AYOBANDUNG.ID -- Nama “Pasir Kaliki” mungkin terdengar biasa bagi warga Bandung. Tapi di balik dua kata itu, tersimpan cerita panjang tentang sungai berpasir dan pohon Kaliki yang pucuk daunnya merah menyala. Konon, itulah asal mula nama kawasan ini. Sebuah jejak kearifan lokal yang nyaris terlupakan di tengah hiruk-pikuk kota modern.
Kini, di jantung Pasir Kaliki, berdiri Skyward Project, sebuah taman bermain tematik yang bukan hanya menawarkan hiburan, tapi juga menghidupkan kembali narasi lokal lewat pendekatan edutainment. Di sinilah masa lalu dan masa depan saling berpelukan, menghadirkan pengalaman bermain yang berakar budaya.
“Skyward bukan sekadar wahana. Kami ingin menghadirkan pengalaman bermain yang punya akar budaya,” ujar Pauji Rahman, General Manager Skyward Project.
Ucapannya bukan basa-basi. Setiap sudut taman ini dirancang untuk menyampaikan cerita, bukan sekadar menyenangkan mata. Skyward Project berdiri di atas lahan seluas 3.000 meter persegi, dengan bangunan empat lantai yang total luasnya mencapai 6.000 meter persegi.
Proyek ini dikembangkan dalam dua fase. Fase pertama telah dibuka untuk umum, sementara fase kedua akan memperluas zona eksplorasi dan memperdalam pengalaman interaktif.

Salah satu zona yang paling ikonik adalah “Old Station”. Terinspirasi dari kejayaan Stasiun Bandung sebagai simpul transportasi terbesar di masanya, zona ini memadukan arsitektur klasik dengan teknologi modern seperti Virtual Reality (VR) dan gelang RFID. Pengunjung bisa menjelajah sejarah dengan cara yang seru dan digital.
Ada pula zona bertema gurun pasir, interpretasi visual dari cerita asal-usul Pasir Kaliki. Lanskapnya menggugah imajinasi anak-anak dan remaja, memperkenalkan mereka pada sejarah lokal lewat elemen visual dan permainan. Di sini, pasir bukan sekadar dekorasi, tapi medium narasi.
Konsep edutainment menjadi benang merah dari seluruh pengalaman di Skyward. Anak-anak diajak belajar tanpa merasa sedang belajar. Pendekatan ini sejalan dengan tren global yang menggabungkan edukasi dan rekreasi.
“Kami ingin anak-anak belajar melalui permainan, mulai dari sejarah lokal hingga teknologi masa depan,” kata Pauji.
Untuk anak usia 4 tahun ke atas, tersedia zona eksplorasi yang dirancang dengan pendekatan psikologi perkembangan anak. Ada permainan tembak target, simulasi VR, dan game interaktif yang mendorong kreativitas serta kemampuan problem solving. Semua dirancang untuk merangsang rasa ingin tahu.

Bagi anak-anak yang lebih besar dan remaja, tersedia enam seluncuran (slides) dan dua Flying Fox bertema petualangan urban. Wahana-wahana ini bukan hanya seru, tapi juga aman. Standar keamanan tinggi dan pengawasan profesional menjadi prioritas utama.
Zeppelin Playground menjadi ikon visual Skyward Project. Mengusung gaya steampunk, zona ini menggabungkan estetika retro-futuristik dengan permainan mekanik yang menantang. Anak-anak bisa menjelajahi ruang bermain sambil mengenal konsep desain dan rekayasa. Sebuah cara cerdas untuk memperkenalkan STEM sejak dini.
Menurut data Dinas Pariwisata dan Kebudayaan Kota Bandung, jumlah kunjungan wisatawan domestik ke Bandung meningkat 26% pada semester pertama 2025. Kenaikan ini menunjukkan bahwa wisata berbasis pengalaman dan edukasi semakin diminati oleh keluarga urban yang mencari alternatif liburan bermakna.
Laporan dari Indonesia Trendwatch 2025 juga menyebutkan bahwa wisata tematik dan interaktif menjadi pendorong utama pertumbuhan sektor pariwisata di kota-kota besar, termasuk Bandung. Skyward Project berada di garis depan tren ini, menawarkan pengalaman yang relevan dengan kebutuhan zaman.
Bandung sendiri dikenal sebagai kota kreatif dengan ekosistem pariwisata yang terus berkembang. Kehadiran Skyward Project memperkuat posisi kota ini sebagai destinasi yang ramah keluarga dan mendukung pembelajaran anak di luar ruang kelas. Sebuah langkah maju dalam regenerasi urban berbasis budaya.

Tak hanya soal wahana, Skyward Project juga membuka peluang kerja bagi warga sekitar. Dari desain hingga operasional, pelaku industri kreatif lokal dilibatkan. Ini bukan hanya taman bermain, tapi juga ekosistem kolaboratif yang menghidupkan ekonomi kreatif Bandung.
Dengan pendekatan yang menyatukan cerita lokal, teknologi, dan edukasi, Skyward Project menjadi contoh bagaimana destinasi wisata bisa bertransformasi menjadi ruang pembelajaran yang hidup.
Skyward Project juga menjadi bagian dari regenerasi kawasan Pasir Kaliki. Dari cerita sungai berpasir dan pohon Kaliki, kini tumbuh taman bermain yang mengajak anak-anak dan keluarga untuk mengenal masa lalu sambil menatap masa depan. Sebuah transformasi yang menyentuh akar dan menjangkau langit.
“Skyward bukan hanya tempat bermain, tetapi juga ruang kolaborasi antara budaya lokal dan inovasi global. Kami ingin generasi muda mengenal sejarah kotanya dengan cara yang menyenangkan dan relevan," ujarnya.
Alternatif kebutuhan wisata atau produk UMKM serupa: