Belasan Bayi dari Kabupaten Bandung Dijual Rp16 Jutaan ke Singapura, Sindikat Gunakan Dokumen Bodong

Gilang Fathu Romadhan
Ditulis oleh Gilang Fathu Romadhan diterbitkan Sabtu 19 Jul 2025, 11:56 WIB
Ilustrasi. (Sumber: Unsplash | Foto: md rifat)

Ilustrasi. (Sumber: Unsplash | Foto: md rifat)

AYOBANDUNG.ID - Jika di Kabupaten Bandung Barat marak kasus pembuangan bayi karena alasan ekonomi, maka di Kabupaten Bandung sedang geger kasus penjualan belasan bayi ke Singapura.

Kasus yang sedang viral ini melibatkan jaringan sindikat yang lihai menyulap dokumen palsu agar aksinya bisa lolos dari pengawasan.

Polisi menyebut, setidaknya 25 bayi menjadi korban dalam jaringan ini. Dari jumlah tersebut, 15 bayi diketahui telah dibawa ke Singapura dengan iming-iming adopsi oleh pasangan suami istri dari negara tersebut. Harga yang ditawarkan untuk satu bayi? Antara Rp10 juta hingga Rp16 juta.

Direktorat Reserse Kriminal Umum (Ditreskrimum) Polda Jabar sudah menangkap 13 pelaku. Mereka terdiri dari 12 perempuan dan satu pria. Tiga pelaku lainnya kini masuk daftar pencarian orang (DPO), dan satu di antaranya sudah kabur ke luar negeri.

Dalam konferensi pers di Mapolda Jabar, Kamis, 17 Juli 2025, seluruh tersangka dihadirkan. Mereka tampil dengan tangan diborgol, wajah tertunduk, dan sesekali menutup muka dari jepretan kamera wartawan. Suasana sunyi sesaat berubah ricuh saat salah satu pelaku perempuan melontarkan umpatan.

“Saya benci orang tuanya! Dia yang jual, dia juga yang lapor!” bentaknya, membuat suasana ruangan sesak oleh bisik-bisik kaget.

Ternyata, kasus ini memang bermula dari laporan penculikan yang dilayangkan oleh orang tua bayi. Tapi belakangan, penyelidikan polisi justru membongkar kenyataan berbeda: si pelapor sendiri menjual anaknya karena merasa dibayar lebih murah dari kesepakatan awal.

Pelaku utama berinisial AF mengaku menjalankan perekrutan lewat media sosial. Dia biasanya menyasar ibu muda atau keluarga yang sedang kesulitan ekonomi. Dengan dalih ingin mengadopsi anak karena belum dikaruniai keturunan, AF lalu membangun komunikasi lebih intens melalui WhatsApp.

Setelah terjadi kesepakatan, AF akan membawa sang ibu hamil ke bidan untuk memeriksa kehamilan. Jika waktu persalinan tiba, bayi langsung diserahkan ke tangan pelaku lain dalam jaringan, yang siap menampung dan mengurus dokumen.

Dari Kabupaten Bandung, para bayi digeser ke Jakarta, lalu ke Pontianak, Kalimantan Barat. Di sana, sindikat memalsukan berbagai dokumen seperti akta lahir, Kartu Keluarga, hingga paspor. Nama bayi dimasukkan ke KK palsu, seolah-olah mereka adalah anak kandung dari “orang tua sewaan”.

“Dokumen-dokumen ini dibuat di Pontianak oleh pelaku berinisial S,” ujar Kombes Pol Surawan, Direktur Ditreskrimum Polda Jabar.

Menurut Surawan, tersangka S juga punya tugas merekrut warga yang mau berpura-pura menjadi orang tua bayi. Mereka diberi imbalan antara Rp5 juta hingga Rp6 juta per bayi yang diurus.

Setelah dokumen rampung, para bayi dibawa ke Jabodetabek dan diterbangkan ke Singapura. Proses ini dilakukan berulang-ulang hingga akhirnya polisi berhasil membongkar jaringan dan menangkap 13 pelaku.

Pihak Imigrasi mengaku akan melakukan pemeriksaan internal. Menteri Imigrasi dan Pemasyarakatan, Agus Andrianto, menyebut perlunya audit keterlibatan petugas di lapangan. "Mesti didalami apakah ada petugas kita yang terlibat atau tidak," ujarnya saat mengunjungi Kantor Imigrasi Bandung.

Dia juga mengakui bahwa modus yang digunakan para pelaku tergolong cerdik karena berkedok adopsi. "Itu yang membuat pengawasan menjadi lebih sulit," tambahnya.

Kini, pemerintah melalui Kementerian Imigrasi berjanji akan berkoordinasi lebih ketat dengan kepolisian agar ketiga DPO bisa segera ditangkap. Termasuk mengejar satu pelaku yang sudah lolos ke luar negeri.

Sementara itu, perhatian kini juga tertuju pada Dinas Kependudukan dan Catatan Sipil (Disdukcapil) di Pontianak. Polda Jabar menyatakan akan memeriksa internal dinas tersebut, karena diduga dokumen palsu dibuat berulang tanpa terdeteksi.

Kabid Humas Polda Jabar, Kombes Pol Hendra Rochmawan, menyebut sudah ada perintah dari Menteri Dalam Negeri agar semua keterlibatan oknum Disdukcapil ditindak tegas.

"Ini sudah ada atensi dari Mendagri. Bila ada yang terlibat, harus segera ditindak. Dan permintaan itu juga ditujukan kepada kepolisian," tegas Hendra.

Saat ini, polisi masih melacak keberadaan empat bayi lain yang disebut-sebut sudah sempat dijual tapi gagal diberangkatkan ke luar negeri. Nasib keempat bayi ini masih menjadi misteri. (*)

Nilai artikel ini
Klik bintang untuk menilai

News Update

Ayo Biz 19 Jul 2025, 18:34 WIB

Dari OOTD ke Parenting, Transformasi Karier Ambu Fina sebagai Influencer Penuh Makna

Influencer bukan lagi profesi yang hanya dijalani untuk bersenang-senang. Di Indonesia, ratusan ribu orang telah menjadikan platform digital sebagai ruang berbagi dan berpengaruh.
Influencer kini bukan lagi profesi yang hanya dijalani untuk bersenang-senang. Di Indonesia, ratusan ribu orang telah menjadikan platform digital sebagai ruang untuk berbagi dan berpengaruh. (Sumber: Ayobandung.id | Foto: Eneng Reni Nuraisyah Jamil)
Ayo Biz 19 Jul 2025, 17:17 WIB

Di Persimpangan Jalan dan Rasa: Bakso Bintang Asia, Merayakan Kuliner Asia Tenggara dari Bandung

Berbeda dari kebanyakan warung bakso yang menyuguhkan kuah kental dan penuh rempah, Bakso Bintang Asia memilih jalur yang tak biasa, menyajikan kuah bening.
Berbeda dari kebanyakan warung bakso yang menyuguhkan kuah kental dan penuh rempah, Bakso Bintang Asia memilih jalur yang tak biasa yakni menyajikan kuah bening. (Sumber: Ayobandung.id | Foto: Eneng Reni Nuraisyah Jamil)
Beranda 19 Jul 2025, 15:59 WIB

Perjalanan Bayi-bayi Malang dari Rahim Ibu Muda di Kabupaten Bandung hingga ke Pelukan Orang Asing di Singapura

Orang tua palsu ikut mendampingi ke Singapura, berpura-pura menyerahkan anak karena alasan ekonomi. Akta palsu menyatakan mereka sebagai orang tua kandung.
Otak penjualan bayi dari Kabupaten Bandung ke Singapura, Lily S alias Popo digelandang ke ruang pelayanan khusus perempuan dan anak Polda Jawa Barat, Jumat, 18 Juli 2025. (Sumber: ayobandung.id | Foto: Gilang Fathu Romadhan.)
Beranda 19 Jul 2025, 11:56 WIB

Belasan Bayi dari Kabupaten Bandung Dijual Rp16 Jutaan ke Singapura, Sindikat Gunakan Dokumen Bodong

Dari 25 bayi, 15 diketahui telah dibawa ke Singapura dengan iming-iming adopsi oleh pasangan suami istri dari negara tersebut.
Ilustrasi. (Sumber: Unsplash | Foto: md rifat)
Ayo Biz 19 Jul 2025, 11:07 WIB

Jejak Sch, dari Ouval Research Jadi Pelopor Streetwear Bandung yang Mendunia

Ouval Research, yang kini dikenal sebagai Sch, adalah salah satu pionir streetwear lokal Indonesia. Berdiri di Bandung pada tahun 1997, brand ini dirintis oleh tiga sahabat, M. Rizki Yanuar, Firman, d
Brand lokal Bandung Sch
Ayo Biz 19 Jul 2025, 08:32 WIB

Perjalanan Panjang Hasan Batik, dari Goresan Tangan hingga Warisan Budaya

Di balik keindahan motif batik kontemporer Hasan Batik, tersimpan kisah panjang yang menarik disimak. Didirikan pada 1970-an, Hasan Batik bermula dari kegiatan sang pendiri yang kala itu dosen ITB
Sania Sari, Owner Hasan Batik (Foto: Rizma Riyandi)
Ayo Netizen 18 Jul 2025, 20:40 WIB

Benarkah Tom Lembong Korban Kriminalisasi dalam Kasus Impor Gula?

Tom Lembong didakwa dalam kasus dugaan korupsi terkait kebijakan impor gula yang diambilnya pada periode 2015-2016.
Tom Lembong didakwa dalam kasus dugaan korupsi terkait kebijakan impor gula yang diambilnya pada periode 2015-2016. (Sumber: Wikimedia Commons)
Ayo Netizen 18 Jul 2025, 18:20 WIB

ASN Diajari Apa? Saat Corpu Gagal Bercerita tentang Perjalanan Belajar

Artikel ini mengurai pentingnya membangun struktur ASN Corpu yang hidup, kontekstual, dan mengakar pada learning journey ASN.
Ilustrasi seleksi ASN (CPNS dan PPPK). (Sumber: tanjungpinangkota.go.id)
Ayo Biz 18 Jul 2025, 17:05 WIB

Utami dan Resep Warisan yang Disulap Jadi Cita Rasa Kekinian: Kisah di Balik Noka Coffee & Kitchen

Noka Coffee & Kitchen menyimpan kisah tak terduga tentang perempuan yang menjahit mimpi dari dapur kecil, aroma bumbu turun-temurun, dan keyakinan bahwa warisan bisa jadi jalan masa depan.
Menu Noka Coffee & Kitchen yang membawa jejak tradisi rasa dari tanah Kerinci, Jambi. (Sumber: Ayobandung.id | Foto: Eneng Reni Nuraisyah Jamil)
Ayo Jelajah 18 Jul 2025, 15:55 WIB

Hikayat Sunda Empire, Kekaisaran Pewaris Tahta Julius Caesar dari Kota Kembang

Pewaris tahta Julius Caesar ini mengaku kekaisaran dunia dan kuasai PBB, Sunda Empire muncul di Bandung dan bikin jagat maya geger.
Logo Kerajaan Sunda Empire. (Sumber: Reroduksi Wikimedia)
Ayo Netizen 18 Jul 2025, 15:01 WIB

Tugugedé Didirikan di Lereng Barat Daya Gunung Halimun

Bagaimana Tugugedé itu dapat bertahan tegak sampai saat ini, dan tidak roboh?
Abah Jaya, jurukunci Tugugedé, Cengkuk. (Sumber: Dokumentasi Penulis | Foto: T Bachtiar)
Ayo Biz 18 Jul 2025, 13:58 WIB

Cerita Citra Menyulap Inspirasi Traveling Jadi Bisnis Kafe Urban Bernilai Estetika

Berawal dari hobi berkeliling ke tempat unik di dalam dan luar negeri, Citra Puspita membawa pulang inspirasi yang akhirnya berwujud dalam Lazy Lola Coffee Bar and Eatery.
Berawal dari hobi berkeliling ke tempat unik di dalam dan luar negeri, Citra Puspita membawa pulang inspirasi yang akhirnya berwujud dalam Lazy Lola Coffee Bar and Eatery (Sumber: Ayobandung.id | Foto: Eneng Reni Nuraisyah Jamil)
Ayo Biz 18 Jul 2025, 13:15 WIB

Soto Bandung Pak Simon: Kuliner Legendaris yang Jadi Penghangat di Malam Hari

Ada satu kedai sederhana yang melegenda di Kota Bandung, yaitu Soto Bandung Pak Simon. Kedai ini berlokasi di kawasan Jalan Cibadak No. 103, Kecamatan Astanaanyar dan menjadi magnet bagi penikmat
Soto Bandung Pak Simon yang jadi kuliner legendaris Bandung. (Foto: GMAPS)
Ayo Biz 18 Jul 2025, 11:50 WIB

Pempek Kiarin, Moncer di Tengah Pandemi Sampai Jadi Kuliner Kesayangan Warga Cimahi

Perjalanan bisnis kuliner Pempek Kiarin bermula dari krisis. Dodi, sang pemilik, sebelumnya menggeluti usaha konveksi pada 2004 dan sempat membuka distro pada 2005.
Pempek Kiarin jadi makanan Palembang yang paling dicari di Bandung (Foto: Ist)
Ayo Netizen 18 Jul 2025, 10:10 WIB

Memalukan! Diskominfo Jabar malah Memicu Doxing Warga-nya

Apakah Diskominfo Jabar yang ayomi puluhan juta warga Jabar harus permalukan warganya sendiri yang kritis?
Neni Nurhayati yang dimunculkan dalam postingan Diskominfo Jabar. (Sumber: Instagram/Diskominfo Jabar)
Ayo Jelajah 18 Jul 2025, 09:33 WIB

Kapal Laut Garut jadi Korban Torpedo Jerman di Perang Dunia II

Kapal uap Garoet asal Hindia Belanda tenggelam usai dihantam torpedo Jerman di Perang Dunia II pada 1944. Hanya 10 dari 99 awak yang selamat.
Kapal SS Garoet yang ditorpedo pasukan Jerman di Perang Dunia II. (Sumber: Stichting Maritiem Historische Data)
Ayo Netizen 18 Jul 2025, 09:05 WIB

Menjaga Kesehatan Mental dengan Buku, Art Therapy Bersama Ur Buddies

Art Therapy, seringkali menjadi alternatif healing atau stress release di dunia yang semakin kompleks dengan distraksi media sosial.
Kegiatan Heal Art Terapy UrBudies. (Sumber: Dokumentasi Penulis | Foto: Dias Ashari)
Ayo Netizen 17 Jul 2025, 20:14 WIB

Atlet Saling Sindir, Mencari Keadilan atau Memang Tak Ada Keadilan?

Beberapa waktu lalu sejumlah atlet ramai memprotes sikap pemerintah yang dinilai pilih kasih.
Hadiah jam tangan Rolex untuk pemain Timnas Indonesia dari Presiden Prabowo Subianto. (Sumber: Instagram Story/justinhubner5)
Ayo Biz 17 Jul 2025, 16:51 WIB

Meracik Sunda di Tengah Rimbunnya Awi: Kuliner, Edukasi, dan Warisan

Wisata kuliner bertemu edukasi budaya, membawa pengunjung tidak sekadar mencicipi hidangan, melainkan menghayati kisah di balik setiap sajian dan ruangnya.
Latar belakang Kebon Awi berakar pada keresahan Pria Eka, sang pendiri, yang tumbuh di keluarga pencinta budaya Sunda. (Sumber: Kebon Awi)
Ayo Netizen 17 Jul 2025, 16:29 WIB

9 Partisipasi Anak Jadi Kunci Kota Ramah Lingkungan, Ini Cerita dari Jalan Kebon Bibit

Sekelompok mahasiswa ITB menggelar kegiatan edukatif dan partisipatif di Taman Cascade, Jalan Kebon Bibit, Kota Bandung.
Sekelompok mahasiswa ITB menggelar kegiatan edukatif dan partisipatif di Taman Cascade, Jalan Kebon Bibit, Kota Bandung. (Sumber: Dokumentasi Penulis)