Tampilan area display dan kasir History Cake yang menampilkan beragam Korean cake dan dessert estetik di Jalan Cibadak, Kecamatan Bojongloa Kaler, Kota Bandung. (30/10/2025) (Sumber: Naila Husna Ramadhani)

Ayo Netizen

History Cake Bermula dari Kos Kecil hingga Jadi Bagian 'Sejarah Manis' di Bandung

Jumat 21 Nov 2025, 10:17 WIB

Di sebuah kos sempit di sudut Kota Bandung, aroma mentega hangat dan gula yang meleleh memenuhi ruangan mungil itu. Pada 2016, dari tempat sederhana inilah sepasang pengantin baru memulai perjalanan manis mereka.

Puji Lestari dan sang suami, Taufik Maulana Nugraha, perlahan meracik impian menjadi kenyataan hingga kini menjelma sebagai toko kue berkonsep Korean Cake yang ramai diburu pelanggan di Jl. Cibadak No. 297, Kelurahan Jamika, Kecamatan Bojongloa Kaler, Kota Bandung.

Tumpukan loyang dan oven rumahan menjadi saksi awal berdirinya History Cake, usaha kue yang kini dikenal karena desain unik dan cita rasa khasnya. Nama History Cake sengaja dipilih karena ia ingin setiap kue menjadi bagian dari sejarah kecil pelanggan. Filosofi itu tetap bertahan hingga sekarang.

Puji Lestari, lulusan Pastry Politeknik Pariwisata NHI Bandung, mengaku motivasinya bermula dari keinginan sederhana setelah menikah.

“Saya ingin punya penghasilan sendiri tanpa harus jauh dari rumah, jadi awalnya hanya terima pesanan lewat Instagram dan kerabat dekat,” ujar Puji saat ditemui di tokonya, Kamis (30/10/2025).

Salah satu varian flower cake yang menjadi inovasi andalan dalam memperkenalkan History Cake ke pasar Bandung sejak 2020. (30/10/2025) (Sumber: Naila Husna Ramadhani)

Puji menuturkan bahwa membangun identitas merek sejak awal bukan perkara mudah. Keterbatasan ruang dan tidak adanya toko fisik membuat mereka harus memaksimalkan media sosial. Beruntung, sang suami memiliki kemampuan dalam fotografi dan desain sehingga tampilan History Cake di Instagram terlihat profesional dan premium.

“Tampilan postingan itu penting banget, karena orang memutuskan beli dari visual. Apalagi saingannya banyak,” tambahnya.

Tekanan tidak berhenti sampai di situ. Tanpa toko fisik, History Cake harus membangun kepercayaan pelanggan hanya lewat Instagram dan rekomendasi dari kerabat. Persaingan dengan toko kue lain yang memiliki modal besar membuat pasangan ini harus bekerja dua kali lebih keras. Taufik, yang memiliki keahlian di bidang fotografi dan desain, memotret produk setiap malam agar tampilan media sosial mereka tampak profesional.

Puncak titik balik terjadi pada 2020, di tengah pandemi COVID-19. History Cake menempati toko yang lebih luas dan strategis di Jl. Cibadak. Usaha yang dahulu hanya dikelola berdua kini telah berkembang dengan 13 karyawan. Ketika banyak usaha kuliner kesulitan bertahan, History Cake justru menemukan peluang dengan meluncurkan kue buket bunga, perpaduan bunga dan kue bergaya Korea yang belum ada di Bandung saat itu. Produk ini langsung menarik perhatian pelanggan yang merayakan momen kecil di rumah.

Keuletan pasangan muda ini akhirnya berbuah manis. Pada 2023, History Cake meraih Juara 1 kategori Kuliner Menembus Batas UMKM Award 2023, bentuk apresiasi atas kreativitas dan inovasi produk mereka.

Menurut Puji, naik turunnya usaha adalah bagian dari proses yang tidak bisa dilewati begitu saja.

“Kalau mau jualan, harus serius memikirkan branding, karena pesaing sekarang sangat banyak,” pesannya untuk pelaku UMKM muda.

Perjalanan History Cake membuktikan bahwa ruang kecil bisa menjadi panggung besar ketika dikelola dengan kreativitas, kerja keras, dan keberanian untuk terus berinovasi. (*)

Tags:
kuliner BandungUMKM BandungHistory Cake

naila husna

Reporter

Aris Abdulsalam

Editor