AYOBANDUNG.ID -- Di tengah dinamika dunia konten yang kian bergerak cepat, kebutuhan akan tas yang mampu melindungi perlengkapan kreatif sambil tetap mendukung mobilitas semakin penting.
KEE muncul sebagai solusi jujur dari lapangan, yang dirancang bukan hanya untuk menyimpan alat, tetapi untuk menjaga cerita di baliknya.
Lebih dari sekadar produk, KEE membawa filosofi yakni fungsi yang bermakna. Desainnya tidak lahir dari spekulasi, melainkan dari pengalaman para fotografer dan konten kreator yang tahu bahwa satu tas bisa menjadi penentu kualitas dan kenyamanan saat bekerja.
Di balik brand lokal KEE ini berdiri Riky Santoso, seorang fotografer yang sudah mengenal dunia lensa sejak masa sekolah.
“Dulu saya cukup kesulitan mencari tas kamera yang harganya masuk akal, tapi tetap punya kualitas. Pilihan lokal waktu itu terbatas, entah terlalu besar atau terlalu mahal,” kenangnya.

Pengalaman itu memicu ide untuk merancang produk sendiri. Ia membayangkan tas yang praktis, awet, dan tetap ramah di kantong. Visi Riky sejak awal sederhana tapi teguh untuk menciptakan barang yang bermanfaat dan tidak hanya ikut-ikutan tren pasar.
“Kami mulai dari nol, produksi kecil-kecilan, terus perbaiki sistem dan belajar dari prosesnya. Sekarang, KEE sudah berevolusi dari tas kamera ke lini produk daily bag dan fashion bag yang cocok untuk pengguna urban,” jelas Riky.
Awalnya, kebutuhan akan tas yang ringan namun tahan banting menjadi tantangan utama bagi Riky saat berpindah-pindah lokasi untuk memotret. Ia butuh sesuatu yang tidak hanya membantu membawa alat, tetapi juga mendukung gaya kerja lapangan yang dinamis.
Lewat dedikasi bertahun-tahun, KEE pun berkembang, menjalin kerja sama dengan para pengrajin lokal yang andal. Bagi Riky, kekuatan brand lokal bukan semata pada desain yang apik, melainkan pada keterlibatan tangan-tangan terampil yang menciptakannya.
Beetle 1.0 menjadi produk andalan KEE yang meletakkan pondasi kuat. Terjual lebih dari 100.000 unit, tas kamera ini membawa KEE ke level berikutnya.
"Kami percaya bahwa keamanan alat sangat krusial. Makanya setiap produk kami dilengkapi garansi seumur hidup, untuk memberikan kepercayaan dan rasa tenang kepada pengguna,” ujar Riky.
KEE tumbuh beriringan dengan semangat kolaborasi. Riky membangun relasi erat dengan pengrajin lokal sebagai bentuk komitmen terhadap ekosistem kreatif dalam negeri. Produksi bukan hanya soal hasil akhir, tapi tentang proses yang beretika dan berkelanjutan.

Sistem kontrol kualitas menjadi bagian penting dari setiap tas yang diproduksi. Riky menekankan bahwa setiap detail dalam produk KEE membawa nilai ketahanan dan craftsmanship yang layak dijadikan standar oleh para profesional.
Memasuki tahun 2025, KEE menyikapi perubahan tren dan kebutuhan konsumen dengan memperkenalkan koleksi terbaru: tas harian dan fashion bag bergaya urban. Produk-produk ini didesain agar fleksibel digunakan oleh berbagai kalangan dan tetap selaras dengan gaya hidup masa kini.
KEE kini menjelma menjadi brand yang mewakili semangat anak muda Indonesia untuk berani mencoba, berani gagal, dan terus belajar. Perjalanannya menjadi bukti bahwa keresahan bisa menjadi bahan bakar inovasi jika diproses dengan ketulusan dan strategi.
Yang dulu hanya angan seorang fotografer kini telah menjelma menjadi brand yang dipercaya ribuan pengguna. KEE bukan hanya soal membawa barang, tetapi soal bagaimana kreator bisa merasa terlindungi dan didukung dalam berekspresi.
Melangkah ke depan, Riky berharap agar lebih banyak program pemerintah hadir untuk mendukung UMKM lokal lewat pameran, promosi, dan pendampingan bisnis.
“Karena bagi saya, membangun brand itu bukan cuma soal produk, tapi soal dampak nyata bagi kota dan komunitas tempat kami tumbuh,” tutupnya.
Informasi brand lokal KEE
Instagram: https://www.instagram.com/kee.id
Link pembelian produk tas kamera KEE: