AYOBANDUNG.ID -- Saat hujan mulai turun dan udara Bandung berubah menjadi sejuk menusuk tulang, banyak orang mencari kehangatan. Bukan hanya dari pakaian tebal, tapi juga dari makanan yang mengepul di atas meja.
Di tengah suasana seperti inilah, lahir sebuah gagasan sederhana namun penuh rasa, yakni Makio Suki & Grill.
Berawal dari obrolan santai antara dua sahabat, Maxi Elfa Minahasa dan Hanif Sulistyo, ide mendirikan kedai suki dan grill muncul bukan dari ambisi besar, melainkan dari pengalaman pribadi.
“Di Bandung ini belum banyak konsep untuk kedai Jepang yang menghadirkan suki dan grill. Kita pengalamannya kalau makan suki dan grill itu pasti di restoran dan restorannya itu nempel ke mal,” kenang Maxi saat ditemui di kedainya.
Keduanya merasa ada celah yang belum terisi di pasar kuliner Bandung. Suki dan grill, meski populer, masih identik dengan restoran mahal di pusat perbelanjaan.
Mereka ingin mengubah persepsi itu, membawa pengalaman makan suki yang hangat dan interaktif ke tempat yang lebih kasual, lebih dekat dengan masyarakat.
Pada 2020, di tengah tantangan pandemi dan ketidakpastian ekonomi, Makio Suki & Grill resmi dibuka di Jalan Sulanjana, Kota Bandung.
Kedai kecil bernuansa Jepang itu langsung menarik perhatian. Meja dan kursi kayu, dekorasi aksara Jepang, serta aroma kuah yang menggoda menjadi daya tarik tersendiri.

“Kita pengin menjadi penjembatan orang kalau makan suki gak harus ke mal dan cukup merogoh kocek. Tapi kita pengin menawarkan rasa dan harganya juga terjangkau,” kata Maxi.
Makio bukan sekadar tempat makan, tapi ruang interaksi. Di sini, pengunjung bisa memasak sendiri, meracik kuah, dan memanggang daging sesuai selera. Sensasi memasak bersama menjadi bagian dari pengalaman yang ditawarkan.
“Di Bandung cocok suki karena hawanya dingin. Kalau pun ada konsep sejenis, kuah kita termasuk lumayan variatif,” tambah Maxi.
Keunikan Makio terletak pada pilihan kuahnya. Jika restoran lain hanya menawarkan tomyum dan kaldu, Makio menghadirkan empat jenis kuah di antaranya Tomyum, Chicken Kolagen, Kimuchinabe, dan Misonabe. Bahkan, pengunjung bisa memilih dua jenis kuah sekaligus dalam satu hotpot.
Untuk grill, Makio menyajikan daging ayam dan sapi yang telah dimarinasi dengan saus yakiniku. Pilihan porsinya pun fleksibel, mulai dari 100 gram hingga 200 gram.
“Dagingnya sudah punya rasa saat dipanggang, jadi gak perlu repot-repot lagi,” jelas Maxi.
Meski baru berjalan beberapa tahun, Makio telah membuktikan bahwa ide sederhana bisa tumbuh menjadi bisnis yang relevan. Bukan hanya soal rasa, tapi juga soal pengalaman dan kedekatan.
“Kita ingin orang datang ke sini bukan cuma untuk makan, tapi untuk menikmati waktu bersama,” ujar Maxi.
Informasi Makio Suki & Grill
Instagram: https://www.instagram.com/makiosukigrill
Alternatif kuliner dan produk UMKM serupa: