Curug Pelangi Punya Keindahan Ikonik seperti di Luar Negeri

Tazkiya Hasna Putri Supriyadi
Ditulis oleh Tazkiya Hasna Putri Supriyadi diterbitkan Kamis 20 Nov 2025, 17:07 WIB
Pelangi asli terlihat jelas di wisata air terjun Curug Pelangi, Kabupaten Bandung Barat (2/11/25) (Sumber: Dokumentasi Penulis | Foto: Tazkiya Hasna Putri S)

Pelangi asli terlihat jelas di wisata air terjun Curug Pelangi, Kabupaten Bandung Barat (2/11/25) (Sumber: Dokumentasi Penulis | Foto: Tazkiya Hasna Putri S)

Suasana sejuk setelah hujan membasahi Kecamatan Cisarua, dan cuaca hangat berganti demi memancarkan pelangi alami di tengah keindahan air terjun. Tidak perlu keluar negeri, tidak jauh dari kota, Curug Pelangi di Desa Kertawangi, Kecamatan Cisarua, Kabupaten Bandung Barat. Menjadi destinasi yang paling cocok untuk keluar sejenak dari kesibukan kota.

Asep Suryadi, Tim Pengelola Wisata Curug Pelangi, mengatakan bahwa wisata ini telah mengalami perubahan dari tahun terakhirnya wisata ditutup akibat pandemi. Banyak perbaikan yang telah dilakukan, seperti memperbaiki jalur pendakian berdasar batu, beberapa spot view desk untuk berfoto, dan tempat beristirahat di setiap beberapa belokan tangga. 

“Berbeda dari tahun-tahun sebelumnya, Curug Pelangi dulu hanya menggunakan hiasan lampu yang membentuk pelangi di bawah kaki air terjun. Akibat cuaca dan kondisi, hiasan nya runtuh terbawa arus air terjun.” Ucap Asep, Minggu (02/11/25).

Kini, Curug Pelangi tidak akan pernah kehilangan ciri khasnya. Pelangi alami akan mulai hadir jika pengunjung datang di waktu yang tepat agar mendapatkan momen indah dari air terjun dan juga pelangi alami tepat berada di depannya.

Sebagai pengelola, Asep menyarankan waktu operasional pelangi alami yang dapat menemani Anda ketika berkunjung. Wisata akan dibuka dari jam 07.00-17.00, Bedanya, pelangi di pagi hari berada di kaki air terjun, dan akan naik ke atas air terjun seiring matahari mulai naik ke permukaan.

Gambar memperlihatkan pemandangan spot view desk dan keberadaan monyet di sekitar area wisata, Curug Pelangi, Kabupaten Bandung Barat (2/11/25) (Sumber: Dokumentasi Penulis | Foto: Tazkiya Hasna Putri S)
Gambar memperlihatkan pemandangan spot view desk dan keberadaan monyet di sekitar area wisata, Curug Pelangi, Kabupaten Bandung Barat (2/11/25) (Sumber: Dokumentasi Penulis | Foto: Tazkiya Hasna Putri S)

“Pelangi muncul pas cuaca sedang panas, terus terkena percikan air terjun, sehingga pelangi dapat dipantulkan. Kalau hujan, pelangi akan terlihat pas cuaca mulai menghangat. Makanya saya menyarankan untuk datang di jam 7 pagi hingga jam 3 sore,” menurut pria yang menjadi pengelola wisata itu. 

Harga tiket masuk wisata ini dipatokan seharga Rp. 20.000 untuk semua kalangan. Dengan harga ini pengunjung dapat menikmati segala keindahan di Curug Pelangi, tidak hanya air terjun, wisata ini juga sudah dilengkapi mushola, toilet umum, dan warung lokal untuk menikmati jajanan serta minuman hangat sambil menikmati sejuknya air terjun. Sebagai teman berwisata, Curug Pelangi sering dikunjungi oleh monyet dan tupai yang menjadi hewan asli dari hutan wisata tersebut.  

Pengunjung Curug Pelangi biasanya ramai oleh anak-anak muda hingga dewasa umur 50an tahun yang menantang dirinya untuk turun langsung ke permukaan bawah wisata dengan ketinggian 87 meter. Perjalanan menuju permukaan bawah akan melatih kaki pengunjung saat naik turun tangga, momen seperti ini juga yang menjadi daya tarik Wisata Curug Pelangi, yang tidak hanya indah tetapi juga menantang stamina para pengunjungnya. 

Insyaallah, akan ada lebih banyak penambahan spot view desk untuk berfoto dan jembatan yang memotong jalan, biar pengunjung bisa langsung menuju air terjun. Nah harapannya, pengunjung bisa lebih nyaman saat mengabadikan momen air terjun.” Kata pria berseragam petugas yang mengutarakan rencana wisata kedepannya. 

Wisata Curug Pelangi kedepannya tidak hanya menjadi wisata dengan pemandangannya yang ikonik, tetapi juga menjadi tempat yang cocok sekali untuk melatih stamina sebelum menerjal pegunungan. Keindahan inilah yang menjadi tempat penuh kenangan, tidak hanya suasana, keindahan alam yang menyejukkan mata, tetapi juga terdapat binatang hutan seperti tupai dan monyet yang senantiasa menemani perjalanan. Perjalanan menuju air terjun Curug Pelangi dibuat seramah mungkin untuk semua umur dengan spot foto terbaik yang dapat diabadikan di media sosial. (*)

Disclaimer

Tulisan ini merupakan artikel opini yang sepenuhnya menjadi tanggung jawab penulis. Pandangan yang disampaikan dalam artikel ini tidak mewakili pandangan atau kebijakan organisasi dan redaksi AyoBandung.id.

Tazkiya Hasna Putri Supriyadi
Mahasiswa Digital Public Relations Telkom University
Nilai artikel ini
Klik bintang untuk menilai

Berita Terkait

News Update

Ayo Netizen 21 Nov 2025, 15:10 WIB

Pengalaman Rasa yang Tidak Sesuai dengan Ekspektasi

Hunting kuliner memang tidak selalu berbuah dengan rasa yang lezat, beberapa di antaranya rasa yang tidak sesuai dengan review dan harga yang sangat fantastis.
Hunting kuliner memang tidak selalu berbuah dengan rasa yang lezat, beberapa di antaranya rasa yang tidak sesuai dengan review dan harga yang sangat fantastis (Sumber: Dokumentasi Penulis | Foto: Dias Ashari)
Ayo Netizen 21 Nov 2025, 14:49 WIB

Scroll Boleh, Meniru Jangan, Waspada Memetic Violence!

Saatnya cerdas dan bijak bermedsos, karena satu unggahan kita hari ini bisa membawa pengaruh besar bagi seseorang di luar sana.
Ilustrasi asyiknya bermedia sosial. (Sumber: pixabay.com | Foto: Istimewa)
Ayo Netizen 21 Nov 2025, 13:02 WIB

Hangatnya Perpaduan Kopi dan Roti dari Kedai Tri Tangtu

Roti Macan dimulai dari ruang yang jauh lebih kecil dan jauh lebih sunyi, yaitu kedai kopi.
Kedai kecil itu menciptakan suasana hangat dari aroma Roti Macan pada hari Selasa (04/11/2025). (Sumber: Dokumentasi Penulis | Foto: Wafda Rindhiany)
Ayo Jelajah 21 Nov 2025, 11:17 WIB

Sejarah Soreang dari Tapak Pengelana hingga jadi Pusat Pemerintahan Kabupaten Bandung

Sejarah Soreang dari tempat persinggahan para pengelana hingga menjelma pusat pemerintahan modern Kabupaten Bandung.
Menara Sabilulunga, salah satu ikon baru Soreang. (Sumber: Wikimedia)
Ayo Jelajah 21 Nov 2025, 11:16 WIB

Sejarah Black Death, Wabah Kematian Perusak Tatanan Eropa Lama

Sejarah wabah Black Death yang menghancurkan Eropa pada awal abad ke-14, menewaskan sepertiga penduduk, dan memicu lahirnya tatanan baru.
Lukisan The Triumph of Death dari Pieter Bruegel (1562) yang terinspirasi dari Black Death. (Sumber: Wikipedia)
Ayo Netizen 21 Nov 2025, 10:17 WIB

History Cake Bermula dari Kos Kecil hingga Jadi Bagian 'Sejarah Manis' di Bandung

History Cake dimulai dari kos kecil pada 2016 dan berkembang lewat Instagram.
Tampilan area display dan kasir History Cake yang menampilkan beragam Korean cake dan dessert estetik di Jalan Cibadak, Kecamatan Bojongloa Kaler, Kota Bandung. (30/10/2025) (Sumber: Naila Husna Ramadhani)
Ayo Netizen 21 Nov 2025, 09:29 WIB

Dari Tiktok ke Trotoar, ‘Iseng’ Ngumpulin Orang Sekota untuk Lari Bareng

Artikel ini menjelaskan sebuah komunitas lari yang tumbuh hanya iseng dari Tiktok.
Pelari berkumpul untuk melakukan persiapan di Jl. Cilaki No.61, Cihapit, Kecamatan Bandung Wetan, Kota Bandung, pada Sabtu pagi 15 November 2025 sebelum memulai sesi lari bersama. (Sumber: Rafid Afrizal Pamungkas | Foto: Rafid Afrizal Pamungkas)
Ayo Netizen 21 Nov 2025, 08:06 WIB

Giri Purwa Seni Hadirkan Kecapi Suling sebagai Pelestarian Kesenian Tradisional Sunda

Giri Purwa Seni di Cigereleng menjaga warisan kecapi suling melalui produksi, pelatihan, dan pertunjukan.
Pengrajin Giri Purwa Seni menampilkan seperangkat alat musik tradisional berwarna keemasan di ruang pamer Giri Purwa Seni, Jl. Soekarno Hatta No. 425, Desa Cigereleng, Astana Anyar, Karasak, pada Senin, 10 November 2025. (Sumber: Dokumentasi Penulis)
Ayo Biz 20 Nov 2025, 21:19 WIB

Desa Wisata Jawa Barat Menumbuhkan Ekonomi Kreatif dengan Komitmen dan Kolaborasi

Desa wisata di Jawa Barat bukan sekadar destinasi yang indah, namun juga ruang ekonomi kreatif yang menuntut ketekunan, komitmen, dan keberanian untuk terus berinovasi.
Upacara Tutup Tahun Kampung Cireundeu, Merawat Tradisi dan Syukur Kepada Ibu Bumi. (Sumber: Ayobandung.id | Foto: Restu Nugraha)
Ayo Netizen 20 Nov 2025, 20:18 WIB

Ngaruat Gunung Manglayang, Tradisi Sakral Menjaga Harmoni Alam dan Manusia

Ngaruat Gunung Manglayang adalah tradisi tahunan untuk menghormati alam.
Warga adat melakukan ritual ruatan di kaki Gunung Manglayang sebagai bentuk ungkapan syukur dan doa keselamatan bagi alam serta masyarakat sekitar.di Gunung Manglayang, Cibiru, Bandung 20 Maret 2025 (Foto: Oscar Yasunari)
Ayo Biz 20 Nov 2025, 18:23 WIB

Desa Wisata, Ekonomi Kreatif yang Bertumbuh dari Akar Desa

Desa wisata, yang dulu dianggap sekadar pelengkap pariwisata, kini menjelma sebagai motor ekonomi kreatif berbasis komunitas.
Wajah baru ekonomi Jawa Barat kini tumbuh dari desa. Desa wisata, yang dulu dianggap sekadar pelengkap pariwisata, kini menjelma sebagai motor ekonomi kreatif berbasis komunitas. (Sumber: Ayobandung.id | Foto: Eneng Reni Nuraisyah Jamil)
Ayo Netizen 20 Nov 2025, 17:21 WIB

Lenggak-lenggok Jaipong di Tengah Riuh Bandung dan Pesona Tradisi

Tari Jaipong tampil memukau di West Java Festival 2025. Gerak enerjik dan musik riuh membuat penonton antusias.
Penampilan tari Jaipong menghiasi panggung West Java Festival 2025 dengan gerakan energik yang memukau penonton, Minggu (9/11/2025). (Sumber: Selly Alifa | Foto: Dokumentasi Pribadi)
Ayo Netizen 20 Nov 2025, 17:07 WIB

Curug Pelangi Punya Keindahan Ikonik seperti di Luar Negeri

Wisata alam Bandung memiliki banyak keunikan, Curug Pelangi punya ikon baru dengan pemandangan pelangi alami.
Pelangi asli terlihat jelas di wisata air terjun Curug Pelangi, Kabupaten Bandung Barat (2/11/25) (Sumber: Dokumentasi Penulis | Foto: Tazkiya Hasna Putri S)
Ayo Netizen 20 Nov 2025, 16:55 WIB

Wayang Golek Sindu Parwata Gaungkan Pelestarian Budaya Sunda di Manjahlega

Pagelaran Wayang Golek Sindu Parwata di Manjahlega gaungkan pelestarian budaya Sunda dan dorong generasi muda untuk mencintai budaya lokal sunda.
Suasana pagelaran Wayang Golek di Kelurahan Manjahlega, Kecamatan Rancasari, Kota Bandung, Jumat (5/9/2025), di halaman Karang Taruna Caturdasa RW 14. (Sumber: Dokumentasi penulis | Foto: Ayu Amanda Gabriela)
Ayo Netizen 20 Nov 2025, 16:30 WIB

Menyoal 'Sora' Sunda di Tengah Sorak Wisatawan

Sora Sunda tidak harus berteriak paling keras untuk tetap hidup dan bertahan. Ia cukup dimulai dari kebiasaan kecil.
Mengenalkan budaya dan nilai kesundaan bisa dilakukan lewat atraksi kaulinan barudak. (Sumber: ayobandung.com | Foto: Kavin Faza)
Ayo Netizen 20 Nov 2025, 16:10 WIB

Kenaikan Gaji ASN, antara Harapan Dompet dan Reformasi Birokrasi

Kenaikan gaji ASN bukan sekadar soal dompet, tapi ujian sejauh mana birokrasi mampu menukar kesejahteraan menjadi kinerja.
Ilustrasi PNS di Bandung Raya. (Sumber: Ayobandung.id | Foto: Irfan Al-Faritsi)
Ayo Netizen 20 Nov 2025, 16:00 WIB

Damri dan Wisata Oase Kaum Marjinal di Dalamnya

DAMRI menjadi salah satu transportasi yang menjadi pilihan bagi masyarakat khususnya di Kota Bandung.
Ilustrasi yang menggambarkan suasana dalam bus DAMRI (Sumber: Gemini AI)
Ayo Netizen 20 Nov 2025, 15:52 WIB

Dari Nongkrong di Warung Jadi Komunitas Vespa Solid di Kota Bandung

Komunitas WK Scoot lahir dari tongkrongan anak SMP pada 2021 dan kini berisi 25 anggota.
WK Scoot Bandung terlihat berjejer rapi di Jalan Taman Citarum saat melakukan Sunday Morning Ride, Jumat (27/10/2024). (Sumber: Instagram | Foto: Arlo Aulia)
Ayo Jelajah 20 Nov 2025, 15:52 WIB

Sejarah Priangan Sebelum Kompeni Datang, Hidup Bersahaja di Tengah Hutan dan Sawah

Kisah Priangan sebelum Kompeni, era ketika huma, hutan, dan kepala daerah menentukan ritme hidup masyarakat pegunungan.
Lukisan pemandangan Priangan Abdullah Suriosubroto. (Sumber: Tropenmuseum)
Ayo Netizen 20 Nov 2025, 15:16 WIB

Mahasiswa UIN Bandung Wajib Coba! Matcha and Me, Surga Matcha yang Bikin Nagih di Bandung Timur

Salah satu nama yang mencuri perhatian belakangan ini adalah Matcha and Me.
Authentic Matcha Latte. (Foto: Nadia Ardiyanti)