AYOBANDUNG.ID -- Di balik aroma kopi yang menggoda, Jawa Barat menyimpan potensi luar biasa sebagai penghasil kopi berkualitas tinggi. Dengan lanskap geografis yang terdiri dari gugusan gunung dan dataran tinggi, provinsi ini menjadi rumah bagi berbagai varietas kopi Arabika dan Robusta yang mulai menarik perhatian dunia.
Salah satu pelaku UMKM yang konsisten mengangkat pamor kopi Jabar adalah Muchtar Koswara, atau Mang Eko, pemilik Coffee Roastery Cikopi Mang Eko.
“Roastery saya pakai kopi Arabica sama Robusta. Kalau beansnya untuk Arabica pakai kopi dari Aceh sampai Papua, kita lengkap. Jadi kelebihan kita itu kita punya beansnya lengkap dari Aceh sampai Papua jenis single origin,” ujarnya saat berbincang dengan Ayobandung.
Meski memiliki koleksi biji kopi dari seluruh Indonesia, Mang Eko menjadikan kopi Jawa Barat sebagai primadona. Produk seperti Malabar, Halu, Manglayang, dan Palasari menjadi best seller di roastery-nya. “Memang saya sengaja fokus untuk mengenalkan kopi dari Bandung, dari Jawa Barat,” tambahnya.
Kopi dari Gunung Cikurai, Gunung Sumbing, dan Wonoboyo turut memperkaya ragam cita rasa kopi Jabar. Bahkan Robusta dari Ismanggarai pun masuk dalam jajaran produk unggulan.
Namun, tantangan terbesar adalah membangun brand kopi Jabar agar setara dengan nama besar seperti Gayo dan Toraja. Mang Eko pun mengakui, dinamika branding kopi Jabarperlahan mulai mendapat tempat di panggung global.
“Kalau di mata internasional, Kopi Jabar itu namanya masih kalah sama Gayo, sama Toraja. Masih kalah. Tapi sekarang karena sering event, Jabar naik terus namanya,” kata Mang Eko.
Menurut data Open Data Jabar, Jawa Barat memiliki produktivitas kopi sebesar 786 kg/ha, menempatkannya di urutan ke-8 nasional. Kabupaten Bandung, Garut, dan Bogor menjadi wilayah dengan produksi tertinggi, masing-masing menghasilkan 7.772 ton, 4.639 ton, dan 3.654 ton pada tahun 2021.
Kondisi geografis yang ideal, ditambah dengan teknik budidaya yang semakin berkembang, menjadikan kopi Jabar sebagai komoditas unggulan. Bahkan musim panen 2025 menunjukkan peningkatan produksi berkat pengendalian hama dan pemeliharaan tanaman yang intensif.

Namun, potensi ini belum sepenuhnya tergarap. Banyak petani kopi di Jawa Barat masih menghadapi tantangan dalam hal akses pasar, edukasi, dan teknologi pascapanen. Oleh karena itu, Mang Eko menyoroti pentingnya edukasi sebagai fondasi pengembangan industri kopi.
“Harapan saya pribadi semoga bisa lebih mengedukasi lebih banyak orang lagi tentang kopi karena masih banyak orang masih belum teredukasi tentang kopi,” tuturnya.
Mang Eko pun membangun kerja sama dengan kelompok tani menjadi strategi penting dalam menjaga kualitas dan keberlanjutan produksi.
“Kalau untuk kopi di Jawa Barat kita kerja sama ada beberapa kelompok tani contoh untuk kopi Puntang, Papandayan, sama Cikurai,” jelasnya.
Dengan meningkatnya konsumsi kopi di dalam negeri dan permintaan global yang terus tumbuh, kopi Jabar memiliki peluang besar untuk menembus pasar ekspor. Apalagi, kopi tidak hanya digunakan untuk minuman, tetapi juga untuk industri farmasi dan kosmetik.
"Kopi itu salah satu komoditas terbesar. Jadi selama kita bisnisnya yang menjadi bisnis komoditas, sampai kapan pun pasti bagus," katanya.
Pemerintah daerah dan komunitas kopi mulai aktif mendorong promosi kopi Jabar melalui event seperti Cup of Excellence dan festival kopi lokal. Inisiatif ini membuka ruang bagi pelaku UMKM dan petani untuk memperkenalkan produk mereka ke pasar yang lebih luas.
Kopi Jabar bukan hanya soal rasa, tetapi juga soal cerita. Di balik setiap cangkir, ada jejak tanah tinggi, kerja keras petani, dan semangat pelaku UMKM seperti Mang Eko yang tak lelah memperjuangkan nama kopi lokal.
Dengan dukungan ekosistem yang kuat, kopi Jawa Barat berpotensi menjadi ikon dalam industri kopi Indonesia. Namun, keberlanjutan harus dijaga melalui inovasi, edukasi, dan penguatan identitas lokal.
Mang Eko pun percaya bahwa kopi adalah medium untuk membangun koneksi dan identitas. “Tapi memang belum sebesar Gayo atau Toraja. Tapi sekarang Jabar udah naik banget lah,” ujar mang Eko optimistis.
Informasi Cikopi Mang Eko
Alamat Jalan Golf Dalam No.2 Blok G, Cisaranten Bina Harapan, Kec. Arcamanik, Kota Bandung
Instagram: https://www.instagram.com/cikopimangeko
Alternatif produk kopi dan UMKM Serupa: