Kondisi sarana dan prasarana kian memprihatinkan, terlihat dari kemacetan yang mengular, tumpukan sampah, dan taman kota yang tak terawat. Menjamurnya pedagang kaki lima dan maraknya parkir liar pun semakin menegaskan buruknya penataan ruang publik di Kota Bandung.
Ruas jalan Kota Bandung hampir setiap hari dipadati kendaraan sehingga menjadi kemacetan yang panjang. Kemacetan tersebut semakin parah karena pedagang kaki lima dan parkir liar terus menguasai sebagian besar badan jalan Kota Bandung.
Warga asli Kota Bandung, Rohaiedy mengungkapkan kondisi jalanan yang tidak tertib membuat perjalanan waktu pendek berubah menjadi hambatan panjang yang menguras waktu dan kesabaran.
“Kalau pagi pagi nganter anak sekolah, saya selalu terjebak macet karena parkir liar yang semrawut dimana mana,” ucapnya pada Minggu (31/12/25).
Selain kemacetan, urusan pelayanan administrasi dinilai masih berbelit dan memakan waktu yang cukup panjang untuk ditanggapi. Lambatnya respons petugas pemerintah kota membuat urusan sederhana masyarakat menjadi tidak efisien sehingga harus menunggu lama.
Namun, dampak yang paling terasa bagi masyarakat tetap kemacetan yang hampir memadati setiap sudut Kota Bandung. Kondisi kemacetan tersebut menambah beban dalam aktivitas harian warga yang menjadi lambat serta melelahkan.

“Faktor penyebab kemacetan dimana mana ya tak lain dan tak bukan datangnya dari parkir liar, pedagang kaki lima dimana mana, motor-motor yang tidak mengikuti lampu merah, dan lawan arus seenaknya,” ujarnya.
Akibat pelanggaran tersebut situasi jalanan semakin tidak teratur dan kemacetan semakin sulit untuk dihindari.
Sejauh ini masyarakat menilai belum ada perubahan signifikan dari Walikota Bandung, M. Farhan dalam beberapa bulan terakhir karena kemacetan masih terjadi di berbagai ruas Kota Bandung. Pedagang kaki lima yang tidak tertata serta parkir liar yang terus berlangsung membuat kondisi Kota Bandung masih jauh dari harapan.
Penataan ruang publik di Kota Bandung kini menjadi kebutuhan mendesak yang harus segera ditanggapi agar mobilitas masyarakat tidak terus terganggu.
“Besar harapan saya kepada Pemkot Bandung agar dapat segera menertibkan pedagang kaki lima serta parkir liar agar kemacetan di Kota Bandung dapat terurai,” tegas pria paruh baya tersebut. (*)
