Ilustrasi Foto Opak Linggar. (Foto: GMAPS)

Ayo Biz

Opak Linggar, Cemilan Tradisional dari Rancaekek

Sabtu 06 Sep 2025, 09:38 WIB

AYOBANDUNG.ID -- Pencinta kuliner khas Sunda baiknya melirik kudapan sederhana yang masih bertahan di tengah gempuran camilan modern. Namanya Opak Linggar, jajanan tradisional yang diproduksi di Desa Linggar, Kecamatan Rancaekek, Kabupaten Bandung.

Jika melintasi Jalan Rancaekek, deretan kios penjual opak mudah dijumpai di sisi kiri jalan, tepat di seberang pabrik PT Vonex Indonesia. Dari situlah aroma khas panggangan sering tercium, menandakan proses produksi yang masih berlangsung secara tradisional.

Opak Linggar memiliki bentuk bulat pipih dengan diameter sekitar lima sentimeter. Permukaannya tampak bergelombang dengan bintik-bintik kecokelatan hasil pembakaran, membuat tampilannya menyerupai miniatur bulan versi datar.

Camilan ini berbahan dasar tepung beras ketan dengan pilihan rasa manis, asin, hingga varian manis kelapa. Menurut Odang, salah seorang pedagang, keistimewaan Opak Linggar terletak pada sensasi gurihnya yang khas.

“Kalau dibandingkan dengan opak dari daerah lain, rasanya lebih renyah dan gurih. Orang sini bilangnya ‘ngeplos’,” ujarnya, dilansir dari Ayoandung.com pada Sabtu, 6 September 2025.

Harga opak pun cukup terjangkau. Sebungkus berisi 25 keping opak dibanderol Rp12.500. Bagi yang membutuhkan dalam jumlah besar, tersedia kemasan kaleng berisi sekitar 170 keping dengan harga Rp120.000.

Biasanya, kemasan besar ini diburu untuk acara hajatan atau diborong pedagang untuk dijual kembali. Tak hanya opak, kios-kios di kawasan tersebut juga menawarkan aneka kudapan tradisional lain seperti seroja, rengginang, kolontong, hingga brondong.

Toko penjual Opak Linggar di Rancaekek. (Foto: GMAPS)

Hampir seluruhnya berasal dari produksi warga Desa Linggar. Menurut Idah (45), salah satu pembuat opak, proses produksi masih dilakukan dengan cara lama dan memakan waktu cukup panjang.

Beras ketan harus direndam, diberi bumbu, dikukus, digodok, ditumbuk, lalu dijemur sebelum akhirnya dipanggang.

“Pernah dicoba pakai mesin, tapi hasilnya beda. Kalau ditumbuk dengan lesung batu, teksturnya lebih pas. Bahkan pembakarannya pun masih pakai hawu (tungku tradisional),” jelasnya.

Ia menambahkan, Desa Linggar adalah satu-satunya sentra produksi opak di wilayah Bandung, sehingga wajar jika nama Opak Linggar semakin dikenal luas. Tidak jarang pemborong dari berbagai daerah datang langsung untuk membeli dalam jumlah besar.

“Biasanya dibawa lagi ke pasar atau toko-toko di luar daerah,” pungkas Idah.

Informasi Umum Opak Linggar

Alamat: Bojong Koang Peundeuy No.3, RW.04, Linggar, Kec. Rancaekek, Kabupaten Bandung, Jawa Barat

Jam Operasional: 24 Jam

Telepon: 0857-9404-6727

Link Pembelian Produk Serupa

1. https://s.shopee.co.id/2B5GZLFjQC

2. https://s.shopee.co.id/9KYR6Ws6J6

3. https://s.shopee.co.id/7ATwWYvXsS

4. https://s.shopee.co.id/1VpZm9qFNC

5. https://s.shopee.co.id/70AWKH8yW0

Tags:
cemilan tradisionalUMKM BandungKuliner Bandung

Hengky Sulaksono

Reporter

Rizma Riyandi

Editor