Bukan sekadar tempat bersantap, resto estetik kini menjadi destinasi wisata tersendiri. (Sumber: Instagram @Teuan.id)

Ayo Biz

Ketika Kuliner dan Visual Berpadu Resto Estetik Menjadi Destinasi Favorit

Kamis 18 Sep 2025, 20:46 WIB

AYOBANDUNG.ID -- Bandung tak hanya dikenal sebagai kota kreatif, tapi juga sebagai laboratorium gaya hidup urban yang terus berevolusi. Dalam beberapa tahun terakhir, satu tren yang mencuat dan tak kunjung surut adalah resto estetik, tempat makan yang tak hanya menyajikan makanan lezat, tapi juga menghadirkan pengalaman visual yang menggugah.

Bukan sekadar tempat bersantap, resto estetik kini menjadi destinasi wisata tersendiri. Generasi muda, khususnya Gen Z dan milenial, menjadikan kafe dan restoran sebagai latar konten, ruang ekspresi, bahkan simbol gaya hidup. Di Bandung, tren ini berkembang pesat, dari pusat kota hingga kawasan sejuk seperti Lembang.

“Sekarang orang datang ke restoran bukan cuma buat makan. Mereka cari suasana, cari spot foto, cari cerita yang bisa dibagikan,” ujar Andreas Prabu, Food and Beverage Director Teuan Cafe & Resto, salah satu tempat yang ikut meramaikan tren ini.

Resto estetik di Bandung hadir dalam berbagai rupa, ada yang mengusung gaya industrial minimalis, rustic tropis, hingga perpaduan budaya seperti peranakan atau kolonial modern.

Desain interior, pencahayaan, hingga pemilihan warna menjadi elemen penting yang dirancang dengan cermat. Semua demi menciptakan atmosfer yang “Instagrammable”.

Teuan Cafe & Resto di Lembang, misalnya, mengusung konsep peranakan dengan sentuhan elegan. Bangunannya terdiri dari empat struktur yang mengelilingi taman tengah, menciptakan kesan seperti halaman rumah seorang tuan terhormat.

Bukan sekadar tempat bersantap, resto estetik kini menjadi destinasi wisata tersendiri. (Sumber: Instagram @Teuan.id)

Nama “Teuan” sendiri berarti “tuan”, sebuah filosofi yang ingin menghadirkan kehangatan dan penghormatan dalam pengalaman bersantap.

“Makna Teuan adalah ketika pengunjung datang, mereka seolah berkunjung ke rumah seorang bapak yang dihormati,” jelas Andreas.

Namun, bukan hanya Teuan. Di berbagai sudut Bandung, resto-resto estetik bermunculan dengan identitas visual yang kuat.

Ada yang menyatu dengan alam, ada yang bermain di nostalgia masa kecil, dan ada pula yang mengangkat tema futuristik. Semua berlomba menciptakan immersive experience yang tak terlupakan.

Fenomena ini tak lepas dari pergeseran perilaku konsumen. Makan di luar kini menjadi bagian dari narasi digital. Foto makanan, sudut ruangan, bahkan toilet yang artistik bisa menjadi konten viral.

Tak heran, pemilik usaha kuliner pun mulai memprioritaskan desain dan storytelling sebagai bagian dari strategi bisnis.

“Desain tempat itu penting, tapi harus nyambung dengan cerita dan menu yang disajikan. Kalau cuma bagus tapi nggak punya rasa atau makna, orang cepat lupa,” tambah Andreas.

Bukan sekadar tempat bersantap, resto estetik kini menjadi destinasi wisata tersendiri. (Sumber: Instagram @Teuan.id)

Di tengah persaingan yang semakin ketat, resto estetik juga menjadi ruang kolaborasi. Banyak tempat makan di Bandung yang menggandeng seniman lokal, komunitas kreatif, hingga UMKM untuk menciptakan suasana yang autentik dan relevan. Hal ini menjadikan resto bukan hanya tempat konsumsi, tapi juga ruang budaya.

Lembang, dengan lanskap alamnya yang menawan, menjadi panggung ideal bagi resto-resto estetik yang ingin menyatu dengan alam. Garden rooftop, jendela besar, dan area terbuka menjadi elemen wajib yang tak hanya memanjakan mata, tapi juga memberi ruang bagi interaksi sosial yang lebih hangat.

Harga menu di resto estetik Bandung pun bervariasi, dari yang ramah kantong hingga premium. Namun yang dicari bukan sekadar harga, melainkan value, sebuah pengalaman yang sepadan dengan waktu dan cerita yang dibawa pulang.

Bagi wisatawan, resto estetik menjadi pelengkap perjalanan. Bagi warga lokal, ia menjadi tempat pelarian dari rutinitas. Dan bagi pelaku bisnis, ia menjadi peluang untuk membangun merek yang kuat melalui estetika dan narasi.

“Harapan kami, Teuan bisa menjadi tempat di mana orang datang bukan hanya untuk makan, tapi untuk merasakan kehangatan, estetika, dan nilai budaya yang kami bawa,” pungkas Andreas.

Alternatif kuliner Bandung atau UMKM serupa:

  1. https://s.shopee.co.id/7AUGPTmz7g
  2. https://s.shopee.co.id/4AqepzjmPl
  3. https://s.shopee.co.id/7pjxCldoS2
Tags:
gaya hidup urbanresto estetikdestinasi wisataTeuan Cafe & RestoGen Zmilenial

Eneng Reni Nuraisyah Jamil

Reporter

Eneng Reni Nuraisyah Jamil

Editor