Para pengunjung Saung Balarea sedang menikmati hidangan khas Sunda yang lezat di restoran bergaya pedesaan yang nyaman dengan pemandangan sawah (04/11/25). (Sumber: Dokumentasi Penulis | Foto: Alfina Nurhasanah)

Ayo Netizen

Sensasi Makanan Nusantara yang Unik di Saung Balarea Masakan Sunda Asli

Senin 01 Des 2025, 10:44 WIB

Di meja-meja kayu, lalapan segar tersaji berdampingan dengan sambal terasi yang baru diulek. Aroma pedasnya berpadu dengan suara riuh obrolan pelanggan yang menikmati makan siang mereka. Tradisi sederhana ini menggambarkan kebiasaan masyarakat Sunda yang tak pernah lepas dari lalapan dan sambal segar sebuah kenikmatan khas yang masih bertahan di Saung Balarea Masakan Sunda Asli, yang berada di Desa Cikoneng, Kecamatan Bojongsoang, Kabupaten Bandung.

Saung Balarea Masakan Sunda Asli menjadi salah satu tempat makan yang mempertahankan cita rasa khas daerah. Tempat ini dikenal dengan sajian lalapan segar dan berbagai sambal tradisional yang menjadi daya tarik utama bagi pengunjung. Cita rasa pedas dan segar yang berpadu dengan suasana pedesaan membuat pengalaman makan terasa autentik dan menenangkan. 

Kami sedang menikmati berbagai hidangan lengkap khas Sunda (nasi, ayam bakar, sate kulit, selada air, dan lalapan) dengan sambal pedas sebagai pelengkap. (04/11/25) (Sumber: Alfina Nurhasanah | Foto: Alfina Nurhasanah)

Firla, mahasiswi Administrasi Bisnis angkatan 2024 asal Jawa Barat, mengaku tak bisa lepas dari lalapan dan sambal segar setiap hari. Baginya, kebiasaan makan lalapan mentah bukan hanya soal selera, tetapi juga bentuk penghormatan terhadap tradisi leluhur dan identitas budaya Sunda.         “Orang Sunda terbiasa makan dari hasil alam sendiri, jadi lalapan mentah itu sudah menjadi bagian dari identitas kami,” ujarnya.

 Ia menambahkan, waktu terbaik menikmati lalapan adalah saat makan siang.

“Pas siang tuh paling enak, karena cuacanya panas, terus lalapan sama sambal bikin segar banget, dan sensasi renyah lalapan dan pedas sambal membuat masakan Sunda terasa hidup,” ujarnya pada Selasa (04/11/2025).

Hidangan nasi padang dengan berbagai lauk kaya bumbu khas Minangkabau di RM Sederhana sebagai kontras dari tampilan hidangan Sunda yang didominasi lalapan segar. (12/11/25)| Sumber: Alfina Nurhasanah (Sumber: Alfina Nurhasanah | Foto: Alfina Nurhasanah)

Berbeda dengan Firla, Suci Putri Arian, mahasiswi Administrasi Bisnis angkatan 2024 asal Sumatera Barat, tumbuh dengan cita rasa kuat khas masakan Padang yang sarat rempah. Ia menjelaskan bahwa masakan Padang dikenal lewat kekayaan bumbu dan teknik memasaknya yang matang.          

“Masakan Padang itu soal rempah dan rasa yang berlimpah, bahkan bisa nempel banget di lidah, Sekali masak saja sudah tercium wanginya. Lalapan mah beda budaya, kalau kita lebih ke bumbu,” ujarnya. Ia menambahkan bahwa sambal Padang umumnya dimasak matang dengan cabai merah, menghasilkan rasa pedas yang tajam dan aromatik.

Meski berasal dari dua budaya yang berbeda, baik Firla maupun Suci sepakat bahwa generasi muda perlu menjaga dan melestarikan kebiasaan makan daerah di tengah maraknya pengaruh makanan cepat saji. Menurut mereka, menikmati masakan tradisional bukan hanya soal selera, tetapi juga wujud identitas dan kebanggaan terhadap warisan budaya Indonesia.

Dengan tetap menyantap hidangan khas daerah, generasi muda dapat melestarikan cita rasa Nusantara sekaligus menerapkan pola makan yang lebih sehat dibandingkan kebiasaan mengonsumsi fast food yang praktis namun kurang bergizi. Bagi mereka, menyantap makanan khas daerah adalah cara sederhana namun bermakna untuk menghargai budaya sendiri.

Dua gaya makan yang berbeda Sunda dengan kesegaran lalapannya dan Padang dengan kekayaan bumbunya menunjukkan satu hal yang sama yaitu kuliner Nusantara bukan sekadar soal rasa, melainkan cerminan kepribadian dan nilai hidup yang terus diwariskan antar generasi. (*)

Tags:
kuliner SundaDesa CikonengKabupaten BandungSaung Balarea Masakan Sunda Asli

Alfina Nurhasanah

Reporter

Aris Abdulsalam

Editor