi destinasi kuliner yang berbeda dari hiruk- pikuk kota.
Sambel Pecel Braga di tengah hiruk pikuk perkotaan Bandung. (Foto: Fathiya Salsabila)
Ayo Netizen 18 Des 2025, 20:42 WIB

Strategi Bersaing Membangun Bisnis Dessert di Tengah Tren yang Beragam

Di Tengah banyaknya tren yang cepat sekali berganti, hal ini merupakan kesempatan sekaligus tantangan bagi pengusaha dessert untuk terus mengikuti tren dan terus mengembangkan kreatifitas.
Dubai Truffle Mochi dan Pistabite Cookies. Menu favorite yang merupakan kreasi dari owner Bonsy Bites. (Dokumentasi Penulis)
Ayo Netizen 18 Des 2025, 20:08 WIB

Harapan Baru untuk Taman Tegallega sebagai Ruang Publik di Kota Bandung

Taman Tegallega makin ramai usai revitalisasi, namun kerusakan fasilitas,keamanan,dan pungli masih terjadi.
Area tribun Taman Tegalega terlihat sunyi pada Jumat, 5 Desember 2025, berlokasi di Jalan Otto Iskandardinata, Kelurahan Ciateul, Kecamatan Regol, Kota Bandung, Jawa Barat. (Sumber: Dokumentasi Penulis | Foto: Ruth Sestovia Purba)
Ayo Netizen 18 Des 2025, 19:38 WIB

Mengenal Gedung Sate, Ikon Arsitektur dan Sejarah Kota Bandung

Gedung Sate merupakan bangunan bersejarah di Kota Bandung yang menjadi ikon Jawa Barat.
Gedung Sate merupakan bangunan bersejarah di Kota Bandung yang menjadi ikon Jawa Barat. (Dokumentasi Penulis)
Ayo Netizen 18 Des 2025, 18:30 WIB

Kondisi Kebersihan Pasar Induk Caringin makin Parah, Pencemaran Lingkungan di Depan Mata

Pasar Induk Caringin sangat kotor, banyak sampah menumpuk, bau menyengat, dan saluran air yang tidak terawat, penyebab pencemaran lingkungan.
Pasar Induk Caringin mengalami penumpukan sampah pada area saluran air yang berlokasi di Jln. Soekarno-Hatta, Kec. Babakan Ciparay, Kota Bandung, pada awal Desember 2025 (Foto : Ratu Ghurofiljp)
Ayo Netizen 18 Des 2025, 17:53 WIB

100 Tahun Pram, Apakah Sastra Masih Relevan?

Karya sastra Pramoedya yang akan selalu relevan dengan kondisi Indonesia yang kian memburuk.
Pramoedya Ananta Toer. (Sumber: Wikimedia Commons | Foto: Lontar Foundation)
Ayo Jelajah 18 Des 2025, 17:42 WIB

Hikayat Jejak Kopi Jawa di Balik Bahasa Pemrograman Java

Bahasa pemrograman Java lahir dari budaya kopi dan kerja insinyur Sun Microsystems dengan jejak tak langsung Pulau Jawa.
Proses pemilahan bijih kopi dengan mulut di Priangan tahun 1910-an. (Sumber: KITLV)