AYOBANDUNG.ID -- Wanita dan makeup memang sulit dipisahkan. Di Bandung, kota yang dikenal sebagai pusat kreativitas dan gaya hidup urban, makeup bukan sekadar ritual kecantikan.
Tren makeup ini telah berkembang menjadi bagian dari ekosistem bisnis yang menjanjikan, seiring meningkatnya kesadaran kaum hawa terhadap perawatan kulit dan penampilan. Makeup pun kini dipandang sebagai kebutuhan pokok.
Bagi banyak perempuan, rutinitas sehari-hari hampir selalu melibatkan aktivitas poles-memoles wajah. Hal ini mencerminkan bagaimana makeup menjadi simbol kepercayaan diri sekaligus seni personal.
Seperti melukis di atas kanvas, wajah perempuan menjadi medium ekspresi. Makeup bukan hanya mempercantik, tetapi juga memperkuat rasa percaya diri dalam menghadapi dinamika sosial di kota besar seperti Bandung.
Demand Creation Officer Wardah Cosmetics, Eka Sri Mulyasari, menekankan pentingnya skincare sebelum makeup. Menurutnya, kulit sehat adalah fondasi utama agar hasil makeup terlihat maksimal.
“Pertama pasti harus sehat dulu kulitnya. Makanya sebelum pakai makeup kita bener-bener nyaranin pakai skincare yang sesuai, dan untuk perawatan juga harus betul-betul untuk skincarenya. Termasuk setelah abis makeup," kata Eka.
Kesadaran ini sejalan dengan tren nasional. Berdasarkan laporan DPR RI (Februari 2025), rata-rata individu di Indonesia menggunakan 4–5 produk kosmetik setiap hari, dan 79 persen merasa lebih percaya diri saat tampil di depan umum dengan kosmetik. Angka ini menunjukkan bahwa kosmetik bukan sekadar pelengkap, melainkan kebutuhan psikologis dan sosial.
"Jadi memang skincare itu sangat dibutuhkan banget karena ketika kulitnya udah bagus itu otomatis makeupnya juga akan bagus,” lanjutnya.
Eka menambahkan bahwa pemilihan produk makeup harus sesuai dengan jenis dan warna kulit. Hal ini penting agar hasil makeup tidak hanya indah, tetapi juga natural.
“Keduanya, lebih pemilihan produknya aja sih harus sesuai. Pertama, dari pemilihan warna, sama kesesuaian jenis kulitnya juga. Terus makeup yang sekarang sih kayaknya gak perlu yang terlalu medok banget, karena yang sekarang itu memang senengnya orang-orang yang simpel-simpel nih,” ujarnya.
Tren makeup simpel ini sejalan dengan gaya hidup urban Bandung yang serba cepat. Perempuan muda lebih memilih tampilan natural namun tetap segar, sesuai dengan aktivitas mereka di ruang publik, kantor, hingga komunitas kreatif. Konsep flawless makeup menjadi favorit.
Makeup yang ringan, tahan lama, namun tetap memberikan coverage, dianggap paling cocok untuk perempuan energik yang ingin tampil cantik sepanjang hari.
“Tren makeup saat ini tren flawless ya, jadi memang konsepnya makeup yang simpel tapi tetap tahan lama dan coverage banget,” kata Eka menambahkan.
Kesadaran akan kesesuaian makeup dengan acara juga semakin tinggi. Untuk aktivitas sehari-hari, warna nude lebih dipilih, sementara acara formal menuntut warna bold seperti merah atau marun.
“Paling lebih disesuaikan juga sama occasion-nya mau kemana. Bisanya perbedaannya itu ada di lipstick. Kalau untuk sehari-hari bisa lipsticknya pakai warna-warna nude, tapi kalau untuk acara-acara formal bisanya pakai warna yang lebih bold lagi kayak merah atau merah marun,” ujarnya.
Tren ini mencerminkan fleksibilitas perempuan urban Bandung dalam menyesuaikan diri dengan berbagai situasi. Makeup bukan sekadar alat estetika, melainkan strategi sosial untuk tampil percaya diri di ruang publik.
Dengan meningkatnya kesadaran skincare dan makeup, perempuan Bandung kini lebih kritis dalam memilih produk. Mereka cenderung mengutamakan kualitas, keamanan, dan kesesuaian dengan kulit, sejalan dengan tren penggunaan produk lokal yang semakin mendominasi pasar.
Dari perspektif bisnis, tren ini membuka peluang besar bagi brand lokal. Data BPOM (Mei 2025) mencatat jumlah industri kosmetik di Indonesia terus meningkat, dengan ratusan produsen resmi terdaftar. Hal ini menunjukkan bahwa permintaan pasar mendorong lahirnya banyak pemain baru, termasuk UMKM di sektor kecantikan.
Kementerian Perindustrian juga melaporkan bahwa pasar kosmetik Indonesia tumbuh 48 persen pada 2024–2025, dengan proyeksi pertumbuhan rata-rata 5,35 persen per tahun hingga 2028. Pertumbuhan ini menandakan bahwa industri kecantikan menjadi salah satu sektor unggulan dalam perekonomian nasional.
Bagi Bandung, tren ini berarti peluang bagi pelaku usaha kreatif, UMKM, hingga beautypreneur untuk masuk ke pasar yang terus berkembang. Skincare dan makeup bukan sekadar gaya hidup, tetapi juga motor ekonomi lokal. Dengan meningkatnya kesadaran perempuan urban, tren bisnis kecantikan di Bandung bergerak ke arah produk halal, ramah lingkungan, dan berbasis inovasi lokal.
Kesadaran kaum hawa terhadap makeup dan skincare kini menjadi refleksi dari transformasi sosial dan ekonomi. Selain sebagai alat mempercantik diri, makeup juga menjadi simbol kesadaran akan kesehatan kulit, identitas budaya, dan peluang bisnis.
“Karena ketika kulit sehat dan makeup sesuai kebutuhan, perempuan bisa tampil percaya diri tanpa harus berlebihan," ujarnya.
Alternatif produk kecantikan dan skincare atau serupa: