AYOBANDUNG.ID -- UMKM dan pelaku ekonomi kreatif terus menunjukkan peran sentral dalam membentuk wajah ekonomi Indonesia. Bukan sekadar penggerak sektor informal, mereka adalah pionir inovasi, penjaga warisan budaya, dan pencipta lapangan kerja yang adaptif terhadap perubahan zaman. Ketika ruang kolaborasi terbuka, potensi mereka berkembang jauh melampaui batas lokal.
Livin’ Fest 2025 menjadi salah satu contoh konkret bagaimana sinergi lintas sektor dapat menghadirkan dampak nyata. Festival ini bukan hanya ajang hiburan, tetapi juga platform strategis yang mempertemukan lebih dari 150 pelaku usaha dari berbagai bidang. Mulai dari kuliner, fesyen, kriya, kecantikan, hingga gaya hidup urban dalam satu ekosistem yang saling menguatkan.
Zona UMKM binaan yang dihadirkan dalam Livin’ Fest menampilkan produk-produk lokal unggulan yang telah melalui proses kurasi dan pendampingan. Dari kopi khas pegunungan hingga kain tenun modern, setiap produk membawa cerita tentang ketekunan, kreativitas, dan keberanian untuk tumbuh.
“Kalau kami dari Jawa Barat sendiri melihatnya dari pengalaman event empat hari sebelumnya itu bisa 16 ribu pengunjung. Tapi sekarang ditambah ada fun run sama konser, jadi target kita 19 ribu pengunjung,” ujar Regional CEO Bank Mandiri Region VI/Jawa Barat, Nila Mayta Dwi Rihandjani di Bandung pada Kamis (9/10/2025).
Livin’ Fest juga menghadirkan Government Hub, sebuah zona layanan publik yang memungkinkan masyarakat mengurus dokumen penting seperti paspor, SIM, sertifikat tanah, dan edukasi perpajakan. Kehadiran layanan ini memperkuat fungsi festival sebagai ruang interaksi antara warga dan institusi.
Kolaborasi dengan event kreatif seperti Inacraft, Energy of Indonesia, Trademark Market, dan OMO Market memperluas cakupan Livin’ Fest. Bukan hanya soal transaksi, tetapi juga tentang membangun komunitas, memperkenalkan karya, dan menciptakan pengalaman yang relevan dengan gaya hidup masyarakat urban.
Festival ini juga dirancang untuk menarik berbagai segmen pengunjung melalui konser musik, Fun Run 2,7K dan 5K, serta Sportfest basket. Hiburan menjadi pintu masuk yang efektif untuk memperkenalkan produk lokal kepada audiens yang lebih luas, sekaligus memperkuat keterlibatan emosional.
“Dengan kegiatan yang banyak seperti ini, rasanya di Jawa Barat itu sangat optimis 42 ribu pengunjung bisa tercapai,” tambah Nila.
Sinergi antara pelaku usaha, institusi keuangan, komunitas kreatif, dan pemerintah menjadi fondasi penting dalam membangun ekosistem yang sehat. Ketika semua pihak bergerak bersama, UMKM tidak hanya bertahan, tetapi juga berkembang dan berkontribusi lebih besar terhadap pertumbuhan ekonomi nasional.
Apalagi kekuatan utama festival seperti ini terletak pada semangat para pelaku UMKM. Mereka datang dengan harapan, membawa produk yang lahir dari tangan sendiri, dan siap menjawab tantangan pasar. Livin’ Fest menjadi ruang validasi, apresiasi, dan pemberdayaan yang sangat dibutuhkan.
Livin’ Fest 2025 menunjukkan bahwa ketika ruang kolaborasi dibuka, dampaknya meluas ke berbagai lapisan masyarakat. UMKM dan pelaku kreatif tidak hanya tampil, tetapi juga tumbuh dan menginspirasi. Sinergi adalah kunci, dan kolaborasi adalah jalan menuju masa depan ekonomi yang lebih inklusif.
“Memasuki usia ke-27, kami ingin merayakannya dengan kontribusi yang benar-benar dirasakan masyarakat. Livin’ Fest adalah panggung kolaborasi yang menyatukan UMKM, industri kreatif, dan solusi finansial dalam semangat sinergi,” ujar Nila.
Alternatif produk UMKM Bandung atau serupa: