Bandung sebagai Wisata Literasi: Kota Kreatif yang Menulis Dirinya Sendiri

Vito Prasetyo
Ditulis oleh Vito Prasetyo diterbitkan Jumat 14 Nov 2025, 16:30 WIB
Perpustakaan Kota Bandung. (Sumber: Pemkot Bandung)

Perpustakaan Kota Bandung. (Sumber: Pemkot Bandung)

Bagaimana kita melihat Bandung sebagai kota wisata literasi, meliputi alasan, sejarah, aspek budaya, serta karya sastra yang mengangkat potensi wisata Bandung. Narasi ini mungkin terlihat skeptis, tetapi perlu diingat bahwa literasi selalu tumbuh dan hidup di antara ruang wujud dan tidak berwujud.

Sejak dulu, Bandung dikenal dengan julukan Kota Kembang, telah lama menjadi pusat kreativitas, pendidikan, dan kebudayaan di Indonesia. Selain terkenal dengan keindahan alam dan kuliner khasnya, Bandung juga menyimpan potensi besar sebagai kota wisata literasi. Di sini, kata-kata tidak hanya ditulis dan dibaca, tetapi juga hidup dalam ruang sosial, sejarah, dan budaya warganya.

Ada beberapa alasan mengapa Bandung layak disebut kota wisata literasi:

1. Kota pendidikan dan intelektual Bandung dikenal sebagai salah satu kota pelajar terbesar di Indonesia, dengan hadirnya perguruan tinggi ternama seperti ITB, UNPAD, UPI, dan Universitas Parahyangan. Kehadiran mahasiswa dari berbagai daerah menciptakan atmosfer intelektual yang kondusif bagi tumbuhnya kegiatan literasi.

2. Ekosistem komunitas literasi yang aktif. Banyak komunitas sastra dan literasi tumbuh di Bandung, seperti Komunitas Aleut, Rumah Baca Buku Sunda, Kabut Institute, hingga Bandung Readers Festival. Komunitas-komunitas ini sering mengadakan diskusi buku, bedah karya, dan tur literasi yang menjelajahi sejarah kota melalui cerita dan naskah-naskah lama.

3. Kehadiran Ruang Publik Literasi Bandung memiliki sejumlah book café, toko buku independen, dan taman bacaan yang unik — misalnya Kineruku, Lawang Buku, Reading Lights, dan Taman Bacaan Hutan Kota Babakan Siliwangi. Tempat-tempat ini tidak hanya menjual buku, tetapi juga menjadi ruang pertemuan antara penulis, pembaca, dan seniman.

Baca Juga: Komunitas Tactical Bandung-Jabodetabek, Gaya Militer sebagai Tren Ekspresi Baru di Dunia Cosplay

Secara etimologis, sejarah literasi Bandung tidak dapat dipisahkan dari perkembangan intelektual pada masa kolonial. Pada awal abad ke-20, Bandung menjadi pusat penerbitan dan pergerakan nasional. Tokoh-tokoh seperti Mohammad Hatta, Soekarno, dan Sutan Sjahrir pernah menulis gagasan-gagasan politik dan kebangsaan mereka di kota ini.

Majalah dan surat kabar seperti Balai Pustaka, Pikiran Rakyat, dan Bandung Pos turut memperkuat budaya menulis dan membaca di tengah masyarakat. Pasca kemerdekaan, Bandung berkembang menjadi kota dengan identitas kultural yang kuat—tempat lahirnya banyak seniman, penyair, dan penulis.

Beberapa aspek budaya dalam wisata literasi Bandung:

Bandung memiliki budaya yang sangat beragam, mencerminkan perpaduan antara nilai tradisional Sunda dan modernitas kota. Dalam konteks wisata literasi, aspek budaya berikut menjadi daya tarik tersendiri:

1. Bahasa Sunda dan Sastra Lokal Bahasa Sunda tidak hanya hidup dalam percakapan sehari-hari, tetapi juga dalam karya sastra seperti pupuh, sajak, dan carita pondok. Karya klasik seperti Wawacan Siti Jenar dan Pantun Sunda sering dijadikan inspirasi bagi penulis kontemporer Bandung.

2. Arsitektur dan Ruang Kota sebagai Narasi Gedung-gedung tua seperti Gedung Sate, Asia Afrika, dan Braga menjadi “teks visual” yang menuturkan sejarah kota. Banyak penulis Bandung menjadikan ruang kota sebagai latar cerita untuk mengekspresikan identitas urban dan nostalgia kolonial.

3. Festival dan Event Literasi Bandung rutin menggelar acara literasi berskala nasional, seperti Bandung Book Fair, Festival Sastra Bandung, hingga Ngopi & Nulis di Braga. Event-event ini menggabungkan seni, musik, dan diskusi buku sebagai pengalaman wisata literary.

ITB Jatinangor. (Sumber: Dok. ITB)
ITB Jatinangor. (Sumber: Dok. ITB)

Ada beberapa karya sastra yang mengangkat Bandung:

Beberapa karya sastra Indonesia menggambarkan Bandung sebagai ruang yang penuh makna, baik secara historis maupun emosional, antara lain: “Bumi Manusia” karya Pramoedya Ananta Toer — sebagian latar pergerakan intelektual terinspirasi oleh atmosfer pendidikan kolonial di kota seperti Bandung. “Catatan Si Boy” karya Eros Djarot — menggambarkan Bandung sebagai kota kaum muda dengan semangat kebebasan. “Hujan” karya Tere Liye — walau fiksi, atmosfer Bandung sebagai kota hujan dan pendidikan terasa kuat dalam latar ceritanya.

Karya-karya Pidi Baiq, terutama Dilan dan Milea, telah menjadi simbol literasi populer Bandung modern. Novel-novel ini tidak hanya memperkenalkan sisi romantis Bandung, tetapi juga menjadi inspirasi wisata literasi dengan munculnya Tur Dilan di lokasi-lokasi nyata yang disebut dalam novel.

Sebagai penutup dalam tulisan ini, Bandung bukan sekadar kota wisata kuliner atau mode—ia adalah kota yang menulis dirinya sendiri. Setiap jalan, bangunan, dan percakapan mengandung narasi yang dapat dibaca dan dihayati. Sebagai wisata literasi, Bandung menawarkan pengalaman unik: menggabungkan pembacaan sejarah, kebudayaan, dan kehidupan urban melalui teks, ruang, dan manusia yang hidup di dalamnya.

Dengan sinergi antara komunitas, pemerintah, dan masyarakat, Bandung berpotensi besar menjadi ikon wisata literasi nasional, tempat di mana kata dan kota berpadu menjadi satu narasi besar tentang kreativitas dan pengetahuan.

Semoga tulisan ini bermanfaat dan menjadi inspirasi bagi para pegiat literasi untuk membudidayakan wisata literasi di Kota Bandung dan sekitarnya. (*)

Artikel Rekomendasi Untuk Anda

Disclaimer

Tulisan ini merupakan artikel opini yang sepenuhnya menjadi tanggung jawab penulis. Pandangan yang disampaikan dalam artikel ini tidak mewakili pandangan atau kebijakan organisasi dan redaksi AyoBandung.id.

Vito Prasetyo
Tentang Vito Prasetyo
Malang
Nilai artikel ini
Klik bintang untuk menilai

Berita Terkait

News Update

Ayo Netizen 21 Nov 2025, 15:41 WIB

UMKM Tahura Bandung Tumbuh Bersama di Tengah Perubahan Kawasan Wisata

Mengkisahkan tentang seorang pedagang pentol kuah yang ikut tumbuh bersama dengan berkembangnya kawasan wisata alam Tahura
Seorang pedagang sedang menjaga warungnya di Kawasan wisata tahura, (25/10/25) (Foto: M. Hafidz Al Hakim)
Ayo Netizen 21 Nov 2025, 15:21 WIB

Fenomena Turisme Bandung: Pesona Edukatif dan Konservatif di Lembang Park & Zoo

Lembang Park & Zoo menghadirkan wisata edukatif dan konservatif di Bandung.
Siap berpetualang di Lembang Park & Zoo! Dari kampung satwa sampai istana reptil, semua seru buat dikunjungi bareng keluarga (Sumber: Dokumentasi Pribadi | Foto: Adil Rafsanjani)
Ayo Netizen 21 Nov 2025, 15:10 WIB

Pengalaman Rasa yang Tidak Sesuai dengan Ekspektasi

Hunting kuliner memang tidak selalu berbuah dengan rasa yang lezat, beberapa di antaranya rasa yang tidak sesuai dengan review dan harga yang sangat fantastis.
Hunting kuliner memang tidak selalu berbuah dengan rasa yang lezat, beberapa di antaranya rasa yang tidak sesuai dengan review dan harga yang sangat fantastis (Sumber: Dokumentasi Penulis | Foto: Dias Ashari)
Ayo Netizen 21 Nov 2025, 14:49 WIB

Scroll Boleh, Meniru Jangan, Waspada Memetic Violence!

Saatnya cerdas dan bijak bermedsos, karena satu unggahan kita hari ini bisa membawa pengaruh besar bagi seseorang di luar sana.
Ilustrasi asyiknya bermedia sosial. (Sumber: pixabay.com | Foto: Istimewa)
Ayo Netizen 21 Nov 2025, 13:02 WIB

Hangatnya Perpaduan Kopi dan Roti dari Kedai Tri Tangtu

Roti Macan dimulai dari ruang yang jauh lebih kecil dan jauh lebih sunyi, yaitu kedai kopi.
Kedai kecil itu menciptakan suasana hangat dari aroma Roti Macan pada hari Selasa (04/11/2025). (Sumber: Dokumentasi Penulis | Foto: Wafda Rindhiany)
Ayo Jelajah 21 Nov 2025, 11:17 WIB

Sejarah Soreang dari Tapak Pengelana hingga jadi Pusat Pemerintahan Kabupaten Bandung

Sejarah Soreang dari tempat persinggahan para pengelana hingga menjelma pusat pemerintahan modern Kabupaten Bandung.
Menara Sabilulunga, salah satu ikon baru Soreang. (Sumber: Wikimedia)
Ayo Jelajah 21 Nov 2025, 11:16 WIB

Sejarah Black Death, Wabah Kematian Perusak Tatanan Eropa Lama

Sejarah wabah Black Death yang menghancurkan Eropa pada awal abad ke-14, menewaskan sepertiga penduduk, dan memicu lahirnya tatanan baru.
Lukisan The Triumph of Death dari Pieter Bruegel (1562) yang terinspirasi dari Black Death. (Sumber: Wikipedia)
Ayo Netizen 21 Nov 2025, 10:17 WIB

History Cake Bermula dari Kos Kecil hingga Jadi Bagian 'Sejarah Manis' di Bandung

History Cake dimulai dari kos kecil pada 2016 dan berkembang lewat Instagram.
Tampilan area display dan kasir History Cake yang menampilkan beragam Korean cake dan dessert estetik di Jalan Cibadak, Kecamatan Bojongloa Kaler, Kota Bandung. (30/10/2025) (Sumber: Naila Husna Ramadhani)
Ayo Netizen 21 Nov 2025, 09:29 WIB

Dari Tiktok ke Trotoar, ‘Iseng’ Ngumpulin Orang Sekota untuk Lari Bareng

Artikel ini menjelaskan sebuah komunitas lari yang tumbuh hanya iseng dari Tiktok.
Pelari berkumpul untuk melakukan persiapan di Jl. Cilaki No.61, Cihapit, Kecamatan Bandung Wetan, Kota Bandung, pada Sabtu pagi 15 November 2025 sebelum memulai sesi lari bersama. (Sumber: Rafid Afrizal Pamungkas | Foto: Rafid Afrizal Pamungkas)
Ayo Netizen 21 Nov 2025, 08:06 WIB

Giri Purwa Seni Hadirkan Kecapi Suling sebagai Pelestarian Kesenian Tradisional Sunda

Giri Purwa Seni di Cigereleng menjaga warisan kecapi suling melalui produksi, pelatihan, dan pertunjukan.
Pengrajin Giri Purwa Seni menampilkan seperangkat alat musik tradisional berwarna keemasan di ruang pamer Giri Purwa Seni, Jl. Soekarno Hatta No. 425, Desa Cigereleng, Astana Anyar, Karasak, pada Senin, 10 November 2025. (Sumber: Dokumentasi Penulis)
Ayo Biz 20 Nov 2025, 21:19 WIB

Desa Wisata Jawa Barat Menumbuhkan Ekonomi Kreatif dengan Komitmen dan Kolaborasi

Desa wisata di Jawa Barat bukan sekadar destinasi yang indah, namun juga ruang ekonomi kreatif yang menuntut ketekunan, komitmen, dan keberanian untuk terus berinovasi.
Upacara Tutup Tahun Kampung Cireundeu, Merawat Tradisi dan Syukur Kepada Ibu Bumi. (Sumber: Ayobandung.id | Foto: Restu Nugraha)
Ayo Netizen 20 Nov 2025, 20:18 WIB

Ngaruat Gunung Manglayang, Tradisi Sakral Menjaga Harmoni Alam dan Manusia

Ngaruat Gunung Manglayang adalah tradisi tahunan untuk menghormati alam.
Warga adat melakukan ritual ruatan di kaki Gunung Manglayang sebagai bentuk ungkapan syukur dan doa keselamatan bagi alam serta masyarakat sekitar.di Gunung Manglayang, Cibiru, Bandung 20 Maret 2025 (Foto: Oscar Yasunari)
Ayo Biz 20 Nov 2025, 18:23 WIB

Desa Wisata, Ekonomi Kreatif yang Bertumbuh dari Akar Desa

Desa wisata, yang dulu dianggap sekadar pelengkap pariwisata, kini menjelma sebagai motor ekonomi kreatif berbasis komunitas.
Wajah baru ekonomi Jawa Barat kini tumbuh dari desa. Desa wisata, yang dulu dianggap sekadar pelengkap pariwisata, kini menjelma sebagai motor ekonomi kreatif berbasis komunitas. (Sumber: Ayobandung.id | Foto: Eneng Reni Nuraisyah Jamil)
Ayo Netizen 20 Nov 2025, 17:21 WIB

Lenggak-lenggok Jaipong di Tengah Riuh Bandung dan Pesona Tradisi

Tari Jaipong tampil memukau di West Java Festival 2025. Gerak enerjik dan musik riuh membuat penonton antusias.
Penampilan tari Jaipong menghiasi panggung West Java Festival 2025 dengan gerakan energik yang memukau penonton, Minggu (9/11/2025). (Sumber: Selly Alifa | Foto: Dokumentasi Pribadi)
Ayo Netizen 20 Nov 2025, 17:07 WIB

Curug Pelangi Punya Keindahan Ikonik seperti di Luar Negeri

Wisata alam Bandung memiliki banyak keunikan, Curug Pelangi punya ikon baru dengan pemandangan pelangi alami.
Pelangi asli terlihat jelas di wisata air terjun Curug Pelangi, Kabupaten Bandung Barat (2/11/25) (Sumber: Dokumentasi Penulis | Foto: Tazkiya Hasna Putri S)
Ayo Netizen 20 Nov 2025, 16:55 WIB

Wayang Golek Sindu Parwata Gaungkan Pelestarian Budaya Sunda di Manjahlega

Pagelaran Wayang Golek Sindu Parwata di Manjahlega gaungkan pelestarian budaya Sunda dan dorong generasi muda untuk mencintai budaya lokal sunda.
Suasana pagelaran Wayang Golek di Kelurahan Manjahlega, Kecamatan Rancasari, Kota Bandung, Jumat (5/9/2025), di halaman Karang Taruna Caturdasa RW 14. (Sumber: Dokumentasi penulis | Foto: Ayu Amanda Gabriela)
Ayo Netizen 20 Nov 2025, 16:30 WIB

Menyoal 'Sora' Sunda di Tengah Sorak Wisatawan

Sora Sunda tidak harus berteriak paling keras untuk tetap hidup dan bertahan. Ia cukup dimulai dari kebiasaan kecil.
Mengenalkan budaya dan nilai kesundaan bisa dilakukan lewat atraksi kaulinan barudak. (Sumber: ayobandung.com | Foto: Kavin Faza)
Ayo Netizen 20 Nov 2025, 16:10 WIB

Kenaikan Gaji ASN, antara Harapan Dompet dan Reformasi Birokrasi

Kenaikan gaji ASN bukan sekadar soal dompet, tapi ujian sejauh mana birokrasi mampu menukar kesejahteraan menjadi kinerja.
Ilustrasi PNS di Bandung Raya. (Sumber: Ayobandung.id | Foto: Irfan Al-Faritsi)
Ayo Netizen 20 Nov 2025, 16:00 WIB

Damri dan Wisata Oase Kaum Marjinal di Dalamnya

DAMRI menjadi salah satu transportasi yang menjadi pilihan bagi masyarakat khususnya di Kota Bandung.
Ilustrasi yang menggambarkan suasana dalam bus DAMRI (Sumber: Gemini AI)
Ayo Netizen 20 Nov 2025, 15:52 WIB

Dari Nongkrong di Warung Jadi Komunitas Vespa Solid di Kota Bandung

Komunitas WK Scoot lahir dari tongkrongan anak SMP pada 2021 dan kini berisi 25 anggota.
WK Scoot Bandung terlihat berjejer rapi di Jalan Taman Citarum saat melakukan Sunday Morning Ride, Jumat (27/10/2024). (Sumber: Instagram | Foto: Arlo Aulia)