Tim urbodycount menata koleksi kaos edisi terbaru di atas mobil sebagai bagian dari proses pemotretan produk di Buahbatu Square Jl.Apel 1 NO.18, Bandung, Jawa Barat, Selasa (4/11/2025) (Sumber: Rahma Dewi | Foto: Rahma Dewi)

Ayo Netizen

Karya Anak Muda Bandung yang Hadirkan Identitas dalam Brand Fashion Berjiwa Bebas

Rabu 10 Des 2025, 19:51 WIB

Sebuah brand lokal bernama Urbodycount yang digagas dari ruang lingkup kampus, lahir dari keresahan, budaya pergaulan, hingga ekspresi identitas anak muda kota ini.

Brand yang resmi meluncur awal tahun ini tampil berbeda dengan sajian fashion bergaya bebas dan bercerita yang berlokasi dan berproduksi di Buahbatu Square Jl.Apel 1 NO.18, Bandung.

Pemilik Urbodycount Rio Hardiyanto, mengantakan bahwa brand ini tumbuh dari ketertarikannya pada dunia desain serta fenomena sosial yang ia lihat di sekitarnya. Lewat desain yang berani dan tema yang menggugah, Urbodycount menghadirkan wajah baru dari fashion lokal sebuah medium untuk berbicara tentang identitas,kebebasan, dan realitas anak muda masa kini.

“Saya suka desain dan melihat culture anak muda Bandung yang seru, bebas, kadang nakal tapi kreatif. Itu semua kemudian saya jadikan karya,” ujarnya pada Selasa (4/11/2025).

Brand ini mulai dirintis pada akhir tahun lalu dan diresmikan awal tahun ini melalui koleksi perdana. Seluruh proses produksi dilakukan di Bandung, dengan pemasaran yang kini telah menjangkau luar kota bahkan luar negeri seperti Malaysia melalui TikTok dan Instagram.

Kaos hitam dan putih menampilkan pesan unik melalui permainan font yang artistik di Buahbatu Square Jl.Apel 1 NO.18, Bandung, Jawa Barat, Selasa (4/11/2025) (Sumber: Rahma Dewi | Foto: Rahma Dewi)

Urbodycount mengusung konsep limited edition, dimana setiap musim hanya dirilis sekitar 60 pieces untuk seluruh dunia tanpa reproduksi ulang. Tiap musim hadir dengan desain baru, menggambarkan dinamika budaya muda, nightlife.

Sebelum diproduksi, bahan dan desain dikembangkan melalui proses kurasi agar kualitas tetap terjaga, namun tetap terjangkau bagi segmen anak muda. Setiap item dibanderol dengan harga kisaran Rp182.000 hingga Rp200.000, menghadirkan keseimbangan antara kualitas, desain, dan aksesibilitas.

Perjalanan membangun brand tidak selalu mulus, pemilik mengaku sudah tiga kali melakukan perubahan nama dan tim.

“Karena sambil kuliah, kita jalanin sesuai ritme. Pernah ganti partner, desain, konveksi. Semuanya dirombak, yang penting tetap bertumbuh dan tetap punya idealisme,” Kenangnya.

Strategi pemasaran Urbodycount mengandalkan platform digital. TikTok menjadi media yang membuat brand ini dikenal luas, disusul Shopee dan Instagram. Pemilik Urbodycount menilai bahwa anak muda memiliki peranan penting dalam perkembangan brand lokal.

“Yang ngerti tren itu anak muda. Mereka yang ngenalin model baru, gaya baru. Sekarang banyak yang punya jiwa entrepreneur, dan itu bagus buat industri,” kata Rio

Kedepannya, Urbodycount menargetkan pengenalan brand lebih luas sambil mempertahankan eksklusivitas desain.

Urbodycount hadir bukan sekedar menjual pakaian, melainkan menghadirkan ruang ekspresi dan identitas untuk generasi muda Bandung liar, bebas, namun sadar arah. (*)

Tags:
UMKM BandungUrbodycountbrand fashionkarya anak muda Bandung

Rahma Dewi

Reporter

Aris Abdulsalam

Editor