Galeri NuArt tampak lengang pada pagi hari Selasa (4/11/2025) (Foto: Ammara Ziska)

Ayo Netizen

Ruang Kolaborasi Seni dan Wisata Keluarga di NuArt Sculpture Park

Jumat 14 Nov 2025, 18:41 WIB

Sinar pagi Bandung bagian utara menyelinap masuk melewati rimbunnya dedaunan dan keramaian jalanan. Hening membelah hiruk-pikuk pada pagi yang sejuk, kebersamaan keluarga, dan disusul rasa terpana pada tiap langkah.

Para pengunjung bercengkrama dalam diam bersama karya Nyoman Nuarta yang terpampang di NuArt Sculpture Park Bandung. Wisata klasik juga asik yang tak pernah salah waktu untuk dinikmati sendiri maupun bersama, menjadikan Nuart Sculpture Park Bandung salah satu pilihan destinasi wisata yang bertempat di Setra Duta Raya No.L6, Ciwaruga, Kecamatan Parongpong, Kabupaten Bandung Barat, Selasa(4/11/2025).

Fahmy Al ghifari, Kurator NuArt Sculpture Park, mengatakan bahwa NuArt Sculpture Park diciptakan sebagai etalase hasil karya Nyoman Nuarta. Dibangun pada tahun 2000 dengan konsep semi outdoor banyak pepohonan menggotong filosofi dari Bali Tri Hita Karana, menyatukan manusia, alam, dan semesta. ”Konsep yang ditekankan disini mengedepankan landasan Tri Hita Karana,” ujarnya.

NuArt juga sebagai artspace untuk para penggiat seni dan budaya lokal. Karena, didalamnya tak hanya menampilkan museum karya Nyoman, namun juga terdapat keunikan dari segi fasilitas yang tidak ditemukan di artspace lainnya seperti amphitheater, restoran, dan galeri teras dengan tujuan untuk keberlanjutan kesenian itu. “Ada galeri teras untuk bikin pameran. Ada amphitheater untuk pertunjukan musik, teater, segala macam. Kita punya resto, untuk menjajakan masakan khas Bali. Karena spektrumnya cukup banyak. Akhirnya, orang juga melihatnya itu sebagai destinasi disatu tempat,” ujar Fahmy.

NuArt sangat menekankan kolaborasi dengan seluruh pihak, termasuk komunitas. Meskipun, belum program regular NuArt memberikan kesempatan untuk kolaborasi, seperti Family Artman ataupun pameran-pameran lainnya.

Uniknya, NuArt Sculpture Park tidak hanya menjadi ruang seni, tetapi juga menghadirkan program kesenian yang ditujukan untuk keluarga dan anak-anak. Melalui pendekatan ini, NuArt berharap setiap wisatawan yang datang tidak hanya menikmati karya seni, tetapi juga pulang dengan membawa pengalaman baru yang menyentuh dan edukatif.

Suasana taman patung Nu (Foto: Ammara Ziska)

Selama tiga tahun terakhir, NuArt telah mengembangkan sebuah event tahunan yang belum banyak hadir di Bandung dengan judul Family Up None yang menargetkan audiens keluarga dan anak-anak sebagai fokus utama. Selain itu, ada juga event yang bertajuk Love Letters from Bali dengan menghadirkan berbagai macam kesenian Bali. “Tiga tahun belakang kami develop. Ada event Family Up None yang diadakan setiap tahun. Pertama kali kami rancang di tahun 2004. Dan dia ada di ketengah tahun disaat ibur-libur sekolah. Ada juga Love Letters from Bali yang diadakan diakhir tahun,” ujar Fahmy.

Sang Maestro, Nyoman Nuarta sendiri sudah menciptakan karya sebanyak 300 patung yang ia ciptakan dari tahun 1975-2025. Ada 100 karya di ruang publik salah satunya ada Arjuna Bijaya di Jakarta. Hasil karya beliau sebagian besar menggunakan bahan dasar tembaga dan kuningan, dengan begitu menciptakan karya seni patung yang modern.

Awalnya, NuArt hanya dibuka secara privat hanya untuk rekan kerja atau kolega. Namun, pada tahun 2019 NuArt membuka secara umum dan memberlakukan tiketing. Sejak saat itu, orang semakin ramai berdatangan mengunjungi NuArt Sculpture Park.

Hasil jerih payah Nyoman Nuarta berbuah manis. Dengan mimpi disertai tekad yang kuat menghasilkan satu tempat yang memberikan interaksi indah didalamnya. NuArt Sculpture Park dengan segala filosofinya memberikan pengalaman, ketenangan, edukasi, juga pandangan hidup yang berbeda. (*)

Tags:
Kabupaten Bandung Baratwisata keluargaNyoman NuartaNuArt Sculpture Park

Ammara Ziska

Reporter

Aris Abdulsalam

Editor