Fenomena 'Street Photography' antara Batas Seni dan Privasi

Dias Ashari
Ditulis oleh Dias Ashari diterbitkan Selasa 04 Nov 2025, 09:39 WIB
Ilustrasi Street Photography (Sumber: Gemini AI)

Ilustrasi Street Photography (Sumber: Gemini AI)

Fenomena fotografer "Ngamen" atau jalanan bisa kita temui pada beberapa event olahraga lari. Jika melihat keberadaannya hal ini bukan fenomena baru. Namun setelah cuitan dari Ismail Fahmi yaitu founder dari drone emprit viral--cerita ini akhirnya memantik pembicaraan di ruang digital dan menuai berbagai macam respon dari berbagai kalangan.

Ismail awalnya menceritakan pengalamannya ketika berlari di sekitar Palembang Icon Mall banyak sejumlah fotografer yang mendekatinya untuk memotret. Namun Ismail akhirnya merasa risih ketika fotografer tersebut melibatkan istrinya.

Saya pribadi pun pernah bersinggungan dengan fotografer ngamen itu saat mengikuti event lari yang diadakan oleh Yayasan Darul Hikam pada tahun 2024. Awalnya saya pikir fotografer tersebut sengaja disewa untuk kebutuhan dokumentasi para peserta lari. Namun setelah membaca spanduk atau tulisan dalam kertas yang tidak terlalu besar saya baru mengetahui bahwa ini adalah sebuah profesi.

Tak hanya itu bahkan saya menemui fotografer seperti ini ketika solo trip ke pantai yang ada di Yogjakarta. Niat liburan dan healing sejenak dari rutinitas orang-orang dan pekerjaan, justru kenyamanan terhadap liburan itu sendiri jadi hilang.

Beberapa fotografer bahkan terus mengikuti saya sambil terus menawarkan jasanya. Sampai pada akhirnya saya mengiyakan dan harus membayar sejumlah uang Rp.200.000 untuk semua foto yang sudah di potret. Gondoknya harga tersebut diberikan diakhir sesi foto karena fotografer yang bersangkutan selalu berkata "Iyah gampang mba soal harga mah nanti aja".

Kebanyakan dari fotografer tersebut terafiliasi dengan salah satu aplikasi atau web bernama FotoYu. Sebuah platform marketplace yang dibuat untuk sistem jual-beli foto dengan menggunakan teknologi AI. Teknologi ini akan membantu para pengguna untuk menemukan wajah dalam event tertentu yang pernah mereka ikuti.

Fotografi sebagai Seni

Fotografi bisa diartikan sebagai seni ketika setiap jepretan kamera bisa menyampaikan narasi dalam bentuk visual yang kaya rasa, sarat makna dan penuh dengan pengalaman. Fotografi memiliki kekuatan untuk menyampaikan informasi sekaligus emosi tanpa memerlukan kata-kata.

Dalam media sosial fotografi juga menjadi sebuah kebutuhan yang bisa menarik atensi dibandingkan dengan teks. Terlepas kebutuhan tersebut hanya untuk estetika belaka atau untuk tujuan komersial.

Selain itu fotografi juga bisa digunakan sebagai alat untuk meningkatkan kesadaran mengenai beberapa isu penting seperti lingkungan dan kemanusiaan. Foto-foto mengenai kemiskinan yang terpotret oleh kamera di Afrika menunjukkan bagaimana kondisi masyarakat yang kelaparan di sebuah negara. Bagaimana foto-foto mengenai kejahatan kemanusiaan di Palestina memiliki efek yang besar untuk menggugah kepedulian seluruh masyarakat yang ada dunia.

Baca Juga: Dari Iseng Jadi Healing, Memukan Bahagia di Setiap Langkah Berlari

Dulu mungkin seorang fotografer akan memotret objek berwujud manusia ketika diminta oleh klien atau dalam sesi dokumentasi beberapa event yang dilaksanakan. Namun hari ini beberapa fotografer mencoba peruntungan lewat memotret objek manusia dalam ruang publik dengan harapan orang yang bersangkutan bisa membeli hasil karyanya.

FotoYu sebagai salah satu platform jual-beli foto memang tidak luput dari berbagai perhatian beberapa kalangan. Salah satunya yang membahas perihal enkripsi, meskipun FotoYu selalu membanggakan penggunaan enkripsinya, pihak FotoYu mengklaim bahwa beberapa teknisi terbaiknya masih bisa mengakses data dari akun pengguna.

Bahkan yang sangat menghawatirkan ketika FotoYu tidak menggunakan konsep keamanan zero-trust yang paling mendasar terutama untuk data berharga seperti biometrik.

Sejauh ini sebetulnya sudah ada peraturan perihal tidak boleh memotret tanpa izin terlebih jika dikomersilkan. Sebagaimana yang tercantum dalam Undang-Undang No.28 Tahun 2018 tentang Hak Cipta. Dalam peraturan ini dijelaskan segala bentuk pengambilan foto tanpa izin dikategorikan sebagai pelanggaran hak privasi orang lain.

Hal ini juga sejalan dengan pelanggaran data privasi yang termasuk ke dalam Undang-Undang ITE Pasal 32 ayat 2 yang berisi pelarangan penyebaran konten tanpa izin sebagai bentuk intervensi terhadap data seseorang tanpa izin.

Meski seni adalah bentuk ekspresi jiwa yang paling bebas tapi manusia adalah objek yang memiliki nyawa dan tentunya memiliki hak untuk menolak untuk didokumentasikan terutama yang berkaitan dengan wajah seseorang.

Bahkan Ditjen Wasdig Komdigi telah wanti-wanti pra fotografer jalanan bisa terancam pidana jika melanggar batas hak privasi.

Setiap bentuk pemprosesan data pribadi, mulai dari pengambilan, penyimpanan, hingga penyebarluasan harus memiliki dasar hukum yang jelas, misalnya melalui persetujuan eksplisit dari subjek data. Alexander Sabar

Hal ini juga direspon oleh Gubernur Jakarta yaitu Pramono Anung yang mengatakan bahwa kegiatan memotret itu tidak memili larangan, hanya saja jika sudah memaksa orang lain maka ini bernilai melanggar batas privasi.

Fenomena yang didukung perkembangan teknologi AI memang dapat membuka lapangan pekerjaan baru, khususnya bagi generasi muda yang lebih mengedepankan pekerjaan dengan gaya fleksibilitas. Fenomena ini menciptakan lapangan pekerjaan baru karena foto-foto yang terkumpul bisa dijual melalui aplikasi.

Permasalahannya foto yang terlanjur dipotret bisa memiliki potensi penyalahgunaan dari oknum yang tidak bertanggung jawab untuk dijadikan fantasi seks. Terlebih sangat disayangkan ketika olahraga banyak didominasi oleh perempuan yang lagi-lagi menjadi bahan objek seksual.

Mungkin bagi fotografer setiap pelari merupakan kesempatan yang memiliki nilai jual. Namun bagi platform bisa saja foto tersebut dijadikan sebagai data mining yang tentu memiliki dampak positif dan negatifnya.

Meski kita harus pintar membaca peluang tapi jangan lupakan juga batas privasi orang lain-- apalagi untuk tujuan komersial. Meminta izin memang sepele tapi memiliki dampak yang besar bagi mereka yang menjadi subjek foto. (*)

Disclaimer

Tulisan ini merupakan artikel opini yang sepenuhnya menjadi tanggung jawab penulis. Pandangan yang disampaikan dalam artikel ini tidak mewakili pandangan atau kebijakan organisasi dan redaksi AyoBandung.id.

Dias Ashari
Tentang Dias Ashari
Menjadi Penulis, Keliling Dunia dan Hidup Damai Seterusnya...
Nilai artikel ini
Klik bintang untuk menilai

Berita Terkait

News Update

Ayo Netizen 04 Nov 2025, 12:43 WIB

5 Tips Ampuh biar Cepat Move On

Inilah lima langkah ringan agar hati lebih tenang dan siap memulai babak baru.
Ilustrasi Patah Hati (Sumber: Canva, Rifa Windi)
Ayo Netizen 04 Nov 2025, 10:35 WIB

Stop Cyberbullying di Era Digital, Universitas Telkom Edukasi Siswa SMPN 01 Dayeuhkolot

Di tengah tingginya penggunaan media sosial di kalangan pelajar, risiko cyberbullying menjadi ancaman serius.
PkM dari Tel-U sukses menggelar kegiatan sosialisasi edukatif bertajuk "Bahaya Cyberbullying di Era Digital" bagi siswa-siswi SMPN 01 Dayeuhkolot. (Sumber: Dokumentasi Penulis)
Ayo Netizen 04 Nov 2025, 09:39 WIB

Fenomena 'Street Photography' antara Batas Seni dan Privasi

Street Photography pada satu sisi membuka peluang pekerjaan bagi fotografer.
Ilustrasi Street Photography (Sumber: Gemini AI)
Ayo Netizen 04 Nov 2025, 09:21 WIB

Bekerjalah dengan Hati: Kisah Inspiratif Lina Herlinawati, Sosok Pemimpin yang Humanis

Sosok Lina Herlinawati, Ketua BMM Jawa Barat yang menginspirasi karena gaya memimpinnya dengan hati dan keteladanan.
Lina Herlinawati saat menerima piagam penghargaan dari Baznas Jawa Barat (Sumber: Dari Lina Herlinawati, setelah sesi wawancara selesai | Foto: Bagian media Baitulmaal Muamalat)
Ayo Netizen 04 Nov 2025, 07:56 WIB

Dari Iseng Jadi Healing, Memukan Bahagia di Setiap Langkah Berlari

Tulisan ini mengangkat kisah Zulfi, seorang anak muda asal Bandung yang menemukan makna hidup melalui kebiasaan berlari.
Zulfi saat berlari (Foto: Dokumentasi pribadi)
Ayo Netizen 03 Nov 2025, 20:51 WIB

Tawas, Bahan Sederhana dengan Khasiat Luar Biasa untuk Atasi Bau Badan

Si bening sederhana bernama tawas punya manfaat luar biasa.
Sejak lama, tawas digunakan dalam berbagai keperluan. (Sumber: Wikimedia Commons/Maxim Bilovitskiy)
Ayo Netizen 03 Nov 2025, 19:47 WIB

Fesyen sebagai Cerminan Kepribadian: Lebih dari Sekadar Gaya

Fashion tidak hanya berbicara tentang pakaian yang indah atau tren terkini, tetapi juga menjadi cara seseorang mengekspresikan diri.
Setiap pilihan busana, warna, hingga aksesori yang dikenakan seseorang menyimpan cerita tentang siapa dirinya (Sumber: Pexels/PNW Production)
Ayo Biz 03 Nov 2025, 19:40 WIB

Tempo vs Menteri Pertanian, AJI Tegaskan Sengketa Pers Bukan Urusan Pengadilan

Sengketa pers antara Menteri Pertanian Amran Sulaiman dengan Tempo bermula dari aduan terhadap pemberitaan Tempo berjudul “Poles-Poles Beras Busuk”.
Sengketa pers antara Menteri Pertanian Amran Sulaiman dengan Tempo bermula dari aduan terhadap pemberitaan Tempo berjudul “Poles-Poles Beras Busuk” yang tayang di akun X dan Instagram Tempo. (Sumber: Ayobandung.id | Foto: Kavin Faza)
Ayo Biz 03 Nov 2025, 19:24 WIB

Pusat Perbelanjaan Bandung di Era Digital, Bertahan atau Bertransformasi?

Bandung, kota yang dikenal sebagai Paris van Java, tak hanya memikat lewat pesona alam dan kulinernya, tetapi juga lewat denyut bisnis ritelnya yang dinamis.
Bandung, kota yang dikenal sebagai Paris van Java, tak hanya memikat lewat pesona alam dan kulinernya, tetapi juga lewat denyut bisnis ritelnya yang dinamis. (Sumber: Pexels/Pixabay)
Ayo Jelajah 03 Nov 2025, 18:54 WIB

Sejarah Flyover Pasupati Bandung, Gagasan Kolonial yang Dieksekusi Setelah Reformasi

Flyover Pasupati Bandung menyimpan sejarah panjang, dari ide Thomas Karsten di era kolonial hingga menjadi simbol kemajuan urban modern Jawa Barat.
Flyover Pasupati Bandung. (Sumber: Ayobandung)
Ayo Jelajah 03 Nov 2025, 18:39 WIB

Hikayat Tragedi Lumpur Lapindo, Bencana Besar yang Tenggelamkan Belasan Desa di Sidoarjo

Sejarah amukan lumpur Lapindo telan 16 desa dan 60 ribu jiwa, tapi yang tenggelam bukan cuma rumah, juga nurani dan keadilan negeri ini.
Lumpur Lapindo. (Sumber: Shutterstock)
Ayo Netizen 03 Nov 2025, 17:54 WIB

Perundungan Dunia Maya (Cyberbullying), Siswa SMAN 25 Bandung Diajak Lebih Bijak di Dunia Digital

Mahasiswa Telkom University mengedukasi siswa SMAN 25 Bandung tentang bahaya cyberbullying melalui kegiatan sosialisasi dan diskusi interaktif.
Dokumentasi Pribadi, sosialisasi "Perundungan Dunia Maya (cyberbullying)" SMAN 25 Bandung, 27 oktober 2025.
Ayo Biz 03 Nov 2025, 16:56 WIB

Fesyen Sunda dan Anak Muda Bandung: Warisan atau Wawasan yang Tergerus?

Sejak satu dekade terakhir, anak-anak muda mulai tampil dengan pangsi hitam, iket Sunda, atau aksara kuno yang menghiasi kaus mereka, simbol dari pencarian identitas budaya yang lama terpinggirkan.
[ilustrasi]Sejak satu dekade terakhir, anak-anak muda mulai tampil dengan pangsi hitam, iket Sunda, atau aksara kuno yang menghiasi kaus mereka, simbol dari pencarian identitas budaya yang lama terpinggirkan. (Sumber: Ayobandung.id)
Ayo Netizen 03 Nov 2025, 15:41 WIB

Bandung dan Krisis Nurani Ekologis

Pemerintah kota Bandung tampak lebih sibuk memoles citra daripada memelihara kehidupan.
Sungai Cikapundung Kampung Cibarani Kota Bandung (Foto: Dokumen River Clean up)
Ayo Biz 03 Nov 2025, 14:56 WIB

Milenial dan Generasi Z Tak Lagi Beli Barang, Mereka Beli Nilai

Di tangan generasi milenial dan Gen Z, konsep Keberlanjutan menjelma menjadi gaya hidup yang menuntut transparansi, nilai, dan tanggung jawab sosial.
Produk upcycle, yang mengolah limbah menjadi barang bernilai, kini menjadi simbol perubahan yang digerakkan oleh kesadaran kolektif. (Sumber: Freepik)
Ayo Netizen 03 Nov 2025, 14:46 WIB

‘Galgah’, Antonim Baru dari ‘Haus’ yang Resmi Masuk KBBI

Kata baru “galgah” sedang jadi sorotan warganet!
Kata "galgah" menunjukkan seseorang sudah tidak lagi haus. (Sumber: Pexels/Karola G)
Ayo Netizen 03 Nov 2025, 14:10 WIB

Cahaya di Tengah Luka: Ketulusan Ibu Timothy Anugerah yang Mengampuni dan Merangkul

Kehilangan seorang anak adalah duka yang tak terbayangkan. Namun, Ibu dari almarhum Timothy Anugerah memilih jalan yang tak biasa.
Ketulusan hati ibu Timothy Anugerah (Sumber: https://share.google/StTZP2teeh7VKZtTl)
Ayo Netizen 03 Nov 2025, 13:15 WIB

Diskusi Buku 'Berani Tidak Disukai' bersama Salman Reading Corner

Membaca adalah cara kita untuk menyelami pemikiran orang lain. Sementara berdiskusi adalah cara kita mengetahui berbagai macam perspektif.
Diskusi Buku Bersama Salman Reading Corner, Sabtu, 01 November 2025 (Sumber: Dokumentasi Penulis | Foto: Dias Ashari)
Ayo Netizen 03 Nov 2025, 11:32 WIB

Menyalakan Kembali Lentera Peradaban

Refleksi Milad ke-113 Muhammadiyah.
Lentera dengan karya seni Islam. (Sumber: Pexels/Ahmed Aqtai)
Ayo Netizen 03 Nov 2025, 10:01 WIB

Perutku, Makanan, dan Rasa Lapar yang Sia-sia

Perut adalah salah satu inti kehidupan manusia. Dari sanalah segalanya bermula, dan juga sering berakhir.
Para pengungsi. (Sumber: Pexels/Ahmed akacha)