AYOBANDUNG.ID -- Di balik lembutnya warna-warna pastel yang menyapa mata lewat koleksi Radwah, terdapat sosok bernama Dendy Chaniago, seorang pejuang UMKM yang dengan idealisme dan naluri bisnisnya berhasil menjadikan jenama fashion muslim itu sebagai pilihan muslimah Indonesia.
Radwah bukan sekadar label. Salah satu brand lokal asli Bandung ini adalah cerminan dari visi yang dibangun Dendy sejak 2011, saat fashion muslim belum seluas sekarang.
"Saya memulainya dengan keinginan untuk menghadirkan pakaian muslim yang tidak hanya indah, tapi juga nyaman dan relevan dengan gaya hidup perempuan modern," ungkap Dendy.
Berangkat dari kesederhanaan, Dendy memulai dengan merancang sendiri desain-desain awal. Ia belajar dari pasar, dari komunitas, dan dari proses kegagalan-kesuksesan yang terus bergulir.

Kolaborasi pun menjadi kunci dalam perjalanan Radwah. Bukan demi popularitas instan, melainkan pencarian makna dan kesinambungan.
“Contoh waktu kolaborasi dengan Adelia Pasha untuk The Painter Series, kami ingin merepresentasikan bagaimana hidup itu seperti lukisan, tidak tertebak, bebas, tapi tetap bisa menghasilkan keindahan,” katanya.
Scarf dalam koleksi itu hadir dalam tujuh warna dasar, masing-masing merefleksikan kepribadian dan momen. Tak hanya itu, ia juga menekankan pentingnya keaslian dalam proses kreatif lewat koleksi tersebut.
“Kami ngobrol banyak soal konsep dan warna. Saya ingin kolaborasi itu mencerminkan siapa Adelia sebenarnya dan seperti apa visi misi Radwah,” ujar Dendy.
Meski terlahir sebagai brand UMKM, Radwah tak berhenti di skala lokal. Ia berkembang lewat semangat community-driven, tetap menjaga kualitas, dan tak tergoda oleh arus tren yang cepat berlalu.
Di momen Ramadhan, Radwah juga kerap meluncurkan Raya Collection seperti koleksi bertema Dhuha, Noor, dan Taravih, simbolisasi waktu spiritual yang diadaptasi dalam mode.
"Kami ingin pakaian Radwah bukan hanya penutup tubuh, tapi juga medium refleksi spiritual dan ekspresi diri," kata Dendy.

Keberhasilan Radwah bukan semata pada produk yang laris, tapi pada makna dan komunitas yang dibangun. Apalagi bagi Dendy, pelanggan adalah bagian dari perjalanan.
"Muslimah saat ini aktif, bergerak, dan berani berekspresi. Maka kenyamanan adalah nilai utama," ujarnya.
Radwah menempatkan kualitas sebagai fondasi, dengan bahan-bahan yang ringan, breathable, dan cocok untuk gaya hidup dinamis. Detail seperti kancing dan resleting depan pun dirancang agar koleksi bisa juga dikenakan oleh ibu menyusui.
Dendy percaya, brand lokal seperti Radwah bisa berbicara besar jika punya cerita, konsistensi, dan keberanian untuk berevolusi. Ia menolak gagasan bahwa lokal berarti ‘terbatas’. Baginya, lokal justru berarti relevan dan dekat.
“Yang penting bukan hanya bagaimana kita menjual, tapi bagaimana kita membangun nilai,” pungkasnya.
Informasi brand lokal fashion muslim Radwah
Instagram: https://www.instagram.com/radwah
Link pembelian produk Radwah: