Bukan sekadar menu, nasi kuning di Ramu Saji Heritage adalah medium rasa yang membawa pengunjung pulang ke kenangan masa kecil. (Sumber: Ayobandung.id | Foto: Eneng Reni Nuraisyah Jamil)

Ayo Biz

Semilir Pagi Ramu Saji Heritage, Sarapan Pelan-Pelan bersama Nasi Kuning dan Cita Rasa Rumah

Senin 13 Okt 2025, 16:33 WIB

AYOBANDUNG.ID -- Asoka Remadja percaya bahwa pagi hari seharusnya tidak dimulai dengan tergesa. Dirinya ingin orang-orang kembali merasakan hangatnya pagi seperti dulu, dengan aroma dapur, suara sendok di piring, dan makanan yang disajikan perlahan. Dari keyakinan itulah lahir “Semilir Pagi”, sebuah program sarapan akhir pekan yang kini menjadi wajah baru Ramu Saji Heritage di Bandung.

Sabtu dan Minggu, mulai pukul tujuh pagi, halaman Ramu Saji Heritage di Jl. L.L.R.E Martadinata Kota Bandung mulai dipenuhi aroma nasi kuning yang mengepul. Bukan sekadar menu, nasi kuning di sini adalah medium rasa yang membawa pengunjung pulang ke kenangan masa kecil.

"Kami memilih nasi kuning sebagai elemen utama Semilir Pagi karena kami ingin menghadirkan rasa yang familiar dan membumi, sesuatu yang langsung terasa 'rumah' sejak suapan pertama," ujar Asoka.

Asoka tahu betul bahwa rasa adalah pintu masuk paling jujur menuju nostalgia. Karenanya, nasi kuning yang disajikan bukan sembarang nasi kuning.

Bukan sekadar menu, nasi kuning di Ramu Saji Heritage adalah medium rasa yang membawa pengunjung pulang ke kenangan masa kecil. (Sumber: Ayobandung.id | Foto: Eneng Reni Nuraisyah Jamil)

Di Ramu Saji Heritage, sajian ini dipadukan dengan tuna rempah atau cumi asap, dua lauk yang mewakili karakter dapur mereka, yang smoky, kaya bumbu, dan penuh kejutan.

"Tuna rempah sudah lama menjadi favorit pelanggan, sementara cumi asap adalah racikan baru yang khusus dihadirkan untuk Semilir Pagi," kata Asoka.

Untuk melengkapi pengalaman Semilir Pagi, Asoka memperkenalkan racikan baru Cumi Asap, yang dibuat khusus untuk sarapan akhir pekan.

Disajikan dengan dua pilihan sambal yakni sambal ijo dan sambal merah. Ia menyebut sambal sebagai elemen penting yang memperkuat rasa dan memberi ruang bagi selera lokal.

Tak berhenti di lauk, sepiring nasi kuning Semilir Pagi juga dilengkapi dengan urap segar. Sayuran yang direbus dan dibumbui kelapa ini menjadi penyeimbang rasa, menghadirkan harmoni antara rempah, asap, dan kesegaran. Kombinasi yang terasa sangat nusantara.

Harga yang ditawarkan pun ramah di kantong. Pengunjung dapat menikmati aneka sajian Semilir Pagi mulai dari Rp 20.000 saja, bahkan dengan Rp28.000 sudah dapat menikmati sepiring nasi kuning cumi asap dan segelas teh manis.

Bukan sekadar menu, nasi kuning di Ramu Saji Heritage adalah medium rasa yang membawa pengunjung pulang ke kenangan masa kecil. (Sumber: Ayobandung.id | Foto: Eneng Reni Nuraisyah Jamil)

"Saya ingin semua orang bisa menikmati pagi tanpa harus berpikir panjang soal biaya," kata Asoka.

Ramu Saji Heritage sendiri bukan nama baru di Bandung. Tempat ini dikenal sebagai ruang kuliner yang merayakan kekayaan rasa Indonesia dengan pendekatan yang artistik dan penuh filosofi. Di tangan Asoka, dapur bukan hanya tempat memasak, tapi juga ruang kontemplasi dan ekspresi.

Jam operasional Ramu Saji Heritage pun disesuaikan untuk mendukung ritme makan yang lebih manusiawi. Senin hingga Jumat mereka buka pukul 11.00–21.00, sementara akhir pekan dimulai lebih pagi, pukul 07.00–21.00.

Semilir Pagi menjadi pembuka hari yang tenang sebelum aktivitas dimulai. Pasalnya, Asoka tidak ingin pengunjung datang hanya untuk makan. Ia ingin mereka duduk, berbincang, menikmati teh manis, dan merasakan pagi yang tidak diburu waktu.

“Semilir Pagi dihadirkan untuk mengajak khalayak Bandung terutama untuk menikmati pagi dengan lebih perlahan, hangat dan tidak tergesa,” tuturnya.

Konsep ini lahir dari pengamatan Asoka terhadap ritme hidup urban yang semakin cepat. Dirinya merasa banyak orang kehilangan momen-momen kecil yang dulu begitu berarti seperti sarapan bersama keluarga, atau sekadar duduk di teras sambil menyeruput teh.

Bukan sekadar menu, nasi kuning di Ramu Saji Heritage adalah medium rasa yang membawa pengunjung pulang ke kenangan masa kecil. (Sumber: Ayobandung.id | Foto: Eneng Reni Nuraisyah Jamil)

Dengan Semilir Pagi, dirinya ingin mencoba mengembalikan momen itu. Bukan dengan nostalgia kosong, tapi dengan rasa yang nyata. Nasi kuning, tuna rempah, cumi asap, urap segar, dan sambal yang menggigit, semuanya diracik untuk membangkitkan kenangan dan menciptakan pengalaman baru.

“Kami ingin pagi terasa lebih pelan, lebih hangat, dan lebih berarti. Lewat sepiring nasi kuning, kami berharap orang-orang bisa kembali merasakan rumah meski hanya sebentar,” pungkas Asoka.

Alternatif kulinert Bandung atau UMKM serupa:

  1. https://s.shopee.co.id/9pVfAkwxZK
  2. https://s.shopee.co.id/7KoKCDADO8
  3. https://s.shopee.co.id/10uGedW9y9
  4. https://s.shopee.co.id/30fL2Lk52V
  5. https://s.shopee.co.id/6VFDConCfM
Tags:
kekayaan rasa Indonesianasi kuningRamu Saji Heritage

Eneng Reni Nuraisyah Jamil

Reporter

Eneng Reni Nuraisyah Jamil

Editor