Dari Hobi Menggambar Jadi Brand Fasion Lokal di Bandung

Irene Putri
Ditulis oleh Irene Putri diterbitkan Selasa 16 Des 2025, 12:04 WIB
 T-Shirt "The Unforgotten" dari Bringace. (Istimewa)

T-Shirt "The Unforgotten" dari Bringace. (Istimewa)

Berawal dari coretan di atas kertas hingga kini merambah panggung mode lokal, kisah Bringace menawarkan narasi inspiratif tentang bagaimana hobi sederhana bisa bertransformasi menjadi identitas fashion yang kuat. Brand yang lahir di Bandung pada tahun 2023 ini tidak hanya sekadar menjual pakaian, tetapi juga merajut kekayaan budaya Indonesia dalam setiap desainnya, merepresentasikan semangat anak muda yang berani berekspresi seperti brand yang berasal dari Jalan Sarimanah No. 12, Rt.2/Rw.8, Sukajadi, Kota Bandung.

Pendiri Bringace, yang akrab disapa Lhse Naufal, menuturkan bahwa perjalanan ini bermula dari kecintaannya pada seni menggambar dan dunia musik rock.

"Awalnya cuma iseng bikin desain buat diri sendiri dan teman-teman. Tapi respons positif dari komunitas bikin saya mikir, kenapa enggak dibawa ke ranah yang lebih serius?" ujarnya, mengenang masa-masa awal Bringace.

Semangat bebas dan ekspresif musik rock menjadi fondasi estetika Bringace.

Strategi awal Bringace cukup lugas, yaitu fokus pada pembangunan kesadaran merek sebelum menyelam lebih dalam ke pengembangan produk dan ekspansi pasar. Mereka meyakini bahwa pengenalan brand adalah kunci utama.

"Brand harus dikenal dulu, Setelah itu baru kita bisa bicara soal inovasi produk dan jangkauan pasar yang lebih luas," tambah Lhse Naufal, menjelaskan filosofi di balik pendekatan mereka.

Salah satu pilar yang membedakan Bringace di tengah hiruk-pikuk industri fashion lokal adalah komitmennya terhadap budaya Nusantara. Setiap koleksi Bringace selalu disisipi elemen-elemen lokal yang unik, mulai dari motif tradisional hingga interpretasi modern dari warisan budaya Indonesia. Langkah ini bukan sekadar strategi pemasaran, melainkan wujud nyata dari visi Bringace untuk mempromosikan kekayaan budaya bangsa.

Lhse Naufal menambahkan penjelasan mengenai struktur harga produk mereka yang sangat bervariasi di mana harga tersebut disesuaikan dengan bahan dan desainnya. "Untuk penentuan harga, kami menetapkan batas terendah pada Rp90.000,00 dan batas tertinggi pada Rp200.000,00" ucap Lhse Naufal.

Pemberian T-Shirt "The Unforgotten" kepada Suciwati (istri Cak Munir) Jl. Tidar No.138, Kloncing, Karangrejo, Kec. Sumbersari, Kabupaten Jember, Jawa Timur, (11/11/2024) (Foto: @bringace)
Pemberian T-Shirt "The Unforgotten" kepada Suciwati (istri Cak Munir) Jl. Tidar No.138, Kloncing, Karangrejo, Kec. Sumbersari, Kabupaten Jember, Jawa Timur, (11/11/2024) (Foto: @bringace)

Dalam menjangkau audiens yang lebih luas, Bringace secara aktif memanfaatkan platform digital. Instagram dan TikTok menjadi garda terdepan untuk memperkenalkan produk dan membangun interaksi dengan para pengikutnya. Kolaborasi dengan influencer dan selebriti juga menjadi bagian tak terpisahkan dari upaya mereka untuk memperkuat citra dan kepercayaan publik terhadap brand.

Bringace juga mengoptimalkan kehadiran di berbagai platform e-commerce dan marketplace sebagai saluran penjualan utama. Selain itu, mereka tak lupa membangun loyalitas pelanggan melalui newsletter dan kampanye email marketing yang terpersonalisasi, menciptakan komunitas Bringace yang solid dan terus berkembang.

Namun, seperti bisnis lainnya, Bringace pun tak luput dari tantangan. Menjaga konsistensi identitas brand di tengah selera pasar yang dinamis menjadi pekerjaan rumah tersendiri. Di sisi lain, menjaga kualitas produk tetap menjadi prioritas utama. Edukasi kepada konsumen mengenai standar bahan dan proses produksi seringkali diperlukan untuk menyamakan persepsi dan menghindari kesalahpahaman.

Dengan segala tantangan dan pencapaiannya, Bringace kini menatap masa depan yang lebih luas. Brand ini mulai menarik perhatian dari pasar internasional dan tengah menjajaki berbagai peluang kerja sama global. Dengan semangat kreativitas yang tak pernah padam dan kecintaan yang mendalam pada budaya Indonesia, Bringace bertekad membawa karya anak bangsa melaju hingga kancah dunia. (*)

Artikel Rekomendasi Untuk Anda

Disclaimer

Tulisan ini merupakan artikel opini yang sepenuhnya menjadi tanggung jawab penulis. Pandangan yang disampaikan dalam artikel ini tidak mewakili pandangan atau kebijakan organisasi dan redaksi AyoBandung.id.

Irene Putri
Tentang Irene Putri
Mahasiswa S1 Digital Public Relations
Nilai artikel ini
Klik bintang untuk menilai

Berita Terkait

News Update

Ayo Netizen 16 Des 2025, 17:30 WIB

Seharusnya Ada Peran Wali Kota Bandung: Warga Harus Nyaman, Konvoi Bobotoh Tetap Berjalan

Kemenangan persib bandung selalu memicu euforia besar di kalamgan masyarakat Jawa Barat terjadi setiap persib meraih juara.
Ribuan bobotoh memenuhi ruas jalan Bandung saat merayakan kemenangan Persib Bandung pada Minggu sore, 25 Mei 2025. (foto: Della Titya)
Ayo Netizen 16 Des 2025, 16:32 WIB

Pungutan Liar Menjadi Cerminan Buruknya Tata Kelola Ruang Publik Bandung

Pungutan liar yang masih terjadi di berbagai ruang publik Bandung tidak hanya menimbulkan keresahan.
Parkir liar yang tidak dibatasi menimbulkan kemacetan di Jln. Braga, Kec. Sumur Bandung, Kota Bandung, Minggu (5/12/2025) (Foto: Zivaluna Wicaksono)
Ayo Netizen 16 Des 2025, 16:12 WIB

Nasi Kulit di Cibiru, Harga dan Rasa yang bikin Semringah

Kuliner baru di daerah Cipadung yang cocok untuk mahasiswa, menyajikan makan berat yang enak namun dengan harga yang murah dan ramah di dompet
foto nasi kulit Jatinangor (Sumber: Camera HP | Foto: Alfi Syah)
Ayo Netizen 16 Des 2025, 15:44 WIB

Sensasi Makan Lesehan di Al Jazeerah Signature Bandung

Al Jazeerah Signature Bandung menawarkan sensasi makan lesehan dengan sajian Kabsah Lamb khas Timur Tengah.
Dua porsi Kabsah Lamb di Al Jazeerah Signature Bandung. (Sumber: Dokumentasi Pribadi | Foto: Seli Siti Amaliah Putri)
Beranda 16 Des 2025, 15:18 WIB

Antara Urusan Rumah dan Lapak, Beban Ganda Perempuan di Pasar Kosambi

Beban ganda justru menuntut perempuan untuk terus bekerja di luar rumah, sekaligus memikul hampir seluruh pekerjaan domestik.
Punya beban ganda, perempuan pekerja menjadi pahlawan ekonomi sekaligus pengelola rumah tangga. (Sumber: ayobandung.id | Foto: Halwa Raudhatul)
Ayo Jelajah 16 Des 2025, 15:11 WIB

Sejarah UIN Sunan Gunung Djati Bandung, Riwayat Panjang di Balik Ramainya Cibiru

UIN Sunan Gunung Djati Bandung lahir dari keterbatasan lalu berkembang menjadi kampus Islam negeri terbesar di Jawa Barat.
UIN Sunan Gunung Djati Bandung. (Sumber: uinsgd.ac.id)
Ayo Jelajah 16 Des 2025, 15:05 WIB

Wayang Windu Panenjoan, Tamasya Panas Bumi Zaman Hindia Belanda

Jauh sebelum viral Wayang Windu Panenjoan dikenal sebagai destinasi kolonial yang memadukan bahaya keindahan dan rasa penasaran.
Wayang Windu Panenjoan. (Sumber: Tiktok @wayangwindupanenjoan)
Beranda 16 Des 2025, 14:57 WIB

Seni Lukis Jalanan di Braga Hidupkan Sejarah dan Ruang Publik Kota Bandung

Beragam tema dihadirkan, mulai dari potret tokoh terkenal hingga karya abstraksi penuh warna, yang terpampang di dinding-dinding bangunan sepanjang jalan
Ian seorang pelukis lokal dan karya lukisannya yang dipajang di trotoar Jalan Braga. (Sumber: ayobandung.id | Foto: Toni Hermawan)
Ayo Netizen 16 Des 2025, 12:57 WIB

Kang Ripaldi, Sosok di Balik Gratisnya Komunitas 'Teman Bicara'

Ripaldi, founder teman bicara yang didirikannya secara gratis untuk mewadahi anak muda yang ingin berlatih public speaking, mc wedding, mc event, mc birthday, hingga voice over secara gratis.
Ripaldi Endikat founder Teman Bicara (Sumber: Instagram Ripaldi Endikat | Foto: Tim Endikat Teman Bicara)
Ayo Netizen 16 Des 2025, 12:04 WIB

Dari Hobi Menggambar Jadi Brand Fasion Lokal di Bandung

Bringace adalah merek fesyen lokal yang didirikan di Bandung pada tahun 2023.
 T-Shirt "The Unforgotten" dari Bringace. (Istimewa)
Ayo Jelajah 16 Des 2025, 10:07 WIB

Sejarah Universitas Padjadjaran, Lahirnya Kawah Cendikia di Tanah Sunda

Sejarah Universitas Padjadjaran bermula dari tekad Jawa Barat memiliki universitas negeri sendiri di tengah keterbatasan awal kemerdekaan.
Gedung Rektorat Universitas Padjadjaran. (Sumber: Wikimedia)
Ayo Netizen 16 Des 2025, 09:36 WIB

Dari Panggung Gigs ke Aksi Sosial di Flower City Festival 2025

Flower City Festival (FCF) 2025 sukses mengumpulkan dana senilai Rp56.746.500 untuk korban bencana di Sumatera.
Suasana Flower City Festival 2025 di Kopiluvium, Kiara Artha Park, Bandung (11/12/2025) (Sumber: Dokumentasi panitia FCF 2025 | Foto: ujjacomebackbdg)
Ayo Netizen 16 Des 2025, 09:10 WIB

Berjualan di Trotoar, PKL Caringin Menginginkan Ruang Publik dari Wali Kota Bandung

PKL di Caringin yang berjualan di trotoar berharap ada penataan agar mereka bisa berjualan lebih tertib.
Sejumlah pedagang kaki lima yang tetap berjualan meski hujan di malam hari di kawasan Caringin 30-11-2025 (Sumber: Dokumentasi Penulis | Foto: Raifan Firdaus Al Farghani)
Beranda 16 Des 2025, 07:38 WIB

Suara Perempuan di Garis Depan Perlawanan yang Disisihkan Narasi Kebijakan

Dari cerita personal hingga analisis struktural, diskusi ini membuka kembali pertanyaan mendasar: pembangunan untuk siapa dan dengan harga apa.
Suasan diskusi buku ā€œPembangunan Untuk Siapa: Kisah Perempuan di Kampung Kamiā€ Minggu (14/12) di perpustaakan Bunga di Tembok, Bandung. (Sumber: ayobandung.id | Foto: Halwa Raudhatul)
Beranda 15 Des 2025, 21:18 WIB

Tanda Kerusakan Alam di Kabupaten Bandung Semakin Kritis, Bencana Alam Meluas

Seperti halnya banjir bandang di Sumatera, kondisi alam di wilayah Kabupaten Bandung menunjukkan tanda-tanda kerusakan serius.
Warga di lokasi bencana sedang membantu mencari korban tertimbun longsor di Arjasari, Kabupaten Bandung. (Sumber: ayobandung.id | Foto: Gilang Fathu Romadhan)
Ayo Netizen 15 Des 2025, 20:05 WIB

Tahun 2000-an, Palasari Destinasi 'Kencan Intelektual' Mahasiswa Bandung

Tahun 2002, Palasari bukan sekadar pasar buku. Ia adalah universitas paralel bagi mahasiswa UIN Bandung.
 Tahun 2002, Palasari bukan sekadar pasar buku. Ia adalah universitas paralel bagi mahasiswa UIN Bandung (Sumber: ayobandung.com | Foto: Irfan Al-Farisi)
Ayo Netizen 15 Des 2025, 19:25 WIB

Benang Kusut Kota Bandung: Penataan Kabel Tak Bisa Lagi Ditunda

Kabel semrawut di berbagai sudut Kota Bandung merusak estetika kota dan membahayakan warga.
Kabel-kabel yang menggantung tak beraturan di Jl. Katapang, Lengkong, Kota Bandung, pada Rabu (03/12/2025). (Sumber: Dokumentasi Penulis | Foto: Masayu K.)
Ayo Netizen 15 Des 2025, 18:08 WIB

Menghangat di Hujan Bandung dengan Semangkuk Mie Telur Mandi dari Telur Dadar JUARA

ā€œMie Telur Mandiā€ dari sebuah kedai di Kota Bandung yang sedang ramai diperbincangkan di media sosial.
 ā€œMie Telur Mandiā€ dari sebuah kedai di Kota Bandung yang sedang ramai diperbincangkan di media sosial. (Sumber: Dokumentasi Penulis)
Ayo Netizen 15 Des 2025, 17:14 WIB

Mengukus Harapan Senja di Jatinangor

Ketika roti kukus di sore hari menjadi kawan sepulang kuliah.
Roti-roti yang dikukus kembali sebelum diberi topping. (Foto: Abigail Ghaissani Prafesa)
Ayo Netizen 15 Des 2025, 17:04 WIB

Selamat Datang di Kota Bandung! Jalan Kaki Bisa Lebih Cepat daripada Naik Kendaraan Pribadi

Bandung, yang pernah menjadi primadona wisata, kini menduduki peringkat sebagai kota termacet di Indonesia.
Deretan kendaraan terjebak dalam kemacetan pasca-hujan di Kota Bandung, (03/12/2025). (Foto: Zaidan Muafa)