Mahasiswa UIN Bandung Wajib Coba! Matcha and Me, Surga Matcha yang Bikin Nagih di Bandung Timur

Nadia Ardiyanti Mulyana
Ditulis oleh Nadia Ardiyanti Mulyana diterbitkan Kamis 20 Nov 2025, 15:16 WIB
Authentic Matcha Latte. (Foto: Nadia Ardiyanti)

Authentic Matcha Latte. (Foto: Nadia Ardiyanti)

Siapa sih yang nggak kenal matcha? Si bubuk hijau asal Jepang ini sudah lama menjadi primadona minuman kekinian. Rasanya yang lembut tapi punya pahit khas selalu berhasil membuat banyak orang jatuh cinta sejak tegukan pertama.

Di Bandung sendiri, tren minuman matcha semakin meriah, dan salah satu nama yang mencuri perhatian belakangan ini adalah Matcha and Me, kedai mungil yang ada di Jl. Mekarsari 1 No.15, RT.01/RW.09, Pasir Biru, Kec. Cibiru, Kota Bandung.

Baru tiga bulan berdiri, Matcha and Me sukses menarik hati para mahasiswa, terutama anak-anak UIN yang kampusnya tidak jauh dari lokasi. Nadila, pemilik kedai, mengatakan jika pemilihan tempat itu memang sengaja ditujukan untuk mereka.

“Karena daerah sini banyak kos-kosan mahasiswa, deket sama UIN juga, jadi targetnya ke anak-anak mahasiswa,” ujarnya sambil melayani pelanggan. Meski kecil dan tanpa area duduk, antrean pelanggan tetap terlihat hampir setiap sore.

Kedai ini buka dari jam sepuluh pagi sampai delapan malam, waktu yang pas untuk menemani mahasiswa yang baru pulang kuliah atau ingin mencari minuman segar. Menu yang paling sering laku, tentu aja Authentic Matcha Latte dan Pink Matcha. Dua varian ini menjadi favorit karena rasanya ringan, creamy, dan seimbang antara manis dan pahitnya matcha.

“Alhamdulillah responnya bagus, banyak yang repeat order juga, apalagi di ShopeeFood,” ujar Nadila.

Menariknya, Matcha and Me ini bukan sekadar kedai biasa, tapi bagian dari sistem kemitraan. Semua bahan baku dikirim langsung dari pusat supaya kualitasnya tetap terjaga.

“Kita pakai dua grade matcha, premium sama ceremonial. Kalau baru pertama kali nyoba, biasanya aku saranin yang premium biar nggak terlalu pahit. Tapi kalau udah pecinta matcha, biasanya pilih yang ceremonial,” jelas Nadila.

Dua grade itu jadi pembeda utama yang membuat pelanggan bisa pilih sesuai selera mereka. Modal untuk buka kemitraannya juga terbilang terjangkau.

“Mulai dari tiga sampai lima jutaan,” kata Nadila.

Dengan biaya tersebut, tentunya banyak yang tertarik untuk buka cabang baru. Bahkan, katanya, beberapa cabang sudah buka di luar Jawa. Walau konsepnya kecil dan hanya take away, omzetnya lumayan, bisa laku 40 sampai 70 cup per hari. Cukup menggiurkan untuk bisnis minuman yang baru jalan beberapa bulan.

Salah satu pembeli, Lala, mengaku baru pertama kali coba tapi langsung jatuh cinta sama rasanya.

“Aku pesen matcha latte, enak banget, creamy, walaupun dominan oatmilk tapi masih oke banget,” ujarnya. Menurutnya, harga dan rasa di sini sepadan.

“Matcha latte-nya cuma Rp13.000, yang original Rp10.000, affordable banget buat mahasiswa,” tambahnya.

Meski tidak ada tempat duduk atau area nongkrong, suasana di depan kedai ini selalu terasa hidup. Beberapa mahasiswa tampak menunggu pesanan sambil berbincang tipis, sementara aroma matcha yang lembut tercium dari balik meja kecil di depan kedai. Konsep take away justru membuat kedai ini efisien dan cepat, sangat cocok untuk mahasiswa yang serba praktis tapi tetap ingin menikmati minuman enak.

Nadila juga berharap usahanya bisa terus berkembang tanpa kehilangan ciri khasnya. Dari cara ia melayani pelanggan sampai cara meracik minuman, semuanya dilakukan dengan hati-hati. Mungkin itu juga yang membuat pembeli betah untuk balik lagi.

Dengan harga bersahabat, rasa autentik, dan konsep sederhana yang efisien, Matcha and Me berhasil menempati hati para pecinta matcha di Bandung Timur. Kadang, kebahagiaan itu memang sesederhana menunggu pesanan sambil mencium aroma teh hijau yang menenangkan.

Jadi, buat kamu yang lagi lewat daerah Cibiru dan ingin minuman segar buat menemani soremu, jangan lupa mampir ke Matcha and Me. Siapa tahu, dari segelas matcha yang kamu bawa pulang, kamu malah menemukan rasa tenang di tengah padatnya rutinitas kampus. (*)

Artikel Rekomendasi Untuk Anda

Disclaimer

Tulisan ini merupakan artikel opini yang sepenuhnya menjadi tanggung jawab penulis. Pandangan yang disampaikan dalam artikel ini tidak mewakili pandangan atau kebijakan organisasi dan redaksi AyoBandung.id.

Nadia Ardiyanti Mulyana
Islamic Communication and Broadcasting Student who loves travelling and writing
Nilai artikel ini
Klik bintang untuk menilai

Berita Terkait

News Update

Ayo Netizen 21 Nov 2025, 15:10 WIB

Pengalaman Rasa yang Tidak Sesuai dengan Ekspektasi

Hunting kuliner memang tidak selalu berbuah dengan rasa yang lezat, beberapa di antaranya rasa yang tidak sesuai dengan review dan harga yang sangat fantastis.
Hunting kuliner memang tidak selalu berbuah dengan rasa yang lezat, beberapa di antaranya rasa yang tidak sesuai dengan review dan harga yang sangat fantastis (Sumber: Dokumentasi Penulis | Foto: Dias Ashari)
Ayo Netizen 21 Nov 2025, 14:49 WIB

Scroll Boleh, Meniru Jangan, Waspada Memetic Violence!

Saatnya cerdas dan bijak bermedsos, karena satu unggahan kita hari ini bisa membawa pengaruh besar bagi seseorang di luar sana.
Ilustrasi asyiknya bermedia sosial. (Sumber: pixabay.com | Foto: Istimewa)
Ayo Netizen 21 Nov 2025, 13:02 WIB

Hangatnya Perpaduan Kopi dan Roti dari Kedai Tri Tangtu

Roti Macan dimulai dari ruang yang jauh lebih kecil dan jauh lebih sunyi, yaitu kedai kopi.
Kedai kecil itu menciptakan suasana hangat dari aroma Roti Macan pada hari Selasa (04/11/2025). (Sumber: Dokumentasi Penulis | Foto: Wafda Rindhiany)
Ayo Jelajah 21 Nov 2025, 11:17 WIB

Sejarah Soreang dari Tapak Pengelana hingga jadi Pusat Pemerintahan Kabupaten Bandung

Sejarah Soreang dari tempat persinggahan para pengelana hingga menjelma pusat pemerintahan modern Kabupaten Bandung.
Menara Sabilulunga, salah satu ikon baru Soreang. (Sumber: Wikimedia)
Ayo Jelajah 21 Nov 2025, 11:16 WIB

Sejarah Black Death, Wabah Kematian Perusak Tatanan Eropa Lama

Sejarah wabah Black Death yang menghancurkan Eropa pada awal abad ke-14, menewaskan sepertiga penduduk, dan memicu lahirnya tatanan baru.
Lukisan The Triumph of Death dari Pieter Bruegel (1562) yang terinspirasi dari Black Death. (Sumber: Wikipedia)
Ayo Netizen 21 Nov 2025, 10:17 WIB

History Cake Bermula dari Kos Kecil hingga Jadi Bagian 'Sejarah Manis' di Bandung

History Cake dimulai dari kos kecil pada 2016 dan berkembang lewat Instagram.
Tampilan area display dan kasir History Cake yang menampilkan beragam Korean cake dan dessert estetik di Jalan Cibadak, Kecamatan Bojongloa Kaler, Kota Bandung. (30/10/2025) (Sumber: Naila Husna Ramadhani)
Ayo Netizen 21 Nov 2025, 09:29 WIB

Dari Tiktok ke Trotoar, ‘Iseng’ Ngumpulin Orang Sekota untuk Lari Bareng

Artikel ini menjelaskan sebuah komunitas lari yang tumbuh hanya iseng dari Tiktok.
Pelari berkumpul untuk melakukan persiapan di Jl. Cilaki No.61, Cihapit, Kecamatan Bandung Wetan, Kota Bandung, pada Sabtu pagi 15 November 2025 sebelum memulai sesi lari bersama. (Sumber: Rafid Afrizal Pamungkas | Foto: Rafid Afrizal Pamungkas)
Ayo Netizen 21 Nov 2025, 08:06 WIB

Giri Purwa Seni Hadirkan Kecapi Suling sebagai Pelestarian Kesenian Tradisional Sunda

Giri Purwa Seni di Cigereleng menjaga warisan kecapi suling melalui produksi, pelatihan, dan pertunjukan.
Pengrajin Giri Purwa Seni menampilkan seperangkat alat musik tradisional berwarna keemasan di ruang pamer Giri Purwa Seni, Jl. Soekarno Hatta No. 425, Desa Cigereleng, Astana Anyar, Karasak, pada Senin, 10 November 2025. (Sumber: Dokumentasi Penulis)
Ayo Biz 20 Nov 2025, 21:19 WIB

Desa Wisata Jawa Barat Menumbuhkan Ekonomi Kreatif dengan Komitmen dan Kolaborasi

Desa wisata di Jawa Barat bukan sekadar destinasi yang indah, namun juga ruang ekonomi kreatif yang menuntut ketekunan, komitmen, dan keberanian untuk terus berinovasi.
Upacara Tutup Tahun Kampung Cireundeu, Merawat Tradisi dan Syukur Kepada Ibu Bumi. (Sumber: Ayobandung.id | Foto: Restu Nugraha)
Ayo Netizen 20 Nov 2025, 20:18 WIB

Ngaruat Gunung Manglayang, Tradisi Sakral Menjaga Harmoni Alam dan Manusia

Ngaruat Gunung Manglayang adalah tradisi tahunan untuk menghormati alam.
Warga adat melakukan ritual ruatan di kaki Gunung Manglayang sebagai bentuk ungkapan syukur dan doa keselamatan bagi alam serta masyarakat sekitar.di Gunung Manglayang, Cibiru, Bandung 20 Maret 2025 (Foto: Oscar Yasunari)
Ayo Biz 20 Nov 2025, 18:23 WIB

Desa Wisata, Ekonomi Kreatif yang Bertumbuh dari Akar Desa

Desa wisata, yang dulu dianggap sekadar pelengkap pariwisata, kini menjelma sebagai motor ekonomi kreatif berbasis komunitas.
Wajah baru ekonomi Jawa Barat kini tumbuh dari desa. Desa wisata, yang dulu dianggap sekadar pelengkap pariwisata, kini menjelma sebagai motor ekonomi kreatif berbasis komunitas. (Sumber: Ayobandung.id | Foto: Eneng Reni Nuraisyah Jamil)
Ayo Netizen 20 Nov 2025, 17:21 WIB

Lenggak-lenggok Jaipong di Tengah Riuh Bandung dan Pesona Tradisi

Tari Jaipong tampil memukau di West Java Festival 2025. Gerak enerjik dan musik riuh membuat penonton antusias.
Penampilan tari Jaipong menghiasi panggung West Java Festival 2025 dengan gerakan energik yang memukau penonton, Minggu (9/11/2025). (Sumber: Selly Alifa | Foto: Dokumentasi Pribadi)
Ayo Netizen 20 Nov 2025, 17:07 WIB

Curug Pelangi Punya Keindahan Ikonik seperti di Luar Negeri

Wisata alam Bandung memiliki banyak keunikan, Curug Pelangi punya ikon baru dengan pemandangan pelangi alami.
Pelangi asli terlihat jelas di wisata air terjun Curug Pelangi, Kabupaten Bandung Barat (2/11/25) (Sumber: Dokumentasi Penulis | Foto: Tazkiya Hasna Putri S)
Ayo Netizen 20 Nov 2025, 16:55 WIB

Wayang Golek Sindu Parwata Gaungkan Pelestarian Budaya Sunda di Manjahlega

Pagelaran Wayang Golek Sindu Parwata di Manjahlega gaungkan pelestarian budaya Sunda dan dorong generasi muda untuk mencintai budaya lokal sunda.
Suasana pagelaran Wayang Golek di Kelurahan Manjahlega, Kecamatan Rancasari, Kota Bandung, Jumat (5/9/2025), di halaman Karang Taruna Caturdasa RW 14. (Sumber: Dokumentasi penulis | Foto: Ayu Amanda Gabriela)
Ayo Netizen 20 Nov 2025, 16:30 WIB

Menyoal 'Sora' Sunda di Tengah Sorak Wisatawan

Sora Sunda tidak harus berteriak paling keras untuk tetap hidup dan bertahan. Ia cukup dimulai dari kebiasaan kecil.
Mengenalkan budaya dan nilai kesundaan bisa dilakukan lewat atraksi kaulinan barudak. (Sumber: ayobandung.com | Foto: Kavin Faza)
Ayo Netizen 20 Nov 2025, 16:10 WIB

Kenaikan Gaji ASN, antara Harapan Dompet dan Reformasi Birokrasi

Kenaikan gaji ASN bukan sekadar soal dompet, tapi ujian sejauh mana birokrasi mampu menukar kesejahteraan menjadi kinerja.
Ilustrasi PNS di Bandung Raya. (Sumber: Ayobandung.id | Foto: Irfan Al-Faritsi)
Ayo Netizen 20 Nov 2025, 16:00 WIB

Damri dan Wisata Oase Kaum Marjinal di Dalamnya

DAMRI menjadi salah satu transportasi yang menjadi pilihan bagi masyarakat khususnya di Kota Bandung.
Ilustrasi yang menggambarkan suasana dalam bus DAMRI (Sumber: Gemini AI)
Ayo Netizen 20 Nov 2025, 15:52 WIB

Dari Nongkrong di Warung Jadi Komunitas Vespa Solid di Kota Bandung

Komunitas WK Scoot lahir dari tongkrongan anak SMP pada 2021 dan kini berisi 25 anggota.
WK Scoot Bandung terlihat berjejer rapi di Jalan Taman Citarum saat melakukan Sunday Morning Ride, Jumat (27/10/2024). (Sumber: Instagram | Foto: Arlo Aulia)
Ayo Jelajah 20 Nov 2025, 15:52 WIB

Sejarah Priangan Sebelum Kompeni Datang, Hidup Bersahaja di Tengah Hutan dan Sawah

Kisah Priangan sebelum Kompeni, era ketika huma, hutan, dan kepala daerah menentukan ritme hidup masyarakat pegunungan.
Lukisan pemandangan Priangan Abdullah Suriosubroto. (Sumber: Tropenmuseum)
Ayo Netizen 20 Nov 2025, 15:16 WIB

Mahasiswa UIN Bandung Wajib Coba! Matcha and Me, Surga Matcha yang Bikin Nagih di Bandung Timur

Salah satu nama yang mencuri perhatian belakangan ini adalah Matcha and Me.
Authentic Matcha Latte. (Foto: Nadia Ardiyanti)