Fajar Ichsanny mengemas warisan leluhur dalam bentuk yang paling relevan bagi masyarakat modern lewat teh dalam botol. (Sumber: Ayobandung.id | Foto: Eneng Reni Nuraisyah Jamil)

Ayo Biz

Teh dalam Botol, Warisan dalam Genggaman: Inovasi dan Semangat Ngeteh Ala Fajar Ichsanny

Sabtu 26 Jul 2025, 14:20 WIB

AYOBANDUNG.ID -- Di tengah dominasi minuman instan dan tren kopi kekinian, Fajar Ichsanny hadir dengan semangat yang berbeda.

Ia bukan sekadar RnD specialist di Roemah Kentang 1908, ia adalah penggerak budaya ngeteh yang mengemas warisan leluhur dalam bentuk yang paling relevan bagi masyarakat modern lewat teh dalam botol.

“Cerita awalnya aku mau jual produk teh yang sebisa mungkin simple, praktis, dan bisa dibawa kantoran, atau buat main keluar. Akhirnya aku buat minuman teh botolan. Cuman bukan hanya teh aja, aku buat varian yang creamy, fruity, bahkan yang herbal pun ada,” ujarnya kepada Ayobandung.

Berbekal latar pendidikan di bidang ilmu penerbangan, Fajar justru terbang lebih jauh lewat dunia teh. Di Roemah Kentang 1908, ia sering bereksperimen menciptakan menu baru.

Rasa penasaran terhadap kemungkinan teh untuk terus berkembang mendorongnya menggali rasa, tekstur, dan tampilan yang lebih ekspresif.

“Aku tuh penasaran nih, bahwa teh itu masih bisa gak sih untuk bisa berkembang lagi, entah itu dari rasanya, teksturnya, atau penampilannya. Aku coba kembangkan di situ hingga akhirnya aku buat botol kemasan ini,” jelasnya.

Fajar Ichsanny mengemas warisan leluhur dalam bentuk yang paling relevan bagi masyarakat modern lewat teh dalam botol. (Sumber: Ayobandung.id | Foto: Eneng Reni Nuraisyah Jamil)

Hasilnya, lahirlah lebih dari 20 varian minuman teh botolan dengan empat jenis teh Utama seperti herbal tea, green tea, black tea, dan white tea.

Kombinasi ini tak hanya menyegarkan, tapi juga mengedukasi konsumen tentang kekayaan teh lokal yang selama ini kurang mendapat sorotan.

Fajar memahami bahwa gaya hidup masyarakat kini menuntut kemudahan. “Awalnya mau bikin minuman yang ready to drink, karena orang-orang sekarang kan lebih sukanya yang simple-simple dan gak ribet,” katanya.

Tapi lebih dari itu, ia ingin membangun kesadaran bahwa teh juga bisa memberi energi, bukan hanya kopi. “Responsnya itu gimana caranya orang-orang bisa sadar bukan hanya kopi yang bisa bikin kita gak ngantuk. Karena kadar kafein dalam teh dan kopi itu sama,” tegasnya.

Bagi mereka yang memiliki masalah lambung, teh justru bisa menjadi solusi. “Orang yang memang kadar asam lambungnya tinggi, atau punya penyakit lambung kenapa gak dialihin aja ke teh karena teh pun mengandung kafein juga,” ungkapnya.

Langkah Fajar menunjukkan bahwa melestarikan budaya tidak harus dengan cara tradisional. Dengan mengemas teh dalam produk yang praktis, estetik, dan kekinian, ia mengajak generasi baru untuk ikut menghargai dan menjaga warisan Indonesia.

Botol teh buatannya bukan sekadar minuman, namun menjadi simbol dari tekad untuk mempertahankan budaya ngeteh sekaligus menjadikan teh sebagai bagian tak terpisahkan dari gaya hidup modern yang sadar akar.

Alternatif produk teh dan UMKM serupa:

  1. https://s.shopee.co.id/8ALP0fFU2y
  2. https://s.shopee.co.id/6KtkpL3ilR
  3. https://s.shopee.co.id/9ADwCbuPdQ
Tags:
budaya ngetehteh botolankekayaan teh lokalproduk tehRoemah Kentang 1908

Eneng Reni Nuraisyah Jamil

Reporter

Eneng Reni Nuraisyah Jamil

Editor