Kota Bandung dikenal sebagai kota pendidikan dan tujuan banyak pendatang dari berbagai daerah. Mobilitas harian para perantau yang menetap di Bandung kerap mengandalkan berjalan kaki untuk menjangkau kampus, tempat kerja, maupun memenuhi kebutuhan sehari-hari. Namun, akses bagi pejalan kaki di sejumlah wilayah kota masih dirasakan belum aman dan belum memadai.
Kondisi tersebut dapat ditemui, salah satunya, di sepanjang Jalan A.H. Nasution No.116 Keberadaan trotoar di kawasan ini belum tersedia secara merata, bahkan di beberapa titik nyaris tidak memberikan ruang aman bagi pejalan kaki. Kendaraan bermotor melaju dengan kecepatan tinggi, sehingga meskipun berjalan di sisi jalan, risiko hampir terserempet masih sering terjadi. Situasi ini menunjukkan bahwa ruang jalan masih lebih berpihak pada kendaraan bermotor dibandingkan pejalan kaki.
Bagi perantau yang tidak memiliki kendaraan pribadi, kondisi tersebut menjadi tantangan tersendiri. Berjalan kaki bukan sekadar pilihan, melainkan kebutuhan untuk mengakses fasilitas pendidikan, pusat perbelanjaan, dan layanan publik. Ketika akses pedestrian tidak layak, mobilitas kelompok ini menjadi terbatas dan rasa aman di ruang publik pun berkurang.
Baca Juga: Selamat Datang di Kota Bandung! Jalan Kaki Bisa Lebih Cepat daripada Naik Kendaraan Pribadi
Sebagai kota yang mengusung citra ramah dan inklusif, Bandung seharusnya memberi ruang yang adil bagi seluruh pengguna jalan. Trotoar bukan hanya elemen estetika kota, melainkan bagian penting dari perlindungan keselamatan warga dan pendatang. Pejalan kaki selayaknya ditempatkan sebagai prioritas dalam penataan ruang jalan.
Catatan ini disampaikan sebagai bentuk kepedulian terhadap kualitas ruang publik di Kota Bandung. Diharapkan Pemerintah Kota Bandung dapat memberikan perhatian lebih terhadap penyediaan dan perawatan jalur pejalan kaki secara merata dan berkelanjutan. Kota yang nyaman bukan hanya diukur dari kelancaran kendaraan bermotor, tetapi juga dari sejauh mana keselamatan pejalan kaki dijamin. (*)
Firqotu Naajiyah
Seorang Perantau di Kota Bandung