Suasana tenang dan alam yang masih terdiam menyambut pengunjung yang datang ke Tebing Keraton di Kampung Pakar, Desa Ciburial, Kecamatan Cimenyan, Kabupaten Bandung, Sabtu (25/10/2025). Tebing Keraton Bandung ramai menjadi perbincangan karena viral di sosial media sebagai destinasi dengan pemandangan yang indah. Namun, sebagian pengunjung menilai pesona tersebut tidak selalu sesuai ekspektasi yang beredar di sosial media.
Santika dan Fitri merupakan salah satu dari banyaknya pengunjung yang datang ke Tebing Keraton Bandung yang merupakan destinasi wisata alam Taman Hutan Raya (Tahura) Ir. H. Djuanda. Destinasi wisata alam ini sering dijadikan tempat untuk olahraga karena menawarkan suasana yang nyaman dan udara yang segar.
Namun, mereka merasa sedikit kecewa karena pemandangan di Tebing Keraton tidak selalu sama dengan yang terlihat di sosial media. Mereka merasa datang terlalu siang sehingga tidak mendapatkan pemandangan yang estetik seperti di sosial media.
“Tidak sesuai yah, tapi mungkin kita waktunya salah, terlalu siang, dan mungkin foto yang diambil di sosial media pada waktu-waktu tertentu,” ujar Santika.
Santika dan Fitri menilai bahwa waktu kedatangan sangat menentukan kualitas panorama yang terlihat dari puncak tebing tersebut. Namun, mereka tetap menikmati pemandangan alam di Tebing Keraton karena mereka merasa butuh untuk refreshing dari banyaknya kegiatan kantor.
Santika serta rekannya Fitri berpendapat bahwa pemandangan dan suasana akan terlihat lebih bagus saat matahari terbit. Maka dari itu, mereka menyarankan kepada wisatawan untuk datang lebih pagi agar dapat menikmati pemandangan yang lebih estetik.
“Saya sarankan datangnya pada saat pagi, supaya terlihat syahdunya,” kata Santika.
Menurut Fitri, karena datang terlalu siang ia tidak dapat melihat embun atau kabut seperti yang berada di sosial media.
“Embunnya juga tidak terlihat, mungkin sudah tidak terlihat karena terlalu siang, ” ucapnya. Hasil foto yang berada di sosial media juga memungkinkan adalah hasil yang sudah diedit agar terlihat lebih estetik dan indah.
Tak usai disitu, Santika, juga mengatakan Tebing Keraton menawarkan suasana syahdu dan udara segar yang cocok untuk aktivitas olahraga ringan. Ia menjelaskan bahwa dirinya dan rekannya, Fitri, memilih melakukan pendakian sebagai bagian dari rutinitas olahraga akhir pekan. Menurutnya, suasana alam yang tenang memberikan kenyamanan bagi pengunjung yang mencari tempat melepas penat.
Selain panorama, jalur menuju Tebing Keraton juga menjadi daya tarik tersendiri bagi pengunjung yang menyukai kegiatan fisik ringan. Santika menilai jalur menanjak yang tidak terlalu ekstrem justru membuat perjalanan terasa menyenangkan dan memberi kesempatan untuk menikmati suasana alam sekitar.
Dari segi fasilitas, keduanya mengakui bahwa area wisata cukup terawat dengan baik dan ketersediaan CCTV di beberapa titik tebing juga memberikan rasa aman bagi wisatawan. Santika dan Fitri berharap para wisatawan dan pengelola sama-sama menjaga kebersihan kawasan alam tersebut.
Keduanya berencana untuk kembali mengunjungi Tebing Keraton pada lain waktu dan memilih datang lebih pagi agar bisa mendapatkan panorama sesuai ekspektasi. Menurut mereka, momen kunjungan terbaik adalah saat matahari baru terbit dan kabut masih menyelimuti lembah, sebagaimana yang banyak ditampilkan di sosial media. (*)