Alkisah ....
Suatu hari di negara Wakanda sedang terjadi aksi demonstrasi. Rakyatnya marah karena baru-baru ini para pemegang kuasa berbicara seenaknya.
Dikatakan tolol oleh mereka yang memangkas dana pendidikan demi kehidupan mewah para kesatria. Dipalak bayar pajak demi pembangunan bersama tapi nyatanya digunakan kesatria untuk pesta pora. Bahkan data rakyatnya terancam dijual secara cuma-cuma demi memenuhi kehidupan foya-foya.
Sebelum aksi demonstrasi, sejumlah ruas jalan tidak mendapatkan penerangan lampu yang baik, padahal rakyat sudah membayar upeti. Jalanan ruksak, berlubang dan tak kunjung diperbaiki. Namun setelah aksi demonstrasi justru sejumlah ruas jalan menjadi sangat gelap untuk dilewati.
Aksi demonstrasi tersebut membuat pedagang mie kocok meliburkan diri. Menghawatirkan dirinya sendiri menjadi bulan-bulanan para kesatria yang menyamar menjadi bandit-bandit demonstran.
Sementara ada seorang gadis yang sedang menginginkan mie kocok karena tergugah oleh kepopulerannya, sebagai makanan khas suatu daerah di bagian negeri Wakanda.
Gadis itu sedih tapi tak cukup jika harus berpangku tangan seperti para kesatria. Kabur menjauh, pelesir ke berbagai negara untuk menghindari amukan masa.
Beruntung di warung sebelah ada yang jual wakamie kocok bandung. Wakamie adalah salah satu makanan instan yang mengerti dan hadir dalam berbagai situasi yang dirasakan oleh warga sipil.
Wakamie juga sering menjadi alat propaganda untuk menawarkan keagamaan bagi mereka yang miskin dan tinggal di pedalaman Wakanda. Di negeri ini tak hanya mahluk hidup, benda mati pun tak luput dari pemanfaatan propaganda.
Dan Wakamie bagiku bukan sekedar makanan instan tapi lebih dari itu. Dia selalu jadi kawan setia, ketika isi dompet melarat, seperti penderitaan rakyat. Wakamie adalah teman asyik bereksplorasi. Bagaimana pun perlakuan terhadapnya hasilnya selalu enak.
Entah aku yang terlalu cinta dengan wakamie. Atau memang ia yang punya daya tarik untuk memikat hati dan perut yang selalu bersua ketika isinya sudah tiada.
Mie Kocok adalah sajian yang berisi mie kuning dalam kuah kaldu yang berisi irisan kikil, taoge, bakso, jeruk nipis, dengan taburan seledri dan bawang goreng. Berhubung mie kocok kali ini dibuat di rumah ala wakamie tentu isiannya sangat berbeda.
Potongan bawang merah dan bawang putih mengiris kepedihan hati rakyat, karena di tengah huru-hara, raja mengobral berbagai macam penghargaan kepada para kesatria jadong. Potongan bawang ditumis dengan sedikit minyak sampai harum, terendus berita di luar negeri Wakanda.
Masukan air secukupnya, tidak perlu sampai menyengsarakan rakyat. Setelah air mendidih masukan mie, telur, potongan sawi, taburan kerupuk kulit, bumbu penyedap serta janji manis para raja dan kesatria Wakanda. Tunggu sampai semua bahan matang dengan sempurna, karena kalau menunggu kepulangan para kesatria yang pelesir ke luar negeri, entah sampai kapan mereka akan terus bersembunyi.
Berhubung mangkok berbahan dasar keramik sedang dipinjam tetangga kos dan belum dikembalikan. Terpaksa mangkung berbahan dasar plastik menjadi tumpuannya. Meski demikian jangan terlalu sering melakukan aksi ini tidak baik untuk kesehatan. Tapi tentu pilihan ini sedikit lebih baik dibandingkan wadah makanan MBG yang baru saja diperiksa setelah program berjalan karena diduga mengandung babi.
Meski mie kocok kali ini dihidangkan dengan isian yang berbeda tapi rasanya mengobati kerinduan akan kemerdekaan Wakanda yang sesungguhnya. Rasanya gurih, mie nya lembut, sawinya crunchy dan potongan cabai yang rasanya sepedas amukan rakyat.
Meski mie kocok kali ini tidak original tapi setidaknya tidak membohongi rakyat seperti beras premium oplosan yang pernah beredar di pasaran. Meski keadaan Wakanda sedang genting, suara kebenaran harus terus ditegakan. Sekecil apapun itu, semembahayakan itu, suara keadilan harus terus digaungkan. Sekali pun lewat makanan yang kamu sedang nikmati saat ini. (*)